Ceramah di PT DANAREKSA, Medan Merdeka Selatan

Download Report

Transcript Ceramah di PT DANAREKSA, Medan Merdeka Selatan

Renungan Satu
Fenomena tentang
Isra’ Mi’raj
di sampaikan kepada
Alumni ESQ JCC jkt
Sabtu, 7 Agustus 2004
KH FAHMI BASYA
Coba renungkan betapa banyaknya
bintang di langit
Demi Langit yng mempunyai
Buruuj (Galaksi)
[Al-Quran, surat Al-Buruuj, ke 85 ayat1]
GALAKSI (Buruuj)
Radius Galaksi 50.000 TC
30.000 TC
BUMI
Bumi kita pada Galaksi Bimasakti, berada pada
jarak 30.000 TC (Tahun Cahaya) ke pusatnya
Pada Peringatan Peristiwa
Isra’ Mi’raj,
kita sering mengingatkan
Ayat 1 surat ke 17
[Al-Quran, surat Al-Isra’, ke 17 ayat 1]
Masjidil
Aqsho
1233 km
Masjidil
Haram
INI
FOTO BUMI
Coba renungkan betapa banyaknya
bintang di langit
Pertanyaan.
Mengapa jarak 1233 km ini
jadi penting pada peristiwa Mi’raj
Nabi Muhamad SAW ?
Padahal Jarak Bumi ke Pusat Galaksi
saja 30.000 tahun cahaya
Jika kita lihat
dari luar angkasa,
perjalanan
Isra’ Mi’raj itu
sbb:
Untuk menjawab pertanyaan
itu
Kita perlu memperhatikan
perbandingan Matahari dan
Bumi
Diameter Bumi
:
12.756 km
dibulatkan
:
12.000 km
Diameter Matahari : 1.392.000 km
dibulatkan
: 1.200.000 km
D-Bumi : D-Matahari = 1 : 1000
Kalau d-Bumi 1 cm,
d-Matahari 1000 cm = 10 meter
Bumi kita
hanya sebesar ini:
Ini adalah nyalaan api di permukaan
matahari yang difoto ketika gerhana
Pada Al-Qur’an dikatakan ada
jalan dari bulan ke matahari.
Dan dikumpulkan matahari dan bulan
(Al-Quran, surat Al-Qiyaamah, ke 75 ayat 9)
Dan keluar dari aqthor langit
akan ada semprotan api.
Akan dikirim atas kamu nyalaan biru dari
api dari leburan kuningan, maka tidak akan
dapat kamu menyelamatkan diri.
(Al-Quran, surat Ar-Rahman, ke 55 ayat 35)
Maksudnya, PINTU langit itu di Api itu
Kesimpulannya:
” keluar dari tatasurya
harus meliwati pintu yang
ada di matahari”
Matahari
BUMI
Ayat Al-Qur’an tadi mengatakan:”kamu
tidak bisa meliwati, karena akan ada
semburan api”
Itu sebab Nabi
diperjalankan dari
Ka’bah ke negeri Syam
Karena perjalanan Nabi itu gambaran Kecil
dari perjalanan selanjutnya.
Ka’bah
Syam = Matahari
Negeri
Syam
Demikian
perjalanan
Kalau inijuga
Langit
ke II, kita
keluar
dari galaksi langit
bisa
memperkirakan
ke 7
GALAKSI
Tatasurya
30.000 TC
Jadi perjalanan Isra’ Mi’raj Nabi
SAW, memberi gambaran tentang
Luas dan Besarnya langit itu sendiri
kepada manusia
Yaitu dengan pola LETER EL
Itu ALASAN, mengapa Isra’ jadi
penting dalam peristiwa Mi’raj
Akibatnya
KITA MENEMUKAN BENTUK
TANGGA
Galaksi
Matahari
Masjidil haram
Masjidil Aqsho
Itu yang disebut Al-MA’ARIJ
Dari Allah Yang mempunyai
tangga-tangga naik
(Al-Quran, surat Al-Ma’arij, ke 70 ayat 3)
Ayat MUHKAM dari kata
TANGGA itu disebut di sini:
Dan kalau tidak manusia akan jadi satu ummat
saja,
sungguh kami jadikan untuk orang-orang yang
kufur kepada Ar-Rahman itu
bumbung rumahnya dari perak, demikian juga
tangga-tangga yang mereka naik atasnya.
(Al-Quran, surat Az-Zukhruf, ke 43 ayat 33)
Dengan demikian Alam Semesta ini seperti guciguci di dalam guci. Kemudian guci-guci itu di
dalam guci lagi. Demikian seterusnya yang kita
sebut “Teori Guci Alam Semesta”
Tatasurya
