bahan kajian.

Download Report

Transcript bahan kajian.

Kajian rutin IMT Ciputat
Basecamp, Senin 18 April 2011
By: Hendri Pradiyanto
Gambaran umum karya sastra
 Karya sastra merupakan bagian dari kebudayaan,
Kelahirannya di tengah-tengah masyarakat tidak luput
dari pengaruh sosial dan budaya. Pengaruh tersebut
bersifat timbal balik, artinya karya sastra dapat
memengaruhi dan dipengaruhi oleh masyarakat.
 Menurut Saini K. M., karya sastra merupakan hasil
pemikiran tentang kehidupan yang berbentuk fiksi
dan diciptakan oleh pengarang untuk memperluas,
memperdalam dan memperjernih penghayatan
pembaca terhadap salah satu sisi kehidupan yang
disajikannya.
Lanjutane gambaran umum....
 Sapardi Djoko Damono menegaskan bahwa sastra menampilkan
gambaran kehidupan itu sebagai suatu kenyataan sosial yang
menyangkut hubungan masyarakat dengan orang perorang,
antara manusia dan antara peristiwa yang terjadi dalam batin
seseorang. Menurutnya, bagaimanapun juga peristiwa yang
terjadi dalam batin seseorang yang menjadi bahan sastra adalah
pantulan hubungan seseorang dengan orang lain atau dengan
masyarakat.
 Jakob Sumardjo menyatakan bahwa “Perkembangan individu
sastrawan banyak dipengaruhi oleh faktor lingkungan, termasuk
masyarakatnya. Seorang sastrawan belajar menjadi sastrawan
dari lingkungan masyarakatnya. Latar belakang sosial dan
budaya masyarakat memengaruhi bentuk pemikiran dan
ekspresi sastrawan”.
Mengenal A. A Pantji Tisna
 Lahir di Singaraja tanggal 11 Februari 1908, meninggal
tanggal 2 juni 1978 di lovina beach/
 Pendidikan, Mulo Batavia tahun 1923 belajar bahasa
inggrisw di Surabaya
 Pekerjaan dan pengalaman
1937 : menjadi pemimpin redaksi majalah “jatayu”
1944 : menjadi raja Buleleng
1947 : mendirikan SMP Bhaktiyas dan perpustakaan
umum dan bioskop
1950 : Terpilih menjadi anggota DPR-RIS di Jakarta
1954 : membuat film Ni sukreni gadis Bali
Pendekatan Objektif
 Struktur fiksi secara garis besar dibagi atas dua bagian yaitu
unsur intrinsik dan unsur ekstrinsik
 Unsur intrinsik adalah unsur yang membentuk karya tersebut
seperti penokohan, tema, alur, latar, sudut pandang, dll.
 Unsur ekstirnsik adalah segala macam unsur yang berada di luar
suatu karya sastra yang mempengaruhi karya sastra tersebut
 Pendekatan objektif adalah pendekatan yang memusatkan
perhatian semata-mata unsur intrinsik dalam karya satra.
Pendekatan ini merupakan pendekatan yang terpenting dalam
menganalisis karya sastra karena pendekatan apapun yang
dilakukan pada dasarnya bertumpu atas karya sastra itu sendiri,
yakni unsur intrinsik.
1. Tema
 Tema merupakan gagasan dasar yang menompang sebuah
karya sastra dan yang terkandung di dalam teks sebagai
struktur sematis dan yang menyangkut persamaanpersamaan atau perbedaan-perbedaan
 Ada beberapa permasalahan yang kemungkinan
merupakan masalah sentral dalam novel “Sukreni Gadis
Bali” yakni tentang persaingan bisinis, salah asuh, religius,
dll.
 Namun persoalan atau permasalahan pokok yang terjadi
dalam novel tersebut adalah persaingan bisnis. Lewat
permasalahan inilah konflik-konflik dan peristiwa lahir
dan berkembang. Permaslahan yang lain pun muncul
karena adannya masalah ini.
2. Plot/Alur
 Plot atau alur adalah rangkaian kejadian dalam cerita
yang disusun sebagai sebuah hubungan fungsional
yang seklaigus menandai urutan bagian-bagian dalam
keseluruhan fiksi. Plot merupakan suatu jalur tempat
lewatnya rentetan peristiwa yang merupakan pola
tindak-tanduk yang berusahan memecahkan konflik
yang terdapat di dalam karya sastra.
 Alur yang digunakan dalam novel “Sukreni Gadis Bali”
adalah alur maju, alur yang susunan peristiwanya
dimulai dari peristiwa pertama selanjutnya secara
urut, sehingga peristiwa terakhir.
3. Latar
 Latar disebut juga landas tumpu, menyaran pada pengertian
tempat, hubungan waktu, dan lingkungan sosial tempat
terjadinya peristiwa-peristiwa yang diceritakan
 Latar dalam sebuah karya sastra dibagi menjadi dua yakni latar
fisik dan latar spiritual.
 Latar fisik adalah latar yang berhubungan dengan nama kota,
desa, jalan, tahun , tanggal, hari, pagi, siang, malam, dan
sebagainya. Latar fisik yang ada dalam novel sukreni gadis bali
adalah daerah bali. Seperti Bengin Banjah pada pagi, siang,
malam, maupun pada musim hujan atau kemarau. Selain latar
tersebut ada juga Pabean, Banjar Bali, dst.
 Latar spiritual adalah lataryang berwujud cara, adat isdtiadat,
kepercayaan, dan nilai-nilai yang berlaku ditempat yang
bersangkutan. Latar spiritual ditunjukan dengan keadilan
Tuhan.
4. Penokohan
 Penokohan adalah pelukisan gambar yang jelas
tentang seseorang yang ditampilkan dalam sebuah
cerita. Dilihat dari segi peranan atau tingkat
pentingnya tokoh dalam suatu cerita, ada tokoh utama
dan tokoh tambahan
 Tokoh utama dalam novel tersebut adalah Sukreni,
Men Negara, I Gusti Made Tusan, dan Ni Negari. Ia
merupakan tokoh yang paling banyak diceritakan,
baik sebagai pelaku kejadian maupun dikenai
kejadian.
 Tokoh tambahan : I Made Aseman, I Gerundung, dll
5. Sudut Pandang
 Sudut pandang (point of View) menyaran pada cara
sebuah cerita yang dikisahkan, ia merupakan cara atau
pandangan yang dipergunakan pengarang sebagai
sarana untuk menyajikan tokoh, tindakan, latar, dan
berbagai peristiwa yang membentuk cerita dalam
sebuah karya fiksi dan pembaca.
 Dalam novel sukreni gadis pengarang menggunakan
sudut pandang orang ketiga kemahatahuan. Dalam
sudut pandang ini pengarang mampu menceritakan
sesuatu baik yang bersifat faisik maupun nonfisik
Amanat
 Amanat merupakan gagasan atau pesan yang ingin
disampaikan pengarang kepada pembaca.
 Amanat yang ingin disamapaikan pengarang yaitu
Keadilan Tuhan tentang balasan perbuatan yang
dilakukan manusia
Sekian......
Terimakasih, semoga bermanfaat....
Mohon maaf atas segala kekurangan
Wassalam..................................