Transcript Lihat
Slide 1
Oleh: Deddy Sumantri, S.H., CES.
Slide 2
Bab I Ketentuan Umum
Bab II Asas, Tujuan, dan
Ruang Lingkup
Bab III Pembinaan
Bab IV Tugas dan Wewenang
Bab V Penyelenggaraan
Perumahan
Bab VI Penyelenggaraan
Kawasan Permukiman
Bab VII Pemeliharaan dan
Perbaikan
Bab VIII Pencegahan dan
Peningkatan Kualitas
Terhadap Perumahan
Kumuh dan
Permukiman Kumuh
Bab IX Penyediaan Tanah
Bab X Pendanaan dan Sistem
Pembiayaan
Bab XI Hak dan Kewajiban
Bab XII Peran Masyarakat
Bab XIII Larangan
Bab XIV Penyelesaian
Sengketa
Bab XV Sanksi Administratif
Bab XVI Ketentuan Pidana
Bab XVII Ketentuan Peralihan
Bab XVIII Ketentuan Penutup
Materi pengaturan yang
terkait Keciptakaryaan
Slide 3
Definisi, nomenklatur dan pemahaman baru yang berkaitan dengan
penyelenggaraan perumahan dan penyelenggaraan permukiman. Ada 29
istilah yang dijelaskan ;
Perumahan & kawasan
permukiman
Rumah swadaya
Kaveling
tanah matang
Masyarakat
berpenghasilan rendah
Perumahan
Rumah umum
Konsolidasi
tanah
Setiap orang
Kawasan permukiman
Rumah khusus
Pendanaan
Badan hukum
Lingkungan hunian
Rumah negara
Pembiayaan
Pemerintah pusat
Permukiman
Permukiman kumuh
Prasaranan
Pemerintah daerah
Penyelenggaraan
perumahan dan kawasan
permukiman
Perumahan kumuh
Sarana
Menteri
Rumah
Kawasan siap bangun
Utilitas umum
Rumah komersial
Lingkungan siap bangunan
Slide 4
Negara bertanggung jawab atas penyelenggaraan perumahan
dan kawasan permukiman yang pembinaannya dilaksanakan
oleh pemerintah.
Pelaksana pembinaan ;
Menteri pada tingkat nasional;
gubernur pada tingkat provinsi; dan
bupati/walikota pada tingkat kabupaten/kota.
Lingkup pembinaan meliputi ; perencanaan, pengaturan,
pengendalian dan pengawasan
Pelaksanaan pembinaan dilakukan Menteri dengan melakukan
koordinasi lintas sektoral, lintas wilayah, dan lintas pemangku
kepentingan, baik vertikal maupun horizontal.
Slide 5
Tugas dan Wewenang dilakukan secara
berjenjang antara Pemerintah Pusat, Pemerintah
Daerah Provinsi dan Pemerintah Daerah
Kabupaten/Kota, misalnya dalam perumusan
kebijakan dan strategi bidang perumahan dan
kawasan perumkiman:
Pemerintah Pusat
Merumuskan dan menetapkan kebijakan dan
strategi nasional
Pemerintah Provinsi
Merumuskan dan menetapkan kebijakan dan strategi pada
tingkat provinsi berpedoman pada kebijakan nasional
Pemerintah Kab/Kota
Menyusun dan melaksanakan kebijakan dan strategi
pada tingkat kabupaten/kota dengan berpedoman
pada kebijakan dan strategi nasional dan provinsi
Slide 6
Penyelenggaraan dilaksanakan oleh pemerintah, pemerintah daerah
dan/atau setiap orang untuk menjamin hak setiap warga negara untuk
menempati, menikmati, dan/atau memiliki rumah yang layak dalam
lingkungan yang sehat, aman, serasi, dan teratur.
Penyelenggaraan meliputi:
a.
perencanaan perumahan;
b.
pembangunan perumahan;
c.
pemanfaatan perumahan; dan
d.
pengendalian perumahan.
Perumahan mencakup rumah atau perumahan beserta prasarana, sarana,
dan utilitas umum.
