KURIKULUM 2013 KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN PELATIHAN IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 1.2 PELATIHAN IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 PERANGKAT PERMENDIKBUD KURIKULUM 2013 PELATIHAN IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013

Download Report

Transcript KURIKULUM 2013 KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN PELATIHAN IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 1.2 PELATIHAN IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 PERANGKAT PERMENDIKBUD KURIKULUM 2013 PELATIHAN IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013

KURIKULUM 2013
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
2015
PELATIHAN IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013
1
1.2
PELATIHAN IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013
PERANGKAT PERMENDIKBUD
KURIKULUM 2013
PELATIHAN IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013
2
DAFTAR PERMENDIKBUD
KURIKULUM 2013
1
Permendikbud No. 34 Tahun 2014 tentang Pembelian Buku Kurikulum 2013 oleh Sekolah
2
Permendikbud No. 38 Tahun 2014 tentang Buku Teks Pelajaran dan Buku Panduan Guru
untuk Sekolah Dasar
3
Permendikbud No. 40 Tahun 2014 tentang Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum Sekolah
Menengah Atas Luar Biasa
4
Permendikbud No. 51 Tahun 2014 tentang Buku Teks Pelajaran dan Buku Panduan Guru
untuk Sekolah Menengah Atas Luar Biasa
5
Permendikbud No. 53 Tahun 2014 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan Nomor 34 Tahun 2014 tentang Pembelian Buku Kurikulum 2013 oleh Sekolah
6
Permendikbud No. 57 Tahun 2014 tentang Kurikulum 2013 Sekolah Dasar/Madrasah
Ibtidaiyah
7
Permendikbud No. 58 Tahun 2014 tentang Kurikulum 2013 Sekolah Menengah Pertama/
Madrasah Tsanawiyah
8
Permendikbud No. 59 Tahun 2014 tentang Kurikulum 2013 Sekolah Menengah
Atas/Madrasah Aliyah
PELATIHAN IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013
3
DAFTAR PERMENDIKBUD
KURIKULUM 2013
9
(lanjutan)
Permendikbud No. 60 Tahun 2014 tentang Kurikulum 2013 Sekolah Menengah
Kejuruan/Madrasah Aliyah Kejuruan
10
Permendikbud No. 61 Tahun 2014 tentang Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan pada
Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah
11
Permendikbud No. 62 Tahun 2014 tentang Kegiatan Ekstrakurikuler pada Pendidikan Dasar
dan Pendidikan Menengah
12
Permendikbud No. 63 Tahun 2014 tentang Pendidikan Kepramukaan sebagai Kegiatan
Ekstrakurikuler Wajib pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah
13
Permendikbud No. 64 Tahun 2014 tentang Peminatan pada Pendidikan Menengah
14
Permendikbud No. 65 Tahun 2014 tentang Buku Teks Pelajaran dan Buku Panduan Guru
Kurikulum 2013 Kelompok Peminatan Pendidikan Menengah yang Memenuhi Syarat
Kelayakan untuk Digunakan dalam Pembelajaran
15
Permendikbud No. 68 Tahun 2014 tentang Peran Guru Teknologi Informasi dan Komunikasi
dan Guru Keterampilan Komputer dan Pengelolaan Informasi dalam Implementasi
Kurikulum 2013
16
Permendikbud No. 78 Tahun 2014 tentang Tatacara Pembayaran Buku Kurikulum 2013 Oleh
Sekolah yang Dibiayai Dana Bantuan Operasional Sekolah dan Bantuan Sosial Buku
PELATIHAN IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013
4
DAFTAR PERMENDIKBUD
KURIKULUM 2013
(lanjutan)
17
Permendikbud No. 79 Tahun 2014 tentang Muatan Lokal Kurikulum 2013
18
Permendikbud No. 98 Tahun 2014 tentang Standar Kualifikaso Akademik dan Kompetensi
Penilik
19
Permendikbud No. 100 Tahun 2014 tentang Penyediaan Buku Kurikulum 2013 Semester II
Tahun Ajaran 2014/2015
20
Permendikbud No. 103 Tahun 2014 tentang Pembelajaran pada Dikdasmen
21
Permendikbud No. 104 Tahun 2014 tentang Penilaian Hasil Belajar oleh Pendidik pada
Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah
22
Permendikbud No. 105 Tahun 2014 tentang Pendampingan Pelaksanaan Kurikulum 2013
pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah
23
Permendikbud No. 107 Tahun 2014 tentang Konversi Nilai Hasil Belajar dan Matrikulasi Mata
Pelajaran Bagi Peserta Didik dari Sistem Pendidikan Negara Lain atau Sistem Pendidikan
Internasional ke dalam Sistem Pendidikan Nasional pada Jenjang Dikdasmen
24
Permendikbud No. 111 Tahun 2014 tentang Bimbingan pada Dikdasmen
25
Permendikbud No. 160 Tahun 2014 tentang Pemberlakuan Kurikulum Tahun 2006 dan
Kurikulum 2013
PELATIHAN IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013
5
1.2b
PELATIHAN IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013
PENJELASAN PERMENDIKBUD
KURIKULUM 2013
PELATIHAN IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013
6
DAFTAR ISI
1
KURIKULUM SD/MI, SMP/MTs. SMA/MA, dan SMK/MAK (PERMENDIKBUD NO.57,58,59,60)
2
KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (PERMENDIKBUD NO. 61)
3
KEGIATAN EKSTRAKURIKULER (PERMENDIKBUD NO. 62)
4
PENDIDIKAN KEPRAMUKAAN (PERMENDIKBUD NO. 63)
5
PEMINATAN (PERMENDIKBUD NO. 64)
6
MUATAN LOKAL (PERMENDIKBUD NO. 79)
7
SISTEM KREDIT SEMESTER (PERMENDIKBUD NO. 158)
8
EVALUASI KURIKULUM (PERMENDIKBUD NO. 159)
9
PENDAMPINGAN (PERMENDIKBUD NO. 105)
10
BIMBINGAN DAN KONSELING (PERMENDIKBUD NO. 111)
11
PEMBERLAKUAN KURIKULUM 2006 DAN KURIKULUM 2013 (PERMENDIKBUD NO. 160)
12
PERATURAN BERASAMA DIRJEN DIKDAS DAN DIRJEN DIKMEN KEMDIKBUD TTG JUKNIS PEMBERLAKUAN KURIKULUM
TAHUN 2006 DAN KURIKULUM 2013
PELATIHAN IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013
7
PELATIHAN IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013
KURIKULUM SD, SMP, SMA, SMK
PERMENDIKBUD NO. 57, 58, 59, DAN 60 TAHUN 2014
PELATIHAN IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013
8
TANTANGAN INTERNAL DAN EKSTERNAL
PENGEMBANGAN KURIKULUM 2013
TANTANGAN INTERNAL
1
2
TANTANGAN EKSTERNAL
Kondisi pendidikan dikaitkan dengan
tuntutan pendidikan yang mengacu
kepada 8 (delapan) Standar Nasional
Pendidikan yang meliputi standar isi,
standar proses, standar kompetensi
lulusan, standar pendidik dan tenaga
kependidikan, standar sarana dan
prasarana,
standar
pengelolaan,
standar pembiayaan, dan standar
penilaian pendidikan.
Saat ini jumlah penduduk Indonesia usia
produktif (15-64 tahun) lebih banyak dari
usia
tidak
produktif
.
Perlu
mengupayakan
agar
sumberdaya
manusia usia produktif yang melimpah
ini dapat ditransformasikan menjadi
sumberdaya manusia yang memiliki
kompetensi dan keterampilan melalui
pendidikan agar tidak menjadi beban.
1
2
3
Arus globalisasi dan berbagai isu yang terkait
dengan masalah lingkungan hidup, kemajuan
teknologi dan informasi, kebangkitan industri
kreatif dan budaya, dan perkembangan
pendidikan di tingkat internasional. Arus
globalisasi akan menggeser pola hidup
masyarakat dari agraris dan perniagaan
tradisional menjadi masyarakat industri dan
perdagangan modern
Pergeseran kekuatan ekonomi dunia, pengaruh
dan imbas teknosains serta mutu, investasi,
dan transformasi bidang pendidikan
Capaian
anak-anak
Indonesia
tidak
menggembirakan dalam beberapa kali laporan
yang dikeluarkan TIMSS dan PISA. Hal ini
disebabkan antara lain banyaknya materi uji
yang ditanyakan tidak terdapat dalam
kurikulum Indonesia.
PELATIHAN IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013
9
POLA PIKIR PENYEMPURNAAN KURIKULUM 2013
1
• Penguatan pola pembelajaran yang berpusat pada peserta didik. Peserta didik harus memiliki
pilihan-pilihan terhadap materi yang dipelajari dan gaya belajarnya (learning style) untuk
memiliki kompetensi yang sama;
2
• Penguatan pola pembelajaran interaktif (interaktif guru-peserta didik-masyarakat-lingkungan
alam, sumber/media lainnya);
3
• Penguatan pola pembelajaran secara jejaring (peserta didik dapat menimba ilmu dari siapa saja
dan dari mana saja yang dapat dihubungi serta diperoleh melalui internet);
4
5
6
7
8
• Penguatan pola belajar sendiri dan kelompok (berbasis tim);
• Penguatan pembelajaran berbasis multimedia
• Penguatan pola pembelajaran berbasis klasikal-massal dengan tetap memperhatikan
pengembangan potensi khusus yang dimiliki setiap peserta didik;
• Penguatan pola pembelajaran ilmu pengetahuan jamak (multidisciplines); dan
• Penguatan pola pembelajaran kritis.
PELATIHAN IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013
10
PENGUATAN TATA KELOLA DAN MATERI
KURIKULUM 2013
PENGUATAN TATA
KELOLA
MATERI
Penguatan tata kerja guru lebih bersifat
kolaboratif;
Pengurangan materi yang tidak relevan
Penguatan manajeman sekolah melalui
penguatan kemampuan manajemen kepala
sekolah sebagai pimpinan kependidikan
(educational leader); dan
Pendalaman dan perluasan materi yang
relevan
Penguatan sarana dan prasarana untuk
kepentingan manajemen dan proses
pembelajaran.
PELATIHAN IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013
11
KARAKTERISTIK KURIKULUM 2013
1
• Mengembangkan keseimbangan antara sikap spiritual dan sosial, pengetahuan, dan
keterampilan, serta menerapkannya dalam berbagai situasi di sekolah dan masyarakat;
2
• Menempatkan sekolah sebagai bagian dari masyarakat yang memberikan pengalaman belajar
agar peserta didik mampu menerapkan apa yang dipelajari di sekolah ke masyarakat dan
memanfaatkan masyarakat sebagai sumber belajar;
3
• Memberi waktu yang cukup leluasa untuk mengembangkan berbagai sikap, pengetahuan, dan
keterampilan;
4
• Mengembangkan kompetensi yang dinyatakan dalam bentuk Kompetensi Inti kelas yang dirinci
lebih lanjut dalam kompetensi dasar mata pelajaran;
5
• Mengembangkan Kompetensi Inti kelas menjadi unsur pengorganisasi (organizing elements)
Kompetensi Dasar. Semua Kompetensi Dasar dan proses pembelajaran dikembangkan untuk
mencapai kompetensi yang dinyatakan dalam Kompetensi Inti;
6
• Mengembangkan Kompetensi Dasar berdasar pada prinsip akumulatif, saling memperkuat
(reinforced) dan memperkaya (enriched) antar-mata pelajaran dan jenjang pendidikan
(organisasi horizontal dan vertikal).
