Keluarga Berencana

Download Report

Transcript Keluarga Berencana

INDIVIDU
ILMU ALAMIAH DASAR
PANJI HIDAYAT, M.Pd, 2010

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (1997), maksud
daripada ini adalah: "Gerakan untuk membentuk keluarga
yang sehat dan sejahtera dengan membatasi kelahiran.“

KB dapat dipahami sebagai suatu program nasional yang
dijalankan pemerintah untuk mengurangi populasi
penduduk, karena diasumsikan pertumbuhan populasi
penduduk tidak seimbang dengan ketersediaan barang dan
jasa. Dalam pengertian ini, KB didasarkan pada teori
populasi menurut Thomas Robert Malthus. KB dalam
pengertian pertama ini diistilahkan dengan tahdid an-nasl
(pembatasan kelahiran).
Keluarga Berencana
Pengertian kedua diberi istilah tanzhim
an-nasl (pengaturan kelahiran).
KB dapat dipahami sebagai aktivitas
individual untuk mencegah kehamilan
(man’u al-hamli) dengan berbagai cara
dan sarana (alat). Misalnya dengan
kondom, IUD, pil KB, dan sebagainya. KB
dalam
(Hukum Tahdid An-Nasl)


(tahdid anl-nasl)
KB dalam arti sebuah program nasional
untuk membatasi jumlah populasi
penduduk), hukumnya haram. Tidak boleh
ada sama sekali ada suatu undang-undang
atau peraturan pemerintah yang membatasi
jumlah anak dalam sebuah keluarga. (Lihat
Prof. Ali Ahmad As-Salus, Mausu’ah AlQadhaya Al-Fiqhiyah Al-Mu’ashirah, [Mesir :
Daruts Tsaqafah – Maktabah Darul Qur`an],
2002, hal. 53).
TUJUAN PROGRAM KELUARGA BERENCANA
1. Upaya peningkatan kepedulian dan peran serta
masyarakat melalui pendewasaan usia perkawinan
2. Pengaturan kelahiran
3. Pembinaan ketahanan keluarga
4. Peningkatan kesejahteraan keluarga untuk
mewujudkan keluarga kecil bahagia dan sejahtera
5. Meningkatkan koordinasi dan peran serta aparatur
serta masyarakat sehingga mampu mewujudkan
koordinasi dalam membangun Keluarga Berencana
6. Meningkatkan peran penyuluh dalam peningkatan
capaian program








Saat ini jenis alat kontrasepsi dapat digolongkan menjadi 6
kelompok.
1.
Kontrasepsi tanpa menggunakan alat-alat/obatobatan; termasuk di dalamnya senggama terputus,
pembilasan pascasenggama, perpanjangan masa penyusui,
dan pantang berkala.
2.
Kontrasepsi secara mekanis; meliputi kondom dan
pessarium (diafragma vaginal dan carnival cap)
3.
Kontrasepsi dengan obat-obatan spermatisida;
seperti suppositorium, jelly atau krim, tablet busa dan
intravag (tissu KB)
4.
Kontrasepsi hormonal (pil dan implan)
5.
Kontrasepsi dengan Intra Uterine Device (IUD)
6.
Kontrasepsi mantap (sterilisasi); termasuk di
dalamnya vasektomi dan tubektomi
Jenis-jenis alat kontrasepsi
1. Senggama Terputus
 Senggama terputus adalah cara mencegah kehamilan
dengan menarik penis dari vagina sebelum terjadi
ejakulasi. Cara ini merupakan cara kontrasepsi yang
tertua dikenal manusia, dan mungkin masih merupakan
cara yang paling banyak dilakukan sampai
sekarang. Keuntungannya adalah cara ini tidak
membutuhkan biaya dan persiapan. Kekurangannya
adalah memerlukan pengendalian diri yang besar dari lakilaki, dan banyak laki-laki yang tidak bisa mengontrol
emosionalnya.
1.
Kontrasepsi tanpa menggunakan
alat-alat/obat-obatan
2. Pembilasan Pasca Senggama
 Pembilasan pascasenggama dilakukan oleh
perempuan dengan cara membilas vagina
dengan air biasa dengan atau tanpa larutan
obat (cuka atau obat lainnya) segera setelah
berhubungan seks. Maksudnya untuk
mengeluarkan sperma secara mekanik dari
vagina. Secara alami perempuan juga bisa
mencegah kehamilan dengan cara
memperpanjang masa menyusui.
3. Pantang berkala/sistem kalender
Pantang berkala yang juga diistilahkan dengan sistem
kalender mula-mula diperkenalkan oleh Kyusaku Ogino dari
Jepang dan Hermann Knaus dari Jerman sekitar tahun
1931. Karena itu cara ini juga sering disebut dengan cara
Ogino-Knaus. Dasar pemikirannya adalah perempuan
hanya dapat hamil selama beberapa hari saja dalam tiap
daur haidnya. Masa tersebut disebut masa subur atau fase
ovulasi itu dan terjadi sekitar 14 hari (toleransinya sekitar
2 hari) sebelum hari pertama haid yang akan datang.
Kendalanya adalah sulit bagi perempuan untuk
menentukan masa suburnya, terutama bagi mereka yang
masa haidnya tidak teratur. Banyak yang mengatakan cara
ini adalah yang paling aman dan tidak mempunyai efek
samping.

