sistem reproduksi pria

Download Report

Transcript sistem reproduksi pria

TERMINOLOGI II
PATOLOGI SISTEM REPRODUKSI PRIA
By: Sarah Suzanna,dr.
Farida Gustini,drg
Alat-alat Reproduksi pada Manusia
Laki-laki
Alat reproduksi lakilaki terdiri dari:
- Sepasang testis
- Saluran-saluran
kelamin
- Kelenjar-kelenjar
tambahan
- Penis
Alat-alat Reproduksi pada Laki-laki
Testis: kelenjar
kelamin penghasil
sperma dan
hormon testosteron
Alat-alat Reproduksi pada Laki-laki
Saluran kelamin
Vasa eferentia: menampung
sperma
Epididimis: mengabsorpsi
sperma hingga kental dan
menyimpan sperma
sementara (3 minggu)
Vas deferens: saluran
penghubung epididimis
dengan uretra pada penis.
Dibagian ujungnya terdapat
saluran ejakulasi
Uretra merupakan saluran untuk
mengeluarkan sperma dan
urine
Alat-alat Reproduksi pada Laki-laki
Kelenjar tambahan:
Vesika seminalis:
Merupakan kantong semen
(mani) yang dindingnya
menghasilkan cairanlendir
yang mengandung fruktosa,
asam askorbat dan asam
amino sebagai makanan
dan pelindung sperma
sebelum membuahi ovum
Semen (mani) adalah cairan
yang terdiri dari sperma
dan cairan yang dihasilkan
oleh beberapa kelenjar
Alat-alat Reproduksi pada Laki-laki
Kelenjar tambahan:
- Kelenjar prostat:
Menghasilkan cairan basa
berwarna putih susu.
Cairan ini berfungsi untuk
menetralkan sifat asam
pada saluran vasa
eferentia dan cairan
pada vagina sehingga
sperma dapat
bergerak dengan aktif
Alat-alat Reproduksi pada Laki-laki
Kelenjar tambahan:
- Kelenjar cowperi
(bulbouretralis):
Penghasil cairan
pelicin
Alat-alat Reproduksi pada Laki-laki
Penis:
Merupakan alat
kelamin luar yang
berfungsi untuk
memasukan sperma
kedalam tubuh
wanita.
FISIOLOGI REPRODUKSI
LAKI-LAKI
Perkembangan Sperma





Spermatogenesis adalah perkembangan
spermatogonia menjadi spermatozoa.
Berlangsung 64 hari.
Spermatogonia berkembang menjadi spermatozit
primer.
Spermatozit primer menjadi spermatozit sekunder.
Spermatozit sekunder berkembang menjadi
spermatid.



Tahap akhir spermatogenesis adalah pematangan
spermatid menjadi spermatozoa.
Ukuran spermatozoa adalah 60 mikron.
Spermatozoa terdiri dari kepala, badan dan ekor.
Mekanisme Ereksi dan Ejakulasi



Ereksi adalah salah satu fungsi vaskuler korpus
kavernosum di bawah pengendalian saraf otonom.
Pada kondisi biasa, saraf simpatis menyebabkan
kontriksi arteriol yang menuju ke korpus kavernosa,
sehingga aliran darah yang menuju ke sana sedikit.
Pada rangsangan seksual atau yang lain, maka saraf
para simpatis akan menyebabkan dilatasi arteriol
yang menuju ke kavernosa.


Sehingga sinusoid pada korpus kavernosa dipenuhi
darah, dan vena menjadi tertekan, sehingga darah
tetap berada di sinusoid korpus kavernosa. Penis
menjadi keras.
Ketika timbul ejakulasi, saraf simpatis menyebabkan
konstriksi arteriol, sehingga aliran darah yang ke
kavernosa mengecil. Darah dari sinusoid korpus
kavernosa mengalir ke vena, penis menjadi lunak.



Ejakulasi adalah mekanisme keluarnya cairan
sperma.
Impuls simpatis menyebabkan kontraksi peristaltik di
duktus testis, epididimis, dan duktus deferen
menyebabkan sperma mengalir ke sepanjang
saluran.
Impuls parasimpatis menyebabkan otot
bulbokavernosum berkontraksi secara berirama,
menyebabkan cairan semen keluar.



