Transcript Slide 1
PARADIGMA 1 NORMAL SCIENCE ANOMALIES CRICIS REVOL PARADIGMA 2 CULTURE 1 2 3 Semiotic approach Interpretative approach 4 Culture as a system of mediation Indexicality approach and metapragmatics Culture as knowledge Cultural as distinct from nature 5 Culture as of system of practices 6 Culture as a system of participation Cultural as communications 7 Predicting and interpreting ANCANGAN ILMU HUMANIORA INDIVIDU PSIKO SOSIO LOGIS MASYARAKAT SOSIO LOGIS BUDAYA ANTROPO LOGIS OBSERVASIONAL KLARIFIKASI ABSTRAKSI KONSTRUKSI HAKIKAT TEORI SUSUNAN DAN IKHTISAR IP PEMFOKUSAN FUNGSI TEORI PREDIKSI KOMUNIKATIF KONSEP TEORI DALAM PROSES PENELITIAN PENJELASAN HEURISTIK PENGENDALI GENRATIF UNSUR POKOK TEORI PERKEMBANGAN DAN PERUBAHAN TEORI INTENSI EKSTENSI REVOLUSI SUBYEK -PENGERITIN OBYEK SUBYEK +PENGERITIN OBYEK PERANCIS SEMIOLOGI Saussure SIGN KATEGORI: Knowledge Science praxis ? AMERIKA SEMIOTIKA Charles Sanders Peirce SIGNAL SYMBOL PENALARAN: Deduktif Induktif praktis PERSPEKTIF: Psikososial Sosiologis Antropologis RANAH: Teks kultural FILOSOFIS: Strukturalisme Fungsionalisme postmoderisme ISI REFERENCE REFERENT SEGALA SESUATU YANG DAPAT DIBICARAKAN FORMALISASI UNIT BAHASA/KONSEP LINGUISTIK A SUBSTANSI C MEDIA FISIK BAHASA •DEDUKTIF •RASIO •MENTAL B BENTUK D FORMALISASI MEDIA FISIK BAHASA •INDUKTIF •EMPIRIS •BEHAVIORIS SIMBOL EKSPRESI MAKRO Teknik Kuescener, Interview FAKTA SOSIAL realisme PSIKOANALISIS HOMO VALENS berkeinginan Struktural F, Sistem, Konflik STRUKTUR SOSIAL PRANATA SOSIAL PRAKTIS STIMULUSRESPON OBYEKTIF HUMANIS HOMO LUDENS bermain SUBYEKTIF BEHAVIORISME HOMO MECHANICUS mesin Aksi, IS Fenomenologi Teknik Observasi KOGNITIF HOMO SAPIENS berfikir Perilaku, Perubahan PERILAKU SOSIAL nominalisme DEFINISI SOSIAL humanisme MIKRO Teknik Kuescener, Interview, Observasi, Eksperimental KONSEP PSIKOLOGI TTG MANUSIA TEORI PSIKOANALISIS HOMO VALENS Manusia berkeinginan TEORI KOGNITIF HOMO SAPIENS Manusia berfikir TEORI BEHAVIORIS HOMO MECHANICUS manusia mesin TEORI HUMANIS HOMO LUDENS Manusia bermain PENJELASAN SIFAT KARAKTERISTIK INDIVIDU BERSIFAT STATIS TEORI PRODUKSI, PENERIMAAN, PEMROSESAN PESAN CARA-CARA TERJADI PROSES KOMUNIKASI PENJELASAN PROSES PENJELASAN KEADAAN PIKIRAN BERSIFAT -STABIL -KEKAL WACANA PARADIGMA STRUKTURAL WACANA Sbg language above the sentence ANCANGAN: VA, CA Formal Apriori grammar PARADIGMA STRUKTURAL FUNGSIONAL WACANA Sbg utterence ANCANGAN: SAT, IS, EC, Pg, CA Emergent interaktif PARADIGMA FUNGSIONAL WACANA Sbg language use ANCANGAN: SAT, IS, EC, Pg MODEL KOMUNIKASI Model Kode: VA Model: IS, EC, CA Model: Pg, SAT 2 3 RUANGLINGKUP MASALAH 1 LATARBELAKANG DAN MASALAH 4 RELEVANSI DAN KEBERMAKNAAN MASALAH ANCANGAN TEORI MODEL PENGEMBANGAN PROPOSAL 5 TUJUAN PENELITIAN 6 9 DEFINISI OPERASIONAL 8 KAJIAN PUSTAKA DAN MODEL TEORITIK 7 ASUMSI RELEVANSI DG KAJIAN TERDAHULU LATARBELAKANG DAN MASALAH ORIENTASIKAN PADA FOKUS YANG SECARA EMPIRIS-ONTOTOLOGIS JELAS KEBERADAANNYA 2 KONTROVERSI KONDISI OBYEKTIF DALAM KEHIDUPAN INDIVIDU, SOSIAL, BUDAYA SECARA REALITIS 3 PRASYARAT YANG HRS DIPENUHI UNTUK MENGHINDARI KEMUNGKINAN TERBURUK Sdh memanfaatkan LANDASAN TEORITIS dan implikasi metodologisnya 1 RUMUSKAN MASALAH PENELTIAN ANDA RUANGLINGKUP URAIAN DENGAN RINCI FOKUS/MASALAH DAN INDIKATORNYA YANG DILANDASI OLEH RUJUKAN PUSTAKA SERTA ALASANNYA SECARA AKADEMIS DISIPLINER RELEVANSI DAN KEBERADAAN MASALAH TERAPAN INTERDISIPLINER TUJUAN PENELITIAN RUMUSKAN TUJUAN PENELITIAN BERDASAR PADA RUANGLINGKUP RELEVANSI DG KAJIAN TERDAHULU PERBEDAAN SUBSTANSI FOKUS TEORI PERSAMAAN ASUMSI •ASUMSI TIDAK BERTENTANGAN DENGAN URARAIN TERDAHULU •ASUMSI SEBENARNYA SUDAH HADIR DALAM URAIAN TERDAHULU •ASUMSI DAPAT DIURAIKAN SECARA HIERARKHIS MULAI DARI ONTOLOGIS HINGGA EPISTIMOLOGIS KAJIAN PUSTAKA DAN MODEL TEORITIK 1 KRITIK TEORITIS •KEUNGGULAN •KELEMAHAN •EKLEKTIK TEORI 3 2 MODEL TEORITIK PENJABARAN KONSEP •KRISTALISASI 2. •JABARAN ABSTRAKSI ONTOLOGIS DAN EPISTIMOLOGIS. •DIAKHIRI DENGAN KERANGKA DIAGRAMATIS ABSTRASI KONSEP TEORITRIS. SECARA SISTEMATIS DENGAN BERPEDOMAN SUBSTANSI FOKUS (ONTOLOGIS) DAN CARA KERJA (EPISTIMOLOGIS) DEFINISI OPERASINAL DEFINISI YANG DAPAT TERUKUR BERBEDA DG DEFINISI FORMAL DAN DEFINISI ILIMIAH (LUAS). •BATASI PADA JUDUL. •PERPEDOMAN PADA FOKUS DAN TUJUAN PENELITIAN