usaha tani 1 - liliwinarti

Download Report

Transcript usaha tani 1 - liliwinarti

OLEH
LILI WINARTI, SP. MP
JURUSAN EKONOMI PERTANIAN/AGRIBISNIS
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS DARWAN ALI
Usaha Produksi sektor pertanian
1. Usahatani(pertanian rakyat)Maximize
net
Farm
income
2. Perusahaan pertanian-Maximize
income
Tujuan usaha tani
1. Subsistence
2. Semi Comercial--40% dijual
3. Komersialminimum 80% dijual
Pertanian merupakan bagaian yang tidak
terpisahkan dari kehidupan manusia, sedangkan
usaha manusia dalam usaha mencukupi keperluan
bagi kehidupannya dimana didalam termasuk
usaha dibidang pertanian itu sama tuanya dengan
peradaban manusia itu sendiri.
Usaha Tani adalah merupakan salah satu dari
usaha manusia yang memanfaatkan faktor alam,
faktor modal dan faktor tenaga kerja agar dapat
memperoleh hasil atau produksi untuk mencukupi
keperluan kehidupannya. Seiring dengan
perkembangan manusia maka usaha tani
berkembang pula untuk mendapatkan hasil dan
produksi yang lebih besar.
Dengan mempelajari ilmu usahatani dan ilmu
lainnya yang mendukung seperti metodelogi
penelitian, ekonomi produksi, pembiayaan,
akutansi, statistik, pemasaran dan operation
research, maka orang akan tergugah hatinya untuk
memperhatikan nasib para petani dengan
mencarikan jalan yang setepat-tepatnya untuk
memperoleh keuntungan yang sebesar-besarnya.
Peranan pertanian dalam perekonomian nasional
sangat penting, hal ini dapat ditunjukkan daari
jumlah atau banyaknya tenaga kerja yang bekerja
pada sektor pertanian atau dapat dilihat dari
besarnya devisa yang berasal dari hasil pertanian.
Usahatani walaupun sebagian besar usaha
kecil, tetapi masih semacam perusahaan,
dimana untuk berproduksi mereka masih
menggunakan faktor-faktor produksi
seperti modal, tenaga kerja dan alam.
Cara pemecahan masalah dalam usahanya
mempunyai karakteristik sendiri, sangat
berlainan dengan perusahaan2 dalam
bidang lain ataupun dalam bidang
pertanian sendiri dengan usaha yang
relatif besar.
Merupakan suatu ilmu yang mempelajari
prinsip-prinsip pemilihan dan pengambilan atas
pola produksi, pola pemasaran dan penggunaan
sumberdaya yang dapat memberikan
pendapatan yang rasional dalam unit usahatani.
Istilah umumnya Farm Management atau
Cientific Farm Management atau disebut pula
Ilmu Pengelolaan Usahatani, yang dapat
diartikan sebagai ilmu yang mempelajari
kemampuan dari petani di dalam menentukan,
mengkoordinir faktor-faktor produksi seefektif
dan seefisien mungkin, untuk mendapatkan
pendapatan petani semaksimal mungkin.
Menurut Soekartawi (1995) bahwa ilmu usahatani adalah ilmu
yangmempelajari bagaimana seseorang mengalokasikan
sumber daya yang pada waktu tertentu.Dikatakan efektif bila
petani dapat mengalokasikan sumber daya yang mereka
miliki sebaik-baiknya, dan dapat dikatakanmelebihi input.
Menurut Adiwilaga (1982), ilmu usahatani adalah ilmu yang
menyelidiki segala sesuatu yang berhubungan dengan
kegiatan orang melakukan pertanian dan permasalahan yang
ditinjau secara khusus dari kedudukan pengusahanya sendiri
atau Ilmu usahatani yaitu menyelidiki cara-cara seorang petani
sebagai pengusaha dalam menyusun, mengatur dan
menjalankan perusahaan itu.
Sedangkan menurut Kadarsan (1993), Usahatani
adalah suatu tempat dimana seseorang atau
sekumpulan orang berusaha mengelola unsurunsur produksi seperti alam, tenaga kerja, modal
dan ketrampilan dengan tujuan berproduksi untuk
menghasilkan sesuatu di lapangan
pertanian.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa Ilmu usahatani
adalah ilmu terapan yang membahas atau
mempelajari bagaimana menggunakan diperoleh
hasil maksimal. Sumber daya itu adalah lahan,
tenaga kerja, modal dan manajemen.
1.
2.
3.
4.
Petani sebagai usahawan
Petani sebagai faktor tenaga kerja
Faktor produksi di dalam usahatani
Manajemen
Bagi petani-petani yang usahanya masih
subsisten, maka usahataninya ini merupakan era
kehidupan mereka. Tetapi bagi petani yang telah
menerapkan secara komersial, maka bertani
bagi mereka adalah merupakan perusahaan,
walaupun usahatani mereka sangat kecil sekali.
Ilmu usahatani terutama sangat berguna bagi
kepentingan penetu kebijakan dalam
menentukan pola-pola kebijaksanaan yang
berhubungan dengan kepentingan petani disatu
pihak dan kepentingan pemerintah dilain pihak,
selain itu juga bagi seorang penyuluh pertanian
maka ilmu usaha tani akan sangat membantu
memberikan pendidikan kepada petani.
Pelaksanaan ilmu usahatani dalam masyarakat
petani berupa pembinaan dan pengembangan
usahatani yang mencakup rung lingkup yang
lebih luas, karena mencakup semua aspek
pembangunan pertanian.
 Sudah diketahui arti dari ilmu usaha tani dengan
segala aspek kelengkapannya, maka kini akan
ditinjau usahataninya sendiri sebgai suatu
perusahaan dengan faktor-faktor produksinya
disertai uraian dan penjelasan mengenai
pembiayaannya.
 Usahatani adalah salah satu usaha di dalam
bidang pertanian, sedang bidang pertanian
merupakan salah satu jenis mata pencaharian
masyarakat.