PELATIHAN IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013
12
TUJUAN KURIKULUM
Kurikulum 2013 bertujuan untuk mempersiapkan
manusia Indonesia agar memiliki kemampuan hidup
sebagai pribadi dan warga negara yang beriman,
produktif, kreatif, inovatif, dan afektif serta mampu
berkontribusi pada kehidupan bermasyarakat,
berbangsa, bernegara, dan peradaban dunia.
PELATIHAN IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013
13
KERANGKA DASAR KURIKULUM 2013
LANDASAN FILOSOFIS
• Pendidikan berakar pada budaya bangsa untuk membangun kehidupan bangsa masa kini dan
masa mendatang.
• Peserta didik adalah pewaris budaya bangsa yang kreatif. Menurut pandangan filosofi ini, prestasi
bangsa di berbagai bidang kehidupan di masa lampau adalah sesuatu yang harus termuat dalam
isi kurikulum untuk dipelajari peserta didik.
• Pendidikan ditujukan untuk mengembangkan kecerdasan intelektual dan kecemerlangan
akademik melalui pendidikan disiplin ilmu. Filosofi ini bertujuan untuk mengembangkan
kemampuan intelektual dan kecemerlangan akademik.
• Pendidikan untuk membangun kehidupan masa kini dan masa depan yang lebih baik dari masa
lalu dengan berbagai kemampuan intelektual, kemampuan berkomunikasi, sikap sosial,
kepedulian, dan berpartisipasi untuk membangun kehidupan masyarakat dan bangsa yang lebih
baik (experimentalism and social reconstructivism).
LANDASAN SOSIOLOGIS
• Dewasa ini perkembangan pendidikan di Indonesia tidak bisa dilepaskan dari perkembangan ilmu
pengetahuan, teknologi, dan seni. Perubahan ini dimungkinkan karena berkembangnya tuntutan
baru dalam masyarakat, dunia kerja, dan dunia ilmu pengetahuan yang berimplikasi pada tuntutan
perubahan kurikulum secara terus menerus. Hal itu dimaksudkan agar pendidikan selalu dapat
menjawab tuntutan perubahan sesuai dengan jamannya. Dengan demikian keluaran pendidikan
akan mampu memberikan kontribusi secara optimal dalam upaya membangun masyarakat
berbasis pengetahuan (knowledge-based society).
PELATIHAN IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013
14
KERANGKA DASAR KURIKULUM 2013
LANDASAN PSIKOPEDAGOGIS
• Kurikulum 2013 dimaksudkan untuk memenuhi tuntutan perwujudan konsepsi pendidikan
yang bersumbu pada perkembangan peserta didik beserta konteks kehidupannya
sebagaimana dimaknai dalam konsepsi pedagogik transformatif. Konsepsi ini menuntut
bahwa kurikulum harus didudukkan sebagai wahana pendewasaan peserta didik sesuai
dengan perkembangan psikologisnya dan mendapatkan perlakuan pedagogis sesuai dengan
konteks lingkungan dan jamannya. Penguasaan substansi mata pelajaran tidak lagi
ditekankan pada pemahaman konsep yang steril dari kehidupan masyarakat melainkan
pembangunan pengetahuan melalui pembelajaran otentik. Dengan demikian kurikulum dan
pembelajaran selain mencerminkan muatan pengetahuan sebagai bagian dari peradaban
manusia, juga mewujudkan proses pembudayaan peserta didik sepanjang hayat.
LANDASAN TEORETIS
• “pendidikan berdasarkan standar” (standard-based education). Standar nasional sebagai
kualitas minimal warganegara yang dirinci menjadi standar isi, standar proses, standar
kompetensi lulusan, standar pendidik dan tenaga kependidikan, standar sarana dan
prasarana, standar pengelolaan, standar pembiayaan, dan standar penilaian pendidikan.
• teori kurikulum berbasis kompetensi (competency-based curriculum). Teori ini memberikan
pengalaman belajar seluas-luasnya bagi peserta didik dalam mengembangkan kemampuan
untuk bersikap, berpengetahuan, berketerampilan, dan bertindak.
PELATIHAN IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013
15
KERANGKA DASAR KURIKULUM 2013
LANDASAN YURIDIS
• Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun
1945;
• Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional;
• Undang-undang Nomor 17 Tahun 2005 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Panjang Nasional, beserta segala
ketentuan yang dituangkan Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Nasional;
• Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang
Standar Nasional Pendidikan sebagaimana telah diubah
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013
tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 19
Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan.
PELATIHAN IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013
16
KOMPETENSI INTI SD/MI KELAS I - III
I
II
III
1. Menerima dan menjalankan ajaran
agama yang dianutnya
1. Menerima dan menjalankan ajaran
agama yang dianutnya
1. Menerima dan menjalankan ajaran
agama yang dianutnya
2. Memiliki perilaku jujur, disiplin,
tanggung jawab, santun, peduli, dan
percaya diri dalam berinteraksi dengan
keluarga, teman, dan guru
2. Menunjukkan perilaku jujur, disiplin,
tanggung jawab, santun, peduli, dan
percaya diri dalam berinteraksi dengan
keluarga, teman, dan guru
2. Menunjukkan perilaku jujur, disiplin,
tanggung jawab, santun, peduli, dan
percaya diri dalam berinteraksi dengan
keluarga, teman, guru dan tetangganya
3. Memahami pengetahuan faktual
dengan cara mengamati [mendengar,
melihat, membaca] dan menanya
berdasarkan rasa ingin tahu tentang
dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan
kegiatannya, dan benda-benda yang
dijumpainya di rumah dan di sekolah
3. Memahami pengetahuan faktual
dengan cara mengamati [mendengar,
melihat, membaca] dan menanya
berdasarkan rasa ingin tahu tentang
dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan
kegiatannya, dan benda-benda yang
dijumpainya di rumah dan di sekolah
3. Memahami pengetahuan faktual
dengan cara mengamati [mendengar,
melihat, membaca] dan menanya
berdasarkan rasa ingin tahu tentang
dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan
kegiatannya, dan benda-benda yang
dijumpainya di rumah dan di sekolah
4. Menyajikan pengetahuan faktual dalam 4. Menyajikan pengetahuan faktual dalam 4. Menyajikan pengetahuan faktual dalam
bahasa yang jelas dan logis, dalam karya
bahasa yang jelas dan logis, dalam karya
bahasa yang jelas, sistematis, dan logis,
yang estetis, dalam gerakan yang
yang estetis, dalam gerakan yang
dalam karya yang estetis, dalam
mencerminkan anak sehat, dan dalam
mencerminkan anak sehat, dan dalam
gerakan yang mencerminkan anak
tindakan yang mencerminkan perilaku
tindakan yang mencerminkan perilaku
sehat, dan dalam tindakan yang
mencerminkan perilaku anak beriman
anak beriman dan berakhlak mulia
anak beriman dan berakhlak mulia
dan berakhlak mulia
PELATIHAN IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013
17
KOMPETENSI INTI SD/MI KELAS IV - VI
IV
V
VI
1. Menerima, menjalankan, dan
1. Menerima, menjalankan, dan
1. Menerima, menjalankan, dan
menghargai ajaran agama yang
menghargai ajaran agama yang
menghargai ajaran agama yang
dianutnya.
dianutnya.
dianutnya
2. Menunjukkan perilaku jujur, disiplin,
2. Menunjukkan perilaku jujur, disiplin,
2. Menunjukkan perilaku jujur, disiplin,
tanggung jawab, santun, peduli, dan
tanggung jawab, santun, peduli, dan
tanggung jawab, santun, peduli, dan
percaya diri dalam berinteraksi dengan
percaya diri dalam berinteraksi dengan
percaya diri dalam berinteraksi dengan
keluarga, teman, guru, dan tetangganya
keluarga, teman, guru, dan tetangganya
keluarga, teman, guru, dan tetangganya
serta cinta tanah air.
serta cinta tanah air.
3. Memahami pengetahuan faktual
dengan cara mengamati dan menanya
berdasarkan rasa ingin tahu tentang
dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan
kegiatannya, dan benda-benda yang
dijumpainya di rumah, di sekolah dan
tempat bermain
3. Memahami pengetahuan faktual dan
konseptual dengan cara mengamati,
menanya dan mencoba berdasarkan
rasa ingin tentang dirinya, makhluk
ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan
benda-benda yang dijumpainya di
rumah, di sekolah dan tempat bermain
3. Memahami pengetahuan faktual dan
konseptual dengan cara mengamati,
menanya dan mencoba berdasarkan
rasa ingin tahu tentang dirinya,
makhluk ciptaan Tuhan dan
kegiatannya, dan benda-benda yang
dijumpainya di rumah, di sekolah dan
tempat bermain
4. Menyajikan pengetahuan faktual dalam 4. Menyajikan pengetahuan faktual dan
4. Menyajikan pengetahuan faktual dan
bahasa yang jelas, sistematis, dan logis,
konseptual dalam bahasa yang jelas,
konseptual dalam bahasa yang jelas,
dalam karya yang estetis, dalam
sistematis, logis, dan kritis, dalam karya
sistematis, logis, dan kritis, dalam karya
gerakan yang mencerminkan anak
yang estetis, dalam gerakan yang
yang estetis, dalam gerakan yang
sehat, dan dalam tindakan yang
mencerminkan anak sehat, dan dalam
mencerminkan anak sehat, dan dalam
mencerminkan perilaku anak beriman
tindakan yang mencerminkan perilaku
tindakan yang mencerminkan perilaku
anak beriman dan berakhlak mulia
anak beriman dan berakhlak mulia
dan berakhlak mulia
PELATIHAN IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013
18
KOMPETENSI INTI SMP/MTs KELAS VII - IX
VII
VIII
IX
1. Menghargai dan menghayati ajaran agama
yang dianutnya
2. Menghargai dan menghayati perilaku jujur,
disiplin, tanggungjawab, peduli (toleransi,
gotong royong), santun, percaya diri, dalam
berinteraksi secara efektif dengan
lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan
pergaulan dan keberadaannya
3. Memahami pengetahuan (faktual,
konseptual, dan prosedural) berdasarkan
rasa ingin tahunya tentang ilmu
pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait
fenomena dan kejadian tampak mata
4. Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam
ranah konkret (menggunakan, mengurai,
merangkai, memodifikasi, dan membuat)
dan ranah abstrak (menulis, membaca,
menghitung, menggambar, dan mengarang)
sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan
sumber lain yang sama dalam sudut
pandang/teori
1. Menghargai dan menghayati ajaran agama
yang dianutnya
2. Menghargai dan menghayati perilaku jujur,
disiplin, tanggungjawab, peduli (toleransi,
gotong royong), santun, percaya diri, dalam
berinteraksi secara efektif dengan
lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan
pergaulan dan keberadaannya
3. Memahami dan menerapkan pengetahuan
(faktual, konseptual, dan prosedural)
berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu
pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait
fenomena dan kejadian tampak mata
4. Mengolah, menyaji, dan menalar dalam
ranah konkret (menggunakan, mengurai,
merangkai, memodifikasi, dan membuat)
dan ranah abstrak (menulis, membaca,
menghitung, menggambar, dan mengarang)
sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan
sumber lain yang sama dalam sudut
pandang/teori
1. Menghargai dan menghayati ajaran agama
yang dianutnya
2. Menghargai dan menghayati perilaku jujur,
disiplin, tanggungjawab, peduli (toleransi,
gotong royong), santun, percaya diri, dalam
berinteraksi secara efektif dengan
lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan
pergaulan dan keberadaannya
3. Memahami dan menerapkan pengetahuan
(faktual, konseptual, dan prosedural)
berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu
pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait
fenomena dan kejadian tampak mata
4. Mengolah, menyaji, dan menalar dalam
ranah konkret (menggunakan, mengurai,
merangkai, memodifikasi, dan membuat)
dan ranah abstrak (menulis, membaca,
menghitung, menggambar, dan mengarang)
sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan
sumber lain yang sama dalam sudut
pandang/teori
PELATIHAN IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013
19
KOMPETENSI INTI SMA/MA KELAS X - XII
X
1.