Volume cairan semen yang dikeluarkan pada
ejakulasi sekitar 1 – 10 ml, rata-rata 3 ml.
Tiap ml cairan semen mengandung 50 juta – 120
juta spermatozoa.
Setelah ejakulasi, spermatozoa dapat bertahan
hidup 24-72 jam dalam organ reproduksi wanita.
Hormon pada Laki-laki



FSH menstimulir spematogenesis.
LH mentimulir Sel Interstitiil Leydig untuk
memproduksi Testosteron.
Testosteron bertanggung jawab dalam perubahan
fisik laki-laki terutama organ seks sekundernya.
Patologi St.Reproduksi Pria menurut
ICD-X chapter XIV
Patologi St. Reproduksi pria
Kelainan/Penyakit
Keterangan
1. Hiperplasia prostat
•Definisi : pertumbuhan jinak pada kelenjar prostat, yang
menyebabkan prostat membesar, sering terjadi pada pria
di atas 50 tahun.
•Etiologi : perubahan kadar hormon yang terjadi karena
proses penuaan.
• Gejala : awalnya sulit memulai perkemihan, rasa tak
tuntas sesudah berkemih, nokturia (berkemih malam hari),
inkontinensia uri (beser), nyeri perut bagian bawah, bisa
terjadi infeksi kandung kemih.
• Terapi : obat2an, pembedahan
2. Prostatitis
• Definisi : peradangan pada kelenjar prostat
• Etiologi : biasanya tidak diketahui, sebagian karena
penyebaran infeksi bakteri dari saluran kemih
•Gejala : nyeri di selangkangan, daerah antara penis dan
anus serta punggung bagian bawah, demam dan
menggigil, sering berkemih dan mengalami desakan untuk
berkemih, hematuri (air kemihnya mengandung darah),
bisa terjadi impotensi
•Terapi : obat2 pereda nyeri, antibiotik
Cont’..
Kelainan/penyakit
Keterangan
3. Hidrokel
• Definisi : penimbunan cairan di dalam selaput yang
membungkus testis, yang menyebabkan pembengkakan
lunak pada salah satu testis.
Hidrokel bisa merupakan bawaan lahir atau didapat di
kemudian hari; bisa hanya menyerang salah satu maupun
kedua sisi skrotum
• Etiologi : adanya kegagalan penutupan saluran tempat
turunnya testis dari rongga perut ke dalam skrotum,
peradangan pada testis/epididimis
• Gejala : Testis membesar, unilateral, lunak
• Terapi : umumnya tidak perlu, dapat diaspirasi
4. Spermatokel
• Definisi : suatu massa di dalam skrotum yang menyerupai
kista, yang mengandung cairan dan sel sperma yang mati.
• Terapi : Jika ukurannya besar dan mengganggu, bisa
dilakukan pembedahan untuk mengangkatnya.
Cont’..
Kelainan/penyakit
Keterangan
5. Varikokel (Varicocelle) • Definisi : varises di dalam skrotum.
• Etiologi : kelainan pada katup vena di sepanjang korda
spermatika. Kelainan katup ini menghambat aliran darah
sehingga darah mengalir kembali dan terjadi pelebaran
vena.
• Gejala : teraba sebagai massa yang berkelok-kelok di
sepanjang korda spermatika
• Terapi : penggunaan penyangga skrotum, ligasi
(pengikatan) pembuluh darah vena skrotum
6. Torsio Testis
• Definisi : terpuntir/melilitnya korda spermatika, yang
menyebabkan terputusnya aliran darah ke testis (buah
zakar) dan struktur jaringan di dalam skrotum (kantung
zakar).
• Etiologi : perkembangan abnormal dari korda spermatika
atau selaput yang membungkus testis, post trauma.
• Terapi : pembedahan
Cont’..
Kelainan/penyakit
Keterangan
7. Orkitis (Orchitis)
• Definisi : peradangan pada salah satu atau kedua testis
(buah zakar).
• Etiologi : bakteri atau virus (Mumps  Gondongan)
• Gejala : pembengkakan skrotum, testis yang terkena terasa
berat, membengkak dan teraba lunak, Pembengkakan
selangkangan pada sisi testis yang terkena, demam,dari
penis keluar nanah,nyeri ketika berkemih (disuria), nyeri ketika
melakukan hubungan seksual atau ketika ejakulasi,nyeri
selangkangan,nyeri testis, bisa terjadi ketika buang air besar
atau mengedan,semen mengandung darah.
• Terapi : kompres air es, obat2an
8. Epididimitis
