PUT_11_Penelitian Usaha Tani

Download Report

Transcript PUT_11_Penelitian Usaha Tani

PENELITIAN USAHA TANI
OLEH:
Ir. Agustina Shinta, MP
Agriculture Faculty | Brawijaya University
PENTINGNYA PENELITIAN
USAHA TANI
 Menyediakan informasi yang dapat membantu petani
dalam mengelola usahataninya.
 Memberikan informasi kepada pemerintah mengenai
petani dan pengelolaannya sehingga membantu di
dalam perumusan kebijakan dan perencanaan
pembangunan.
 Untuk menentukan tingkat intervensi petugas
pembangunan pertanian serta penetapan metode
pelayanannya.
 Untuk memperdalam dan mempertajam pemahaman
terhadap usahatani dan masalahnya.
KEBERHASILAN
PENELITIAN USAHA TANI
 Pengetahuan yang cukup mengenai teori
pertanian dan ekonomi
 Pengetahuan praktis dan pengalaman yang
relevan
 Strategi penelitian yang efektif dan sumberdaya
penelitan yang cukup
 Administrasi penelitian yang memadai
TEORI EKONOMI YANG
RELEVAN TERHADAP PUT




Prinsip keunggulan komparatif
The law of deminishing return
Substitution effect
Prinsip analisis biaya/Farm expenditure
(Pengeluaran Biaya Pertanian)
 Opportunity cost (Biaya yang diluangkan)
 Pemilihan cabang usaha
 Baku timbang tujuan (Goal Trade-off)
USULAN
PENELITIAN USAHA TANI
 Latar Belakang: Latar Belakang mengemukakan tentang
berbagai fenomena/isu yang berkaitan langsung/tidak
langsung dengan judul penelitian dan merupakan pengantar
atau melatarbelakangi untuk sampai kepada permasalahan
yang dihadapi.
 Tujuan Penelitian: sesuatu informasi yang ingin diperoleh
untuk dapat menjawb permasalahan yang telah dirumuskan
sebelumnya.
 Kerangka Teoritis/Tinjauan Pustaka: menjelaskan berbagai
kemungkinan teori yang dapat digali dari buku-buku teks
atau hasil penelitian yang ada untuk menjawab tujuan yang
telah ditetapkan.
USULAN
PENELITIAN USAHA TANI
•
•
•
Hipotesis: jawaban sementara yang didasarkan kepada
pendekatan teori, merupakan penghubung antara masalah, tahap
pengumpulan data dan analisis data.
Perumusan masalah: bertujuan untuk menspesifikasikan tujuan
penelitian.
Pemilihan metode penelitian:
Sarana/metode teknis untuk membantu penelitian :
1. Metode Logika
2. Metode Teknis
• Metode sejarah
• Metode survey
• Metode sensus
• Metode Grounded research
• Metode action research
• Metode eksperimen
KEBUTUHAN & KEGUNAAN
PENELITIAN USAHA TANI
Rekomendasi untuk Petani Kecil
Evaluasi Proyek
Perencanaan Pertanian
Kebijaksanaan Pertanian
Pembangunan Desa
PENDEKATAN TERHADAP
PENELITIAN USAHA TANI
 Konsep kerangka kerja
 Model: merupakan penyajian realita
dengan bentuk uraian lisan, pernyataan
matematik atau bagan sederhana.
 Pendekatan terpadu
– Permintaan pemerintah
– Perhatian khusus peneliti
 Kendala hasil/tahap uji coba
TAHAPAN
PENELITIAN USAHA TANI
1. Penetapan dan pemilihan daerah
penelitian
2. Deskripsi dan analisa
a. Kegunaan dan tujuan
b. Kegiatan
c. Analisa sistem usahatani
d. Penetapan prioritas penelitian
usahatani (pra-penelitian)
TAHAPAN
PENELITIAN USAHA TANI
3. Penyusunan kerangka penelitian
a. Kegunaan:
b. Penjabaran, meliputi penetapan rekan kerja, penetapan
prioritas penelitian dan penentuan hipotesa untuk diuji.
c. Evaluasi: untuk pemecahan yang paling memungkinkan:
d. Desain penelitian usahatani
–
–
–
–
–
–
Pemilihan metode penelitian
Kriteria produktifitas
Penentuan petani contoh
Tipe pengujian
Bentuk uji coba
Metode analisis hasil