2.
3.
4.
XI
XII
Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang
1.
dianutnya
Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin,
2.
tanggungjawab, peduli (gotong royong, kerjasama,
toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan
menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas
berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif
dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam
menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam
pergaulan dunia.
Memahami, menerapkan, dan menganalisis
3.
pengetahuan faktual, konseptual, dan prosedural
berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu
pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora
dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan,
kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena
dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan
prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai
dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah
Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang
1.
dianutnya
Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin,
2.
tanggungjawab, peduli (gotong royong, kerjasama,
toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan
menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas
berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif
dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam
menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam
pergaulan dunia
Memahami, menerapkan, dan menganalisis
3.
pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan
metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang
ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan
humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan,
kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena
dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural
pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan
minatnya untuk memecahkan masalah
Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret
dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari
yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan
mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan
Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret
dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari
yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, bertindak
secara efektif dan kreatif, serta mampu menggunakan
metoda sesuai kaidah keilmuan
4.
4.
Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang
dianutnya
Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin,
tanggungjawab, peduli (gotong royong, kerjasama,
toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan
menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas
berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara
efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam
menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam
pergaulan dunia
Memahami, menerapkan, menganalisis, dan
mengevaluasi pengetahuan faktual, konseptual,
prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin
tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni,
budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan,
kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait
penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan
pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang
spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk
memecahkan masalah
Mengolah, menalar, menyaji, dan mencipta dalam ranah
konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan
dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri serta
bertindak secara efektif dan kreatif, dan mampu
menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan
PELATIHAN IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013
20
KOMPETENSI INTI SMK/MAK KELAS X - XII
X
XI
XII
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang
dianutnya
2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur,
disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong royong,
kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan
pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian
dari solusi atas berbagai permasalahan dalam
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial
dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai
cerminan bangsa dalam pergaulan dunia
3. Memahami, menerapkan, dan menganalisis
pengetahuan faktual, konseptual, dan prosedural
berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu
pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan
humaniora dalam wawasan kemanusiaan,
kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait
penyebab fenomena dan kejadian dalam bidang
kerja yang spesifik untuk memecahkan masalah.
4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah
konkret dan ranah abstrak terkait dengan
pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah
secara mandiri, dan mampu melaksanakan tugas
spesifik di bawah pengawasan langsung.
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang
dianutnya
2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur,
disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong royong,
kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan
pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian
dari solusi atas berbagai permasalahan dalam
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial
dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai
cerminan bangsa dalam pergaulan dunia
3. Memahami, menerapkan, dan menganalisis
pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan
metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya
tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya,
dan humaniora dalam wawasan kemanusiaan,
kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait
penyebab fenomena dan kejadian dalam bidang
kerja yang spesifik untuk memecahkan masalah.
4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang
dianutnya
2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur,
disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong royong,
kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan
pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian
dari solusi atas berbagai permasalahan dalam
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial
dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai
cerminan bangsa dalam pergaulan dunia
3. Memahami, menerapkan, menganalisis, dan
mengevaluasi pengetahuan faktual, konseptual,
prosedural, dan metakognitif dalam ilmu
pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan
humaniora dengan wawasan kemanusiaan,
kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait
penyebab fenomena dan kejadian dalam bidang
kerja yang spesifik untuk memecahkan masalah.
4. Mengolah, menalar, menyaji, dan mencipta dalam
ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan
pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah
secara mandiri, dan mampu melaksanakan tugas
spesifik di bawah pengawasan langsung.
dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari
yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, bertindak
secara efektif dan kreatif, dan mampu melaksanakan
tugas spesifik di bawah pengawasan langsung.
PELATIHAN IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013
21
KOMPETENSI DASAR
dirumuskan untuk mencapai Kompetensi Inti. Rumusan Kompetensi Dasar
dikembangkan dengan memperhatikan karakteristik dan kemampuan peserta
didik, dan kekhasan masing-masing mata pelajaran.
kelompok 1:
kelompok 2:
kelompok Kompetensi Dasar sikap spiritual
dalam rangka menjabarkan KI-1;
kelompok Kompetensi Dasar sikap sosial
dalam rangka menjabarkan KI-2;
KOMPETENSI DASAR
kelompok 3:
kelompok 4:
kelompok Kompetensi Dasar pengetahuan
dalam rangka menjabarkan KI-3;
kelompok Kompetensi Dasar keterampilan
dalam rangka menjabarkan KI-4.
PELATIHAN IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013
22
STRUKTUR KURIKULUM
Struktur Kurikulum Peminatan akan dijelaskan pada Slide PEMINATAN
MATA
PELAJARAN
ALOKASI WAKTU PER
MINGGU
I
Kelompok A (Umum)
1 PA dan BP
4
2 PPKN
5
3 B. Indonesia 8
4 MTK
5
5 IPA
6 IPS
Kelompok B (Umum)
1 SBdP
4
2 PJOK
4
Jumlah jam
pelajaran per
30
minggu
MATA PELAJARAN
II
III
IV
V
VI
4
5
9
6
-
4
6
10
6
-
4
5
7
6
3
3
4
5
7
6
3
3
4
5
7
6
3
3
4
4
32
4
4
34
4
4
4
4
4
4
36 36 36
ALOKASI WAKTU
PER MINGGU
VII
Kelompok A (Umum)
1 PA dan BP
2 PPKN
3 B. Indonesia
4 MTK
5 IPA
6 IPS
7 B. Inggris
Kelompok B (Umum)
1 Seni Budaya
2 PJOK
3
Prakarya
Jumlah jam
pelajaran per
minggu
3
VIII
3
IX
3
3
3
3
6
6
6
5
5
5
5
5
5
4
4
4
4
4
4
3
3
3
3
3
3
2
2
2
38
38
38
MATA PELAJARAN
Kelompok A (Umum)
1 PA dan BP
2 PPKN
3 B. Indonesia
4 MTK
5 IPA
6 B. Inggris
Kelompok B (Umum)
1 Seni Budaya
2 PJOK
3
Prakarya dan
KWU
Jumlah jam pelajaran
Kelompok A dan B per
minggu
Peminatan SMA/MA
Peminatan SMK/MAK
PELATIHAN IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013
ALOKASI WAKTU
PER MINGGU
X
XI
XII
3
3
3
2
2
2
4
4
4
4
4
4
2
2
2
2
2
2
2
2
2
3
3
3
2
2
2
24
24
24
18
24
20
24
20
24
23
BEBAN BELAJAR
merupakan keseluruhan kegiatan yang harus diikuti peserta didik dalam satu
minggu, satu semester, dan satu tahun pembelajaran
Kegiatan Terstruktur dan Mandiri
Maksimal 40% dari Kegiatan
Tatap Muka
SMA/MA/SMK/MAK
SMP/MTs
Kegiatan Tatap Muka
45 menit
Kegiatan Tatap
Muka 40 menit
SD/MI
Kegiatan Tatap
Muka 35 menit
Beban belajar bagi SMA/MA yang
menyelengarakan Sistem Kredit
Semester (SKS), diatur dalam
pedoman SKS
PELATIHAN IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013
24
PELATIHAN IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013
KTSP
PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN NO. 61 TAHUN 2014
PELATIHAN IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013
25
KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN
kurikulum operasional yang disusun oleh dan dilaksanakan di masing-masing
satuan pendidikan. Pengembangan KTSP dikdasmen mengacu pada SNP,
Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum, dan pedoman implementasi
Kurikulum
BUKU I KTSP
BUKU II KTSP
BUKU III KTSP
KTSP
PELATIHAN IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013
26
MUATAN KTSP
TINGKAT NASIONAL
D
a
s
a
r
TINGKAT SEKOLAH
Koordinasi dan Supervisi
Pend Agama dan Budi Pekerti
KOMPETENSI
K
e
r
a
n
g
k
a
Struktur Kurikulum [distribusi jam
min/maks]
Mata Pelajaran
TINGKAT DAERAH
1. Visi
PPKn
2. Misi
Bahasa Indonesia
3. Strategi
Matematika
4. Tujuan
Pendidikan
Ilmu Pengetahuan Alam
Ilmu Pengetahuan Sosial
Bahasa Inggris
Seni Budaya
(termasuk Mulok)
Penjasorkes
(termasuk Mulok)
Prakarya dan Kewirausahaan
(termasuk Mulok)
KTSP
MUATAN NASIONAL
RPP dan
Kegiatan
Pembelajaran
6. Waktu &
Beban Belajar
Beban
Belajar
Kalender
Akademik
5. Struktur &
Muatan
Kurikulum:
[Jam
pelajaran
“real”]
7. Kalender
Akademik
Penyesuaian Event Daerah
MUATAN LOKAL
PELATIHAN IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013
27
Alokasi Waktu pada Kalender Pendidikan
NO
KEGIATAN
ALOKASI WAKTU
KETERANGAN
1.
Minggu efektif semester ganjil tahun terakhir Minimal 36 minggu
setiap satuan pendidikan (Kelas VI, IX, dan XII)
Digunakan untuk kegiatan pembelajaran
efektif pada setiap satuan pendidikan
2.
Minggu efektif semester ganjil tahun terakhir Minimal 18 minggu
setiap satuan pendidikan (Kelas VI, IX, dan XII)
~s.d.a~
3.
Minggu efektif semester genap tahun terakhir Minimal 14 minggu
setiap satuan pendidikan (Kelas VI, IX, dan XII
~s.d.a~
4.
Jeda tengah semester
Maksimal 2 minggu
Satu minggu setiap semester
5.
Jeda antarsemester
Maksimal 2 minggu
Antara semester I dan II
6.
Libur akhir tahun ajaran
Maksimal 2 minggu
Digunakan untuk penyiapan kegiatan dan
administrasi akhir dan awal tahun ajaran
PELATIHAN IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013
28
Alokasi Waktu pada Kalender Pendidikan
NO
KEGIATAN
ALOKASI WAKTU
KETERANGAN
7.
Hari libur keagamaan
Maksimal 2 minggu
Daerah khusus yang memerlukan libur
keagamaan lebih panjang dapat
mengaturnya sendiri tanpa mengurangi
jumlah minggu efektif belajar dan waktu
pembelajaran efektif
8.
Hari libur umum/ nasional
Maksimal 2 minggu
Disesuaikan dengan Peraturan
Pemerintah
9.
Hari libur khusus
Maksimal 2 minggu
Untuk satuan pendidikan sesuai dengan
ciri kekhususan masing-masing
10.
