pembentukan alam semesta

Download Report

Transcript pembentukan alam semesta

Silabus
 Proses Terbentuknya Alam Semesta
 Galaksi
 Bintang
 Tata Surya
 Proses Terbentuknya Bumi
 Proses dan Akibat Gerak Bumi
 Gravitasi dan Pasang Surut Bumi
 Seismologi
 Struktur Internal Bumi
 Geomagnetisme
 Iklim dan Cuaca
• Gunawan Admiranto. 2000. Tata Surya dan
Alam Semesta. Yogyakarta: Kanisius
• Eugene F Milone,2001,Solar system
astrophysics , Springer
• Hannu Kartunnen, 2000, Fundamental
Astronomy, Springer
Komposisi
Penilaian
Hasil Ujian Mid (35 %)
Hasil Ujian Akhir (35%)
Tugas (25 %)
Keaktifan (5%)
melalui sains manusia mencoba dideskripsikan apa
dan bagaimana proses fenomena alam bisa terjadi
dalam konteks eksperimen dan pengamatan, dengan
parameter yang bisa diamati dan diukur
Agama memperluas spektrum makna alam
semesta bagi manusia tentang kehadiran bendabenda alam semesta, kehidupan dan manusia.
Agama memper-luas pengetahuan yang dicakup oleh
metodologi sains dan rasionalitas manusia seperti
berkenalan dengan alam gaib, akhirat dan sebagainya
“Apakah kamu yang lebih sulit penciptaannya
ataukah langit? Allah telah membangunnya. Dia
meninggikan
bangunannya
lalu
menyempurnakannya. Dan Dia menjadikan malamnya
gelap gulita dan menjadikan siangnya terang
benderang. Dan bumi sesudah itu dihamparkan-Nya.”
(QS. An-Naazi’aat, 79: 27-30) !
“Dia memasukkan malam ke dalam siang dan
memasukkan siang ke dalam malam dan menundukkan
matahari dan bulan, dan masing-masing berjalan menurut
waktu yang ditentukan. Yang (berbuat) demikian itulah
Allah Tuhanmu, kepunyaan-Nya-lah kerajaan. Dan orangorang yang kamu seru (sembah) selain Allah tiada mempunyai apa-apa walaupun setipis kulit ari.”
(QS. Faathir, 35: 13)
Realitas penciptaan yang kita bicarakan telah
diabaikan atau diing-kari sejak dahulu oleh sebuah
pandangan filosofis tertentu
hanya materi yang ada, dan begitu-lah adanya
sepanjang waktu yang tak terbatas. Dari pendirian
itu, diklaim bahwa alam semesta juga “selalu” ada
dan tidak diciptakan.
alam semesta ada dalam waktu yang tidak
terbatas
semua keseimbangan, keselarasan, dan keteraturan yang tampak di
sekitar kita hanyalah peristiwa kebetulan.
Hipotesis awal
• Hipotesa Katastropik,
contohnya, hipotesa bintang lewat:
Bintang melewati matahari dalam
posisi sangat dekat, sehingga
material bintang yang menonjol
lepas ke matahari, dan tonjolan2
yang lepas tersebut berubah
Catastrophic hypotheses predict: Only menjadi planet.
few stars should have planets!
• Hipotesa Evolusi contohnya,
hipotesis nebula Laplace
Cincin dari material benda langit
terpisah dari awan yang berputar,
membawa jauh momentum angular
awan  awan-awan berkontraksi
Evolutionary hypotheses predict:
Most stars should have planets!
sesamanya (sehingga membentuk
sebuah bintang)
The Solar Nebula
Hypothesis
Teori modern dasar dari
pembentukan formasi planet.
Planet-planet terbentuk pada
waktu yang sama dari awan
yang sama sebagai sebuah
bintang.
Tempat formasi planet yg
diamati sekarang seperti
serpihan debu bintang T tauri.
Matahari dan sistem tata surya
terbentuk ~ 5M thn yg lalu
Teori big-bang ini sebenarnya telah diungkapkan 14 abad tahun dalam
Al-Qur'an surat Al-Anbiyaa : 30:
“Dan apakah orang-orang kafir tidak mengetahui bahwasannya pada
langit dan bumi itu keduanya dahulu adalah suatu yang padu, kemudian
kami pisahkan antara keduanya.”
Adz-Dzariyat:47:
”Dan langit itu Kami bangun dengan kekuasaan Kami benar-benar
berkuasa”
Dua teori tentang terbentuknya alam semesta yaitu :
1. Teori Ledakan
Suatu massa yang sangat besar yang terdapat di
jagat raya dan mempunyai berat jenis yang sangat
besar meledak. Massa yang meledak itu kemudian
berserakan dan mengembang dengan sangat cepat
serta menjauhi pusat ledakan / inti ledakan.
2. Teori Ekspansi dan Kontraksi
Teori ini berdasarkan adanya siklus dari alam
semesta, yaitu massa ekspansi dan massa kontraksi.
Diduga siklus ini berlangsung dalam jangka waktu
30.000 juta tahun.