e. Draf rencana kerja yang komperhensif :
4. Tahap kegiatan penelitian
TAHAPAN
PENELITIAN USAHA TANI
Perbedaan hasil I
Perbedaan hasil II
HASIL UT SESUNGGUHNYA
HASIL POTENSIAL USAHATANI
HASIL LEMBAGA EKPERIMEN
5. Tahap uji coba
• Metode yang digunakan dalam tahap ini digambarkan sebagai berikut:
Gambar. Metode Tahap Uji Coba
•
•
Perbedaan hasil I terjadi karena adanya teknologi yang tidak dapat dipindahkan dan perbedaan
lingkungan
Perbedaan hasil II terjadi karena adanya kendala biologi (varietas, tanamana pengganggu, hama
dan penyakit, masalah tanah dan kesuburan tanah) serta kendala sosial ekonomi (biaya dan
penerimaan, kredit, kebiasaan dan sikap, pengetahuan, kelembagaan, ketidakpastian dan resiko)
6. Tahap penyuluhan
SUMBER DATA DAN
PENGUMPULANNYA
1. Studi lapangan
Keunggulan :
• Waktu singkat untuk mempelajari masalah
• Dapat merupakan langkah pendahuluan menuju pelaksanaan
survei
Kelemahan :
• Informasi yang didapat terkadang tidak benar (bias)
• Ada unsur penaksiran yang subyektif sehingga kualitas data
yang telah dikumpulkan lebih rendah dibandingkan dengan
survei.
2. Survei usahatani
3. Pengamatan langsung : cara pengumpulan data yang dilakukan
sendiri oleh regu peneliti, misalnya penaksiran data luas lahan,
produktivitas, serangan hama dan penyakit.
SUMBER DATA DAN
PENGUMPULANNYA
4. Wawancara dengan responden
• Studi desa: penelitian berdasarkan penggolongan desa
dengan karakteristik yang menjadi perhatian peneliti,
misalnya iklim, jenis tanah, luas usahatani, prasarana dll.
• Catatan usahatani, merupakan catatan yang dirancang
untuk :
– Melayani petani peserta kegiatan ini dengan cara menyajikan
informasi yang berguna untuk pengambilan keputusan
5. Studi kasus usahatani
6. Eksperimen
METODE PENELITIAN
USAHA TANI
 Populasi:
Jumlah dari anggota sample secara
keseluruhan, dimana di dalam populasi
tersebut mereka mempunyai kesempatan yang
sama untuk dipilih sebagai sample
 Sampel (responden):
Sebagian dari anggota populasi yang terpilih
sebagai obyek pengamatan
METODE PENELITIAN
USAHA TANI
 Mengapa dilakukan sampling dalam
penelitian :
– Karena peneliti bermaksud mereduksi obyek
penelitiannya
– Ingin mengadakan generalisasi dari hasil-hasil
penelitian yang dilakukan
 Untuk pengambilan sample harus
diperhatikan :
– Penentuan daerah penelitian
– Karakteristik sample → homogenitas populasi
TEKNIK PENGAMBILAN
SAMPLING
 Random sampling:
Teknik pengambilan sample secara random
(acak).
 Non random sampling:
Teknik pengambilan sample secara tidak
acak, semua individu di dalam populasi diberi
peluang yang sama → insidental sampling,
yaitu hanya individu-individu yang dijumpai
yang dipakai sebagai sample untuk
selanjutnya dipakai sebagai obyek penelitian.
METODE SAMPLING
– Proportional sampling / proporsional
– Stratified sampling / kegiatan yang mempunyai susunan
bertingkat
– Purposive sampling / dengan sengaja
– Quota sampling / jumlah yang dibatasi
– Double sampling / digunakan untuk keperluan pengecekan
– Area probability sampling / metode pengambilan sample
dengan cara populasi dibagi ke dalam sub-sub daerah,
kemudian dibagi lagi ke dalam daerah-daerah yang lebih
kecil, misalnya dari propinsi → kabupaten → kecamatan →
desa.
– Cluster sampling : dilakukan dengan terlebih dahulu
mengelompokkan sebaran populasi baru kemudian diambil
sample dalam proporsi yang lebih kecil.