Kegiatan khusus satuan pendidikan
Maksimal 2 minggu
Digunakan untuk kegiatan yang
diprogramkan secara khusus oleh satuan
pendidikan tanpa mengurangi jumlah
minggu efektif belajar dan waktu
pembelajaran efektif
PELATIHAN IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013
29
ACUAN KONSEPTUAL
PENGEMBANGAN KTSP
1
• Peningkatan Iman, Takwa, dan Akhlak Mulia
2
• Toleransi dan Kerukunan Umat Beragama
3
• Persatuan Nasional dan Nilai-Nilai Kebangsaan
4
5
• Peningkatan Potensi, Kecerdasan, Bakat, dan Minat sesuai dengan Tingkat Perkembangan dan
Kemampuan Peserta Didik
• Kesetaraan Warga Negara Memperoleh Pendidikan Bermutu
6
• Kebutuhan Kompetensi Masa Depan
7
• Tuntutan Dunia Kerja
8
• Perkembangan Ipteks
9
• Keragaman Potensi dan Karakteristik Daerah serta Lingkungan
10 • Tuntutan Pembangunan Daerah dan Nasional
11 • Dinamika Perkembangan Global
12 • Kondisi Sosial Budaya Masyarakat Setempat
13 • Karakteristik Satuan Pendidikan
PELATIHAN IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013
30
PRINSIP DAN PROSEDUR OPERASIONAL
PENGEMBANGAN KTSP
PROSEDUR OPERASIONAL
PRINSIP PENGEMBANGAN
1.Berpusat pada potensi, perkembangan,
kebutuhan, dan kepentingan peserta didik dan
lingkungannya pada masa kini dan yang akan
datang.
2.Belajar sepanjang hayat
3.Menyeluruh dan berkesinambungan
1.Analisis mencakup:
a. analisis ketentuan peraturan perundang-undangan
mengenai Kurikulum;
b. analisis kebutuhan peserta didik, satuan pendidikan,
dan lingkungan; dan
c. analisis ketersediaan sumber daya pendidikan.
2. Penyusunan mencakup:
a. perumusan visi, misi, dan tujuan satuan pendidikan;
b. pengorganisasian muatan kurikuler satuan pendidikan;
c. pengaturan beban belajar peserta didik dan beban
kerja pendidik tingkat kelas;
d. penyusunan kalender pendidikan satuan pendidikan;
e. penyusunan silabus muatan atau mata pelajaran
muatan lokal; dan
f. penyusunan rencana pelaksanaan pembelajaran setiap
muatan pembelajaran.
3. Penetapan
dilakukan
kepala
sekolah/madrasah
berdasarkan hasil rapat dewan pendidik satuan
pendidikan dengan melibatkan komite sekolah/madrasah.
4. Pengesahan dilakukan oleh pemerintah daerah sesuai
dengan kewenangannya.
PELATIHAN IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013
31
Mekanisme Pengembangan
KTSP
MEKANISME
PENGEMBANGAN KTSP
Pengembangan
Pengembangan KTSP merupakan bagian dari kegiatan perencanaan
satuan pendidikan. Kegiatan ini dapat berbentuk rapat kerja satuan
pendidikan dan/atau kelompok satuan pendidikan yang diselenggarakan
sebelum tahun ajaran baru.
Tahap kegiatan pengembangan KTSP secara garis besar meliputi: (1)
penyusunan draf berdasarkan analisis konteks; (2) reviu, revisi, dan
finalisasi; serta (3) pengesahan oleh pejabat yang berwenang. Langkah
yang lebih rinci dari masing-masing kegiatan diatur dan diselenggarakan
oleh tim pengembang kurikulum satuan pendidikan.
Dinas pendidikan atau kantor kementerian agama provinsi dan
kabupaten/kota sesuai dengan kewenangannya berkewajiban melakukan
koordinasi dan supervisi.
Pelaksanaan
Pelaksanaan KTSP merupakan tanggung jawab bersama seluruh unsur
satuan pendidikan yakni kepala sekolah/madrasah, tenaga pendidik dan
tenaga kependidikan.
Daya Dukung
Daya dukung pengembangan dan pelaksanaan KTSP meliputi:
a. Kebijakan Satuan Pendidikan
b. Ketersediaan Tenaga Pendidik dan Tenaga Kependidikan
c. Ketersediaan Sarana dan Prasarana Satuan Pendidikan
PELATIHAN IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013
32
PELATIHAN IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013
KEGIATAN EKSTRAKURIKULER
PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN NO. 62 TAHUN 2014
PELATIHAN IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013
33
KEGIATAN EKSTRAKURIKULER
kegiatan kurikuler yang dilakukan oleh peserta didik di luar jam belajar kegiatan
intrakurikuler dan kegiatan kokurikuler, di bawah bimbingan dan pengawasan
satuan pendidikan
diselenggarakan dengan tujuan untuk mengembangkan potensi, bakat, minat,
kemampuan, kepribadian, kerjasama, dan kemandirian peserta didik secara
optimal dalam rangka mendukung pencapaian tujuan pendidikan nasional.
kegiatan terdiri atas: (1) kegiatan ekstrakurikuler wajib (Pendidikan
Kepramukaan); dan (2) kegiatan ekstrakurikuler pilihan.
PELATIHAN IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013
34
TAHAPAN PENGEMBANGAN
a. identifikasi kebutuhan, potensi, dan minat peserta didik;
b. analisis sumber daya yang diperlukan untuk penyelenggaraannya;
c. pemenuhan kebutuhan sumber daya sesuai pilihan peserta didik atau
menyalurkannya ke satuan pendidikan atau lembaga lainnya;
d. penyusunan program Kegiatan Ekstrakurikuler; dan
e. penetapan bentuk kegiatan yang diselenggarakan
PELATIHAN IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013
35
SISTEMATIKA PROGRAM
sekurang-kurangnya memuat:
a. rasional dan tujuan umum;
b. deskripsi setiap Kegiatan Ekstrakurikuler;
c. pengelolaan;
d. pendanaan; dan
e. evaluasi
PELATIHAN IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013
36
BENTUK KEGIATAN EKSTRAKURIKULER
1. Krida, Misalnya: Kepramukaan, Latihan Kepemimpinan Siswa (LKS),
Palang Merah Remaja (PMR), Usaha Kesehatan Sekolah (UKS),
Pasukan Pengibar Bendera (Paskibra), Dan Lainnya;
2. Karya Ilmiah, Misalnya: Kegiatan Ilmiah Remaja (KIR), Kegiatan
Penguasaan Keilmuan Dan Kemampuan Akademik, Penelitian, Dan
Lainnya;
3. Latihan Olah-bakat Latihan Olah-minat, Misalnya: Pengembangan
Bakat Olahraga, Seni Dan Budaya, Pecinta Alam, Jurnalistik, Teater,
Teknologi Informasi Dan Komunikasi, Rekayasa, Dan Lainnya;
4. Keagamaan, Misalnya: Pesantren Kilat, Ceramah Keagamaan, Baca
Tulis Alquran, Retreat; Atau
5. Bentuk Kegiatan Lainnya.
PELATIHAN IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013
37
PELAKSANAAN DAN DAYA DUKUNG
Pelaksanaan
Penjadwalan Kegiatan Ekstrakurikuler Pilihan dirancang di awal tahun pelajaran oleh
pembina di bawah bimbingan kepala sekolah/madrasah atau wakil kepala
sekolah/madrasah. Jadwal Kegiatan Ekstrakurikuler diatur agar tidak menghambat
pelaksanaan kegiatan intra dan kokurikuler.
Daya Dukung
1. Kebijakan Satuan Pendidikan
2. Ketersediaan Pembina
3. Ketersediaan Sarana dan Prasarana Satuan Pendidikan
PELATIHAN IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013
38
PENILAIAN
1. Kinerja peserta didik dalam Kegiatan Ekstrakurikuler perlu mendapat penilaian dan
dideskripsikan dalam raport. Kriteria keberhasilannya meliputi proses dan
pencapaian kompetensi peserta didik dalam Kegiatan Ekstrakurikuler yang
dipilihnya. Penilaian dilakukan secara kualitatif.
2. Peserta didik wajib memperoleh nilai minimal “baik” pada Pendidikan
Kepramukaan pada setiap semesternya. Nilai yang diperoleh pada Pendidikan
Kepramukaan berpengaruh terhadap kenaikan kelas peserta didik. Bagi peserta
didik yang belum mencapai nilai minimal perlu mendapat bimbingan terus
menerus untuk mencapainya.
PELATIHAN IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013
39
PELATIHAN IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013
PENDIDIKAN KEPRAMUKAAN
PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN NO. 63 TAHUN 2014
PELATIHAN IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013
40
BANGGA MENJADI PRAMUKA INDONESIA
PELATIHAN IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013
41
PARADIGMA PENGELOLAAN KEGIATAN PENDIDIKAN
KEPRAMUKAAN SEBAGAI EKSTRAKURIKULER WAJIB DALAM
KONTEKS IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013
INTRAKURIKULER (PELAKSANAAN MATAPELAJARAN TERJADWAL)
KO-KURIKULER (PENUGASAN MATA PELAJARAN)
BLOK SD
(18 JAM)
BLOK SMP
(36 JAM)
BLOK SMA/K
(36 JAM)
EKSTRAKURIKULER
WAJIB
MODEL AKTUALISASI (120 menit /minggu)
1. Tujuan
Pendidikan
Nasional
2. SKL (SD/MI,
SMP/MTs,
SMA/MA,
SMK/MAK)
3. KI Kelas I -XII
KEPRAMUKAAN GUGUS DEPAN (UU NO 12 TAHUN 2010)
PELATIHAN IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013
42
KONSEPTUAL DAN PROGRAMATIK, PENDIDIKAN
KEPRAMUKAAN SEBAGAI EKSTRAKURIKULER WAJIB
TUJUAN
DIKNAS
TUJUAN
GERAKAN
PRAMUKA
GUGUS DEPAN
SATDIK
GERAKAN
PRAMUKA
KURIKULUM 2013
PENDIDIKAN
KEPRAMUKAAN
Kepramukaan
sbg kegiatan
ekstra kurikuler
UU No. 20/2003
UU No. 12/2010
PELATIHAN IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013
43
DESAIN INDUK EKSTRAKURIKULER
WAJIB PENDIDIKAN KEPRAMUKAAN
PELATIHAN IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013
44
MUATAN NILAI KURIKULUM 2013 DAN
PENDIDIKAN KEPRAMUKAAN
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
Beriman
Kebhinnekatunggalikaan
Toleransi
Kebersamaan
Syukur
Disiplin
Tanggungjawab
Percaya diri
Berani
Cinta tanah air
Pemaaf
Jujur
Ksatria
Rela berkorban
Teladan
Sadar
kewajiban dan
hak
Demokratis
18.
19.
20.
21.
22.
23.
24.
25.
26.
27.
28.
29.
30.
31.
32.
33.
34.
35.
Cakap
Peduli
Santun Kritis
Sopan
Cekatan
Peka
Tanggap
Komunikatif
Mandiri
Cermat
Taat aturan
Rasa ingin tahu
Pantang
menyerah
Berpikir logis
Kreatif
Inovatif
Produktif
Menghargai
36.
37.
38.
39.
40.
41.
42.
43.
44.
45.
46.
47.
48.
49.
50.
51.
52.
53.
Ilmiah
Tekun
Hati-hati
Terbuka
Bijaksana
Bersahaja
Rasa
kebangsaan
Estetis
Gotong-royong
Partisipatif
Imajinatif
Citra diri
Sadar bahaya
Kerjasama
Sadar
Berbagi
Sportif
Cinta tradisi
1.
