psi.bel.operant

Download Report

Transcript psi.bel.operant

Pengkondisian Instrumental/Operan

(Instrumental Conditioning)

(Sumber: Wittig, 1981; Ormrod,…) Karisma Sukmayanti, M.A

PS.Psikologi-Unud

Burrhus Frederic Skinner (1904-1990)

Pengertian

• Proses belajar yg melibatkan manipulasi konsekuensi dr respon, sbg cara utk meningkatkan atau menurunkan kemungkinan munculnya respon.

• Disebut jg Pengkondisian Operan, krn: respon2 yg muncul, nampak sbg aktivitas organisme dlm lingkungannya sbg jaminan mendptkan penguatan

Cont’d…

Reinforcer VS Reward Hal penting dlm pengkondisian operan: 1. Penguatan harus mengikuti munculnya respon 2. Penguatan harus diberikan segera setelah respon yg diinginkan muncul 3. Penguatan harus berkaitan dg munculnya respon yg diinginkan

Paradigma Pengkondisian Instrumental/ Operan

Penguatan/Reinforcement

: pengkondisian instrumental tjd ketika penguatan bergantung pd kehadiran/munculnya respon yg diinginkan 1. Penguatan Positif (Reward): situasi penguatan positif ada/diberikan ktika munculnya respon yg diinginkan.

 Tujuan:meningkatkan/mempertahankan kekuatan respon yg diinginkan tsb 2. Penguatan Negatif (Aversive Stimulus): situasi penguatan negatif ada/diberikan ktika tdk munculnya respon yg diinginkan, atau respon sbnrnya ada namun kemudian hilang

Cont’d…

Mengukur Kekuatan Respon:

1. Probabilitas respon 2. Latensi dr respon 3. Total waktu respon 

Tugas2 Diskriminatif:

yg tersedia.

adanya kecenderungan organisme utk memilih 2 atau lbh stimulus utk mendptkan penguatan, dr berbagai tgs/stimulus

Cont’d…

Shaping/Successive Approximations:

pembentukan respon/perilaku baru dg pemberian penguatan pd tiap komponen dr suatu respon/perilaku yg mendekati respon yg diinginkan, hingga respon yg diinginkan muncul.

Chaining:

pembentukan suatu respon/perilaku baru, dg pemberian penguatan pd tiap komponen dr rangkaian respon/perilaku tsb.

Cont’d…

Jadwal Penguatan:

1. Fixed-ratio: jdwl pemberian penguatan psti, stlh organisme menunjukkan sejmlh respon 2. Variable-ratio: jdwl pemberian penguatan psti, stlh organisme menunjukkan sejmlh respon, & jmlh respon yg ditentukan bervariasi 3. Fixed-interval: jarak wkt pemberian penguatan pasti 4. Variable-interval: jarak wkt pemberian penguatan bervariasi

Efek Penguatan Sebagian:

serupa dg pengkondisian klasikal!

Pemadaman/Extinction:

berakhir/berhentinya kontingensi respon-penguatan

Cont’d…

Cont’d…

Spontaneous Recovery:

kembali munculnya respon o/ organisme, ktika kembali berada dlm situasi pengkondisian, stlh mmli fase istirahat/delay

Generalisasi:

organisme merespon pd semua stimulus yg serupa 

Diskriminasi:

organisme merespon pd stimulus ttt, tdk pd stimulus lainnya

Pertimbangan Lain dlm Pengkondisian Instrumental

 Superstitious Behavior  Learned Helplessness  Biofeedback

Pengkondisian Instrumental VS Pengkondisian Klasikal

Emitted VS Elicited Responses

 Instrumental: mengeluarkan/memunculkan respon dg sengaja o/ organisme (adanya kontrol organisme thp respon yg dimunculkan)  Klasikal: respon didatangkan dg sendirinya (otomatis) o/ organisme  Identifikasi Stimulus  Instrumental: hubungan respon-penguatan  Klasikal: hubungan CS-UCS, atau CS-CR

Edward Lee Thorndike (1874-1949): Teori Koneksionisme

Pengertian

 Belajar adlh: peristiwa terbentuknya asosiasi antara peristiwa2 yg disebut stimulus & respon   Respon: berbagai mcm tingkah laku yg dimunculkan oleh organisme  Stimulus: perubahan dr lingk.eksternal yg menjd tanda utk mengaktifkan organisme dlm beraksi/berperilaku Belajar “trial-error” (selecting) & belajar

connecting

Hukum-hukum Belajar Thorndike

Hukum Kesiapan (Law of Readiness):

asosiasi cndrng diperkuat ktika organisme semakin siap memperoleh suatu perubahan perilaku, shg pelaksanaan tingkah laku tsb akan menimbulkan kepuasan individu

Cont’d…

Hukum Latihan (Law of Exercise):

asosiasi cndrng semakin kuat bila suatu perilaku/tingkah laku sering diulang/dilatih.

Hukum Akibat/Efek (Law of Effect):

hubungan stimulus respon cenderung diperkuat ataupun diperlemah, bergantung pada akibat yg diperoleh/diterima (menyenangkan atau tdk menyenangkan).

Hukum-hukum Belajar Tambahan Thorndike

Hukum Reaksi Bervariasi (multiple response): adanya proses trial & error yg mengawali pd diri indiv.,ditunjukkan dg bermcm2 respon sblm memperoleh respon yg tepat dlm memecahkan suatu mslh  Hukum Sikap (Set/ Attitude): tdk hnya hub. stimulus respon saja yg menentukan prlku bljr organisme, tapi ditentukan jg oleh keadaan yg ada dlm diri organisme (kognitif, emosi, sosial, psikomotor)

Cont’d…

Hukum Aktivitas Berat Sebelah (Prepotency of

Element)

: dlm proses bljr organisme memberikan respon pd stimulus ttt saja, sesuai dg persepsi thp keseluruhan situasi (respon selektif).

Hukum Respon by Analogy: sesungguhnya indiv.dpt menghubungkan situasi baru/blm prnh dialami dg situasi lama yg prnh dialami.  Ktika indiv.merespon pd situasi yang blm prnh dialami, shg tjd transfer/perpindahan unsur2 yg tlah dikenal ke situasi baru. Makin bnyk unsur yg sama maka transfer akan makin mudah.

Cont’d…

Hukum Perpindahan Asosiasi (Associative Shifting):

proses peralihan dr situasi yg dikenal ke situasi yg blm dikenal dilakukan scr bertahap dg cara menambahkan sedikit demi sedikit unsur baru, & membuang sedikit demi sedikit unsur lama.

Revisi Hukum Belajar Thorndike

 Hukum latihan ditinggalkan krn hnya ditemukan pengulangan, tdk ckp utk memperkuat hub. stimulus respon, sebaliknya tnpa pengulangan pun hub. stimulus respon blm tentu diperlemah.

 Hukum akibat direvisi. Mnrt Thorndike bhwa yg berakibat positif utk perubahan prlku adlh hadiah, sdngkan hukuman tdk berakibat apapun  Syarat utama tjdnya hub. stimulus-respon bkn kedekatan, tp adanya saling sesuai antara stimulus & respon.

 Akibat suatu perbuatan ,dpt berakibat baik pd bidang lain maupun pada indiv. lain.

Terima kasih