Pluto
matahari
Uranus
Neptunus
Jupiter
..
......
Meteor
Saturnus
Ardh
Mars
Venus
Mercuri
Radius Tatasurya
Pluto
matahari
5.900.000.000 km
1 detik Cahaya : 300.000 km
1 Tahun Cahaya :
=300.000 x 365 x24 x 60 x 60 km
Hari
jam
menit
detik
=300.000 x 31.536.000 km
=9.460.800.000.000 km
dibulatkan
=9.500.000.000.000 km
11
=95 x10 km
Jadi radius Tatasurya :
5.900.000.000 km
9.500.000.000.000 km
-5
= 62 x 10 tahun cahaya
dibulatkan
-5
= 50 x 10 tahun cahaya
Tahun Cahaya
Radius Tatasurya :
-5
= 50 x 10 tahun cahaya
Radius Galaksi :
3
= 50 x 10 tahun cahaya
8
R-Tatasurya : R-Galaksi = 1: 10
5.900.000.000 km
0,0005 tahun cahaya
Pluto
matahari
L1
Tatasurya
1 : 100.000.000
L2
50.000 tahun cahaya
Berisi 100 milyar bintang
Galaksi kita
d-Tatasurya : d-Galaksi =1 : 100.000.000
Jika Diameter Tatasurya =1 cm
Diameter Galaksi = 100.000.000 cm
= 1000.000 m
= 1000 km
Jika diameter Tatasurya 1,2 cm
Diameter Galaksi 1200 km
Jika Diameter Tatasurya 1,2 cm
Kurang lebih sebesar kacang tanah:
1,2 cm
Maka Galaksi itu diameternya:1200 km
Kurang lebih Jarak antara
Jakarta-Kualalumpur
Kualalumpur
1180 km
Jakarta
Berapa banyak kacang tanah ini dapat
ditabur antara Jakarta dan Kualalumpur ?,
1,2 cm
Itu Gambaran
Banyaknya bintang
di dalam suatu Galaksi
Jika bilangan pengali 10 pangkat 8
kita pertahankan
Maka :
11
Radius Langit ke 3 = 50 x 10 TC
Itu berarti:
Jika Galaksi sebesar kacang tanah,
maka himpunan Galaksi sebesar bola
yang radiusnya sejauh Jakarta-Kualalumpur.
Secara cepat dapat kita ketahui:
3
R Galaksi = 50 x 10 TC = langit ke 2
11
R HG = 50 x 10
19
R GG = 50 x 10
R HGG = 50 x 10
R Guci = 50 x 10
TC
= Langit ke 3
TC
= Langit ke 4
27
TC
35
= Langit ke 5
TC = Langit ke 6
43
R Univers = 50 x 10 TC = Langit ke 7
Kalau Langit 1 itu Galaksi
3
R Galaksi = 50 x 10 TC = langit ke 1
11
R HG = 50 x 10
TC = Langit ke 2
19
R GG = 50 x 10
TC = Langit ke 3
27
R HGG = 50 x 10
TC = Langit ke 4
35
R Guci = 50 x 10
TC = Langit ke 5
43
R HGuci = 50 x 10 TC = Langit ke 6
51
R Univers = 50 x 10 TC = Langit ke 7
Kalau Galaksi masih Langit dunia
3
R Galaksi = 50 x 10 TC = langit ke 0
11
R HG = 50 x 10
TC = Langit ke 1
19
R GG = 50 x 10
TC = Langit ke 2
27
R HGG = 50 x 10
TC = Langit ke 3
35
R Guci = 50 x 10
TC
43
R HGuci = 50 x 10 TC
51
R GGuci = 50 x 10 59TC
R Univers = 50 x 10 TC
= Langit ke 4
= Langit ke 5
= Langit ke 6
= Langit ke 7
Jika saya terbang dengan Pesawat Udara
dari Jakarta ke Kualalumpur yang jaraknya
1180 km,
maka semua perjalanan saya di dalam kota
Jakarta untuk tiba di Bandara (Air Port),
saya anggap NOL, karena kota Jakarta
sudah dianggap sebuah titik.
Maksudnya : Saya tidak perlu hitung jarak dari
kamar rumah ke Garasi Mobil, dari Garasi Mobil
ke Jalan keluar Perumahan, dari Perumahan ke
Bandara ”
Demikian Juga dengan Isra’ Mi’raj
Groups Guci
59
50x10 TC
ALAM SEMESTA
Semua gerakan di dalam Groups Guci dianggap NOL, karena
groups guci sudah berupa sebuah titik.
Itulah Renungan Isra’ Mi’raj
Groups Guci
59
mi’raj
50x10 TC
ISRA’
ALAM SEMESTA
Siang itu hanya ada di Atsmosfir bumi, keluar dari atsmosfir, semua sudah jadi
gelap (Malam) Itulah Isra’ yang berarti perjalanan Malam.