Keimanan kepada
Tuhan YME
2. Ketakwaan kepada
Tuhan YME
3. Kecintaan pada alam
4. Kecintaan kepada
sesama manusia
5. Kecintaan kepada
tanah air Indonesia
6. Kecintaan kepada
bangsa Indonesia
7. Kedisiplinan
8. Keberanian
9. Kesetiaan
10. Tolong menolong
11. Bertanggungja
wab
12. Dapat dipercaya
13. Jernih dalam
berpikir
14. Jernih dalam
berkata
15. Jernih dalam
berbuat
16. Hemat
17. Cermat
18. Bersahaja
19. Rajin
20. Terampil
PELATIHAN IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013
45
Pola, Rincian Kegiatan, Metoda, dan
Teknik Penerapan
POLA KEGIATAN
RINCIAN KEGIATAN
METODA DAN TEKNIK PENERAPAN
1. Upacara pembukaan dan penutupan :
• Perindukan Siaga
• Pasukan Penggalang
• Ambalan Penegak
2. Keterampilan Kepramukaan (Scouting
Skill)
• Simpul dan Ikatan (Pioneering)
• Mendaki Gunung (Mountenering)
• Peta dan Kompas (Orientering)
• Berkemah (Camping)
• Wirausaha
• Belanegara
• Teknologi
• Komunikasi
Catatan: Disesuaikan dengan kondisi di
sekolah masing-masing
• Berbaris • Menolong •
Jelajah
• Memimpin • Berempati •
Peta
• Berdoa • Bersikap adil
• Kompas • Janji • Cakap
berbicara • Memasak
• Memberi hormat • Cakap
motoric • Tenda • Pengarahan
• Kepemimpinan • PPGD
• Refleksi • Konsentrasi
• KIM • Dinamika • Sportivitas
• Menaksir kelompok • Simpul
• Halang rintang • Permainan
ikatan • TTG • Menghargai
• Tanda jejak • Bakti teman
• Sandi • Lomba • Hastakarya
• Berkomunikasi isyarat
Metode mencakup:
1) Pengenalan dan pengamalan kode
kehormatan Pramuka
2) Belajar sambil melakukan (Learning by Doing)
3) Sistem kelompok (beregu)
4) Kegiatan di alam terbuka yg mengandung
pendidikan yg sesuai dengan perkembangan
rohani dan jasmani peserta didik.
5) Kemitraan dengan anggota Dewasa
6) Sistem tanda kecakapan
7) Sistem satuan terpisah putra dan putri
8) Kiasan dasar
Teknik Penerapan mencakup:
1) Praktik Langsung, 2) Permainan, 3) Perjalanan
4) Diskusi, 5) Produktif, 6) Lagu, 7) Gerak,
8) Widya Wisata, 9) Simulasi, dan 10) Napak Tilas
PELATIHAN IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013
46
PROSEDUR PELAKSANAAN PENDIDIKAN
KEPRAMUKAAN
MODEL AKTUALISASI
MODEL BLOK
a. Peserta Didik dibagi dalam beberapa
kelompok, setiap kelompok didampingi
oleh seorang Pembina Pramuka dan atau
Pembantu Pembina.
b. Pembina Pramuka melaksanakan Kegiatan
Orientasi Pendidikan Kepramukaan.
c. Guru kelas/Guru Mata Pelajaran yang
bukan Pembina Pramuka membantu
pelaksanaan kegiatan Orientasi Pendidikan
Kepramukaan.
a. Guru kelas/Guru Mata Pelajaran
mengidentifikasi muatan-muatan
pembelajaran yang dapat diaktualisasikan di
dalam kegiatan Kepramukaan.
b. Guru menyerahkan hasil identifikasi
muatan-muatan pembelajaran kepada
Pembina Pramuka untuk dapat
diaktualisasikan dalam kegiatan
Kepramukaan.
c. Setelah pelaksanaan kegiatan Kepramukaan,
Pembina Pramuka menyampaikan hasil
kegiatan kepada Guru kelas/Guru Mata
Pelajaran.
PELATIHAN IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013
47
PENILAIAN PENDIDIKAN
KEPRAMUKAAN
CAKUPAN PENILAIAN
a.Penilaian dilakukan secara kualitatif.
b.Kriteria keberhasilan lebih ditentukan
oleh proses dan keikutsertaan peserta
didik.
c.Peserta didik diwajibkan untuk
mendapatkan nilai minimal baik pada
kegiatan ekstrakurikuler wajib pada
setiap semester.
d.Nilai yang diperoleh pada kegiatan
Pendidikan Kepramukaan sebagai
Ekstrakurikuler Wajib berpengaruh
terhadap kenaikan kelas peserta
didik.
e.Bagi peserta didik yang belum
mencapai nilai minimal perlu
mendapat bimbingan terus menerus
untuk mencapai nilai baik.
TEKNIK PENILAIAN
PROSES PENILAIAN
a.Teknik penilaian
sikap dilakukan
melalui observasi,
penilaian diri, dan
penilaian
antarpeserta didik.
b.Teknik penilaian
keterampilan
dilakukan melalui
demonstrasi
keterampilannya.
a.Proses penilaian dilaksanakan setiap kali latihan dan setiap
hari di dalam proses pembelajaran.
b.Proses penilaian Pendidikan Kepramukaan sebagai
c.Ekstrakurikuler Wajib menitikberatkan pada ranah nilai
sikap. Keterampilan kepramukaan merupakan pendukung
terhadap penilaian pendidikan kepramukaan itu sendiri.
d.Proses penilaian sikap dilaksanakan dg metode observasi.
e.Proses penilaian Keterampilan Kepramukaan disesuaikan
dengan Kompetensi Dasar dari masing-masing Tema dan
Matapelajaran sebagai penguatan yang bermuatan Nilai
Sikap dan Keterampilan dalam Kurikulum 2013.
f. Proses Penilaian dilakukan oleh Teman, Guru Kelas/Guru
Matapelajaran, pemangku kepentingan dan/atau Pembina
Pramuka.
g.Rekapitulasi Penilaian dilakukan oleh Guru Kelas/Guru
Matapelajaran selaku Pembina Pramuka.
MEDIA PENILAIAN
a.Jurnal/buku harian.
b.Portofolio.
PELATIHAN IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013
48
PELATIHAN IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013
PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN
KEBUDAYAAN NOMOR 64 TAHUN 2014
PELATIHAN IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013
49
PEMINATAN PADA PENDIDIKAN MENENGAH
Peminatan adalah program kurikuler untuk mengakomodasi pilihan minat, bakat dan/atau kemampuan peserta
didik dengan orientasi pemusatan, perluasan, dan/atau pendalaman mata pelajaran dan/atau muatan kejuruan.
Lintas Minat adalah program kurikuler untuk mengakomodasi perluasan pilihan minat, bakat dan/atau kemampuan
akademik peserta didik dengan orientasi penguasaan kelompok mata pelajaran keilmuan di luar pilihan minat.
Pendalaman Minat adalah program kurikuler untuk mengakomodasi pendalaman pilihan minat akademik peserta
didik dengan orientasi pendalaman kelompok mata pelajaran keilmuan dalam lingkup pilihan minat.
Pindah
Minat
 RAPORT
 UN
 BK
PELATIHAN IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013
50
PEMINATAN AKADEMIK SMA/MA
Program kurikuler untuk mengakomodasi pilihan minat, bakat dan/atau kemampuan
akademik peserta didik dengan orientasi penguasan kelompok mata pelajaran keilmuan
MATA PELAJARAN
I. Peminatan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
1
Matematika
2
Biologi
3
Fisika
4
Kimia
II. Peminatan Ilmu Pengetahuan Sosial
1
Geografi
2
Sejarah
3
Sosiologi
4
Ekonomi
III. Peminatan Bahasa dan Budaya
1
Bahasa dan Sastra Indonesia
Bahasa dan Sastra Inggris
2
Bahasa dan Sastra Asing Lain (Arab,
Mandarin, Jepang, Korea, Jerman, Perancis)
4
Antropologi
Mata pelajaran Pilihan
3
Pilihan lintas minat dan/atau pendalaman minat
X
ALOKASI
XI
XII
3
3
3
3
4
4
4
4
4
4
4
4
3
3
3
3
4
4
4
4
4
4
4
4
3
4
4
3
4
4
3
4
4
3
4
4
SMA wajib menyelenggarakan ketiga kelompok peminatan
akademik.
MA wajib menyelenggarakan ketiga kelompok peminatan
akademik dan Peminatan Keagamaan (diatur oleh Kemenag
RI)
PILIHAN MINAT
MTK
BIO
FIS
LINTAS/PENDALAMAN
3 JAM
PILIHAN MINAT
MTK
BIO
FIS
3 JAM
3 JAM
LINTAS/PENDALAMAN
KIM
3 JAM
3 JAM
6/
4/8 4/8
9
PELATIHAN IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013
51
PEMINATAN AKADEMIK SMK/MAK
Program kurikuler untuk mengakomodasi pilihan minat, bakat dan/atau kemampuan
vokasional peserta didik dengan orientasi penguasan kelompok mata pelajaran kejuruan.
2. Teknologi
Informasi &
Komunikasi
3. Kesehatan
FISIKA
FISIKA
FISIKA
FISIKA
FISIKA
KIMIA
PEMROGRAMA
N DASAR
KIMIA
KIMIA
KIMIA
GAMBAR
TEKNIK
SISTEM
KOMPUTER
BIOLOGI
BIOLOGI
1. Teknologi &
Rekayasa
4. Agribisnis &
Agroteknologi
5. Perikanan &
Kelautan
PELATIHAN IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013
BIOLOGI
52
PEMINATAN AKADEMIK SMk/MAk
lanjutan
6. Bisnis &
Manajemen
7. Pariwisata
8. Senirupa &
Kriya
9. Seni
Pertunjukan
PENGANTAR
EKONOMI DAN
BISNIS
IPA TERAPAN
DASAR-DASAR
DESAIN
WAWASAN SENI
PERTUNJUKAN
PENGANTAR
AKUNTANSI
PENGANTAR
PARIWISATA
PENGETAHUAN
BAHAN
TATA TEKNIK
PENTAS
PENGANTAR
ADMINISTRASI
PERKANTORAN
MANAJEMEN
PERTUNJUKAN
PELATIHAN IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013
53
PELATIHAN IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013
MUATAN LOKAL
(PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN NO. 79 TAHUN 2014)
PELATIHAN IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013
54
LANDASAN HUKUM
 UU 20/2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
 Pasal 77N PP 32/2013 tentang Perubahan atas PP 19/2005 tentang
Standar Nasional Pendidikan
• Muatan lokal untuk setiap satuan pendidikan berisi muatan dan
proses pembelajaran tentang potensi dan keunikan lokal;
• Muatan lokal dikembangkan dan dilaksanakan pada setiap satuan
pendidikan.
 Permendikbud No 79 Tthn 2014 Tentang Muatan Lokal Kurikulum 2013
PELATIHAN IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013
55
LANDASAN HUKUM

Pasal 77P PP 32/2013
• Pemerintah daerah provinsi melakukan koordinasi dan supervisi pengelolaan
muatan lokal pada pendidikan menengah;
• Pemerintah daerah kabupaten/kota melakukan koordinasi dan supervisi
pengelolaan muatan lokal pada pendidikan dasar;
• Pengelolaan muatan lokal meliputi penyiapan, penyusunan, dan evaluasi
terhadap dokumen muatan lokal, buku teks pelajaran, dan buku panduan guru;
dan
• Dalam hal seluruh kabupaten/kota pada 1 (satu) provinsi sepakat menetapkan 1
(satu) muatan lokal yang sama, koordinasi dan supervisi pengelolaan kurikulum
pada pendidikan dasar dilakukan oleh pemerintah daerah provinsi.