Slide 7
Pengertian:
Permukiman kumuh adalah permukiman yang tidak
layak huni karena ketidakteraturan bangunan,
tingkat kepadatan bangunan yang tinggi, dan
kualitas bangunan serta sarana dan prasarana yang
tidak memenuhi syarat
Penyelenggaraan perumahan dan kawasan
permukiman adalah kegiatan perencanaan,
pembangunan, pemanfaatan, dan pengendalian,
termasuk di dalamnya pengembangan
kelembagaan, pendanaan dan sistem pembiayaan,
serta peran masyarakat yang terkoordinasi dan
terpadu
Slide 8
Pemeliharaan dilakukan melalui
perawatan dan pemeriksaan secara
berkala
Perbaikan dilakukan melalui
rehabilitasi dna pemugaran
Slide 9
Peningkatan Kualitas diawali dengan
Penetapan Lokasi Kumuh oleh
Bupati/Walikota
Peningkatan Kualitas dilakukan dengan
pola penanganan:
› Pemugaran
› Peremajaan
› Pemukiman Kembali
Slide 10
Pencegahan Kumuh (Ps. 95)
Pencegahan Terhadap
Tumbuh Dan
Berkembangnya
Perumahan Kumuh Dan
Permukiman Kumuh Baru,
Meliputi:
Pengawasan dan
Pengendalian
Pemberdayaan
Masyarakat
Slide 11
Peningkatan Kualitas (Ps. 97)
Peningkatan kualitas terhadap
perumahan kumuh dan permukiman kumuh
Penetapan Lokasi
Pola Penanganan
Pemugaran
Peremajaan
Pengelolaan
Pemukiman
untuk mempertahankan tingkat
Kembali
kualitas perumahan dan
permukiman
Slide 12
Penetapan Lokasi (Ps. 98)
Identifikasi
Lokasi
Penetapan
Lokasi
Melalui :
Keputusan
Bupati/Walikot
a
Keputusan
Gubernur
(Utk DKI)
Satuan Perumahan
atau Permukiman
untuk menentukan batasan atau
lingkup entitas perumahan atau
permukiman dari setiap lokasi
Permasalahan
Kekumuhan
untuk menentukan permasalahan
kekumuhan setiap lokasi
Sesuai kriteria
Legalitas Lahan
untuk menentukan kondisi legalitas
lahan pada setiap lokasi
• Status lahan
• Kesesuaian RTR
Pertimbangan Lain
Non Fisik
untuk menentukan skala prioritas
program penanganan
Permasalahan
Kekumuhan
Penilaian
Lokasi
Legalitas
Lahan
Pertimbangan Lain
Non Fisik
• kumuh ringan
• kumuh sedang
• kumuh berat
• status lahan legal
• status lahan tidak legal
• permasalahan lain non-fisik
rendah
• permasalahan lain non-fisik
sedang
• permasalahan lain non-fisik
tinggi
• Perumahan
• Permukiman
• nilai strategis lokasi
• kepadatan
penduduk
• kondisi sosial
ekonomi
Slide 13
Pola-pola Penanganan (Ps. 99,100,101)
Pemugaran
POLA-POLA PENGANGANAN
untuk perbaikan dan/atau
pembangunan kembali
perumahan dan permukiman
menjadi perumahan dan
permukiman yang layak huni
Kegiatan perbaikan bangunan
gedung, prasarana, sarana,
dan/atau utilitas umum yang
dilakukan tanpa perombakan
mendasar dan bersifat parsial
Peremajaan
melalui pembongkaran dan
untuk mewujudkan kondisi
penataan
secara menyeluruh
bangunan gedung, perumahan,
terhadap bangunan gedung,
permukiman dan lingkungan
prasarana, sarana, dan/atau
hunian yang lebih baik guna
utilitas umum
melindungi keselamatan dan
keamanan penghuni dan
masyarakat sekitar
Pemukiman Kembali
untuk mewujudkan kondisi
bangunan gedung, perumahan,
dan permukiman yang lebih baik
guna melindungi keselamatan
dan keamanan penghuni dan
masyarakat
dilakukan dengan
memindahkan masyarakat
terdampak ke lokasi dengan
klasifikasi status lahan legal
Slide 14
Pengelolaan
dilakukan oleh
masyarakat secara
swadaya
dilakukan untuk mempertahankan
dan menjaga kualitas perumahan
dan permukiman secara
berkelanjutan
Pengelolaan
Pembentukan Kelompok Swadaya Masyarakat
Dapat difasilitasi Pemerintah dan
Pemda
Kegiatan Pemeliharaan & Perbaikan
memberikan fasilitasi terhadap pembentukan kelompok swadaya
masyarakat
merupakan upaya menjaga kondisi bangunan
gedung serta prasarana, sarana dan utilitas umum
secara terpadu dan terintegrasi melalui perawatan
rutin dan pemeriksaan secara berkala agar dapat
berfungsi
secara
memadai
Pemeliharaan
dan
perbaikan terhadap bangunan
Pembiayaan yang dibutuhkan untuk operasionalisasi kelompok
swadaya masyarakat dibiayai secara swadaya oleh masyarakat
gedung serta prasarana dan sarana dilakukan oleh
masyarakat setempat secara swadaya
merupakan upaya untuk mengoptimalkan peran masyarakat
dalam komunitas dalam mengelola perumahan dan permukiman
layak
huni dan pemerintah daerah perlu melakukan inisiasi dan
Pemerintah
Slide 15
Pemerintah dan pemerintah daerah bertanggung jawab atas ketersediaan
tanah untuk pembangunan perumahan dan kawasan permukiman.