Di Indonesia, usahatani dikategorikan sebagai usahatani kecil
karena mempunyai
ciri-ciri sebagai berikut :
a. Berusahatani dalam lingkungan tekanan penduduk lokal
yang
meningkat
b. Mempunyai sumberdaya terbatas sehingga menciptakan
tingkat
hidup yang rendah
c. Bergantung seluruhnya atau sebagian kepada produksi
yang
subsisten
d. Kurang memperoleh pelayanan kesehatan, pendidikan dan
pelayanan lainnya
Usahatani tersebut masih dilakukan oleh petani kecil, maka
telah disepakati batasan petani kecil (Soekartawi, 1986) Pada seminar
petani kecil di Jakarta pada tahun 1979, menetapkan bahwa petani
kecil
a. Petani yang pendapatannya rendah, yaitu kurang dari setara 240
kg beras per kapita per tahun
b. Petani yang memiliki lahan sempit, yaitu lebih kecil dari 0,25 ha
lahan sawah untuk di P.Jawa atau 0,5 ha di luar P.Jawa. Bila petani
tersebut juga memiliki lahan tegal maka luasnya 0,5 ha di P. Jawa
dan 1,0 ha di luar P.Jawa.
c. Petani yang kekurangan modal dan memiliki tabungan yang
terbatas.
d. Petani yang memiliki pengetahuan terbatas dan kurang dinamis.
Dari segi otonomi, ciri yang sangat penting pada petani kecil
adalah
terbatasnya sumberdaya dasar tempat petani
tersebut berusahatani. Pada umumnya
mereka hanya menguasai sebidang lahan
kecil, disertai dengan ketidakpastian dalam
pengelolaannya. Lahannya sering tidak subur
dan terpencar-pencar dalam beberapa
petak. Mereka sering terjerat hutang dan
tidak terjangkau oleh lembaga kredit dan
sarana produksi. Bersamaan
dengan itu, mereka menghadapi pasar dan
harga yang tidak stabil, mereka tidak cukup
informasi dan modal.
1.
2.
3.
4.
5.
Pengumpulan
Pertanian
Perindustrian
Perdagangan
Jasa-Jasa
1.
a.
b.
c.
Pengumpulan. Merupakan kegiatan
manusia untuk memenuhi kebutuhannya
dengan mengumpulkan hasil yang
dihasilkan oleh alam. Jadi disini tidak
memproduksi sendiri.
Pengumpulan hasil hutan
Pertambangan
Penangkapan ikan
2.
a.
b.
c.
d.
e.
Pertanian. Merupakan kegiatan manusia
untuk memperkembangkan (reproduksi
dari tumbuh-tumbuhan dan hewan dengan
maksud agar tumbuh2an dan hewan
tersebut dapat lebih baik lagi memenuhi
kebutuhan manusia. Reproduksi
mempunyai konsekuensi yang lebih besar
dari pengumpulan.
Usaha tani padi sawah
Usaha tani kebun rakyat
Usaha tani tambak udang/ikan
Usaha tani perikanan jaring apung
Usaha tani hutan rakyat
3. Perindustrian. Merupakan kegiatan
manusia untuk merubah bentuk hasil
pengumpulan dan hasil pertanian supaya
keduanya dapat lebih baik memenuhi
kebutuhan manusia.
 Usaha pengolahan ikan kering asin
 Usaha kerupuk udang
 Usaha kerupuk pipih
 Usaha huller gabah
4. Perdagangan. Merupakan kegiatan
manusia untuk merubah tempat, waktu
penggunaan, pemilihan dari hasil
pengumpulan, pertanian, perindustrian,
supaya lebih baik memenuhi kebutuhan
manusia.
5.
Jasa-jasa. Kegiatan manusia untuk
memberi jasa kepada kegiatankegiatan tersebut.
contoh: jasa pengangkutan.
a. Pola Usahatani
Terdapat dua macam pola usaha tani, yaitu
sawah lahan basah dan sawah lahan kering.
Ada beberapa sawah yang irigasinya
dipengaruhi oleh sifat pengairannya, yaitu:
 Sawah dengan pengairan teknis
 Sawah dengan pengairan setengah teknis
 Sawah dengan pengairan sederhana
 Sawah dengan pengairan tadah hujan
 Sawah pasang surut (umumnya dimuara
sungai)
b. Tipe usahatani
Tipe usaha tani menunjukkan klasifikasi
tanaman yang di dasarkan pada macam
dan cara penyusunan tanaman yang
diusahakan.
1. Macam tipe usahatani : Usahatani padi
Usahatani palawija (serealia, umbiumbian, jagung)
2. Pola tanam: Usahatani Monokultur,
usahatani campuran/tumpang sari,
usahatani bergilir/tumpang gilir.
d. Struktur usahatani
Menunjukkan bagaimana suatu
komoditi diusahakan.
e.
Khusus
Tidak Khusus
Corak Usahatani
Corak usahatani berdasarkan tingkat
hasial pengelolaan usahatani yang
ditentukan oleh barbagai
ukuran/kriteria.
f.


