Minggu1-3 - WordPress.com

Download Report

Transcript Minggu1-3 - WordPress.com

Latar Belakang Lahirnya Filologi
• munculnya informasi tentang masa lampau di dalam
sejumlah karya tulisan
• anggapan adanya nilai-nilai yang terkandung dalam
peninggalan tulisan masa lampau yang dipandang
masih relevan dengan kehidupan masa sekarang
• kondisi fisik (kerusakan) dan substansi materi
informasi (kemungkinan berubah) akibat rentang waktu
yang panjang
• faktor sosial budaya yang melatarbelakangi penciptaan
karya-karya tulisan masa lampau yang tidak ada lagi
atau tidak sama dengan latar sosial budaya
pembacanya masa kini
• keperluan untuk mendapatkan hasil pemahaman yang
akurat
Pengertian Filologi: Etimologi
• kata filologi berasal dari bahasa Yunani
philologia artinya: kegemaran berbincangbincang
• filologi dimuliakan artinya menjadi “cinta
kepada kata” sebagai pengejawantahan
pikiran
• kemudian menjadi “perhatian kepada sastra”
• akhirnya menjadi “studi ilmu sastra”
• dalam arti terbatas filologi adalah ilmu bantu
studi sastra
• Groot Woordenboek de Nederlandse Taal : filologi adalah ilmu
mengenai bahasa dan sastra suatu bangsa, mula-mula yang
berhubungan dengan bahasa dan sastra Yunani dan Romawi,
kemudian meluas kepada bahasa dan sastra bangsa lain
seperti Perancis, Spanyol, Portugis, Jerman, Belanda, Inggris,
dan Slavia
• Webster’s New International Dictionary : filologi sebagai studi
imu sastra dan diperluas dengan ilmu bahasa dan studi
tentang kebudayaan-kebudayaan bangsa-bangsa yang
beradab seperti diungkapkan terutama dalam bahasa, sastra,
dan agama mereka
• Kamus Istilah Filologi : filologi sebagai ilmu yang menyelidiki
kerohanian suatu bangsa dan kekhususannya atau yang
menyelidiki kebudayaan berdasarkan bahasa dan
kesusasteraannya
• Kamus Istilah Sastra = Kamus Istilah Filologi ditambah
dengan arti yang sempit, yaitu filologi ialah studi tentang
naskah (lama) untuk menetapkan keasliannya, bentuknya
semula, serta makna isinya
Pengertian Filologi: Berbagai Pengertian
dalam Sejarah Perkembangannya
• Filologi sebagai Ilmu tentang Pengetahuan
yang Pernah Ada
• Filologi sebagai Ilmu Bahasa
• Filologi sebagai Ilmu Sastra Tinggi
• Fiologi sebagai Studi Teks
Pengertian filologi sebagai studi teks ini
sampai sekarang diikuti di Indonesia
Lapangan Studi Filologi
• lapangan studi filologi adalah naskah
• dalam naskah termuat teks yang harus dapat
dijelaskan oleh seorang filolog
• seorang filolog dapat menerobos masuk ke
dalam kandungan naskah yang ditelitinya
• membuka kemungkinan penjelajahan di luar
teks karena seorang filolog harus dapat
membuat teks terbaca dan dimengerti oleh
khalayak umum
Dasar Kerja Filologi
• teks berubah dalam penurunannya (teks
disalin secara manual/tulis tangan)
• Penyalinan dilakukan dengan tujuan:
– ingin memiliki teks bersangkutan
– penyelamatan naskah
• Variasi teks di Indonesia terjadi karena
adanya anggapan bahwa teks milik bersama
sehingga penyalin berhak mengubah dengan
menambah atau mengurangi teks
Kesalahan yang Disengaja
1. menyalin dengan membetulkan
2. menyalin dengan mengunakan
bahasanya sendiri
3. menyalin dengan menambah unsur
bagian cerita baru karena adanya
pengaruh asing
4. menyalin dari cerita lisan atau sumber
yang berbeda
Kesalahan yang Tak Disengaja
1. Kesalahan yang disebabkan oleh
tulisan tangan dalam aslinya kurang
jelas, dengan akibat huruf yang mirip
dikacaukan