Penyediaan tanah dapat dilakukan melalui:
pemberian hak atas tanah terhadap tanah yang langsung dikuasai
negara;
konsolidasi tanah oleh pemilik tanah;
peralihan atau pelepasan hak atas tanah oleh pemilik tanah;
pemanfaatan dan pemindahtanganan tanah barang milik negara atau
milik daerah
pendayagunaan tanah negara bekas tanah terlantar; dan/atau
pengadaan tanah untuk pembangunan kepentingan umum
Slide 16
Pendanaan
Sumber
• anggaran pendapatan dan belanja negara;
• anggaran pendapatan dan belanja daerah; dan/atau
• sumber dana lainnya sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
Pemanfaatan
• penyelenggaraan perumahan dan kawasan permukiman;
• kemudahan dan/atau bantuan pembangunan dan perolehan rumah
bagi MBR sesuai dengan standar pelayanan minimal.
Sistem pembiayaan
Lembaga
Pengerahan & pemupukan dana
Pemanfaatan sumber biaya
Kemudahan & bantuan pembiayaan
Pembiayaan primer
Pembiayaan sekunder
Slide 17
Hak tiap orang dalam penyelenggaraan perumahan dan kawasan
permukiman, antara lain:
menempati, menikmati, dan/atau memiliki/memperoleh rumah yang
layak dalam lingkungan yang sehat, aman, serasi, dan teratur;
melakukan pembangunan perumahan dan kawasan permukiman;
memperoleh penggantian yang Iayak atas kerugian yang dialami
secara langsung sebagai akibat penyelenggaraan perumahan dan
kawasan permukiman;
Kewajiban tiap orang dalam penyelenggaraan perumahan dan
kawasan permukiman, antara lain:
menjaga keamanan, ketertiban, kebersihan, dan kesehatan di
perumahan dan kawasan permukiman;
menjaga dan memelihara prasarana lingkungan, sarana lingkungan,
dan utilitas umum yang berada di perumahan dan kawasan
permukiman;
mengawasi pemanfaatan dan berfungsinya prasarana, sarana, dan
utilitas umum perumahan dan kawasan permukiman.
Slide 18
Peran masyarakat ,antara lain:
penyusunan rencana pembangunan perumahan dan kawasan
permukiman;
pelaksanaan pembangunan perumahan dan kawasan
permukiman;
pemanfaatan perumahan dan kawasan permukiman;
pemeliharaan dan perbaikan perumahan dan kawasan
permukiman; dan/atau
pengendalian penyelenggaraan perumahan dan kawasan
permukiman;
Slide 19
UU No. 1 Tahun 2011
Tentang Perumahan dan Kawasan Permukiman
Amanat Peraturan Pemerintah
Amanat Peraturan Menteri
PP tentang Pembinaan
Penyelenggaraan
Perumahan dan Kawasan
Permukiman
Permen tentang Kemudahan
Perizinan dan Tata Cara
Pencabutan Izin Pembangunan
PP tentang Pembiayaan
Perumahan
Permen tentang Hunian
Berimbang
PP tentang Rumah Negara
Permen tentang Sistem
Perjanjian Pendahuluan Jual-Beli
Rumah
2
PP tentang
Penyelenggaraan
Perumahan dan Kawasan
Permukiman
PP tentang Pencegahan dan
Peningkatan Kualitas
Perumahan dan Kawasan
Kumuh
Permen tentang Hunian Skala
Besar dan Kriteria Hunian
Berimbang
Permen tentang Kriteria MBR
dan Persyaratan Kemudahan
Perolehan Rumah bagi MBR
Permen tentang Peran
Masyarakat dalam
Penyelenggaraan Perumahan
dan Kawasan Permukiman
Amanat Peraturan Daerah
Perda tentang Kemudahan
Akses Rumah Umum Menuju
Pusat Pelayanan dan
Tempat Pekerjaan
Perda tentang
Pemanfaatan Rumah
Perda tentang Penetapan
Lokasi Perumahan Kumuh
dan Permukiman Kumuh
Slide 20
Peningkatan Kualitas Kawasan Permukiman Kumuh
(sesuai lampiran UU Nomor 23 Tahun 2014 ttg Pemda)
Berdasakan Prinsip Pembagian Urusan Konkuren, maka masing-masing tingkatan
pemerintahan harus melaksanakan kewenangan dalam peningkatan kualitas kawasan
permukiman kumuh
Dengan melaksanakan kewenanga tersebut, maka sejalan dengan 9 program nawacita
pemrintahan Kabinet Kerja yang terkait dengan meningkatkan kualitas hidup manusia
Indonesia melalui program rumah
Efektifitas penyelenggaraannya dengan mempedomani UU Sektoral dan NSPK yang ditetapkan
oleh K/L
Slide 21
Peningkatan Kualitas Kawasan
Permukiman Kumuh
Pasal 96
UU 1/2011 ttg Perumahan & kawasan
permukiman
Slide 22
TANGGUNGJAWAB
PUSAT
1. Menetapkan NSPK,
yaitu berupa ketentuan Per-UU yg
ditetapkan oleh Pemerintah Pusat
(yg dilaksanakan oleh K/L) sbg
pedoman dlm penyelenggaraan
urusan pemerintahan konkuren yg
menjadi kewenangan Pemerintah
Pusat & yg menjadi kewenangan
Daerah.
