TEORI STRUKTURALISME DAN SEMIOTIKA

Download Report

Transcript TEORI STRUKTURALISME DAN SEMIOTIKA

TEORI STRUKTURALISME
DAN SEMIOTIKA
Teori Strukturalisme
Strukturalisme secara khusus mengacu kepada praktik
kritik sastra yang mendasarkan model analisisnya pada
teori linguistik modern.
 Strukturalisme menentang:
1.
Teori mimetik, yang berpandangan bahwa karya
sastra adalah tiruan kenyataan),
2.
Teori ekspresif, yang menganggap sastra pertamatama sebagai ungkapan perasaan dan watak
pengarang, dan
3.
teori-teori yang menganggap sastra sebagai media
komunikasi antara pengarang dan pembacanya.




Pengaruh teori strukturalisme bahasa terhadap teori
sastra terutama dikembangkan oleh Lingkaran
Praha.
Teori strukturalisme sastra merupakan sebuah teori
pendekatan terhadap teks-teks sastra yang
menekankan keseluruhan relasi antara berbagai
unsur teks.
Strukturalisme Perancis, yang terutama diwakili oleh
Roland Barthes dan Julia Kristeva, mengambangkan
seni penafsiran struktural berdasarkan kode-kode
bahasa teks sastra.



Pemahaman terhadap teks sastra harus memperhatikan
unsur-unsur struktur yang membentuk dan menentukan
sistem makna (Culler dalam Pradopo, 1995:41).
Teeuw (1991:135) mengungkapkan bahwa analisis
struktural terhadap teks sastra memiliki tujuan untuk
membongkar atau mengungkapkan keterkaitan unsur-unsur
dalam teks sastra secara totalitas dalam menghasilkan
makna.
Teeuw (dalam Pradopo, 1995:46) berpendapat analisis
struktural merupakan hal yang harus dilakukan untuk
memahami prosa (baik cerpen, novel, dan roman) yaitu
dengan memahami struktur fisik dan struktur batin yang
terdapat di dalamnya.
Kelemahan pokok Strukturalisme, yaitu
1.
Karya sastra diasingkan dari konteks dan
fungsinya sehingga sastra kehilangan relevansi
sosialnya, tercabut dari sejarah dan terpisahkan
dari permasalahan manusia.
2.
Karya sastra tidak dapat diteliti dalam rangka
konvensi-konvensi kesusastraan sehingga
pemahaman kita mengenai genre dan sitem sastra
sangat terbatas.
SEMIOTIKA

Menurut Peirce (dalam Ratna, 2004:97), ”Kehidupan
manusia dipenuhi dengan tanda, dengan perantaraan
tanda-tanda, proses kehidupan menjadi lebih efisien,
dengan perantaraan tanda-tanda pula manusia
dapat berkomunikasi dengan sesamanya sekaligus
mengadakan pemahaman yang lebih baik terhadap
dunia. Dengan demikian manusia adalah homo
semioticus”.


Strukturalisme dinamik merupakan pengkajian
strukturalisme dalam rangka semiotik, yang
memperhatikan karya sastra sebagai sistem tanda
(Pradopo, 1995:125).
Sebagai suatu tanda, karya sastra mempunyai dua
fungsi, yaitu otonom dan informasional.


Kajian semiotika dalam sastra telah dilakukan sejak
mulai diperkenalkan oleh Saussure pada tahun 1920an
di Eropa dan Peirce serta Morris pada masa yang
sama di Amerika.
Studi sastra yang bersifat semiotik adalah usaha untuk
menganalisis sastra sebagai suatu sistem tanda-tanda
dan menemukan konvensi-konvensi apa yang
memungkinkan karya sastra memunyai arti (Pradopo,
1995:142).

1.
2.
3.
Wawasan semiotik dalam studi sastra ( Amminudin ) :
Karya sastra merupakan gejala konsumsi yang
berkaitan dengan pengarang, wujud sastra sebagai
sistem tanda, dan pembaca.
Karya sastra merupakan salah satu bentuk
penggunaan sistem tanda yang memiliki struktur
dalam tata tingkat tertentu.
Karya sastra merupakan fakta yang harus
direkrontruksikan pembaca sejalan dengan dunia
pengalaman dan pengetahuan yang dimilikinya.
Semiotika C.S. Pierce
Tanda
Ikon
Indeks
Simbol
Hubungan
tanda
dengan
sumber
acuannya
Tanda dirancang
untuk
mempresentasikan
sumber acuan melalui
simulasi atau
persamaan (artinya,
sumber acuan dapat
dilihat, didengar, dsb)
Tanda dirancang
untuk
mengindikasikan
sumber acuan atau
saling
menghubungkan
sumber acuan
Tanda dirancang
untuk
menyandikan
sumber acuan
melalui kesepatan
atau persetujuan
Ditandai
dengan
Persamaan
(kesamaan)
Hubungan sebab
akibat
konversi
Contoh
Gambar-gambar,
patung-patung, tokoh
besar, foto Ronald
Reagen,
onomatopoeia, dst.
Asap/api,
gejala/penyakit,
bercak
merah/campak, jari
yang menunjuk kata
keterangan di sini, di
sana, kata ganti aku,
kau, ia, dst
kata-kata isyarat,
simbol
matematika,
simbol sosial
Proses
Dapat dilihat
Dapat dipikirkan
Harus dipelajari
Kelebihan dan Kelemahan semiotik

a)
b)
c)
d)
e)
Kelebihan semiotik dalam
menelaah karya sastra :
Memperindah karya sastra
Mengetahui keindahan karya
sastra
Dalam penelitian analisisnya
lebih spesifik dan komperhensif
Memberikan pemahaman
makna dari simbolik baru
dalam membaca karya sastra
Pembaca minimal mengetahui
dua makna yaitu makna
bahasa secara literlag dan
maksna simbolik ( global ).

a)
b)
c)
d)
Kelemahan semiotik dalam
menelaah karya sastra :
Kurang memperhatikan struktur,
mengabaikan unsur intrinsik
Memerlukan banyak dukungan
ilmu bantu lain seperti linguistik,
sosiologi, psikologi, dll
Perlu kematangan konsep luas
tentang sastra wawasan luas,
dan teorinya
Peranan peneliti sangat penting,
ia harus jeli, teliti, dan
menguasai materi yang akan
diteliti secara totalitas.
Terima Kasih