2. Berhubungan dengan penggeseran
dalam lafal yang menimbulkan
kecenderungan mengubah ejaan asli
Penghilangan:
– beberapa huruf hilang (disebut haplography)
– jika mata penyalin melompat maju dari
perkataan ke perkataan yang sama di sebut saut
du même au même; dan kadang-kadang satu
baris atau bait dilupakan
4. Tambahan: beberapa huruf atau kata diulang,
disebut dittography
5. Tukaran: huruf atau kata terbalik, atau baris puisi
tertukar
6. Tularan: perkataan terkena pengaruh perkataan
lain yang baru saja disalin sehingga meniru
3.
bentuknya
Pengertian Teks dan Naskah
• Teks adalah isi (tulisan) dalam naskah
• Naskah adalah bahan untuk menuliskan
teks
• Semua tulisan tangan disebut naskah
(handschrift disingkat hs, jamaknya hss;
atau manuscript disingkat ma, jamaknya
mss)
Pengarang, Penyalin, dan
Pemrakarsa
•
•
Pengarang adalah orang yang menulis karya
Dalam tradisi masa lampau nama pengarang asli jarang
dituliskan
–
–
–
–
Sifat masyarakat lama yang kolektivitis sehingga
penonjolan diri sebagai pengarang merupakan penonjolan
individualisme
Karangan yang ditulisnya bukan ciptaan atau rekaan
sendiri, tetapi “rekaman” dari cerita lisan yang telah
tersebar dan dikenal masyarakat sehingga ia merasa tidak
berhak mencantumkan namanya sendiri sebagai
pengarang
Sifat merendahkan diri selaku hamba yang bodoh, fakir,
dan daif di hadapan Tuhan. Karangan yang dibuatnya
hanyalah berkat rahmat dan kuasa Tuhan semata, karena
itu ia merasa tidak layak menuliskan namanya selaku
pengarang
Belum adanya tradisi, pada masa itu, pengarang
menuliskan namanya pada naskah hasil karyanya
Pengarang, Penyalin, dan
Pemrakarsa
rarasing kang sekar sarkara mrih
den aksama dening sang sudyarsa
ngawikani wengkuning reh
beraweng para ratu
ilanga kang sasangker sarik
rong aswesthi ning angga
gagating tyas antuk
wartaning kang parotama
sinung tengran nembah trus sukaning ati
tataning kang carita
(Serat Aji Pamasa)
Pengarang, Penyalin, dan
Pemrakarsa
• Penyalin adalah orang yang menuliskan kembali suatu
hasil karya
ing wulan siyam lumakya
taun wawu kang lumaris
sewu wolung atus lawan
wolung dasa lan sawiji
kang nedhak srat punika
kula anama pun kukuh
ing kampung jayasuran
mung kinrya ngeling-eling
kang pinethik srat imam sapingi nama
(Serat Imam Sapingi)
Pengarang, Penyalin, dan
Pemrakarsa
• Pemrakarsa adalah orang yang karena menginginkan
suatu teks kemudian menyuruh orang lain untuk
menuliskannya
Maka sekarang sangat maksud seorang sahabatku yaitu
Paduka Tuan van de Wal yang mencari dengan
bersungguh-sungguh akan mahir bahasa melayu yang
terus, apalagi yang diperbuat bidal atau upama di dalam
bahasa melayu yang terpakai daripada masanya di negeri
Johor dan Pahang Riau dan Lingga. Maka dengan sebab
itu aku suratkan. Maka hal keadaanku bukan ahli sekali
membuat
hikayat
sekalian
sekedar
menolong
menyampaikan kehendak sahabatku jua. Demikianlah
konon cerita bapak si belalang aku suratkan.
(Pak Belalang)
Naskah dengan Prasasti
• Perbedaan antara naskah dengan
prasasti:
– bahan
– penyalinan
– penulis/penyalin/pemrakarsa
Naskah dengan Prasasti
bahan naskah berupa
bambu, lontar, kulit
kayu, dluwang, dan
kertas
bahan prasasti adalah
batu atau lempengan
tembaga
terjadi tradisi penyalinan
tidak ada tradisi penyalinan
• ada pengarang (walau
kadang tak dituliskan)
• Pemrakarsa penguasa,
tetapi kadang-kadang
bukan penguasa
• tidak ada pengarang
• pemrakarsa penguasa