2. Melaksanakan pembinaan dan
pengawasan
Pasal 5 UU Nomor 1 Tahun 2011
Pasal 16 UU nomor 23 Tahun 2014
KEMENTERIAN PU-PR
HARUS MENJAMIN
KETERSEDIAAN NSPK
DAN KEGIATAN BINWAS
THD DAERAH
Slide 23
TANGGUNGJAWAB
PEMDA
1.
2.
3.
Menetapkan kebijakan Daerah
wajib berpedoman pada NSPK yg telah ditetapkan oleh
Pemerintah Pusat (pasal 17 ayat (2) UU 23/2014).
Dalam hal kebijakan Daerah yg dibuat tidak mempedomani
NSPK, Pemerintah Pusat membatalkan kebijakan
Daerah (pasal 17 ayat (3) UU 23/2014).
SPM
Mempedomani
yang ditetapkan oleh Pemerintah
Pusat (pasal 18 UU 23/2014)
Slide 24
PENETAPAN KEBIJAKAN DAERAH
1. Adanya:
Tugas, wewenang,
kewajiban &
tanggung jawab
daerah
UU NO 23/2014
• penyelggraan Otda & TP;
• rencana pemb. Daerah
• Aspirasi masyarakat
2. Adanya:
Kuasa
peraturan perUU-an yg lebih
tinggi
UU Sektoral (UU 1/2011)
NSPK
BAGAIMANA PROGRES RANPERDA
KUMUH DI DAERAH……????
Bentuk Kebijakan
Daerah
PRODUK HUKUM
DAERAH
• SK KDH
• PERKADA
• PERDA
Slide 25
Ranperda Kumuh Tahun 2015
Diawali dgn penyusunan Prolegda,
yaitu Instrumen Perencanaan Program
Pembentukan Perda Provinsi &Perda
Kab/Kota yg disusun scr terencana,
terpadu & sistematis.
setiap tahun sebelum
penetapan Rancangan Perda tentang
APBD provinsi dan APBD kabupaten/kota.
dilakukan
Pasal 10 Permendagri 1/2014
Apakah Ranperda
Kumuh sdh masuk
Prolegda 2015…
Memastikan
Ranperda kumuh
masuk dlm
Prolegda 2016
Slide 26
Pengecualian Pengajuan Ranperda diluar Prolegda
Permendagri Nomor 1 tahun 2014 pasal 15 ayat (3)
Dalam keadaan tertentu, DPRD atau Kepala Daerah
dapat mengajukan Ranperda di luar Prolegda:
1. Untuk mengatasi keadaan luar biasa, keadaan konflik,
atau bencana alam;
2. Akibat kerja sama dgn pihak lain; dan
3. Keadaan tertentu lainnya yg memastikan adanya urgensi
atas suatu RanPerda yg dpt disetujui bersama oleh
Balegda & biro hukum Prov. atau bagian hukum kab/kota.
Kebijakan Percepatan Penerapan SPM Bidang PU dan PR
merupakan hal yg patut dipertimbangkan daerah utk
mempercepat proses pembentukan Perda Kumuh
Slide 27
Langkah-langkah Penyiapan
Prolegda 2016
1.Memastikan bhw ranperda kumuh dimasukkan
dlm prolegda tahun 2016;
2.Mensosialisasikan naskah akademis dan
ranperda kepada anggota DPRD melalui
berbagai media dan konsultasi
3.Melakukan pembicaraan dan konsultasi dgn
DPRD agar dpt memastikan bahwa ranperda
kumuh merupakan hal mendesak utk
ditetapkan menjadi perda tahun 2016;
4.Proses pendampingan diarahkan dpt
menfasilitasi percepatan penetapan Perda
kumuh
Slide 28
DUKUNGAN PEMERINTAH UNTUK PERCEPATAN
PEMBENTUKAN PERDA KUMUH
1. Memberikan Pemahaman thd Peraturan Per-UU-an
terkait Kawasan Permukiman;
2. Fasilitasi terhadap Penyiapan Naskah Akademis
3. Fasilitasi terhadap Penyiapan Rancangan Perda
Slide 29
PENUTUP
1. Pelaksanaan Perda ttg Kumuh merupakan kewjiban
daerah yg hrs segera dilaksanakan krn telah memenuhi:
a) Tugas, kewenangan, tanggujawab, dan kewajiban daerah
otonom dlm menyelenggarakan urusan bidang pekerjaan
umum;
b) Kuasa/Amanat peraturan per-uu-an yang lebih tinggi yaitu
UU Nomor 1 Tahun 2011
2. Kementerian PU dan Pera wajib melaksanakan Binwas
terhadap penyelenggaraan kawasan permukiman di Daerah
3. Bagi ranperda kumuh yg belum sempat dibahas dimasukkan
kembali di dalam prolegda tahun 2016 utk dijadikan prioritas
pembahasan
Slide 30
Oleh: Deddy Sumantri, S.H., CES.
