Saluran Cerna 4 - aimarusciencemania

Download Report

Transcript Saluran Cerna 4 - aimarusciencemania

STRUKTUR dan FUNGSI KELENJAR
PENCERNAAN
(Submandibula, Sublingual, dan Parotis)
Disusun oleh :
Eny Irmawati
0910211079
Pendahuluan
Kelenjar-kelenjar yang berhubungan dengan saluran cerna adalah :
1.
Kelenjar liur
fungsi : membasahi dan melumasi rongga mulut serta isinya
2.
Kelenjar pankreas
fungsi : menghasilkan enzim pencernaan yang bekerja diusus kecil dan
menghasilkan hormon insulin dan glukogen ke dalam aliran darah.
3.
Kelenjar hati
Fungsi : menghasilkan empedu, cairan penting untuk pencernaan lemak.
Kelenjar Liur
Kelenjar liur (saliva) adalah kelenjar eksokrin yang mensekresikan cairan ludah
(saliva) ke dalam rongga mulut. Kelenjar ludah terdapat besar kecil pada tunica
mukosa rongga mulut.Kelenjar eksokrin dalam mulut menghasilkan air liur yang
memiliki fungsi digestif, pelumas, dan imunologis. Pembentukan kelenjar ludah
dimulai pada awal kehidupan fetus (4-12minggu) sebagai invaginasi epitel mulut yang
akan berdiferensiasi ke dalam duktus dan jaringan asinar.
Komposisi kelenjar saliva
1. Komponen anorganik terbanyak adalah sodium, potassium (sebagai kation),
khlorida, dan bikarbonat (sebagai anion-nya).
2. Komponen organik pada saliva meliputi protein yang berupa enzim amilase,
maltose, serum albumin, asam urat, kretinin, mucin, vitamin C, beberapa asam
amino, lisosim, laktat, dan beberapa hormon seperti testosteron dan kortisol
3. Selain itu, saliva juga mengandung CO2,O2, dan N2, dan juga mengandung
immunoglobin, IgA dan IgG dengan konsentrasi rata-rata 9,4 dan 0,32 mg%.
4. Saliva terdiri dari; 99,5% air dan 0.05% serosa. Fisik produksinya 1500 ml/hari,
dengan PH=7,0 (6,2-7,6).
Struktur-struktur kelenjar saliva
Tiap-tiap kelenjar sebagai suatu organ terdiri dari:
1. Parenkim, yaitu bagian kelenjar yang terdiri dari asinus-asinus dan duktus-duktus
bercabang.
2. Stroma / jaringan ikat interstisial yang merupakan jaringan antara asinus dan duktus
tersebut. Jaringan ikat ini membungkus organ (kapsel) dan masuk kedalam organ
dan membagi organ tersebut menjadi lobus dan lobulus. Pada jaringan ikat tersebut
ditemukan duktus kelenjar, pembuluh darah,serat saraf dan lemak.
Berdasarkan ukurannya kelenjar saliva terdiri dari 2 jenis, yaitu :
A. Kelenjar saliva mayor terdiri dari:
1.
Kelenjar bawah telinga (parotis)
2.
Kelenjar bawah rahang (submandibularis)
3.
Kelenjar bawah lidah (sublingualis)
Ketiga kelenjar ini masing-masing berpasangan kiri-kanan dan dibina atas unit-unit alveoli
yang disebut adenomer.
B. Kelenjar Saliva Minor
Kebanyakan kelenjar ludah merupakan kelenjar kecil-kecil yang terletak di dalam mukosa
atau submukosa (hanya menyumbangkan 5% dari pengeluaran ludah dalam 24 jam) yang diberi
nama sesuai lokasinya atau nama pakar yang menemukannya. Semua kelenjar ludah
mengeluarkan sekretnya kedalam rongga mulut.