Bentuk usahatani
Bentuk usahatani dibedakan atas
pengguasaan faktor produksi oleh petani.
Yaitu:
Perorangan
Faktor produksi dimiliki atau dikuasi oleh
seseorang, maka hasilnya juga akan
ditentukan oleh seseorang.
Kooperatif
Faktor produksi dimiliki secara bersama,
maka hasilnya digunakan dibagi berdasar
kontribusi dan pencurahan faktor lain.
Perbedaan pokok dari keduanya:
1. Pertanian rakyat adalah suatu sistem pertanian
yang dikelola oleh rakyat
pada lahan/tanah garapan seseorang untuk
memenuhi kebutuhan makanan/ pangan dalam
negeri. Ciri-ciri pertanian rakyat adapun :
a. Modal Kecil
b.
Sistem dan Cara Pengolahan Lahan yang
Sederhana
c. Tanaman yang ditanam adalah tanaman pangan
d. Tidak memiliki sistem administrasi yang baik
Perusahaan pertanian adalah karakter pertanian yang
menggunakan sistem secara lebih luas dan terbuka untuk
meningkatkan hasil pertanian.
Ciri-ciri perusahaan pertanian.
a. Pemakaian seluas-luasnya alat-alat pertanian yang terbaru
serta hasil-hasil ilmu pengetahuan pertanian yang
termaju.
b.
Penggunaan cara penanaman yang sebaik-baiknya
dengan mengutamakan penanaman bahan-bahan
makanan, sayur-mayur, dan tanaman perkebunan yang
seluas-luasnya.
c.
pemakaian pupuk buatan dan pupuk organik.
d.
Pembukaan tanah-tanah yang masih kosong, pengeringan
rawa-rawa dan sebagainya.
e.
Mekanisasi dan otomatisasi produksi yang baik.
f.
Terdapat elektrifikasi perekonomian rakyat.
g.
Penggunaan seluas-luasnya ilmu kimia dalam produksi.
2.
No. Uraian
Pertanian Rakyat
Perusahaan
Pertanian
1
Lahan
Sempit
Luas
2.
Status lahan
Milik sendiri, sewa
Hak guna usaha
3
Pengelolaan
Oleh petani sendiri
secara sederhana
Swasta sebagai
karyawan dan agak
rumit
4
Jenis tanaman
Campuran, monokulture
dan pangan
Tanaman perdagangan,
monokulture
5
Teknologi
Sedarhana
Modern
6
Cara budidaya
Tradisional
Selalu mengikuti
perkembangan
teknologi
7
Cara permodalan Padat karya
Padat modal
8
Pengambilan
keputusan
Jangka panjang
cepat