Slide 2
Bab I Ketentuan Umum
Bab II Asas, Tujuan, dan
Ruang Lingkup
Bab III Pembinaan
Bab IV Tugas dan Wewenang
Bab V Penyelenggaraan
Perumahan
Bab VI Penyelenggaraan
Kawasan Permukiman
Bab VII Pemeliharaan dan
Perbaikan
Bab VIII Pencegahan dan
Peningkatan Kualitas
Terhadap Perumahan
Kumuh dan
Permukiman Kumuh
Bab IX Penyediaan Tanah
Bab X Pendanaan dan Sistem
Pembiayaan
Bab XI Hak dan Kewajiban
Bab XII Peran Masyarakat
Bab XIII Larangan
Bab XIV Penyelesaian
Sengketa
Bab XV Sanksi Administratif
Bab XVI Ketentuan Pidana
Bab XVII Ketentuan Peralihan
Bab XVIII Ketentuan Penutup
Materi pengaturan yang
terkait Keciptakaryaan
Slide 3
Definisi, nomenklatur dan pemahaman baru yang berkaitan dengan
penyelenggaraan perumahan dan penyelenggaraan permukiman. Ada 29
istilah yang dijelaskan ;
Perumahan & kawasan
permukiman
Rumah swadaya
Kaveling
tanah matang
Masyarakat
berpenghasilan rendah
Perumahan
Rumah umum
Konsolidasi
tanah
Setiap orang
Kawasan permukiman
Rumah khusus
Pendanaan
Badan hukum
Lingkungan hunian
Rumah negara
Pembiayaan
Pemerintah pusat
Permukiman
Permukiman kumuh
Prasaranan
Pemerintah daerah
Penyelenggaraan
perumahan dan kawasan
permukiman
Perumahan kumuh
Sarana
Menteri
Rumah
Kawasan siap bangun
Utilitas umum
Rumah komersial
Lingkungan siap bangunan
Slide 4
Negara bertanggung jawab atas penyelenggaraan perumahan
dan kawasan permukiman yang pembinaannya dilaksanakan
oleh pemerintah.
Pelaksana pembinaan ;
Menteri pada tingkat nasional;
gubernur pada tingkat provinsi; dan
bupati/walikota pada tingkat kabupaten/kota.
Lingkup pembinaan meliputi ; perencanaan, pengaturan,
pengendalian dan pengawasan
Pelaksanaan pembinaan dilakukan Menteri dengan melakukan
koordinasi lintas sektoral, lintas wilayah, dan lintas pemangku
kepentingan, baik vertikal maupun horizontal.
Slide 5
Tugas dan Wewenang dilakukan secara
berjenjang antara Pemerintah Pusat, Pemerintah
Daerah Provinsi dan Pemerintah Daerah
Kabupaten/Kota, misalnya dalam perumusan
kebijakan dan strategi bidang perumahan dan
kawasan perumkiman:
Pemerintah Pusat
Merumuskan dan menetapkan kebijakan dan
strategi nasional
Pemerintah Provinsi
Merumuskan dan menetapkan kebijakan dan strategi pada
tingkat provinsi berpedoman pada kebijakan nasional
Pemerintah Kab/Kota
Menyusun dan melaksanakan kebijakan dan strategi
pada tingkat kabupaten/kota dengan berpedoman
pada kebijakan dan strategi nasional dan provinsi
Slide 6
Penyelenggaraan dilaksanakan oleh pemerintah, pemerintah daerah
dan/atau setiap orang untuk menjamin hak setiap warga negara untuk
menempati, menikmati, dan/atau memiliki rumah yang layak dalam
lingkungan yang sehat, aman, serasi, dan teratur.
Penyelenggaraan meliputi:
a.
perencanaan perumahan;
b.
pembangunan perumahan;
c.
pemanfaatan perumahan; dan
d.
pengendalian perumahan.
Perumahan mencakup rumah atau perumahan beserta prasarana, sarana,
dan utilitas umum.