PELATIHAN IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013
56
MUATAN LOKAL
Muatan Lokal Pasal 1, ayat (1) dan Pasal 2, ayat (1)
Pengertian Muatan Lokal
Lingkungan Sekitar (dan Warisan):
(Alam, Sosial-Ekonomi, Budaya,...)
Analisis Konteks
Identifikasi
Muatan Lokal
Perumusan
Muatan Lokal
Potensi dan Keunikan daerah
Keunggulan dan Kearifan Daerah
Bahan Kajian atau Mata
Pelajaran
PELATIHAN IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013
57
MUATAN LOKAL
Tujuan Muatan Lokal Pasal 2, ayat (2)
Muatan lokal sebagaimana dimaksud pada pasal 2 ayat (1)
diajarkan dengan tujuan membekali peserta didik dengan sikap,
pengetahuan, dan keterampilan yang diperlukan
PEMBELAJARAN MUATAN LOKAL
Peserta Didik
Sikap
Pengetahuan
Mengenal dan mencintai
lingkungan daerahnya
Keterampilan
Melestarikan dan
mengembangkan keunggulan
dan kearifan daerah
PELATIHAN IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013
58
MUATAN LOKAL
Prinsip Pengembangan Muatan Lokal (Pasal 3)
Kesesuaian Perkembangan Siswa
Keutuhan Kompetensi
Fleksibelitas jenis, bentuk, dan pengaturan
waktu penyelenggaraan
Muatan Lokal
Kebermanfaatan terhadap kepentingan
nasional dan tantangan global
PELATIHAN IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013
59
Jenis Muatan Lokal Pasal 4, ayat (1)
Muatan Lokal terdiri dari
Seni Budaya
Prakarya
MUATAN
LOKAL
Pendidikan Jasmani,
Olahraga, dan Kesehatan
Bahasa
Teknologi
PELATIHAN IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013
60
Jenis Muatan Lokal
Muatan Lokal terdiri dari
Klasifikasi
Identifikasi
Analisis Konteks
Lingkungan (dan
Warisan):
Alam, Sosial,
Budaya
Muatan Lokal
(Layak
Diajarkan)
Sebagai Konteks
Pembelajaran
Terintegrasi dg
Muatan
Nasional
Sebagai Muatan
Terpisah
Bukan
Muatan Lokal
PELATIHAN IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013
61
Dokumen Muatan Lokal (Pasal 5)
Muatan lokal sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4
dirumuskan dalam bentuk dokumen.
Kompetensi
Dasar
Muatan
Lokal
Buku Teks
Pelajaran
Silabus
PELATIHAN IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013
62
Tahapan Pengembangan Muatan Lokal (Pasal 6)
Pengembangan Muatan Lokal
ANALISIS
KONTEKS
IDENTIFIKASI
MUATAN
LOKAL
- Lingkungan Alam
- Sosial
- Budaya
PENENTUAN
TINGKAT
SATUAN
PENDIDIKAN
PERUMUSAN
KOMPETENSI
DASAR
-
Seni Budaya
Prakarya
PJOK
Bahasa
Teknologi
...
- Terintegrasi dengan SB, P, atau PJOK
- Terpisah sebagai muatan akademik atau
peminatan vokasi
- Sebagai konteks pembelajaran
-
SD/MI
SMP/MTs
SMA/MA
SMK/MAK
PENGINTEGRASIA
N KOMPETENSI
DASAR
PENETAPAN
MUATAN LOKAL
PENYUSUNAN
SILABUS
PENYUSUNAN
BUKU TEKS
PELAJARAN
PELATIHAN IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013
63
Satuan Pendidikan Pasal 20, ayat 1
Satuan Pendidikan mengajukan usulan muatan lokal
berdasarkan hasil analisis konteks (Pasal 6a) dan
identifikasi muatan lokal (Pasal 6b) kepada
pemerintah kabupaten/kota.
Identifikasi Mulok
SATUAN
PENDIDIKAN
Usulan Mulok
PEMERINTAH
KABUPATEN/KOTA
Hasil Analisis
Konteks
64
PELATIHAN IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013
64
Pemerintah Kabupaten/Kota Pasal 7 ayat (2), (3), (4)
Wewenang Pemerintah Kabupaten/Kota dalam usulan
muatan lokal dari satuan pendidikan.
PEMERINTAH
KABUPATEN/KOTA
Usulan Mulok
PEMERINTAH
PROVINSI
a. Analisis dan Identifikasi
b. Perumusan Kompetensi Dasar,
Penyusunan Silabus,
Penyusunan Buku Teks Mulok
c. Penentuan Tingkat Satuan
Pendidikan
d. Menetapkan Muatan
Lokal/Muatan Pembelajaran
Berdiri Sendiri
PELATIHAN IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013
65
Pemerintah Provinsi Pasal 7 ayat (5), (6)
Pemerintah provinsi menetapkan muatan lokal yang
diusulkan oleh pemerintah kabupaten/kota untuk
diberlakukan di wilayahnya serta memiliki wewenang
terkait kebijakan usulan mulok.
PEMERINTAH
PROVINSI
SatPen
SatPen
SatPen
Pemkab/P
emkot
MULOK
SatPen
SatPen
Satuan pendidikan yang tidak
mengajukan usulan muatan
lokal, pemerintah daerah
dapat menetapkan sesuai
dengan kebutuhan daerahnya.
SatPen
SatPen
SatPen
SatPen
SatPen
Pemkab/P
emkot
SatPen
Pemkab/
Pemkot
SatPen
Pasal 7, ayat (7)
PELATIHAN IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013
66
Pengembangan Muatan Lokal Tingkat Satuan Pendidikan
Muatan Lokal
A
Muatan Lokal
B
Muatan Lokal
C
SATUAN
PENDIDIKAN
A
SATUAN
PENDIDIKAN
B
SATUAN
PENDIDIKAN
C
Lingkungan
PELATIHAN IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013
67
Pengembangan Muatan Lokal Tingkat
Kabupaten/Kota
Kabupaten/Kota
Daftar Muatan Lokal
Kabupaten/Kota
Muatan Lokal
A
SATUAN
PENDIDIKAN
SATUAN
PENDIDIKAN
SATUAN
PENDIDIKAN
Muatan Lokal
B
SATUAN
PENDIDIKAN
SATUAN
PENDIDIKAN
SATUAN
PENDIDIKAN
Lingkungan
PELATIHAN IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013
68
Pengembangan Muatan Lokal Tingkat Provinsi
Kabupaten/Kota
Muatan
Lokal
Muatan
Lokal
SATUAN
PENDIDIKA
N
SATUAN
PENDIDIKA
N
SATUAN
PENDIDIKA
N
SATUAN
PENDIDIKA
N
Daftar
Muatan
Lokal
Provinsi
Muatan
Lokal
SATUAN
PENDIDIKA
N
SATUAN
PENDIDIKA
N
Muatan
Lokal
SATUAN
PENDIDIKA
N
SATUAN
PENDIDIKA
N
Lingkungan
SATUAN
PENDIDIKA
N
SATUAN
PENDIDIKA
N
SATUAN
PENDIDIKA
N
SATUAN
PENDIDIKA
N
Lingkungan
Kabupaten/Kota
Kabupaten/Kota
SATUAN
PENDIDIKA
N
SATUAN
PENDIDIKA
N
Muatan
Lokal
Lingkungan
Kabupaten/Kota
SATUAN
PENDIDIKA
N
Muatan
Lokal
SATUAN
PENDIDIKA
N
SATUAN
PENDIDIKA
N
SATUAN
PENDIDIKA
N
Lingkungan
PELATIHAN IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013
69
Mekanisme Rapat Koordinasi Muatan Lokal
Daerah
PAPARAN
CONTOH HASIL
PERUMUSAN
OLEH DAERAH
Puskurbuk
ANALISIS
KESESUAIAN
DENGAN
RANGKA KERJA
Daerah +
Puskurbuk
KERJA
MANDIRI DAN
ASISTENSI
PERUMUSAN
Daerah
PAPARAN
HASIL
PERUMUSAN
Puskurbuk
PENENTUAN
RENCANA TINDAK
LANJUT PER
DAERAH
PELATIHAN IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013
70
Pihak yang Terlibat (pasal 10)
Tim Pengembang Kurikulum Muatan Lokal
Kurikulum
Satuan
Pendidikan
Komite Sekolah /
Madrasah
Kurikulum
Daerah
Provinsi
Kabupaten/Kota
Narasumber
Dinas Pendidikan
Satuan Pendidikan
Narasumber
Pihak yang Terkait
Koordinasi
dan Supervisi
Pihak Yang Terkait
Kantor
Kementerian
Agama Provinsi dan
Kabupaten/Kota.
PELATIHAN IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013
71
Pengembangan Muatan Lokal
PEMERINTAH PROVINSI
Mengusulkan
Hasil
Penetapan
Mulok
PEMERINTAH KAB./KOTA
SATUAN PENDIDIKAN
Bahan
Kajian/
Matpel
Pada:
Mengusulkan
Mulok yang
akan diajarkan
 SD/MI
 SMP/MTs
 SMA/MA
 SMK/MAK
MUATAN LOKAL
Dapat berupa:
 Seni Budaya;
 Prakarya;
 Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan;
 Bahasa; Teknologi
Menetapkan
Mulok Usulan
Pemkab/Pemkot
untuk
diberlakukan di
wilayahnya
PELATIHAN IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013
72
PELATIHAN IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013
PENYELENGGARAAN
SISTEM KREDIT SEMESTER
(PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN NOMOR 158 TAHUN 2014)
PELATIHAN IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013
73
PENGERTIAN
Sistem Kredit Semester (SKS) adalah
bentuk penyelenggaraan pendidikan yang peserta
didiknya menentukan jumlah beban belajar dan mata
pelajaran yang diikuti setiap semester pada satuan
pendidikan sesuai dengan bakat, minat, dan
kemampuan/kecepatan belajar.
Indeks Prestasi (IP ) adalah
nilai akhir capaian pembelajaran peserta didik pada
akhir semester yang mencakup nilai kompetensi
pengetahuan dan kompetensi keterampilan.
PELATIHAN IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013
74
PRINSIP
• Fleksibel
• Keunggulan
• Maju berkelanjutan
• Keadilan
PELATIHAN IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013
75
PENYELENGGARAAN SKS
SKS diselenggarakan melalui
• Pengorganisasian pembelajaran
bervariasi
• Pengelolaan waktu belajar yang
fleksibel
PELATIHAN IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013
76
SYARAT DAN TAHAPAN
• Satuan pendidikan yang memiliki
akreditasi A dari Badan Akreditasi
Nasional
• Dilakukan secara bertahap mulai
Kelas VII pada SMP/MTs atau Kelas
X pada SMA/MA/SMK/MAK.
PELATIHAN IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013
77
Guru Pembimbing Akademik
• Penyelenggara SKS wajib menyediakan guru
pembimbing akademik.
• Guru pembimbing akademik bertanggung jawab
terhadap aspek akademik bagi peserta didik
sejak semester pertama sampai dengan
semester akhir.
• Satuan pendidikan dapat mengganti guru
pembimbing
akademik
sesuai
dengan
kebutuhan.
