Isu-isu Perencanaan Kontemporer Pertemuan 14
Download
Report
Transcript Isu-isu Perencanaan Kontemporer Pertemuan 14
ISU-ISU PERENCANAAN KONTEMPORER
PERMUKIMAN KUMUH PERKOTAAN
Ir. Holiq Raus, IAP
UNIVERSITAS ESA UNGGUL
Hubungan Urbanisasi sebagai proses terjadinya
permukiman kumuh di perkotaan
Pertambahan Penduduk
(urbanisasi, mobilitas penduduk
desa-kota)
Ketidaksiapan Kota Menyiapkan
Tempat Tinggal
Akses untuk Memperoleh
Tempat Tinggal
Permukiman
Kumuh
Kecenderungan Para Migran dalam Memilih
Tempat Tinggal
Mendekati Tempat Kerja
(Kampung-Kampung di Pusat Kota)
Berkelompok sesama migran sekampung
(Kantung-Kantung Komunitas Etnis)
Mencari Tempat Sewa yang Murah
(Kampung-Kampung Lama, Padat)
Okupasi Lahan-Lahan Kosong yang tidak terjaga
Okupasi Ruang Publik
Proses PerubahanKampung Lama Menjadi
Kampung Kumuh
Warga asli cenderung enggan pindah ke lingkungan
baru yang lebih baik
Pemecahan lahan (fragmentasi) melalui sistem
waris, sehingga menambah kepadatan
Warga cenderung menjadikan kampung sebagai
lahan bisnis, rumah sewa, rumah petak / kontrakan
Lokasi Sebaran Permukiman Kumuh
Perkotaan
Kampung-Kampung Lama
umumnya di pusat kota “terjepit/terkepung” diantara
lingkungan perumahan mewah / perkantoran /
perdagangan, membentuk kantung-kantung permukiman
kumuh
Sepanjang Bantaran Rel Kereta Api (sempadan)
Sepanjang Bantaran Sungai (sempadan)
Ruang Publik yang kurang dimanfaatkan (taman,
dsb)
Lahan Kosong yang tidak terjaga
Ciri / Karakter Fisik Permukiman Kumuh
Kepadatan Tinggi
Kepadatan Penduduk (Jiwa/Ha)
Kepadatan Bangunan (Rumah/Ha)
Kepadatan di dalam rumah (Jiwa/Rumah)
Fasilitas lingkungan Terbatas
Ruang Terbuka / Ruang Publik tidak ada
Sanitasi Lingkungan tidak Memadai
Bahan Bangunan
Sederhana, Sebagian semi permanen, menggunakan bahan
bekas / daur ulang
Ciri / Karakter Sosial Permukiman Kumuh
Migran berasal dari daerah yang sama (etnis)
Tingkat pendidikan rata-rata rendah
Kohesi Sosial, Solidaritas Sosial Tinggi
Sikap terhadap kesehatan dan kesadaran
lingkungan rendah (perilaku sehat, kesadaran
lingkungan)
Daya bertahan hidup (survival) tinggi
Ciri / Karakter Sosial Permukiman Kumuh
Sikap terhadap aturan moral rendah
(permissive)
Teritorialitas Tinggi
Cenderung Agresif, bila merasa diserang
Privasi bukan kebutuhan penting
Disiplin Individu rendah
Mobilitas Sosial Vertikal rendah
Ciri / Karakter Ekonomi Permukiman Kumuh
Digolongkan Kelompok Miskin (Urban
Poor)
Umumnya bekerja pada Sektor Informal
Kenapa Permukiman Kumuh perlu ditangani
Mengurangi disparitas, meningkatkan “pemerataan”
Mengurangi Segregasi keruangan (Spatial Segregation)
Menciptakan lingkungan kota yang lebih manusiawi
(Harmonious City, Liveable City, Healthy Cities)
Meningkatkan keadilan & Pemerataan akses terhadap
infrastruktur kota
Sektor
informal adalah bagian penting dalam
sistem/dinamika kehidupan ekonomi kota (simbiosis
formal-informal)
Bagaimana Sikap Kita dalam Menangani
Permukiman Kumuh
Empati
Keseimbangan pendekatan legal-formal dengan
pendekatan sosial
Mengutamakan dialog, untuk mencari kesepakatan
dan solusi bersama yang terbaik
Persuasif
Tidak memihak pada kepentingan bisnis
Alternatif Penanganan Permukiman Kumuh
Site & Services
Kampung Improvement Program (KIP, MHT)
Penggusuran
Relokasi
Rumah Susun
Revitalisasi
Dll
Diskusi Mengenai Alternatif Penanganan
Jelaskan Kelebihan dan Kekurangannya?
Jelaskan Tingkat Keberhasilannya?
Bagaimana dengan Pendekatan yang berbasis
masyarakat/Komunitas (Diskusikan dan berikan
Gagasan Anda)