Slide 7
Pengertian:
Permukiman kumuh adalah permukiman yang tidak
layak huni karena ketidakteraturan bangunan,
tingkat kepadatan bangunan yang tinggi, dan
kualitas bangunan serta sarana dan prasarana yang
tidak memenuhi syarat
Penyelenggaraan perumahan dan kawasan
permukiman adalah kegiatan perencanaan,
pembangunan, pemanfaatan, dan pengendalian,
termasuk di dalamnya pengembangan
kelembagaan, pendanaan dan sistem pembiayaan,
serta peran masyarakat yang terkoordinasi dan
terpadu
Slide 8
Pemeliharaan dilakukan melalui
perawatan dan pemeriksaan secara
berkala
Perbaikan dilakukan melalui
rehabilitasi dna pemugaran
Slide 9
Peningkatan Kualitas diawali dengan
Penetapan Lokasi Kumuh oleh
Bupati/Walikota
Peningkatan Kualitas dilakukan dengan
pola penanganan:
› Pemugaran
› Peremajaan
› Pemukiman Kembali
Slide 10
Pencegahan Kumuh (Ps. 95)
Pencegahan Terhadap
Tumbuh Dan
Berkembangnya
Perumahan Kumuh Dan
Permukiman Kumuh Baru,
Meliputi:
Pengawasan dan
Pengendalian
Pemberdayaan
Masyarakat
Slide 11
Peningkatan Kualitas (Ps. 97)
Peningkatan kualitas terhadap
perumahan kumuh dan permukiman kumuh
Penetapan Lokasi
Pola Penanganan
Pemugaran
Peremajaan
Pengelolaan
Pemukiman
untuk mempertahankan tingkat
Kembali
kualitas perumahan dan
permukiman
Slide 12
Penetapan Lokasi (Ps. 98)
Identifikasi
Lokasi
Penetapan
Lokasi
Melalui :
Keputusan
Bupati/Walikot
a
Keputusan
Gubernur
(Utk DKI)
Satuan Perumahan
atau Permukiman
untuk menentukan batasan atau
lingkup entitas perumahan atau
permukiman dari setiap lokasi
Permasalahan
Kekumuhan
untuk menentukan permasalahan
kekumuhan setiap lokasi
Sesuai kriteria
Legalitas Lahan
untuk menentukan kondisi legalitas
lahan pada setiap lokasi
• Status lahan
• Kesesuaian RTR
Pertimbangan Lain
Non Fisik
untuk menentukan skala prioritas
program penanganan
Permasalahan
Kekumuhan
Penilaian
Lokasi
Legalitas
Lahan
Pertimbangan Lain
Non Fisik
• kumuh ringan
• kumuh sedang
• kumuh berat
• status lahan legal
• status lahan tidak legal
• permasalahan lain non-fisik
rendah
• permasalahan lain non-fisik
sedang
• permasalahan lain non-fisik
tinggi
• Perumahan
• Permukiman
• nilai strategis lokasi
• kepadatan
penduduk
• kondisi sosial
ekonomi
Slide 13
Pola-pola Penanganan (Ps. 99,100,101)
Pemugaran
POLA-POLA PENGANGANAN
untuk perbaikan dan/atau
pembangunan kembali
perumahan dan permukiman
menjadi perumahan dan
permukiman yang layak huni
Kegiatan perbaikan bangunan
gedung, prasarana, sarana,
dan/atau utilitas umum yang
dilakukan tanpa perombakan
mendasar dan bersifat parsial
Peremajaan
melalui pembongkaran dan
untuk mewujudkan kondisi
penataan
secara menyeluruh
bangunan gedung, perumahan,
terhadap bangunan gedung,
permukiman dan lingkungan
prasarana, sarana, dan/atau
hunian yang lebih baik guna
utilitas umum
melindungi keselamatan dan
keamanan penghuni dan
masyarakat sekitar
Pemukiman Kembali
untuk mewujudkan kondisi
bangunan gedung, perumahan,
dan permukiman yang lebih baik
guna melindungi keselamatan
dan keamanan penghuni dan
masyarakat
dilakukan dengan
memindahkan masyarakat
terdampak ke lokasi dengan
klasifikasi status lahan legal
Slide 14
Pengelolaan
dilakukan oleh
masyarakat secara
swadaya
dilakukan untuk mempertahankan
dan menjaga kualitas perumahan
dan permukiman secara
berkelanjutan
Pengelolaan
Pembentukan Kelompok Swadaya Masyarakat
Dapat difasilitasi Pemerintah dan
Pemda
Kegiatan Pemeliharaan & Perbaikan
memberikan fasilitasi terhadap pembentukan kelompok swadaya
masyarakat
merupakan upaya menjaga kondisi bangunan
gedung serta prasarana, sarana dan utilitas umum
secara terpadu dan terintegrasi melalui perawatan
rutin dan pemeriksaan secara berkala agar dapat
berfungsi
secara
memadai
Pemeliharaan
dan
perbaikan terhadap bangunan
Pembiayaan yang dibutuhkan untuk operasionalisasi kelompok
swadaya masyarakat dibiayai secara swadaya oleh masyarakat
gedung serta prasarana dan sarana dilakukan oleh
masyarakat setempat secara swadaya
merupakan upaya untuk mengoptimalkan peran masyarakat
dalam komunitas dalam mengelola perumahan dan permukiman
layak
huni dan pemerintah daerah perlu melakukan inisiasi dan
Pemerintah
Slide 15
Pemerintah dan pemerintah daerah bertanggung jawab atas ketersediaan
tanah untuk pembangunan perumahan dan kawasan permukiman.