1.kondom

Memberikan perlindungan
terhadap penyakit kelamin

Efek Alergi terhadap bahan pembuat kondom
2.Kontrasepsi secara
mekanis


Penggunaan kondom sudah dimulai sejak zaman Mesir
kuno. Pada 1553, Gabrielle Fallopi melukiskan tentang
penggunaan kantong sutera diolesi dengan minyak yang
dipasang menyelubungi penis sebelum berhubungan seks
dengan tujuan mencegah laki-laki dari penyakit kelamin.
Penggunaan kondom sebagai alat kontrasepsi baru dimulai
pada abad ke-18 di Inggris. Pada mulanya kondom ini
dibuat dari usus biri-biri dan dalam perkembangannya
pada 1844, Goodyear berhasil membuat kondom dari
karet. Kondom yang umumnya dipakai sekarang ini
terbuat dari karet dan tersedia dengan ukuran dan warna
yang beragam. Efektivitas kondom ini bergantung pada
mutu dan ketelitian dalam penggunaannya.
2 pessarium (diafragma vaginal
dan carnival cap).

Diafragma dan kap servikal adalah kontrasepsi
penghalang yang dimasukkan ke dalam vagina dan
mencegah sperma masuk ke dalam saluran
reproduksi wanita. Diafragma terbuat dari lateks atau
karet dengan cincin yang fleksibel dengan bentuk
seperti topi yang menutupi mulut rahim. Diafragma
diletakkan posterior dari simfisis pubis sehingga
serviks (leher rahim) tertutupi semuanya. Diafragma
harus diletakkan minimal 6 jam setelah senggama.
Cervical cap (penutup serviks) adalah kop bulat yang
diletakkan menutupi leher rahim dengan perlekatan
di bagian forniks. Terbuat dari karet dan harus tetap
di tempatnya lebih dari 48 jam.
Diafragma vaginal ini merupakan alat kontrasepsi yang terdiri
dari kantong karet yang berbentuk mangkuk dengan “per” elastis
pada pinggirnya. Pinggir diafragma mudah dibengkokkan dan
disisipkan di bagian atas vagina untuk mencegah sperma masuk
ke saluran reproduksi bagian atas. Supaya efektif hendaknya
dipakai jelly atau krim kontrasepsi untuk pembunuh sperma.
 Diafragma ini harus tinggal dalam vagina selama 6 jam setelah
melakukan hubungan seksual. Alat kontrasepsi yang satu ini
paling cocok dipakai oleh perempuan dengan dasar panggul yang
tidak longgar dan dengan tonus dinding vagina yang
baik. Namun untuk penggunannya perlu diperiksa dahulu ukuran
difragma yang sesuai.
 Carnival cap terbuat dari karet atau plastik dan berbentuk
mangkuk yang pinggirnya terbuat dari karet yang
tebal. Ukurannya lebih kecil dari diafragma vaginal. Alat ini
mulai jarang dipergunakan untuk kontrasepsi.


1. Spermatisida
 Spermatisida yang dipakai untuk kontrasepsi terdiri
atas dua komponen yaitu zat kimiawi yang mampu
mematikan spermatozoa; dan vechikulum yang
dipakai untuk membuat tablet, krim, atau jelly.
Spermatisid berguna untuk mematikan sperma
sebelum melewati serviks. Cara kerjanya dengan
merusak membran sel sperma dan menurunkan
mobilitas sperma serta kemampuan sperma di dalam
membuahi ovum. Spermatisida terdiri dari bermacam
bentuk seperti suppositorum, jelly atau krim, tablet
busa dan tisu KB. Penggunanya masih sangat sedikit.

