ASUHAN KEPERAWATAN PADA POST PARTUM

Download Report

Transcript ASUHAN KEPERAWATAN PADA POST PARTUM

ASUHANBERENCANA
KEPERAWATAN
KELUARGA
&
PADA
KONTRASEPSI
KELUARGA BERENCANA
PERAN PERAWAT
1. Educator/KIE(Komunikasi, Informasi, Edukasi)
Tujuan :
a. Meningkatkn pengetahuan ttg KB
b. memotivasi peserta untuk memakai KB
KIE dikelompokkan menjadi 3 :
a. KIE massa
b. KIE kelompok
c. KIE perorangan
2. Konselor
• Merupakan tindak lanjut KIE.
• Bila telah termotivasi --> perlu diberi konseling.
• Konseling --> masalah yg tdk dpt dipecahkan
sendiri
Tujuan konseling :
a. Memahami diri sendiri scr lebih baik
b. Mengarahkan diri sesuai potensinya
c. Lebih realistis dlm melihat diri & permslhan.
3. Pelayanan kontrasepsi
Praktik mandiri perawat Kepmenkes no. 1239 thn
2001
Konsep pemilihan alat kontrasepsi yg rasional :
a. Fase menunda/mencegah kehamilan
b. Fase mengatur jarak kehamilan
4. Pelayanan Infertilitas
Pelayanan diberikan kepada keluarga yang
tidak/belum berhasil mempunyai anak.
5. Pendidikan sex (Sex Education)
1. PENGKAJIAN
a. Identitas klien
- Nama
- Pendidikan
- agama
- Pekerjaan
- budaya
- Usia
- Jarak dgn pelayanan kesehatan
b. Riwayat Obstetri
- Menstruasi teratur/tdk
- Riwayat kehamilan (abortus,SC)
c.Riwayat Kesehatan
Adapun kontraindikasi penggunaan metoda
kontrasepsi yang berkaitan dengan riwayat
kesehatan adalah:
a. Kontrasepsi oral
1. Pil keluarga berencana
Riwayat TBC, kejang, kanker payudara,
benjolan payudara, penyakit jantung,
tromboplebitis.Untuk wanita perokok, usia
lebih dari 35th, pengidap DM, epilepsy, dan
penderita hipertensi.
b. Kontrasepsi
Hormonal
1. Hormone Implant
Kanker/benjolan keras di payudara,
terlambat haid, hamil, perdarahan
yang tidak diketahui penyebabnya,
penyakit jantung dan keinginan
untuk hamil kurang dari lima
tahun.
IUD
resiko itnggi terkena penyajit yang menular
lewat hubungan seks, riwayat PID, infeksi
sesudah persalinan/ aborsi, kehamilan
ektopik, metroragia dismenorhea, anemia
dan belum pernah hamil, mola.
d. Kontrasepsi Mantap
Kontrasepsi ini tidak ada kontraindikasinya,
karena sifatnya permanen. Digunakan bagi
pasangan yang sudah tidak ingin atau sudah
tidak memungkinkan untuk mempunyai
anak
2. Analisa data
- Data fokus
Ds :
- Etiologi
- Masalah
Do:
3. Diagnosa
1. Resiko tinggi infeksi b.d kondisi aktif
secara seksual dan penggunaan metoda
kontrasepsi
2. Resiko tinggi perubahan pola seksualitas
b.d takut hamil
3. Nyeri b.d pemulihan pascaoperasi sterilisasi
4. Resiko tinggi infeksi b.d kerusakan
membran mukosa akibat operasi,
pemasangan spiral, hormone implant
5. Distress spiritual b.d ketidakcocokan
keyakinan agama atau budaya dengan
metoda kontrasepsi yang dipilih
6. Resiko Perubahan Pemeliharaan Kesehatan
b.d Kurang Pengetahuan ttg Kontrasepsi.
7. Kurang pengetahuan b.d kurangnya
informasi ttg KB
3. INTERVENSI
- Tujuan dan KH (masalah)
- Rencana tindakan (etiologi)
4. IMPLEMENTASI
- Tindakan yg telah dilakukan
- Evaluasi formatif (S,O)
5. EVALUASI
Evaluasi sumatif (S,O,A,P)
TISSUE KB
Metode Kontrasepsi
Efektif/Modern
(Sterilisasi/Kontap)
KONTAP/KONTRASEPSI MANTAP
Cara kontrasepsi dg tindakan
pembedahan pd saluran telur/mani yg
mengakibatkan pasangan tidak
memperoleh keturunan. Bersifat
permanen
Jenis :
1. Vasektomi (MOP : Medis Operatif Pria)
2. Tubektomi (MOW : Medis Operatif Wanita)
1. Medis Operatif Wanita
(TUBECTOMy)
• Perawatan post.opTubektomi
1. Istirahat selama 1-2 hari dan hindarkan
kerja berat selama 7 hari
2. senggama boleh dilakukan setelah 1
minggu, yaitu setelah luka operasi kering.
Tetapi bila tubektomi dilaksanakan setelah
melahirkan atau kegugurang, senggama
baru boleh dilakukan setelah 40 hari
2. Media Operatif Pria
(VASEKTOMI)
Perawatan Post OP :
1. Istirahat selama 1-2 hari dan hindarkan
kerja berat selama 7 hari
2. Janganlah bersenggama bila luka belum
sembuh. Boleh berhubungan seksual
setelah 7hari post operasi. Bila isteri tidak
menggunakan alat kontrasepsi, senggama
dilakukan dengan memakai kondom
sampai 3 bulan setelah operasi.
VIDEO TUBEKTOMI