Penyediaan tanah dapat dilakukan melalui:
pemberian hak atas tanah terhadap tanah yang langsung dikuasai
negara;
konsolidasi tanah oleh pemilik tanah;
peralihan atau pelepasan hak atas tanah oleh pemilik tanah;
pemanfaatan dan pemindahtanganan tanah barang milik negara atau
milik daerah
pendayagunaan tanah negara bekas tanah terlantar; dan/atau
pengadaan tanah untuk pembangunan kepentingan umum
Slide 16
Pendanaan
Sumber
• anggaran pendapatan dan belanja negara;
• anggaran pendapatan dan belanja daerah; dan/atau
• sumber dana lainnya sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
Pemanfaatan
• penyelenggaraan perumahan dan kawasan permukiman;
• kemudahan dan/atau bantuan pembangunan dan perolehan rumah
bagi MBR sesuai dengan standar pelayanan minimal.
Sistem pembiayaan
Lembaga
Pengerahan & pemupukan dana
Pemanfaatan sumber biaya
Kemudahan & bantuan pembiayaan
Pembiayaan primer
Pembiayaan sekunder
Slide 17
Hak tiap orang dalam penyelenggaraan perumahan dan kawasan
permukiman, antara lain:
menempati, menikmati, dan/atau memiliki/memperoleh rumah yang
layak dalam lingkungan yang sehat, aman, serasi, dan teratur;
melakukan pembangunan perumahan dan kawasan permukiman;
memperoleh penggantian yang Iayak atas kerugian yang dialami
secara langsung sebagai akibat penyelenggaraan perumahan dan
kawasan permukiman;
Kewajiban tiap orang dalam penyelenggaraan perumahan dan
kawasan permukiman, antara lain:
menjaga keamanan, ketertiban, kebersihan, dan kesehatan di
perumahan dan kawasan permukiman;
menjaga dan memelihara prasarana lingkungan, sarana lingkungan,
dan utilitas umum yang berada di perumahan dan kawasan
permukiman;
mengawasi pemanfaatan dan berfungsinya prasarana, sarana, dan
utilitas umum perumahan dan kawasan permukiman.
Slide 18
Peran masyarakat ,antara lain:
penyusunan rencana pembangunan perumahan dan kawasan
permukiman;
pelaksanaan pembangunan perumahan dan kawasan
permukiman;
pemanfaatan perumahan dan kawasan permukiman;
pemeliharaan dan perbaikan perumahan dan kawasan
permukiman; dan/atau
pengendalian penyelenggaraan perumahan dan kawasan
permukiman;
Slide 19
UU No. 1 Tahun 2011
Tentang Perumahan dan Kawasan Permukiman
Amanat Peraturan Pemerintah
Amanat Peraturan Menteri
PP tentang Pembinaan
Penyelenggaraan
Perumahan dan Kawasan
Permukiman
Permen tentang Kemudahan
Perizinan dan Tata Cara
Pencabutan Izin Pembangunan
PP tentang Pembiayaan
Perumahan
Permen tentang Hunian
Berimbang
PP tentang Rumah Negara
Permen tentang Sistem
Perjanjian Pendahuluan Jual-Beli
Rumah
2
PP tentang
Penyelenggaraan
Perumahan dan Kawasan
Permukiman
PP tentang Pencegahan dan
Peningkatan Kualitas
Perumahan dan Kawasan
Kumuh
Permen tentang Hunian Skala
Besar dan Kriteria Hunian
Berimbang
Permen tentang Kriteria MBR
dan Persyaratan Kemudahan
Perolehan Rumah bagi MBR
Permen tentang Peran
Masyarakat dalam
Penyelenggaraan Perumahan
dan Kawasan Permukiman
Amanat Peraturan Daerah
Perda tentang Kemudahan
Akses Rumah Umum Menuju
Pusat Pelayanan dan
Tempat Pekerjaan
Perda tentang
Pemanfaatan Rumah
Perda tentang Penetapan
Lokasi Perumahan Kumuh
dan Permukiman Kumuh
Slide 20
Peningkatan Kualitas Kawasan Permukiman Kumuh
(sesuai lampiran UU Nomor 23 Tahun 2014 ttg Pemda)
Berdasakan Prinsip Pembagian Urusan Konkuren, maka masing-masing tingkatan
pemerintahan harus melaksanakan kewenangan dalam peningkatan kualitas kawasan
permukiman kumuh
Dengan melaksanakan kewenanga tersebut, maka sejalan dengan 9 program nawacita
pemrintahan Kabinet Kerja yang terkait dengan meningkatkan kualitas hidup manusia
Indonesia melalui program rumah
Efektifitas penyelenggaraannya dengan mempedomani UU Sektoral dan NSPK yang ditetapkan
oleh K/L
Slide 21
Peningkatan Kualitas Kawasan
Permukiman Kumuh
Pasal 96
UU 1/2011 ttg Perumahan & kawasan
permukiman
Slide 22
TANGGUNGJAWAB
PUSAT
1. Menetapkan NSPK,
yaitu berupa ketentuan Per-UU yg
ditetapkan oleh Pemerintah Pusat
(yg dilaksanakan oleh K/L) sbg
pedoman dlm penyelenggaraan
urusan pemerintahan konkuren yg
menjadi kewenangan Pemerintah
Pusat & yg menjadi kewenangan
Daerah.