• Kelenjar labial (glandula labialis)
• Kelenjar bukal (glandula bukalis)
• Kelenjar Bladin-Nuhn ( Glandula lingualis anterior)
• Kelenjar Von Ebner (Gustatory Gland = albuminous gland)
• Kelenjar Weber
Kelenjar saliva mayor terdiri dari beberapa jenis sel :
1. Unit sekretori
Terdiri dari : sel-sel asinar , duktus interkalaris , duktus striata , dan main excretory
ducts. Sebagai tambahan kepada sel-sel ini yang bertanggung jawab besar untuk
sekresi dan modifikasi dari saliva, sel-sel plasma juga berkontribusi pada sekresi
saliva, setidaknya pada kelenjar minor.
2. Unit non sekretori
Terdiri dari myoepitel sel dan sel saraf
1.
Unit Sekretori
Sel-sel asinar
Merupakan unit sekretori sel. Mengandung olyco protein, protein dan elektrolit. Menurut
sekretnya , asinus dapat dibedakan menjadi asinus serus, mukus, dan tercampur.
a. Sel Serosa
Struktur
- Berbentuk piramid
- Bertempat diatas lamina basal
- Sekretnya encer
- Terdapat pada kelenjar parotis
- Pengecatan HE bewarna ungu kemerahan
- Lumennya sempit
- Batas sel sukar dilihat dan antara sel terdapat kanalikuli sekretoris interseluler
- Inti sel bulat kearah basal
- Struktur ini dapat disamakan dengan anggur pada tangkainya yang sesuai dengan sistem
saluran.Terdapat sel myoepitel diantara sel kelenjar dan membran basal yang dapat
berkontraksi untuk membantu mengeluarkan sekret asinus
Fungsi :
- Penghasil protein terpolarisasi
b. Sel Mukosa
Struktur
- Sekretnya kental
- Terdapat pada kelenjar saliva minor / tambahan / kecil-kecil
- Pengecatan HE berwarna jernih kebiruan
- Lumennya besar
- Inti sel pipih kearah basal
- Terdapat sel myoepitel
- Berbentuk kuboid sampai silindris
- Intinya lonjong dan berdesak ke basal sel
- Sel mukosa seringkali disusun berupa tubul, terdiri atas deretan sel sekresi silindris
yang mengelilingi lumen.
Fungsi :
Sel penghasil mukus
c. Asinus Campuran
Asinus campuran,Yang dimaksud dengan kelenjar-kelenjar yang mempunyai asinus
tercampur, adalah kelenjar-kelenjar yang mempunyai baik asinus serus maupun asinus
asinus mukus sebagai parenkimnya. sel-sel mukus sering didapatkan dekat duktus
sedangkan sel-sel serus pada bagian yang jauh dari duktus.
d. Sistem Duktus
Saluran kelenjar ludah terdiri dari beberapa bagian yang panjangnya berbeda-beda
menurut jenis kelenjar. Jika dipandang dari segi lobulasi, ada yang letaknya
intralobularis dan ada yang interlobularis.
Fungsi :
Tempat sekresi
2. Unit Non Sekretori
a. Sel Myoepitel
Ditemukan dalam lamina basal epitel kelenjar dan epitel duktus dari kelenjar
liur.Terdapat dalam asinar, Fungsinya untuk mengatur pergerakan saliva dari asinar ke
sistem duktus dengan cara kontraksi asinar.
b. Saraf kelenjar ludah
Kelenjar ludah disarafi oleh saraf simpatis dan parasimpatis
Saraf parasimpatis
: merangsang keluarnya saliva
Saraf simpatis
: merangsang reseptor α dan β
Fungsi Kelenjar liur
a. Menghaluskan dan membentuk makanan menjadi bolus-bolus sehingga dapat
ditelan dengan mudah.
b. Melarutkan makanan secara kimia untuk pengecapan rasa.
c. Melembabkan dan melumasi makanan sehingga dapat ditelan.
d. Saliva juga memberikan kelembaban pada bibir dan lidah sehingga terhindar dari
kekeringan.
e. Membersihkan rongga mulut dari sisa-sisa makanan dan kuman.
f. Mempunyai aktivitas antibacterial dan sistem buffer.
g. Memecah karbohidrat,zat tepung menjadi polisakarida dan maltose, suatu
disakarida. ( karena adanya enzim amilase dalam saliva).
h. Berfungsi untuk membersihkan rongga mulut dan gigi serta mencegah kerusakan
gigi oleh karena ada zat antibakteri dan antibodi dalam saliva.
i. Mencegah kerusakan dan erosi pada gigi.
j. Meminimalisir keasaman dalam rongga mulut, mencegah kerusakan struktur gigi
saat terjadi muntah.
k. Proses remineralisasi karena dalam saliva terkandung Ion-ion seperti Ca, P.
l. Membantu proses bicara dengan memudahkan gerakan bibir dan lidah.