PELATIHAN IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013
78
Pengambilan beban belajar
• prestasi yang dicapai pada satuan
pendidikan
sebelumnya
untuk
pengambilan beban belajar pada
semester 1; atau
• IP yang diperoleh pada semester
sebelumnya untuk pengambilan beban
belajar pada semester berikutnya.
PELATIHAN IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013
79
Pengambilan Beban Belajar SMP
Pada semester 2 dan seterusnya dapat mengambil
beban belajar berdasarkan IP semester
sebelumnya, dengan ketentuan sebagai berikut:
IP
PENGAMBILAN BEBAN BELAJAR
IP < 2,67
paling banyak 40 jam pelajaran
2,67 ≤ IP ≤ 3,33
paling banyak 48 jam pelajaran
3,34 ≤ IP ≤ 3,66
paling banyak 56 jam pelajaran
IP > 3,66
paling banyak 64 jam pelajaran
PELATIHAN IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013
80
Pengambilan Beban Belajar SMA
Pada semester 2 dan seterusnya dapat mengambil
beban belajar berdasarkan IP semester sebelumnya,
dengan ketentuan sebagai berikut:
IP
PENGAMBILAN BEBAN BELAJAR
IP < 2,67
paling banyak 46 jam pelajaran
2,67 ≤ IP ≤ 3,33
paling banyak 54 jam pelajaran
3,34 ≤ IP ≤ 3,66
paling banyak 62 jam pelajaran
IP > 3,66
paling banyak 70 jam pelajaran
PELATIHAN IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013
81
Pengambilan Beban Belajar SMK
Pada semester 2 dan seterusnya dapat mengambil
beban belajar berdasarkan IP semester sebelumnya,
dengan ketentuan sebagai berikut:
IP
PENGAMBILAN BEBAN BELAJAR
IP < 2,67
paling banyak 50 jam pelajaran
2,67 ≤ IP ≤ 3,33
paling banyak 57 jam pelajaran
3,34 ≤ IP ≤ 3,66
paling banyak 64 jam pelajaran
IP > 3,66
paling banyak 72 jam pelajaran
PELATIHAN IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013
82
Ketentuan lain pengambilan Beban belajar
(SMP, SMA, dan SMK)
• Selain ketentuan nilai kompetensi pengetahuan dan
kompetensi keterampilan, pengambilan jumlah jam
pelajaran dapat dilakukan dengan syarat nilai
kompetensi sikap paling rendah Baik (B).
• Kegiatan tatap muka dalam beban belajar bagi
peserta didik yang memiliki kecepatan bel`ajar di
atas rata-rata yang ditunjukkan dengan IP > 3,55
durasi setiap satu jam pelajaran dapat dilaksanakan
selama 30 menit
PELATIHAN IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013
83
PELATIHAN IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013
EVALUASI KURIKULUM
(PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN NOMOR 159 TAHUN 2014)
PELATIHAN IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013
84
PENGERTIAN
Evaluasi Kurikulum adalah serangkaian kegiatan terencana, sistematis, dan
sistemik dalam mengumpulkan dan mengolah informasi, memberikan
pertimbangan dalam pengambilan keputusan untuk menyempurnakan
kurikulum.
Pendekatan evaluasi kurikulum adalah cara pandang dalam mengevaluasi
kurikulum.
Strategi evaluasi kurikulum adalah langkah-langkah sistematik dan sistemik yang
digunakan untuk mengevaluasi kurikulum secara efektif dan efisien.
Model evaluasi kurikulum adalah kerangka konseptual dan operasional yang
digunakan untuk mengevaluasi perangkat dokumen, buku, pelatihan,
pendampingan, dan monitoring untuk kelancaran pelaksanaan pembelajaran.
PELATIHAN IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013
85
FUNGSI DAN TUJUAN
 FUNGSI :
upaya penyempurnaan kurikulum secara berkelanjutan pada
tingkat nasional, daerah, dan satuan pendidikan.
 TUJUAN (mendapatkan informasi mengenai):
a. kesesuaian antara Ide Kurikulum dan Desain Kurikulum;
b. kesesuaian antara Desain Kurikulum dan Dokumen
Kurikulum;
c. kesesuaian antara Dokumen Kurikulum dan Implementasi
Kurikulum; dan
d. kesesuaian antara Ide Kurikulum, Hasil Kurikulum, dan
Dampak Kurikulum.
PELATIHAN IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013
86
HAL-HAL YANG DIEVALUASI
Evaluasi Kurikulum dilakukan terhadap:
a. pengembangan Dokumen Kurikulum;
b. Implementasi Kurikulum;
c. Hasil Kurikulum; dan
d. Dampak Kurikulum.
PELATIHAN IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013
87
Evaluasi Pengembangan Dokumen Kurikulum
 mendapatkan informasi mengenai
kesesuaian antara substansi
Dokumen Kurikulum dan Desain
Kurikulum
PELATIHAN IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013
88
Evaluasi Implementasi Kurikulum
 mendapatkan informasi mengenai kesesuaian antara
Implementasi Kurikulum dan Dokumen Kurikulum
 CAKUPAN :
• Evaluasi Implementasi Kurikulum terbatas, yaitu
evaluasi terhadap muatan atau mata pelajaran,
untuk tingkat kelas, dan/atau untuk satuan
pendidikan tertentu.
• Evaluasi Implementasi Kurikulum penuh, yaitu
evaluasi terhadap muatan pembelajaran atau mata
pelajaran, untuk seluruh tingkat kelas dan/atau
seluruh satuan pendidikan.
PELATIHAN IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013
89
Evaluasi terhadap Hasil Kurikulum
 mendapatkan informasi mengenai kesesuaian
antara capaian pembelajaran dengan Kompetensi
Inti dan Standar Kompetensi Lulusan.
PELATIHAN IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013
90
Evaluasi Dampak Kurikulum
 mendapatkan informasi mengenai implikasi
pemerolehan kompetensi sikap, kompetensi
pengetahuan, dan kompetensi keterampilan
peserta didik terhadap perubahan sikap perilaku
kolektif masyarakat di sekitarnya.
PELATIHAN IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013
91
Pendekatan Evaluasi Kurikulum
 Pendekatan kualitatif
menggunakan penilaian ahli
berdasarkan kriteria sesuai dengan model yang diterapkan
untuk memperoleh informasi dan data yang diperlukan.
 Pendekatan kuantitatif menggunakan instrumen yang sudah
divalidasi sesuai dengan model yang diterapkan untuk
memperoleh informasi dan data yang diperlukan
PELATIHAN IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013
92
Strategi Evaluasi Kurikulum
dilakukan secara deduktif atau induktif dengan
langkah-langkah sistematik dan sistemik untuk
mendapatkan data dan informasi yang akurat dan
valid.
PELATIHAN IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013
93
Model Evaluasi Kurikulum
 Pendekatan kualitatif, meliputi
a. evaluasi bebas tujuan;
b. analisis kesesuaian dan/atau kesenjangan
c. studi kasus;
d. iluminatif; dan/atau
e. responsif.
 Pendekatan kualitatif, meliputi
a. evaluasi berbasis tujuan;
b. pendekatan sistem; dan/atau
c. penilaian akuntabilitas.
PELATIHAN IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013
94
Tahapan Evaluasi Kurikulum
a. evaluasi reflektif; dilakukan pada saat pengembangan
dokumen kurikulum, dengan hasil digunakan untuk
pengambilan keputusan perbaikan proses pengembangan
Dokumen Kurikulum.
b. evaluasi formatif; dilakukan setelah Implementasi
Kurikulum secara terbatas atau secara penuh, dengan hasil
digunakan untuk pengambilan keputusan perbaikan
Implementasi Kurikulum.
c. evaluasi sumatif; dilakukan setelah Implementasi Kurikulum
secara penuh paling sedikit 5 (lima) tahun, dan hasil
digunakan untuk pengambilan keputusan penyempurnaan
kurikulum
PELATIHAN IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013
95
PELAKSANAAN EVALUASI KURIKULUM
Evaluasi Kurikulum dilaksanakan oleh Kementerian,
Kementerian Agama, dinas pendidikan provinsi,
dinas pendidikan kabupaten/kota, kantor wilayah
kementerian agama, kantor kementerian agama
kabupaten/kota, komite satuan pendidikan/dewan
pendidikan, satuan pendidikan, dan masyarakat
sesuai dengan kewenangan masing-masing.
PELATIHAN IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013
96
PELATIHAN IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013
PENDAMPINGAN PELAKSANAAN KURIKULUM 2013
(PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN NOMOR 105 TAHUN 2014)
PELATIHAN IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013
97
PENGERTIAN
Pendampingan Pelaksanaan Kurikulum 2013 adalah
• Proses pemberian bantuan penguatan pelaksanaan Kurikulum 2013
pada satuan pendidikan;
Satuan pendidikan adalah
Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah/Sekolah Dasar Luar Biasa
(SD/MI/SDLB),
Sekolah
Menengah
Pertama/Madrasah
Tsanawiyah/Sekolah
Menengah
Pertama
Luar
Biasa
(SMP/MTs/SMPLB),
Sekolah
Menengah
Atas/Madrasah
Aliyah/Sekolah Menengah Atas Luar Biasa (SMA/MA/SMALB), dan
Sekolah Menengah Kejuruan/Madrasah Aliyah Kejuruan/Sekolah
Menengah Kejuruan Luar Biasa (SMK/MAK/SMKLB).
PELATIHAN IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013
98
TUJUAN
a. memfasilitasi proses adopsi Kurikulum 2013 pada satuan
pendidikan;
b. memfasilitasi pengayaan/kontekstualisasi sebagai bagian dari
pengembangan Kurikulum 2013 pada satuan pendidikan;
c. memperkuat keterlaksanaan Kurikulum 2013 pada satuan
pendidikan; dan
d. memperkuat pemahaman dan membangun kepercayaan diri
dalam pelaksanaan pembelajaran berbasis Kurikulum 2013.
PELATIHAN IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013
99
SASARAN
a. Pengawas satuan pendidikan;
b. Kepala satuan pendidikan; dan
c. Pendidik.
PELATIHAN IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013
100
PRINSIP
1)
Prinsip profesional merupakan kegiatan pendampingan yang
dilakukan dengan kriteria dan prosedur keahlian.
2)
Prinsip kolegial merupakan kegiatan pendampingan yang
dilakukan dengan pendekatan dan iklim kesejawatan antara
pendamping dan yang didampingi.
3)
Prinsip sikap saling percaya merupakan kegiatan pendampingan
yang
dilakukan
dengan
saling
menghormati
dan
bertanggungjawab.
4)
Prinsip berkelanjutan merupakan kegiatan pendampingan yang
dilakukan secara terencana, terus-menerus, dan semakin
meningkat.
PELATIHAN IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013
101
Pendampingan berisi:
a. penguatan substansi bahan ajar untuk setiap mata
pelajaran dan/atau tema pembelajaran;
b. penguatan sistem pembelajaran pada Kurikulum 2013;
c. penguatan sistem penilaian hasil belajar oleh pendidik
pada Kurikulum 2013 dan pengisian laporan hasil
belajar peserta didik;
d. pengembangan perangkat Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan; dan e. pengembangan model penelusuran
minat peserta didik melalui bimbingan dan konseling.
PELATIHAN IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013
102
Pengelolaan Pendampingan
Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Direktorat
Jenderal Pendidikan Menengah bekerjasama dengan
dinas pendidikan provinsi dan dinas pendidikan
kabupaten/kota sesuai dengan kewenangannya.
