Selamat Datang Dalam Kuliah Terbuka Ini Kuliah terbuka kali ini berjudul “Pilihan Topik Matematika -II”
Download ReportTranscript Selamat Datang Dalam Kuliah Terbuka Ini Kuliah terbuka kali ini berjudul “Pilihan Topik Matematika -II”
Selamat Datang Dalam Kuliah Terbuka Ini 1 Kuliah terbuka kali ini berjudul “Pilihan Topik Matematika -II” 2 Disajikan oleh Sudaryatno Sudirham melalui www.darpublic.com 3 Sesi 2 Pangkat dari Fungsi, Fungsi Rasional, Fungsi Parametrik, Fungsi Implisit Turunan Fungsi Trigonometri, Trigonometri Inversi, Logaritmik, Eksponensial 4 Fungsi Yang Merupakan Pangkat dari suatu Fungsi Contoh: y1 v 6 v 3 v 2 v 2 3 dy1 3 2 dv 3 dv 2 dv (v v ) (v v ) (v v ) dx dx dx dx dv dv 2 5 dv 4 dv 3 2 dv v v v v v v v dx dx dx dx dx dv dv dv dv dv v5 2v 5 v5 v4 v v dx dx dx dx dx dv 6v 5 dx dv6 dv6 dv dv Contoh ini menunjukkan bahwa 6v5 dx dv dx dx dvn dv Secara Umum: nvn 1 dx dx 5 Contoh: y ( x 2 1) 3 ( x 3 1) 2 Kita gabungkan relasi turunan untuk perkalian dua fungsi dan pangkat suatu fungsi 3 2 2 3 dy 2 3 d ( x 1) 3 2 d ( x 1) ( x 1) ( x 1) dx dx dx ( x 2 1) 3 2( x 3 1)(3 x 2 ) ( x 3 1) 2 3( x 2 1) 2 2 x 6 x 2 ( x 2 1) 3 ( x 3 1) 6 x( x 3 1) 2 ( x 2 1) 2 6 x( x 3 1)( x 2 1) 2 (2 x 3 x 1) 6 Fungsi Rasional Fungsi rasional merupakan rasio dari dua fungsi y v w atau y vw1 dy d v d (vw 1 ) dw 1 dv v w 1 dx dx w dx dx dx dv dv v dv 1 dv vw 2 w 1 2 dx dx w dx w dx 1 dv dw w v 2 dx dx w Jadi: dw dv w v dx d v dx dx w w2 7 Contoh: y x2 3 dy dx x3 x 3 (2 x) ( x 2 3)(3 x 2 ) x6 2 x 4 (3 x 4 9 x 2 ) x Contoh: Contoh: 6 x2 9 x4 1 y x2 x2 dy x 2 0 1 2x 2 2x 2x dx 4 x3 y x2 1 ; dengan x 2 1 (agar penyebut tidak nol) x2 1 dy ( x 2 1)2 x ( x 2 1)2 x dx ( x 2 1) 2 2x3 2x 2x3 2x ( x 2 1) 2 4x ( x 2 1) 2 8 Fungsi Berpangkat Tidak Bulat Bilangan tidak bulat n p dengan p dan q adalah bilangan bulat dan q ≠ 0 q yq v p y vn v p / q qyq1 Jika y ≠ 0, kita dapatkan y q 1 v p / q q 1 dy dv pv p1 dx dx dy d (v p / q ) pv p 1 dv dx dx qy q 1 dx (v adalah fungsi yang bisa diturunkan) v p ( p / q) sehingga dy d (v p / q ) pv p 1 dv p ( p 1) p ( p / q) dv v p ( p / q ) dx dx dx q dx qv p dv v ( p / q)1 q dx Formulasi ini mirip dengan keadaan jika n bulat, hanya perlu persyaratan bahwa v ≠ 0 untuk p/q < 1. 9 Fungsi Parametrik dan Kaidah Rantai Apabila kita mempunyai persamaan x f (t ) dan y f (t ) maka relasi antara x dan y dapat dinyatakan dalam t. Persamaan demikian disebut persamaan parametrik, dan t disebut parameter. Jika kita eliminasi t dari kedua persamaan di atas, kita dapatkan persamaan yang berbentuk y F (x) Kaidah rantai Jika y F (x) dapat diturunkan terhadap x dan x f (t ) dapat diturunkan terhadap t, maka y F f (t ) g (t ) dapat diturunkan terhadap t menjadi dy dy dx dt dx dt 10 Fungsi Implisit Sebagian fungsi implisit dapat diubah ke dalam bentuk explisit namun sebagian yang lain tidak. Untuk fungsi yang dapat diubah dalam bentuk eksplisit, turunan fungsi dapat dicari dengan cara seperti yang sudah kita pelajari di atas. Untuk mencari turunan fungsi yang tak dapat diubah ke dalam bentuk eksplisit perlu cara khusus, yang disebut diferensiasi implisit. Dalam cara ini kita menganggap bahwa fungsi y dapat didiferensiasi