.Kontrasepsi dengan
obat-obatan .
3
 1. PIL
4.
Kontrasepsi hormonal
 Siklus Haid Teratur

Frekuensi Koitus tidak
perlu diatur


Harga relative murah
Efek karena kelebihan estrogen (mual, retensi cairan, sakit
kepala, nyeri pada payudara, keputihan)
Efek karena kelebihan progesteron (pendarahan tidak
teratur, nafsu makan dan berat badan bertambah, cepat
lelah, depresi, alopesia, libido kurang, jerawat, darah haid
sedikit, keputihan)
Efek sampingan berat (Trombo-emboli, termasuk
trombophlebitis, emboli paru-paru dan trombosis otak)


Ada tiga macam pil kontrasepsi yaitu: mini pil, pil kombinasi, dan pil pascasenggama. Selain
mencegah terjadinya ovulasi, pil juga mempunyai efek lain terhadap traktus genitalis. Efeknya
berupa perubahan-perubahan pada lendir serviks, sehingga menjadi kurang banyak dan kental.
Dengan demikian sperma tidak bisa memasuki rongga rahim.Yang umum dipakai adalah pil
kombinasi antara estrogen dan progesteron. Pil terbuat dari hormon sintetik.








Walau macamnya banyak tersedia dipasaran dan tingkat efektivitasnya sangat tinggi, tidak semua
perempuan dapat menggunakan pil kombinasi untuk kontrasepsi. Keadaan yang tidak
diperbolehkan menggunakan pil KB adalah:
1.
Perempuan yang mempunyai tumor yang dipengaruhi oleh estrogen
2.
Perempuan yang menderita penyakit hati yang aktif, baik akut maupun menahun
3.
Perempuan yang pernah menderita trombophlebitis, tromboemboli, dan kelainan cerebrovaskuler
4.
Perempuan yang mempunyai penyakit diabetes melitus
5.
Perempuan yang mengalami depresi, migren, mioma uteri, hipertensi,
oligomenorea. (Khusus untuk kondisi ini bersifat relatif dan pemberian pil kombinasi bagi
perempuan yang mengalami kelainan-kelainan ini harus di diawasi secara teratur,
sedikitnya sekali dalam tiga bulan).
Cara Penggunaan :
penyuntikkan setiap
3 bulan oleh dokter.
Jika Anda ingin hamil dalam waktu 1-2 tahun,
jangan menggunakan metode ini.
2. Suntik

Efek Samping : siklus menstruasi tidak teratur, gairah seksual
menurun, berat badan naik, sakit kepala, depresi, kandungan
mineral tulang berkurang

Keuntungan : disuntikkan setiap tiga bulan sekali, efektif, tahan
lama, melindungi Anda terhadap kanker rahim. Aman digunakan
setelah melahirkan dan saat menyusui. Mengurangi kram saat
menstruasi, tidak mengganggu aktivitas seksual.

Kelemahan : kesuburan akan kembali setelah 6-24 bulan
suntikan terakhir. Tidak boleh digunakan oleh wanita yang perneh
mengalami pembekuan darah, kanker payudara, ganguan hati,
perdarahan uterus tanpa sebab, wanita dengan riwayat keluarga
kanker payudara, hasil mamografi abnormal, siklus menstruasi
tidak teratur, tekanan darah tinggi, migren, asma, epilepsy,
diabetes, dan depresi.
Saat ini terdapat dua macam kontrasepsi
suntikan.
 Pertama, golongan progestin
seperti depoprovera, depogeston,
depoprogestin, dan noristerat.
 Kedua, golongan progestin dengan campuran
estrogen propionat, seperti cycloprovera. Obat
ini bekerja dengan jalan menekan pembentukan
hormon dari otak sehingga mencegah terjadinya
ovulasi. Obat suntikan ini sangat cocok
diberikan pada ibu-ibu yang sedang menyusui
karena cara kerjanya tidak mengganggu laktasi.
Sama dengan pil kecuali
susuk ditanamkan di
dalam kulit biasanya
di lengan atas. Implan
mengandung progesterone
yang akan terlepas secara perlahan dalam
tubuh.
3. Susuk/implan


Ada dua macam susuk yang biasa dipergunakan
untuk kontrasepsi, yaitu norplan dan implanon.
Norplan merupakan metoda kontrasepsi
berjarak 5 tahun yang terdiri atas 6 kapsul
silastik silikon berisi masing-masing 36 mg
levonorgestrel dan disisipkan dibawah
kulit. Implanon hanya berjarak 3 tahun dan
berbentuk batang putih lentur dengan panjang
40 mm dan diameter 2mm dalam suatu jarum
yang terpasang pada inserter khusus.