1) Model Pendampingan berbasis kluster/gugus satuan
pendidikan dilakukan oleh guru pendamping.
2) Model pendampingan di satuan pendidikan
dilakukan oleh guru pendamping yang ada di satuan
pendidikan tersebut.
PELATIHAN IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013
103
Guru pendamping dalam pelaksanaan Kurikulum 2013 terdiri atas
unsur:
a. pengawas satuan pendidikan;
b. kepala satuan pendidikan; dan
c. pendidik.
Syarat sebagai pendamping dalam pelaksanaan Kurikulum 2013
sebagaimana dimaksud pada Pasal 7 ayat (1) adalah:
a. telah lulus pelatihan Kurikulum 2013 dengan prestasi sekurangkurangnya dengan predikat memuaskan (M); dan
b. telah lulus dalam bimbingan teknis guru pendamping.
Penyelenggara satuan pendidikan yang didirikan oleh masyarakat
dapat menyediakan sumber daya pendidikan dalam pelaksanaan
pendampingan pada satuan pendidikan.
PELATIHAN IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013
104
PELATIHAN IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013
BIMBINGAN KONSELING
(PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN NOMOR 111 TAHUN 2014)
PELATIHAN IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013
105
BIMBINGAN KONSELING
 GURU BIMBINGAN DAN KONSELING DALAM JABATAN YANG
BELUM MEMILIKI KUALIFIKASI AKADEMIK SARJANA
PENDIDIKAN (S-1) DALAM BIDANG BIMBINGAN DAN
KONSELING DAN KOMPETENSI KONSELOR, SECARA BERTAHAP
DITINGKATKAN
KOMPETENSINYA
SESUAI
DENGAN
PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN.
 CALON KONSELOR ATAU GURU BIMBINGAN DAN KONSELING
HARUS MEMILIKI KUALIFIKASI AKADEMIK SARJANA
PENDIDIKAN (S-1) DALAM BIDANG BIMBINGAN DAN
KONSELING DAN TELAH LULUS PENDIDIKAN PROFESI GURU
BIMBINGAN DAN KONSELING/KONSELOR.
PELATIHAN IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013
106
BIMBINGAN KONSELING
 PENYELENGGARAAN BIMBINGAN DAN KONSELING PADA
SD/MI ATAU YANG SEDERAJAT DILAKUKAN OLEH
KONSELOR ATAU GURU BIMBINGAN DAN KOSELING;
 PENYELENGGARAAN BIMBINGAN DAN KONSELING PADA
SMP/MTS ATAU YANG SEDERAJAT, SMA/MA ATAU YANG
SEDERAJAT, DAN SMK/MK ATAU YANG SEDERAJAT
DILAKUKAN OLEH KONSELOR ATAU GURU BIMBINGAN
DAN KOSELING DENGAN RASIO SATU KONSELOR ATAU
GURU BIMBINGAN DAN KONSELING MELAYANI 150
ORANG KONSELI ATAU PESERTA DIDIK.
PELATIHAN IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013
107
PASAL 2
LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING BAGI KONSELI PADA SATUAN PENDIDIKAN
MEMILIKI FUNGSI:
a. PEMAHAMAN DIRI DAN LINGKUNGAN;
b. FASILITASI PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN;
c. PENYESUAIAN DIRI DENGAN DIRI SENDIRI DAN LINGKUNGAN;
d. PENYALURAN PILIHAN PENDIDIKAN, PEKERJAAN, DAN KARIR;
e. PENCEGAHAN TIMBULNYA MASALAH;
f. PERBAIKAN DAN PENYEMBUHAN;
g. PEMELIHARAAN KONDISI PRIBADI DAN SITUASI YANG KONDUSIF UNTUK
PERKEMBANGAN DIRI KONSELI;
h. PENGEMBANGAN POTENSI OPTIMAL;
i. ADVOKASI DIRI TERHADAP PERLAKUAN DISKRIMINATIF; DAN
j. MEMBANGUN ADAPTASI PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN TERHADAP
PROGRAM DAN AKTIVITAS PENDIDIKAN SESUAI DENGAN LATAR BELAKANG
PENDIDIKAN, BAKAT, MINAT, KEMAMPUAN, KECEPATAN BELAJAR, DAN KEBUTUHAN
KONSELI.
PELATIHAN IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013
108
PASAL 6
1) KOMPONEN LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING SEBAGAIMANA
MEMILIKI 4 (EMPAT) PROGRAM YANG MENCAKUP :
a. LAYANAN DASAR;
b. LAYANAN PEMINATAN DAN PERENCANAAN INDIVIDUAL;
c. LAYANAN RESPONSIF; DAN
d. LAYANAN DUKUNGAN SISTEM
2) BIDANG LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING MENCAKUP :
a. BIDANG LAYANAN PRIBADI;
b. BIDANG LAYANAN BELAJAR;
c. BIDANG LAYANAN SOSIAL; DAN
d. BIDANG LAYANAN KARIR.
PELATIHAN IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013
109
PASAL 6 (lanjutan)
3) KOMPONEN LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING SEBAGAIMANA
DIMAKSUD PADA AYAT (1) DAN BIDANG LAYANAN SEBAGAIMANA
DIMAKSUD PADA AYAT (2) DITUANGKAN KE DALAM PROGRAM
TAHUNAN DAN SEMESTER DENGAN MEMPERTIMBANGKAN KOMPOSISI
DAN PROPORSI SERTA ALOKASI WAKTU LAYANAN BAIK DI DALAM
MAUPUN DI LUAR KELAS.
4) (4) LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING SEBAGAIMANA DIMAKSUD
PADA AYAT (3) YANG DISELENGGARAKAN DI DALAM KELAS DENGAN
BEBAN BELAJAR 2 (DUA) JAM PERMINGGU.
5) (5) LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING SEBAGAIMANA DIMAKSUD
PADA AYAT (3) YANG DISELENGGARAKAN DI LUAR KELAS, SETIAP
KEGIATAN LAYANAN DISETARAKAN DENGAN BEBAN BELAJAR 2 (DUA)
JAM PERMINGGU.
PELATIHAN IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013
110
PASAL 10
1) PENYELENGGARAAN BIMBINGAN DAN KONSELING
PADA SD/MI ATAU YANG SEDERAJAT DILAKUKAN OLEH
KONSELOR ATAU GURU BIMBINGAN DAN KONSELING.
2) PENYELENGGARAAN BIMBINGAN DAN KONSELING
PADA SMP/MTS ATAU YANG SEDERAJAT, SMA/MA ATAU
YANG SEDERAJAT, DAN SMK/MAK ATAU YANG
SEDERAJAT DILAKUKAN OLEH KONSELOR ATAU GURU
BIMBINGAN DAN KONSELING DENGAN RASIO SATU
KONSELOR ATAU GURU BIMBINGAN DAN KONSELING
MELAYANI 150 ORANG KONSELI ATAU PESERTA DIDIK.
PELATIHAN IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013
111
PELATIHAN IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013
PEMBERLAKUAN K-2006 DAN K-13
(PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN NOMOR 160 TAHUN 2014)
PELATIHAN IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013
112
PASAL 2
1) SATUAN PENDIDIKAN DASAR DAN PENDIDIKAN MENENGAH
YANG TELAH MELAKSANAKAN KURIKULUM 2013 SELAMA 3
(TIGA) SEMESTER TETAP MENGGUNAKAN KURIKULUM 2013.
2) SATUAN PENDIDIKAN DASAR DAN PENDIDIKAN MENENGAH
YANG MELAKSANAKAN KURIKULUM 2013 SEBAGAIMANA
DIMAKSUD PADA AYAT (1) MERUPAKAN SATUAN PENDIDIKAN
RINTISAN PENERAPAN KURIKULUM 2013.
3) SATUAN PENDIDIKAN RINTISAN SEBAGAIMANA DIMAKSUD
PADA AYAT (2) DAPAT BERGANTI MELAKSANAKAN KURIKULUM
TAHUN 2006 DENGAN MELAPOR KEPADA DINAS PENDIDIKAN
PROVINSI/
KABUPATEN/KOTA
SESUAI
DENGAN
KEWENANGANNYA.
PELATIHAN IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013
113
PASAL 3
(1) SATUAN PENDIDIKAN DASAR DAN PENDIDIKAN MENENGAH
YANG BELUM MELAKSANAKAN KURIKULUM 2013
MENDAPATKAN PELATIHAN DAN
PENDAMPINGAN BAGI:
a. KEPALA SATUAN PENDIDIKAN;
b. PENDIDIK;
c. TENAGA KEPENDIDIKAN; DAN
d. PENGAWAS SATUAN PENDIDIKAN.
(2) PELATIHAN DAN PENDAMPINGAN BERTUJUAN UNTUK
MENINGKATKAN KOMPETENSI DAN PENYIAPAN
PELAKSANAAN KURIKULUM 2013.
PELATIHAN IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013
114
PASAL 4
SATUAN PENDIDIKAN DASAR DAN PENDIDIKAN MENENGAH
DAPAT MELAKSANAKAN KURIKULUM TAHUN 2006 PALING LAMA
SAMPAI DENGAN TAHUN PELAJARAN 2019/2020.
PELATIHAN IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013
115
PELATIHAN IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013
JUKNIS PEMBERLAKUAN
K-2006 DAN K-13
(NO. 5496/C/KR/2014
NO. 7915/D/KP/2014)
PELATIHAN IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013
116
PASAL 2
SEKOLAH YANG TELAH MELAKSANAKAN KURIKULUM 2013 SELAMA
3 (TIGA) SEMESTER TETAP MELAKSANAKAN KURIKULUM 2013
SEKOLAH SEBAGAIMANA DIMAKSUD ADALAH MERUPAKAN
SEKOLAH SASARAN DAN SEKOLAH MANDIRI PELAKSANA
KURIKULUM 2013 YANG DISEBUT SEKOLAH RINTISAN PENERAPAN
KURIKULUM 2013
SEKOLAH YANG MEMILIH UNTUK TIDAK MELANJUTKAN KURIKULUM
2013 DAPAT KEMBALI KE KURIKULUM 2006 DENGAN MELAPOR
KEPADA MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN MEMALUI DINAS
PENDIDIKAN PROVINSI/KAB/KOTA
PELATIHAN IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013
117
PASAL 3
DIRJEN DIKDAS DAN DIKMEN BERSAMA BADAN AKREDITASI
NASIONAL SEKOLAH/MADRASAH MELAKUKAN VERIFIKASI
KESIAPAN SEKOLAH
SEKOLAH
DENGAN
KATEGORI
SIAP
MELAKSANAKAN
KURIKULUM
2013
DITETAPKAN
OLEH
KEMENTERIAN
PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
PELATIHAN IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013
118
PASAL 5
BEBAN KERJA GURU MENCAKUP KEGIATAN POKOK YAKNI
MERENCANAKAN
PEMBELAJARAN,
MELAKSANAKAN
PEMBELAJARAN, MENILAI HASIL PEMBELAJARAN, MEMBIMBING
DAN MELATIH PESERTA DIDIK, SERTA MELAKSANAKAN TUGAS.
BEBAN KERJA GURU PALING SEDIKIT MEMENUHI 24 JAM TATA
MUKA DAN PALING BANYAK 40 JT DALAM 1 MINGGU PADA SATU
ATAU LEBIH SATUAN PENDIDIKAN
PELATIHAN IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013
119
TERIMA KASIH
PELATIHAN IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013
120