terhadap x. 11 Contoh: x 2 xy y 2 8 Fungsi implisit ini merupakan sebuah persamaan. Jika kita melakukan operasi matematis di ruas kiri, maka operasi yang sama harus dilakukan pula di ruas kanan agar kesamaan tetap terjaga. Kita lakukan diferensiasi (cari turunan) di kedua ruas, dan kita akan peroleh dy dy dx y 2y 0 dx dx dx dy ( x 2 y) 2 x y dx 2x x Jika ( x 2 y ) 0 kita peroleh turunan dy 2x y dx x 2y 12 Contoh: x 4 4 xy 3 3 y 4 4 Fungsi implisit ini juga merupakan sebuah persamaan. Kita lakukan diferensiasi pada kedua ruas, dan kita akan memperoleh 4 dy 3 3 d ( 4 x ) d (3 y ) 4x 4x y 0 dx dx dx dy dy 4 x 3 4 x(3 y 2 ) 4 y 3 12 y 3 0 dx dx 3 Untuk ( xy 2 y 3 ) 0 kita dapat memperoleh turunan dy ( x3 y3 ) dx 3( xy 2 y3 ) 13 Turunan Fungsi Trigonometri Jika y sin x maka dy d sin x sin(x x) sin x dx dx x sin x cos x cos x sin x sin x x Untuk nilai yang kecil, Δx menuju nol, cosx = 1 dan sinx = x. Oleh karena itu d sin x cos x dx 14 Jika y cos x maka dy d cos x cos(x x) cos x dx dx x cos x cos x sin x sin x cos x x Untuk nilai yang kecil, Δx menuju nol, cosx = 1 dan sinx = x. Oleh karena itu d cos x sin x dx 15 Turunan fungsi trigonometri yang lain tidak terlalu sulit untuk dicari. d tan x d sin x cos2 x sin x( sin x) 1 sec2 x dx dx cos x cos2 x cos2 x d cot x d cos x sin2 x cos x(cos x) 1 csc2 x dx dx sin x sin2 x sin2 x d sec x d 1 0 ( sin x) sin x sec x tan x 2 2 dx dx cos x cos x cos x d csc x d 1 0 (cos x) cos x csc x cot x 2 2 dx dx sin x sin x sin x 16 Contoh: Hubungan antara tegangan kapasitor vC dan arus kapasitor iC adalah iC C dvC dt Tegangan pada suatu kapasitor dengan kapasitansi C = 210-6 farad merupakan fungsi sinus vC = 200sin400t volt. Arus yang mengalir pada kapasitor ini adalah iC C dvC d 2 106 200sin400t 0,160cos 400t ampere dt dt vC vC iC iC 200 100 0 0 0.01 0.02 0.03 0.04 0.05 t [detik] -100 -200 17 Contoh: Arus pada suatu inductor L = 2,5 henry merupakan fungsi sinus iL = 0,2cos400t ampere. Hubungan antara tegangan induktor vL dan arus induktor iL adalah di vL L L dt di d vL L L 2,5 0,2 cos 400t 2,5 0,2 sin 400t 400 200sin 400t dt dt vL iL vL iL 200 100 0 -100 0 0.01 0.02 0.03 0.04 0.05 t[detik] -200 18 Turunan Fungsi Trigonometri Inversi y sin1 x x sin y dx cos ydy 1 x y dy 1 dx cos y dy 1 dx 1 x2 1 x2 y cos1 x x cos y 1 y 1 x2 dx sin ydy dy 1 dx sin y dy 1 dx 1 x2 x 19 y tan1 x x tan y 1 dx dy 2 cos y 1 x2 y x dy cos2 y dx dy 1 dx 1 x 2 1 y cot1 x x cot y dx 1 2 dy sin y 1 x2 y 1 dy sin2 y dx dy 1 dx 1 x 2 x 20 y sec1 x x sec y x 1 cos y x2 1 y 1 1 x csc y y csc x x y x 1 2 1 dx 0 ( sin x) 2 dy cos y dy cos2 y 1 x dx sin y x 2 x 2 1 1 x x2 1 1 sin y dx 0 (cos x) 2 dy sin y dy sin2 y 1 2 dx cos y x x x2 1 1 x x2 1 21 Fungsi Trigonometri dari Suatu Fungsi Jika v = f(x), maka d (sinv) d (sinv) dv dv cosv dx dv dx dx d (cosv) d (cosv) dv dv sinv dx dv dx dx d (tan v) d sinv cos2 x sin2 x dv dv sec2 v dx dx cos v dx dx cos2 x d (cot v) d cos v 2 dv csc v dx dx sinv dx d (secv) d 1 0 sinv dv dv sec v tan v dx dx cos v dx cos2 v dx d (cscv) d 1 dv cscv cot v dx dx sinv dx 22 Jika w = f(x), maka d (sin1 w) 1 dw dx 1 w2 dx d (cos1 w) 1 dw dx 1 w2 dx d (tan1 w) 1 dw dx 1 w2 dx d (cot1 w) 1 dw dx 1 w2 