The morphology of the major salivary glands is characterized by three types of secretory unit. In the
parotid ( A ) the intercalated duct ( I ) is longer than in the submaxillary ( B ) and sublingual glands
( C ). In contrast, the striated duct ( S ) is longer in the submaxillary gland. Sebaceous glands are
more frequent in the parotid gland; in the sublingual gland. the intralobular ducts are inconspicuous.
Kelenjar Parotis
-
-
-
Kelenjar parotis adalah kelenjar tubuloasinar bercabang dan merupakan kelenjar
ludah terbesar . Kelenjar parotis dibungkus oleh jaringan ikat padat, mengandung
banyak sel plasma dan limfosit.
Mengandung sejumlah besar enzim antara lain amilase lisozim, fosfatase asam,
aldolase, dan kolinesterase.
Jaringan ikat masuk kedalam parenkim dan membagi organ menjadi beberapa lobus
dan lobulus
Bagian sekresinya hampir seluruhnya adalah sel serosa. Pada manusia sel ini juga
memberi reaksi PAS positif, menandakan adanya polisakarida.
Saluran keluar utama ( duktus interlobaris) disebut duktus stenon (stenson) terdiri
dari epitel berlapis semu.
Kearah dalam organ duktus ini bercabang-cabang menjadi duktus interlobularis
dengan sel-sel epitel berlapis silindris
-
-
Duktus interlobularis tadi kemudian bercabang-cabang menjadi duktus
intralobularis. Kebanyakan duktus intralobularis merupakan duktus Pfluger yang
mempunyai epitel selapis silindris yang bersifat acidophil dan menunjukkan garisgaris basal.
Duktus interkalaris pada umumnya panjang dan menunjukkan percabangan.
Duktus sekretori agak pendek.
Sel-selnya pipih dan memanjang.
Pada jaringan ikat interlobaris dan interlobularis terlihat banyak lemak yang
berhubungan dengan “kumpulan lemak bichat” (Fat depat of bichat). Juga pada
jaringan tersebut terlihat cabang-cabang dari Nervus Facialis dan pembuluh darah.
Fungsi
- Sel plasma menghasilkan imunoglobulin
IgA yang bergabung dengan komponen
sekresi.
- Kompleks IgA sekret yang dilepaskan ke
dalam air liur tahan terhadap pencernaan
enzimatik dan merupakan mekanisme
pertahanan imunologis terhadap patogen
yang terdapat dalam rongga mulut.
Serous-type acini of a parotid gland, with dense secretory granules.
Intercalated duct of parotid gland. Some secretory granules ( SG ) and secretory
capillaries ( SC ) are present on the apical side. On the external surface, myoepithelial
cell prolongations ( MC ) are found ( —10,300). B.Drawing of an intercalated ductal
cell.
Kelenjar Submandibular
-
-
-
Kelenjar submandibular adalah kelenjar tubulasinar bercabang.
Bagian sekresinya mengandung sel serosa dan mukosa. Sel-sel ini bertanggung
jawab atas adanya aktifitas amilolitik lemah dalam kelenjar liur.
Sel serosa mengandung granul sekresi protein yang pas positif karena adanya unsur
karbohidrat.
Kelenjar ini terletak disebelah dalam korpus mandibula dan mempunyai duktus
ekretoris (Duktus Wharton) yang bermuara pada dasar rongga mulut pada frenulum
lidah , dibelakang gigi seri bawah.
Merupakan kelenjar yang memproduksi air liur terbanyak.
Seperti juga kelenjar parotis, kelenjar ini diliputi kapsel yang terdiri dari jaringan
ikat padat yang juga masuk ke dalam organ dan membagi organ tersebut menjadi
beberapa lobulus.
