Fasilitas pendidikan untuk anak tunalaras

Download Report

Transcript Fasilitas pendidikan untuk anak tunalaras

ANAK TUNALARAS
Esty Aryani Safithry, M.Psi, psikolog
TUNA LARAS
Anak yang mengalami kesulitan dalam
penyesuaian diri dan bertingkah laku
tidak sesuai dengan norma-norma yang
berlaku dalam lingkungan kelompok usia
maupun masyarakat pada
umumnya,sehingga merugikan dirinya
maupun orang lain, dan karenanya
memerlukan pelayanan pendidikan
khusus demi kesejahteraan dirinya
maupun lingkungan
PERILAKU ANAK TUNALARAS
1.
a.
b.
c.
d.
e.
f.
Adanya ganguan emosi dan gangguan sosial, yang
ditandai dengan ciri-ciri sebagai berikut :
Tidak mau bergaul dan menyendiri
Melarikan diri dan bertanggung jawab
Berdusta,menipu,mencuru menyakitan orang lain
atau sebaliknya,ingin di puji, tak perna menyulitkan
orang lain penakut dan kurang pencaya diri.
Tidak mempunyai insiatif dan tertanggung jawab,
kurangnya keberani-an dan sangat tergantung pada
orng lain.
Agresif terhadap diri sendiri,curiga,acuh tak acuh,
banyak mengkhayal.
Memperlihatkan perbuatan gugup,misalnyal:
mengigit kuku,komat kamit,dan sebagainya.
2.
a.
b.
c.
d.
Rasa rendah diri yang berlebihan ditandai dgn
cirri-ciri
Sbb:
Terlalu mempersoalkan diri sendiri,sering
minta maaf,takut tampil di muka umum,dan
takut bicara.
Mengeluh dgn nada nasib malang dan segan
melakukan hal-hal baru atau yg dapat
mengungkap kekurangan.
Selalu ingin sempuna,tdk puas dgn apa yg
diperbuat
Bersikap introvent (lebih banyak
mengarahkan perhatian pada diri
sendiri/bersikap sangat tertutup)
3.
a.
b.
c.
d.
e.
Merendahkan harga diri harga
diri,ditandai dgn ciri- ciri sebagai
berikut :
Bernada murung,cepat merasa
tersinggung, merasa tdk enak badan,
sakit buatan.
Berpura-pura lebih dari orang lain
misalnya,
Menonjolkan diri, bicara lantang, dan
merendahkan orang lain.
Membuat kompensasi.
Melakukan perbuatan jahat.
KARAKTERISTIK TUNALARAS
1.
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
h.
Karakteristik Akademik
Pencapaian hasil belajar yang jauh dibawah rata-rata
Seringkali dikirim ke kepala sekolah atau ruangan
bimbingan
Seringkali tidak naik kelas atau bahkan ke luar
sekolahnya
Sering kali membolos sekolah
Lebih sering dikirim ke lembaga kesehatan dengan
alasan sakit, perlu istirahat
Anggota keluarga terutama orang tua lebih sering
mendapat panggilan
Orang yang bersangkutan lebih sering berurusan dengan
polisi
Lebih sering menjalani masa percobaan dari yang
Karakteristik Sosial/Emosional
a. Karakteristik social
1) Masalah yang menimbulkan gangguan bagi orang
lain, dengan cirri-ciri: perilaku tidak diterima oleh
masyarakat dan biasanya melnggar norma budaya,
dan perilaku melanggar aturan keluarga, sekolah, dan
rumah tangga.
2) Perilaku tersebut ditandai dengan tindakan agresif,
yaitu tidak mengikuti aturan, bersifat mengganggu,
mempunyai sikap membangkang atau menentang,
dan tidak dapat bekerja sama.
b. Karakteristik emosional
1)
Adanya hal-hal yang menimbulkan penderitaan
bagi anak, seperti tekanan batin dan rasa cemas.
2)
Adanya rasa gelisah, seperti rasa malu, rendah
diri, ketakutan, dan sangat sensitive atau perasa.
2.
3. Karakteristik Fisik/Kesehatan
Karakteristik fisik/kesehatan anak tunalaras
ditandai dengan adanya gangguan makan,
gangguan tidur, dan gangguan gerakan (tik).
Seringkali anak merasakan ada sesuatu yang
tidak beres pada jasmaninya, ia mudah
mendapat kecelakaan, merasa cemas terhadap
kesehatannya, merasa seolah-olah sakit.
Kelainan lain yang berwujud kelainan fisik,
seperti gagap, buang air tidak terkendali, sering
mengompol dan jorok.
KLASIFIKASI ANAK TUNALARAS
1.
2.
3.
4.
Anak yang mengalami gangguan perilaku yang kacau
(conduct disorder) mengacu pada tipe anak yang
melawan kekuasaan, seperti bermusuhan dengan polisi
