Document 9654155

Download Report

Transcript Document 9654155

Matakuliah : R0762 – Perilaku dalam Arsitektur
Tahun
: 2010
KEPADATAN DAN KESESAKAN
Pertemuan 8
KEPADATAN DAN KESESAKAN
Kesesakan adalah ruang yang berbanding sedikit dengan jumlah
manusia yang beraktifitas didalamnya. Kesesakan ada kaitan
dengan density atau kepadatan. Kepadatan dan kesesakan pada
masyarakat perkotaan akan membawa individu tersebut kearah
prilaku negatif.
Kepadatan dibedakan dengan dua cara yaitu kepadatan sosial dan
kepadatan spasial.
Kepadatan berasarkan keadaan sosial berarti kepadatan berdasarkan
persepsi yang bersifat subjektif, contoh orang yang biasa tinggal di
daerah padat hunian tidak pernah merasa sesak walau keseharian tinggal
di daerah yang rawan singgungan. Namun ketika ada orang yang biasa
tinggal di daerah elit kemudian tinggal didaerah padat tersebut maka
akan teras padat
Kepadatan berasarkan ruang yang ada. Ruang akan terasa makin sempit
bagi penggunanya karena bertambahnya populasi dalam area tersebut.
makin
sempit
ruang
akibat
bertambahnya
pengguna
jelas
akan
menimbulkan tekanan yang berakibat pada konflik dan singgungan
kepentingan antar penghuni.
Tidak selamanya kepadatan berimbas pada persepsi kesesakan yang
negatif, pada kasus pasar atau festival karnaval malam orang justru akan
mencari tempat yang ramai untuk beraktifitas.
Kesesakan akan menjadi masalah ketika kesesakan itu menjadi hambatan,
faktor stres, gangguan bagi kenyamanan beraktifitas penggunanya.
Efek kepadatan.
Affect, pengguna ruang akan
merasa
tidak
enak
ketika
kesesakan menjadi stresor
bagi kegiatan mereka. Subjek
merasa curiga satu sama lain
dan
cemas
yang
tidak
berkesudahan ketika berada
dalam lingkungan terse but.
Psychological arrousal, kesesakan secara psikologis berupa pada gangguan
mental dan jiwa yang akan berakibat pada tekanan darah dan gangguan
kesehatan lain
Illnes, pada illnes dapat dikaitkan dengan dampak kesesakan pada
bangunan penjara. Paulus, Mc Cain & Cox, (1978), menjelaskan bahwa
dilingkungan penjara yang sesak dan padat kematian menjadi mudah
ditemui. Penjara yang padat penghuni sangat erat kaitannya dengan
kematian.
Efek kepadatan pada persepsi keaadan sosial
Attraction, kesesakan dalam konteks sosial perilakunya mempunyai makna
berbeda dalam ketertarikan atas kesesakan. Ada jenis kesesakan yang
tidak menimbulkan stres yang disukai penggunanya. Contoh pada
kasus sebuah asrama. Asrama yang ramai cenderung lebih disukai
dibanding asrama yang sunyi senyap.
Withdrawal, berupa tindakan penarikan diri atau keluar dari lingkungan
adalah bentuk reaksi dari keadaan yang sesak pada sebuah ruang
Prosocial behaviour, keadatan dapat juga berdampak pada suasana yang
mendukung interaksi satu dengan lainnya. Contoh suasana kafetaria
yang ramai biasanya lebih disukai oleh pengguna karena ada keinginan
untuk berinteraksi.
Aggression, makin sempit dan padat suatu wilayah yang ditempati, akan
makin
sering
singgungan
akan
kepentingan
oleh
penggunanya.
Kebutuhan akan ruang yang nyaman akan menyebabkan individu
menginginkan wilayah lain dalam pemikirannya
Kepadatan juga berdampak pada kinerja seseorang dalam melakukan tugas
organisasinya. Dalam suatu ruangan yang terdapat kegiatan interaksi
antar individu, kenyamanan akibat kepadatan menjadi faktor penting
dalam beraktifitas.
Kepadatan berdasarkan letak dibagi dua yaitu inside density maupun
outside density.
Kepadataan pedesaan yaitu kepadatan dalam rumah tinggi, kepadatan luar
rumah rendah.
Kepadatan pinggian kota, didalam maupun diluar rendah.
Kepadatan pemukiman kumuh, kepadatan didalam dan diluar tinggi.
Kepadatan pemukiman mewah. Kepadatan didalam rumah rendah namun
diluar tinggi
Attraction. kesesakan dalam konteks sosial perilakunya, dalam kaitan
dormitory, mangapa pengguna lebih suka di tempatkan dalam satu
ruangan dengan dua atau lebih teman sekamar?
Pada kaitan perencanaan dan kondisi penjara yang
ada. Kesesakan dapat mempengaruhi tingkat
kematian, semakin padat tingkat kepadatan
semakin tinggi tingkat kematian, (McCain &
Cox, 1978).
Berikan
alasan
tersebut
anda
dan
perencanaan
sebagai
bagaimana
penjara
yang
penguat
teori
seharusnya
manusiawi?
Dengan penekanan perilaku bukan teknologi
ruang?