dx d (sec1 w) 1 dw dx w w2 1 dx d (csc1 w) 1 dw dx w w2 1 dx 23 Turunan Fungsi Logaritmik Fungsi logaritmik f ( x) ln x didefinisikan melalui suatu integral y f ( x) ln x 6 5 1/t 4 ln x 3 x1 1 t dt x1 1 t dt 1 0 1 2 1/x x 3 Tentang integral akan dipelajari lebih lanjut luas bidang yang dibatasi oleh kurva (1/t) dan sumbu-t, dalam selang antara t = 1 dan t = x 2 0 ( x 0) 4 x +Δx ln(x+x)lnx d ln x 1 dx x t 1/(x+Δx) d ln x ln(x x) ln(x) 1 dx x x x x 1 x dt t Luas bidang ini lebih kecil dari luas persegi panjang (Δx 1/x). Namun jika Δx makin kecil, luas bidang tersebut akan makin mendekati (Δx 1/x); dan jika Δx mendekati nol luas tersebut sama dengan (Δx 1/x). 24 Turunan Fungsi Eksponensial ln y x ln e x y ex penurunan secara implisit di kedua sisi d ln y 1 dy 1 dx y dx dy y ex dx Jadi turunan dari ex adalah ex itu sendiri atau . y e x Jika v v(x) 1 y etan x y e x y e x dst. dev dev dv dv ev dx dv dx dx 1 1 dy e tan x tan 1 x d tan x e dx dx 1 x2 25 Diferensial dx dan dy Turunan fungsi y(x) terhadap x dinyatakan dengan formulasi dy y lim f ( x) dx x0 x Sekarang kita akan melihat dx dan dy yang didefinisikan sedemikian rupa sehingga rasio dy/dx , jika dx 0, sama dengan turunan fungsi y terhadap x. Hal ini mudah dilakukan jika x adalah peubah bebas dan y merupakan fungsi dari x: y F (x) dx dan dy didefinisikan sebagai berikut: 1). dx, yang disebut sebagai diferensial x, adalah bilangan nyata dan merupakan peubah bebas lain selain x; 2). dy, yang disebut sebagai diferensial y, adalah fungsi dari x dan dx yang dinyatakan dengan dy F ' ( x)dx 26 Penjelasan secara grafis y dy P Ini adalah fungsi (peubah tak bebas) dy F ' ( x)dx dx x dy tan dx Jika dx berubah, maka dy dy berubah sedemikian rupa sehingga dy/dx sama dengan kemiringan garis singgung pada kurva y P Ini adalah peubah bebas dx x dy (tan)dx adalah laju perubahan y terhadap perubahan x. adalah besar perubahan nilai y sepanjang garis singgung di titik P pada kurva, jika nilai x berubah sebesar dx Diferensial dx dianggap bernilai positif jika ia “mengarah ke kanan” dan negatif jika “mengarah ke kiri”. Diferensial dy dianggap bernilai positif jika ia “mengarah ke atas” dan negatif jika “mengarah ke bawah”. y y y dx P P dy dy dx dx dy x x P x 27 Dengan pengertian diferensial seperti di atas, kita kumpulkan formula turunan fungsi dan formula diferensial fungsi dalam tabel berikut. Dalam tabel ini v adalah fungsi x. Turunan Fungsi Diferensial dc 0; c konstan dx dc 0; c konstan dcv dv c dx dx dcv cdv d (v w) dv dw dx dx dx d (v w) dv dw dvw dw dv v w dx dx dx v d w dv v dw w dx dx dx w2 dv n dv nv n 1 dx dx dcx n cnx n 1 dx d (vw) vdw wdv v wdv vdw d w w2 dv n nv n1dv d (cx n ) cnxn1dx 28 Ada dua cara untuk mencari diferensial suatu fungsi. 1).Mencari turunannya lebih dulu (kolom kiri tabel), kemudian dikalikan dengan dx. 2). Menggunakan langsung formula diferensial (kolom kanan tabel) Contoh: y x 3 3x 2 5x 6 y 3x 2 6x 5 sehingga dy (3x 2 6x 5)dx Kita dapat pula mencari langsung dengan menggunakan formula dalam tabel di atas dy d ( x 3 ) d (3x 2 ) d (5x) d (6) 3x 2 dx 6 xdx 5dx (3x 2 6 x 5)dx 29 Kuliah Terbuka Pilihan Topik Matematika II Sesi 2 Sudaryatno Sudirham 30