2. Melaksanakan pembinaan dan
pengawasan
Pasal 5 UU Nomor 1 Tahun 2011
Pasal 16 UU nomor 23 Tahun 2014
KEMENTERIAN PU-PR
HARUS MENJAMIN
KETERSEDIAAN NSPK
DAN KEGIATAN BINWAS
THD DAERAH
Slide 23
TANGGUNGJAWAB
PEMDA
1.
2.
3.
Menetapkan kebijakan Daerah
wajib berpedoman pada NSPK yg telah ditetapkan oleh
Pemerintah Pusat (pasal 17 ayat (2) UU 23/2014).
Dalam hal kebijakan Daerah yg dibuat tidak mempedomani
NSPK, Pemerintah Pusat membatalkan kebijakan
Daerah (pasal 17 ayat (3) UU 23/2014).
SPM
Mempedomani
yang ditetapkan oleh Pemerintah
Pusat (pasal 18 UU 23/2014)
Slide 24
PENETAPAN KEBIJAKAN DAERAH
1. Adanya:
Tugas, wewenang,
kewajiban &
tanggung jawab
daerah
UU NO 23/2014
• penyelggraan Otda & TP;
• rencana pemb. Daerah
• Aspirasi masyarakat
2. Adanya:
Kuasa
peraturan perUU-an yg lebih
tinggi
UU Sektoral (UU 1/2011)
NSPK
BAGAIMANA PROGRES RANPERDA
KUMUH DI DAERAH……????
Bentuk Kebijakan
Daerah
PRODUK HUKUM
DAERAH
• SK KDH
• PERKADA
• PERDA
Slide 25
Ranperda Kumuh Tahun 2015
Diawali dgn penyusunan Prolegda,
yaitu Instrumen Perencanaan Program
Pembentukan Perda Provinsi &Perda
Kab/Kota yg disusun scr terencana,
terpadu & sistematis.
setiap tahun sebelum
penetapan Rancangan Perda tentang
APBD provinsi dan APBD kabupaten/kota.
dilakukan
Pasal 10 Permendagri 1/2014
Apakah Ranperda
Kumuh sdh masuk
Prolegda 2015…
Memastikan
Ranperda kumuh
masuk dlm
Prolegda 2016
Slide 26
Pengecualian Pengajuan Ranperda diluar Prolegda
Permendagri Nomor 1 tahun 2014 pasal 15 ayat (3)
Dalam keadaan tertentu, DPRD atau Kepala Daerah
dapat mengajukan Ranperda di luar Prolegda:
1. Untuk mengatasi keadaan luar biasa, keadaan konflik,
atau bencana alam;
2. Akibat kerja sama dgn pihak lain; dan
3. Keadaan tertentu lainnya yg memastikan adanya urgensi
atas suatu RanPerda yg dpt disetujui bersama oleh
Balegda & biro hukum Prov. atau bagian hukum kab/kota.
Kebijakan Percepatan Penerapan SPM Bidang PU dan PR
merupakan hal yg patut dipertimbangkan daerah utk
mempercepat proses pembentukan Perda Kumuh
Slide 27
Langkah-langkah Penyiapan
Prolegda 2016
1.Memastikan bhw ranperda kumuh dimasukkan
dlm prolegda tahun 2016;
2.Mensosialisasikan naskah akademis dan
ranperda kepada anggota DPRD melalui
berbagai media dan konsultasi
3.Melakukan pembicaraan dan konsultasi dgn
DPRD agar dpt memastikan bahwa ranperda
kumuh merupakan hal mendesak utk
ditetapkan menjadi perda tahun 2016;
4.Proses pendampingan diarahkan dpt
menfasilitasi percepatan penetapan Perda
kumuh
Slide 28
DUKUNGAN PEMERINTAH UNTUK PERCEPATAN
PEMBENTUKAN PERDA KUMUH
1. Memberikan Pemahaman thd Peraturan Per-UU-an
terkait Kawasan Permukiman;
2. Fasilitasi terhadap Penyiapan Naskah Akademis
3. Fasilitasi terhadap Penyiapan Rancangan Perda
Slide 29
PENUTUP
1. Pelaksanaan Perda ttg Kumuh merupakan kewjiban
daerah yg hrs segera dilaksanakan krn telah memenuhi:
a) Tugas, kewenangan, tanggujawab, dan kewajiban daerah
otonom dlm menyelenggarakan urusan bidang pekerjaan
umum;
b) Kuasa/Amanat peraturan per-uu-an yang lebih tinggi yaitu
UU Nomor 1 Tahun 2011
2. Kementerian PU dan Pera wajib melaksanakan Binwas
terhadap penyelenggaraan kawasan permukiman di Daerah
3. Bagi ranperda kumuh yg belum sempat dibahas dimasukkan
kembali di dalam prolegda tahun 2016 utk dijadikan prioritas
pembahasan
Slide 30