2.Sistem Reproduksi

Download Report

Transcript 2.Sistem Reproduksi

Sistem Reproduksi
Rijalul Fikri
Organ Reproduksi Wanita
Terbagi menjadi genitalia luar dan genitalia
dalam.
Genitalia Luar
Terdiri dari :
Mons veneris
Merupakan bagian yang menonjol meliputi
simpisis yang terdiri dari jaringan dan lemak.
Labia mayora
Lipatan dari kulit di antara kedua paha.
Labia minora
Lipatan di sebelah dalam dari labia mayora.
Klitoris
Sebuah jaringan ikat erektil yang banyak
mengandung urat saraf.
Vestibulum
Merupakan rangga yang berada di antara labia
minora dan di batasi oleh klitoris dan perineum. Dalam
vestibulum bermuara :
 liang senggama (introitus vagina)
 uretra
 kelenjar bartolini dan kelenjar skene
Himen
Lapisan tipis yang menutupi sebagian besar dari
liang senggama.
Perineum
Terletak di antara vulva dan anus
Mons veneris
klitoris
uretra
Labia mayora
vagina
Labia minora
perineum
Genitalia Dalam
Terdiri dari :
Vagina
Berbentuk tabung, dialiri banyak pembuluh
darah dan saraf. Panjangnya ± 7,5 cm, merupakan
penghubung antara introitus vagina dengan uterus.
Pada puncak vagina menonjol leher rahim (serviks
uteri) yang disebut porsio. Bentuk vagina sebelah
dalam berlipat-lipat dan disebut rugae.
Fungsi vagina adalah sebagai saluran
menstruasi, sebagai alat persetubuhan dan sebagai
jalan lahir.
uterus
Tuba fallopi
v.urinaria
vagina
rectum
Uterus
Organ tebal, berotot dan berbentuk buah pir,
terletak di dalam pelvis di antara rectum dan vesica
urinaria. Bentuk dan ukuran uterus sangat berbedabeda tergantung dari usia dan riwayat melahirkan.
Pada anak-anak
: 2 – 3 cm
Pada nullipara
: 6 – 8 cm
Pada multipara
: 8 – 9 cm
Secara anatomis uterus terdiri dari fundus,
korpus, dan serviks uteri. Sedangakan dinding uterus
terdiri dari :
 perimetrium (lapisan peritoneum)
 miometrium (lapisan otot)
 endometrium (selaput lendir)
Lapisan otot pada uterus sangat khas,
di sebelah dalam berbentuk sirkuler dan di
bagian luar berjalan longitudinal. Di antara
kedua lapisan otot tersebut, terdapat
lapisan otot berbentuk oblik.
Fungsi uterus adalah menahan ovum
yang
telah
dibuahi
selama
perkembangannya. Uterus akan menerima
ovum yang telah dibuahi dan akan
tertanam dalam endometrium.
fundus uteri
Tuba fallopi
Corpus uteri
Cervix uteri
vagina
Tuba fallopi
Merupakan saluran yang berjalan ke arah lateral kiri
& kanan. Panjang ± 12 cm dengan dimeter 3 – 8 mm.
Terdiri atas :
a. Pars intertitialis, bagian yang terdapat pada dinding
uterus.
b. Pars isthmica, merupakan bagian yang menyempit.
c. Pars ampularis, bagian yang berbentuk agak lebar,
tempat konsepsi terjadi.
d. Infundibulum, bagian yang terbuka ke arah
abdomen dan mempunyai fimbria.
Fungsi tuba adalah menghantarkan ovum dari ovarium
ke uterus dan menyediakan tempat konsepsi
(pembuahan)
Ovarium
Merupakan kelenjar berbentuk buah kenari
terletak di kiri & kanan uterus di bawah tuba dalam
sebuah lekuk yang disebut fossa ovarica Waldeyeri.
Secara anatomis, ovarium terdiri dari :
a. Bagian luar (korteks), terdapat folikel primordial
b. Bagian dalam (medula), terdapat pembuluh
darah, saraf dan saluran limfe.
Ovarium mempunyai fungsi, yaitu :
a. Memproduksi ovum
b. Memproduksi hormon estrgen & progesteron
Kelenjar Mammae
Merupakan organ accessories. Mammae
terdiri dari jaringan kelenjar, fibrosa dan lemak.
Pada bagian tengah terdapat puting (papilla
mammae) yang dikelilingi oleh areola yang
berwarna kecoklatan.
Jaringan kelenjar mammae terdiri dari 15
– 25 lobus yang dipisahkan oleh jaringan fibrosa
dan jaringan lemak yang bervariasi jumlahnya.
Jaringan lemak
Papilla mammae
Areola mammae
lobus
Ductus lactiferus
Menstruasi
Wanita dewasa yang sehat dan tidak hamil, setiap bulan
secara teratur mengeluarkan darah dari alat kandungannya,
kejadian ini disebut menstruasi. Menstruasi terdiri atas 4
stadium :
Stadium mestruasi (deskuamasi)
Pada masa ini endometrium terlepas dari dinding uterus
disertai dengan perdarahan. Berlangsung antara 3 – 5 hari.
Darah menstruasi tidak membeku oleh karena adanya fermen
yang mencegah terjadinya pembekuan darah.
Stadium postmenstrum (regenerasi)
Setelah perdarahan terhenti, maka luka yang terjadi oleh
pelepasan endometrium akan ditutup oleh selaput lendir yang
baru. Pada saat ini tebal endometrium ± 0,5 mm dan
berlangsung sekitar 4 hari.
Stadium intermenstrum (proliferasi)
Pada stadium ini endometrium tumbuh sampai
3,5 mm tebalnya. Kelenjar tumbuh lebih cepat dan