Percabangan duktusnya sama dengan glandula parotis demikian pula sel-selnya
Fungsinya
Sel-sel yang membentuk demilum pada kelenjar submandibularis mengandung dan
mengeluarkan enzim lisozim, yanng aktifitas utamanyaialah untuk menghidrolisis
dinding bakteri tertentu.
Histologic section of a submaxillary gland. In mixed units ( arrows ), serous cells
are grouped in a crescent-shaped formation on the periphery of the acini, whereas
the mucous cells ( m ) are in direct contact with the duct system.
Immunostaining for high-molecular weight cytokeratin in a submaxillary gland.
The acini are unstained, but intercalated, striated, and excretory ducts show a
progressive immunoreaction (peroxidase-antiperoxidase method).
Kelenjar Sublingual
-
Merupakan kelenjar terkecil dari kelenjar-kelenjar ludah besar.
Glandula sublingualis tidak memiliki kapsel yang jelas tetapi memiliki septa-septa
jaringan ikat yang jelas/tebal.
Merupakan kelenjar tercampur dimana bagian besar asinusnya adalah mukus murni.
Duktus ekskretoris sama dengan glandula parotis.
Pada jaringan ikat interlobularis tidak terdapat lemak sebagai glandula parotis
Seperti kelenjar submandibularis, kelenjar ini adalah kelenjar tubuloasinar
bercabang dibentuk oleh sel serosa dan mukosa.
Sel utamanya adalah sel mukosa dan sel serosanya hanya menyusun demilum pada
asinus mukosa.
Kelenjar liur pada lidah terletak di tiga tempat :
1.
Di bagian tengah agak ke ujung lidah
2.
Di bagian belakang lidah
3.
Pada akar lidah
Saluran ketiga macam kelenjar bermuara dibawah lidah.
Fungsinya
Sel-selnya mengandung dan mengeluarkan enzim lisozim, yanng aktifitas utamanya
ialah untuk menghidrolisis dinding bakteri tertentu.
Mucous-type acini of the sublingual gland; they are larger and more
irregular than the serous and mixed types. Note an inconspicuous duct
system.
Sekresi kelenjar ludah
1. Saliva atau ludah merupakan campuran dari beberapa sekresi kelenjar ludah.
Sekresi normal saliva sehari berkisar antara 800 – 1500 ml.
2. Sekresi kelenjar ludah dapat terjadi oleh beberapa faktor, yaitu : reflek saraf,
rangsangan mekanis, rangsangan kimaiwi.
3. Bahan makanan dan zat kimia dapat memberi rangsangan langsung pada mukosa
mulut.
4. Bahan makanan juga dapat merangsang serat saraf eferens yang berasal dari bagian
thorakal
5. Sekresi air ludah dapat pula timbul secara reflektoris hanya dengan jalan mencium
bau makanan, melihat makanan, atau dengan memikirkan dan membayangkan
makanan saja.
6. Saliva mengandung 2 tipe sekresi protein yang utama yaitu : sekresi serus (
merupakan enzim untuk mencernakan serat ptyalin) , sekresi mukus (untuk
pelumasan dan perlindungan permukaan).
Faktor yang mempengaruhi sekresi saliva :
- Irama siang malam
- Sifat dan besar stimulus
- Tipe kelenjar
- Diet
- Umur, jenis kelamin dan fisiologi seseorang
- Kadar hormon
- Elektrolit - Kapasitas buffer
- Obat-obatan
- Gerak badan
•
•
•
•
•
•
Junqueira L. carlos dan Carneiro Jose,Dkk. 1998. Histologi dasar. Jakarta :
Kedokteran EGC
Yatim Wildan. 1990. Biologi Modern Histologi. Bandung : Tarsito
http://arbl.cvmbs.colostate.edu/hbooks/pathphys/digestion/pregastric/salivary.html
http://www.fpnotebook.com/ENT59.htm
http://en.wikipedia.org/wiki/Saliva#Role_in_emesis
http://www.scribd.com/doc/26918623/Pencernaan-Manusia