Cara Kerja :
Mencegah kehamilan
dengan mempengaruhi
pergerakan sperma atau
implantasi sel telur yang
telah dibuahi dalam
Dinding rahim.
5. IUD(Intra - Uterine Device )
Sekarang ini di pasaran terdapat berpuluh-puluh jenis IUD.
Dari bahan bakunya IUD yang beredar terdiri dari tiga tipe.
Ada yang terbuat dari plastik, mengandung tembaga, dan ada
yang mengandung hormon steroid. Dari segi bentuknya, IUD
terbagi ke dalam bentuk yang terbuka dan tertutup seperti cincin.
Yang banyak dipergunakan dalam program KB masional adalah
IUD jenis Lippes loop.
 Dibandingkan dengan alat dan obat kontrasepsi yang lain, IUD
mempunyai keunggulan karena hanya memerlukan satu kali
pemasangan, tidak menimbulkan efek sistemik, ekonomis dan
cocok untuk penggunaan secara masal, efektivitasnya cukup
tinggi, dan mudah dilepas jika menginginkan anak (reversibel).
Namun demikian, IUD bisa menimbulkan efek samping seperti
pendarahan, rasa nyeri, kejang perut, dan gangguan atau
ketidaknyamanan pada suami. Bahkan bisa menimbulkan infeksi
pelvik dan endometritis.





Adalah setiap tindakan ( pengikatan atau
pemotongan) pada kedua saluran
telur(tuba fallopii) wanita atau saluran vas
deferens pria yang mengakibatkan orang/
pasangan bersangkutan tidak akan
mendapat keturunan lagi.

6.Kontrasepsi
mantap(sterilisasi)

Cara kerja : Tuba fallopi (pembawa sel telur ke rahim)
dipotong dan diikat dengan teknik yang disebut kauter,
atau dengan pemasangan klep atau cicin silastik.
Efektivitas : 99%

Keuntungan : aman bagi kesehatan setelah prosedur
dilakukan. Tidak mengganggu hubungan intim.

Kelemahan : memerlukan operasi bedah. Prosedur ini
hanya untuk pasangan yang sudah memutuskan untuk
tidak akan punya anak lagi.
1.Tubektomi/Sterilisasi pada
wanita

Prosedur operasi : Merupakan operasi
kecil melalui irisan kecil di bagian pusar.
Dengan bantuan alat laparoskopi (alat
untuk memeriksa bagian perut). Alat ini
akan memotong dan mengikat tuba
fallopi, atau dengan tehnik kauter.
Biasanya dilakukan bersamaan dengan
operasi sesar dengan persetujuan
pasangan.

Cara Kerja :
Saluran vaas deferens yang berfungsi
mengangkut sperma dipotong dan diikat ,
sehingga aliran sperma dihambat tanpa
mempengaruhi jumlah cairan semen. Jumlah
sperma hanya 5% dari cairan ejakulasi.
Cairan semen diproduksi dalam vesika
seminalis dan prostat sehingga tidak akan
terganggu oleh vasektomi.
2. Vasektomi (Sterilisasi Pria)

Efektivitas : 99% lebih
Keuntungan : Tidak akan mengganggu
ereksi, potensi seksual, produksi hormon.
Kelemahan : Sama dengan sterilisasi yang
dilakukan wanita.
KB sebagai program nasional tidak
dibenarkan secara syara’ karena
bertentangan dengan Aqidah Islam, yakni
ayat-ayat yang menjelaskan jaminan
rezeqi dari Allah untuk seluruh
makhluknya. Allah SWT berfirman :
 “Dan tidak ada satu binatang melata pun
di bumi melainkan Allah-lah yang
memberi rizkinya.” (QS Huud [11] : 6)

KB dalam pandangan islam



Hukum Tanzhim an-Nasl
KB dalam arti pengaturan kelahiran, yang
dijalankan oleh individu (bukan dijalankan
karena program negara) untuk mencegah
kelahiran (man’u al-hamli) dengan berbagai cara
dan sarana, hukumnya mubah, bagaimana pun
juga motifnya (Taqiyuddin An-Nabhani, AnNizham al-Ijtima’i fi Al-Islam, hal. 148).
Dalil kebolehannya antara lain hadits dari
sahabat Jabir RA yang berkata,”Dahulu kami
melakukan azl [senggama terputus] pada masa
Rasulullah SAW sedangkan al-Qur`an masih
turun.” (HR Bukhari).


Namun kebolehannya disyaratkan tidak adanya bahaya
(dharar). Kaidah fiqih menyebutkan : Adh-dhararu
yuzaal (Segala bentuk bahaya haruslah dihilangkan)
(Imam Suyuthi, Al-Asybah wa An-Nazha`ir fi Al-Furu`,
[Semarang : Maktabah Usaha Keluarga], hal. 59).
Kebolehan pengaturan kelahiran juga terbatas pada
pencegahan kehamilan yang temporal (sementara),
misalnya dengan pil KB dan kondom. Adapun pencegahan
kehamilan yang permanen (sterilisasi), seperti vasektomi
atau tubektomi, hukumnya haram. Sebab Nabi SAW telah
melarang pengebirian (al-ikhtisha`), sebagai teknik
mencegah kehamilan secara permanen yang ada saat itu
(Muttafaq ‘alaih, dari Sa’ad bin Abi Waqash RA). Wallahu
a’lam.
SYUKRON.............