dan guru, kejam, jahat, suka menyerang, hiperaktif.
Anakyang cemas-menarik diri (anxious-withdraw) adalah
anak yang pemalu, takut-takut, suka menyendiri, peka,
dan penurut. Mereka tertekan batinnya.
Dimensi ketidakmatangan (immaturity) mengacu
kepada anak yang tidak ada perhatian, lambat, tidak
berminat sekolah, pemalas, suka melamun dan pendiam.
Mereka mirip seperti anak autistic.
Anak agresi sosialisasi (socialized-aggressive)
mempunyai cirri atau masalah perilaku yang sama
dengan gangguan perilaku yang bersosialisasi dengan
“gang: tertentu. Anak tipe ini termasuk dalam perilaku
pencurian dan pembolosan.
FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB
KETUNALARASAN
Kondisi/Keadaan Fisik
Kondisi ini kadang menimbulkan perasaan
inferioritas dan menyebabkan ketidakstabilan
emosi anak yang pada akhirnya berujung pada
gangguan perilaku.
2. Masalah perkembangan
setiap memasuki fase perkembangan baru, individu
dihadapkan berbagai tantangan satu krisis emosi.
apabila individu tidak dapat menyelesaikan masalh
tersebut maka akan menimbulkan gangguan emosi
dan tingkah laku.
1.
3. Masalah keluarga
Aspek-aspek yang berkaitan dengan masalah
gangguan emosi dan tingkah laku, yaitu:
 Kasih sayang dan perhatian
 Kehormonisan keluarga
 Kondisi ekonomi
4. Lingkungan sekolah
Perilaku guru yang otoriter mengakibatkan
anak menjadi tertekan dan takut menghadapi
pelajaran, sehingga anak lebih memilih
membolos dan berkeluyuran
MODEL LAYANAN PENDIDIKAN
ANAK TUNALARAS
a.
Model biogenetik
gangguan perilaku disebabkan oleh kecacatan geniti
atau biokimiawi sehingga penyembuhannya
ditekankan pada pengobatan, diet, olahraga atau
mengubah lingkungan.
b. Model behavioral (tingkah laku)
emosi merupakan indikasi ketidakmampuan
menyesuaikan diri yang terbentuk, bertahan, dan
mungkin berkembang karena berinteraksi dengan
lingkungan, baik di sekolah maupun di rumah. Oleh
karena itu, penanganannya tidak hanya ditujukan
kepada anak, tetapi pada lingkungan tempat anak
belajar dan tinggal.
c. Model psikodinamika
gangguan emosi disebabkan oleh gangguan atau hambatan
yang terjadi dalam proses perkembangan kepribadian.
Oleh karena itu, untuk mengatasi gangguan perilaku itu
dapat diadakan pengajaran psikoedukasional, yaitu
menggabungkan usaha membantu anak dalam
mengekspresikan dan mengendalikan perasaannya.
d. Model ekologis
Model ini menganggap bahwa kehidupan ini terjadi karena
adanya interaksi antar individu dengan lingkungannya.
Gangguan perilaku terjadi karena adanya disfungsi antara
anak dengan lingkungannya. Oleh karena itu, model ini
menghendaki dalam memperbaiki problem perilaku agar
mengupayakan interaksi yang baik antara anak tentang
lingkungannya.
TEKNIK PENDEKATAN
a) Perawatan dengan obat
b) Modifikasi perilaku
Ada beberapa langkah dalam melaksanakan modifikasi
perilaku, yaitu :
1)
Menjelaskan perilaku yang akan diubah;
2)
Menyediakan bahan yang mengharuskan anak
duduk diam;
3)
Mengatakan perilaku yang diterima.
c) Strategi psikodinamika
membantu anak menjadi sadar akan kebutuhannya,
keinginan, dan kekuatannya sendiri.
d) Strategi ekologi
Pendukung teknik, mengasumsikan bahwa dengan
diciptakannya lingkungan yang baik maka perilaku anak
FASILITAS PENDIDIKAN UNTUK ANAK
TUNALARAS
Ruangan fisioterapi dan peralatannya, yaitu
peralatan yang lebih diarahkan pada upaya
peregangan otot dan sendi, dan pembentukan
otot, misalnya: barbel, box tinju, dan sebagainya.
 Ruangan terapi bermain dan peralatannya, yaitu
peralatan yang lebih diarahkan pada model
terapi sublimasi dan latihan pengendalian diri.
Misalnya puzzle dan boneka .
 Ruangan terapi okupsi dan peralatannya, yaitu
peralatan yang lebih diarahkan pada
pembentukan keterampilan kerja dan pengisian
pengisian waktu luang sesuai dengan kondisi
anak.