• Definisi : peradangan pada epididimis.
• Etiologi :bakteri (infeksi saluran kemih, infeksi menular
seksual, berhubungan dengan prostatitis), komplikasi
pemasangan kateter, prostatektomi
• Terapi : obat2an
Cont’..
Kelainan/penyakit
Keterangan
12. Infertilitas
Azoospermia
Oligospermia
Azoospermia
• tidak terdapat sperma dalam semen/ mani atau sperma
< 5 juta/ml cairan mani
• etiologi : kurangnya produksi sperma, tersumbatnya
saluran sperma  gangguan transportasi sperma
• terapi : operasi
Oligospermia
• jumlah sperma yg kurang (< 20 juta/mm dalam sekali
ejakulasi)
• etiologi : kelelahan, kegemukan, kebiasaan merokok dan
minum minuman keras, stress berkepanjangan pengaruh
lingkungan (radiasi atau bekerja di lingkungan yang tinggi
cemarannya, seperti kawasan industri), suhu di sekitar testis
yang terlalu panas, memakai celana yang terlalu ketat ,
ketidakseimbangan hormon testosteron,
varicocele (pembesaran pembuluh darah vena di buah
zakar),infeksi ,kelainan kromosom
• terapi : olahraga, makanan sehat
Cont’..
Kelainan/penyakit
Keterangan
10. Fimosis, Parafimosis
Fimosis (Phimosis)
• adalah penyempitan pada prepusium. Kelainan ini juga
menyebabkan bayi/anak sukar berkemih. Kadang-kadang kulit
prepusium menggelembung seperti balon.
• etiologi : ruang di antara kutup dan penis tidak berkembang
dengan baik  kulup menjadi melekat pada kepala penis, sehingga
sulit ditarik ke arah pangkal.
• terapi : obat2an, sirkumsisi
Parafimosis (Paraphymosis)
• kulit depan penis yang tertarik tidak dapat ditarik kembali melalui
glans penis.
• terapi : sirkumsisi.
11. Balanitis
• Definisi : peradangan menyeluruh pada kepala penis (glans penis)
dan kulitnya.
• Etiologi : infeksi jamur atau bakteri di bawah kulit pada penis yang
tidak disunat.
• Gejala : Penis menjadi nyeri, gatal-gatal, kemerahan dan
membengkak, serta bisa menyebabkan terjadinya penyempitan
uretra.
Penderita balanopostitis di kemudian hari bisa menderita balanitis
xerotika oblitterans, fimosis, parafimosis dan kanker.
• Terapi : sirkumsisi, higiene
Cont’..
Kelainan/penyakit
Keterangan
12. Priapismus
• Definisi : suatu keadaan di mana terjadi ereksi penis yang
berkepanjangan tanpa diikuti hasrat seksual dan disertai dengan
rasa nyeri
Etiologi : tidak diketahui (primer), Kelainan pembekuan darah,
trauma genitalia, gangguan neurogen (pada waktu menjalani
anestesi regional atau pada penderita paraplegia), penyakit
keganasan, Pemakaian obat - obat tertentu dan zat kimia tertentu
(alkohol, psikotropik, dan antihipertensi)
Terapi : kompres dingin, irigasi intra kavernosa
13. Peyronie’s diseases
• Definisi : suatu keadaan yang ditandai dengan terbentuknya
plak atau benjolan keras pada penis
• Etiologi : trauma jaringan  bekuan darah pada jaringan
erektil
• Gejala : nyeri, saat ereksi penis melengkung
•Terapi : dapat menghilang sendiri, bila gagal  pembedahan
14. Kanker penis
• Definisi : keganasan sel2 epitel penis
• Etiologi : diduga smegma, virus HPV
• Terapi : kemoterapi, penyinaran, penektomi parsial atau total
Cont’..
Kelainan/penyakit
Keterangan
15. Impotensia = Disfungsi
ereksi
•Definisi : ketidakmampuan untuk memulai dan mempertahankan
ereksi.
• Etiologi : Kelainan pembuluh darah , Kelainan persarafan, Obatobatan, Kelainan pada penis, Masalah psikis yang mempengaruhi
gairah seksual
• Terapi : tergantung penyebab
16. Hipospadia, Epispadia,
Hipospadia
• suatu keadaan dimana uretra terbuka di permukaan bawah
penis, skrotum atau peritonium
• etiologi : gangguan hormonal, genetik, lingkungan
• terapi : pembedahan
Epispadia
• orifisium uretra terletak pada bagian dorsal batang penis
SEKIAN DULU
SELAMAT BELAJAR