stadium ini berlangsun sampai hari ke-14 dari hari haid
pertama.
Stadium pramenstrum (sekresi)
Pada stadium ini, endometrium tetap tebalnya
tapi bentuk kelenjar berubah menjadi panjang dan
berliku. Pada stadium ini endometrium sudah siap
untuk menerima ovum yang telah dibuahi. Stadium ini
berlangsung dari hari ke-14 – 28 siklus menstruasi.
Apabila tidak terjadi pembuahan maka
endometrium akan terlepas kembali.
Masa dari hari pertama menstruasi sampai hari
pertama menstruasi yang berikutnya disebut siklus
haid. Siklus haid yang normal antara 3 – 5 minggu,
dengan rata-rata 28 hari.
Ovulasi
Merupakan peristiwa keluarnya ovum (sel telur)
dari folikel de Graaf. Saat ovulasi ini penting diketahui
untuk menentukan masa subur (fertil) dari seorang
wanita, karena fertilisasi (kehamilan) hanya mungkin
bila coitus terjadi sekitar saat ovulasi.
Ovulasi terjadi ± 14 hari sebelum haid yang akan
datang.
Organ Reproduksi Pria
Genitalia pada pria tidak terpisah dengan
saluran uretra. Genitalia pria terbagi atas 3 bagian,
yaitu :
1. Kelenjar, terdiri atas :
 Testis
 Vesica seminalis
 Prostat & bulbouretralis
2. Duktus, terdiri dari :
 Epididimis
 Duktus seminalis
 Uretra
3. Bangun penyambung, terdiri atas :
 Skrotum
 Penis
v.urinaria
prostat
Duktus deferens
penis
bulbouretralis
testis
epididimis
scrotum
Vesica seminalis
Kelenjar
Testis
Berbentuk seperti telur, banyaknya 2 buah. Terletak
menggantung pada urat spermatik di dalam scrotum. Fungsi
testis adalah membentuk spermatozoa di tubulus
seminiferus dan menghasilkan testosteron.
Vesica seminalis
Kelenjar dengan panjang 5 – 10 cm, berbentuk
kantong seperti huruf S. Berfungsi menghasilkan sekret yang
memberi suasana alkalis pada cairan semen (air mani).
Prostat & bulbouretralis
Terletak di bawah vesica urinaria. Berfungi
mengeluarkan sekret yang bergabung dengan cairan dari
testis, vesika seminalis & bulbouretralis dalam membentuk
semen.
epididimis
Tub.seminiferus
Lobus testis
d.deferens
Tubulus rectus
Duktus
Merupakan saluran ejakulatorius yang berfungsi
mengalirkan semen (air mani) keluar dari tubuh. Duktus ini
terdiri atas 3 bagian besar yaitu epididimis, duktus seminalis
dan uretra yang merupakan saluran terakhir.
Epididimis merupakan saluran yang keluar dari testis
yang berfungsi menghantar sperma. Epididimis terus berjalan
dan akhirnya menjadi duktus deferens. Duktus deferens akan
bergabung dengan duktus seminalis dan membentuk saluran
ejakulatorius yang bermuara pada prostat.
Uretra merupakan saluran kemih pada pria yang
sekaligus berfungsi sebagai saluran ejakulatorius. Pengeluaran
urine tidak bersamaan dengan pengeluaran semen (air mani)
karena diatur oleh kontraksi prosat.
Ductus ejaculatorius
Ductus seminalis
Ductus deferens
epididimis
Bangun Penyambung
Scrotum
Merupakan kantong yang menggantung di dasar pelvis,
tempat sepasang testis tersimpan. Scrotum terdiri atas lapisan
kulit tanpa lemak. Di dalam scrotum terdapat m.cremaster
yang berfungsi menggantung testis.
Penis
Terletak menggantung di depan scrotum. Bagian ujung
penis disebut glan penis, bagian tengah disebut korpus dan
pangkalnya disebut radiks penis. Glan penis tertutup oleh kulit
yang disebut preputium.
Penis merupakan jaringan erektil yang mengandung
banyak sekali pembuluh darah. Penis berfungsi menghantarkan
spermatozoa sampai ke pintu vagina.
Spermatogenesis
Merupakan proses terbentuknya sel sperma
(spermatozoa). Proses pembentukan spermatozoa
terjadi di testis, tepatnya pada tubulus seminiferus.
Pada tubulus seminiferus banyak mengandung
epitel germinativum yang disebut spermatogenia.
Spermatogenia akan membesar menjadi spermatosit
primer. Spermatosit primer akan mengalami
pembelahan
menjadi
spermatosit
sekunder.
Selanjutnya spermatosit sekunder akan membelah lagi
menjadi spermatid. Dan akhirnya tidak terjadi
pembelahan lagi sehingga spermatid akan mengalami
proses pematangan menjadi spermatozoa yang terdiri
atas kepala, leher dan ekor.
Spermatogonia
Spermatosit
primer
Spermatosit
sekunder
spermatid
spermatid
Spermatosit
sekunder
spermatid
spermatid
Spermatogenesis berlangsung terus
menerus sepanjang kehidupan setelah masa
pubertas. Spermatozoa disimpan di epididimis
dan duktus deferens, dan kesuburannya dapat
bertahan sampai 42 hari. Jika tidak terjadi
ejakulasi, spermatozoa akan diserap kembali
oleh tubuh. Setelah ejakulasi, sperma dapat
bertahan selama 24 – 72 jam dalam suhu
tubuh.
Thank’s nah…!!!
Sampai jumpa n Bye2..!!