KULTUR ORGANISASI

Download Report

Transcript KULTUR ORGANISASI

KULTUR ORGANISASI
Kelompok 5:
Charistantya Tegar Aganta (115030200111007)
Nurbayitillah Khatami (115030200111009)
Faisal Arif Pratama (115030201111004)
M. Rahmad Muntazar (115030207111002)
Pepi Mulita Sari (115030207111014)
Isa Bharoka (115030207111017)
Onovio Bagus P (115030207111019)
DEFINISI

Kiranya ada kesepakatan yang luas bahwa
kultur organisasi (organizational culture)
mengacu pada sebuah sistem makna bersama
yang di anut oleh para anggota yang
membedakan organisasi tersebut dengan
organisasi lainya. Sistem makna bersama ini,
ketika dicermati secara lebih seksama, adalah
sekumpulan karakteristik kunci yang dijunjung
tinggi oleh organisasi.
KARAKTERISTIK UTAMA HAKIKAT KULTUR
SEBUAH ORGANISASI:
Inovasi dan keberanian mengambil resiko
 Perhatian pada hal-hal rinci
 Orientasi hasil
 Orientasi orang
 Orientasi tim
 Keagresifan
 Stabilitas

KULTUR ADALAH SUATU ISTILAH DESKRIPTIF

Kultur organisasi berkaitan dengan bagaimana
karyawan memahami karakteristik kultur suatu
organisasi, bukan dengan apakah mereka
menyukai karakteristik itu atau tidak, kultur
organisasi adalah suatu istilah deskriptif. Ini
penting karena hal ini membedakan konsep ini
dari konsep kepuasan kerja.
APAKAH ORGANISASI MEMILIKI KULTUR
YANG SERAGAM?
Kultur organisasi mewakili sebuah persepsi yang sama
dari para anggota organisasi. Kita bisa berharap bahwa
individu-individu yang memiliki latar belakang yang
berbeda atau berada di tingkatan yang tidak sama dalam
organisasi akan memahami kultur organisasi dengan
pengertian yang serupa.
Namun, pengakuan bahwa kultur organisasi memiliki
pengertian yang sama tidak berarti bahwa tidak
dimungkinkan adanya subkultur di dalam kultur
tertentu. Sebagian besar organisasi memiliki kultur
dominan dan banyak subkultur.
Kultur
Kuat versus Kultur Lemah
Kultur versus Formalisasi
Kultur Organisasi versus Kultur
Nasional
FUNGSI-FUNGSI KULTUR
1.
2.
3.
4.
5.
Sebagai penentu batas-batas
Memuat rasa identitas anggota organisasi
Memfasilitasi lahirnya komitmen terhadap
sesuatu yang lebih besar daripada kepentingan
individu
Meningkatkan stabilitas sistem sosial
Sebagai mekanisme sense-making serta kendali
yang menuntun dan membentuk sikap dan
perilaku karyawan
KULTUR SEBAGAI BEBAN
Hambatan untuk Perubahan
 Hambatan bagi Keragaman
 Hambatan bagi Akuisisi dan Merger

MEMPERTAHANKAN KELANGSUNGAN HIDUP
KULTUR
Praktik seleksi
 Tindakan manajemen puncak
 Metode sosialisasi, terdiri dari 3 tahap:

1.
2.
3.
Prakedatangan
Perjumpaan
Metamorfosis
Ritual adalah serangkaian aktivitas berulang
yang mengungkapkan dan memperkuat nilainilai dasar dari organisasi sasaran apa yang
terpenting, orang mana yang penting, dan orang
mana yang bisa dikeluarkan.
 Bahasa digunakan sebagai sarana untuk
mengidentifikasi anggota dari sebuah kultur
atau subkultur.

MENCIPTAKAN KULTUR ORGANISASI YANG
ETIS
Jadilah model peran yang visible
 Komunikasikan harapan-harapan yang etis
 Berikan pelatihan etis
 Secara nyata, berikan penghargaan atas
tindakan etis dan beri hukuman terhadap
tindakan yang tidak etis
 Berikan mekanisme perlindungan

VARIABEL-VARIABEL KUNCI YANG
MEMBENTUK KULTUR TANGGAP PELANGGAN
1.
2.
3.
4.
5.
Jenis karyawan itu sendiri
Tingkat formalisasi yang rendah
Penguatan sistem formalisasi yang luas
Keterampilan mendengarkan yang baik
Kejelasan peran
TINDAKAN MANAJERIAL
Seleksi
 Pelatihan dan Sosialisasi
 Desain Struktur
 Pemberdayaan
 Kepemimpinan
 Evaluasi Kinerja
 Sistem Imbalan

SPIRITUALITAS DAN KULTUR ORGANISASI
Spiritualitas adalah menyadari bahwa manusia
memiliki kehidupan batin yang tumbuh dan
ditumbuhkan oleh pekerjaan yang bermakna
yang berlangsung dalam konteks komunitas.
ALASAN TUMBUHNYA MINAT TERHADAP
SPIRITUALITAS:





Sebagai penyeimbang terhadap tekanan dan ketegangan dari
dinamika kehidupan yang tidak beraturan.
Agama formal tidak lagi berfungsi untuk banyak orang serta
mereka terus mencari “pelabuhan” yang dapat menggantikan
ketiadaan iman dan mengisi rasa kehampaan yang muncul.
Tuntutan kerja telah membuat tempat kerja jadi dominan dalam
kehidupan banyak orang, namun mereka terus mempertanyakan
makna kerja itu sendiri.
Hasrat untuk mengintegrasikan nilai-nilai kehidupan pribadi
dalam kehidupan profesional seseorang.
Semakin banyak orang yang menemukan bahwa mengejar
sesuatu yang lebih bersifat material membuat mereka tidak puas.
KARAKTERISTIK SEBUAH ORGANISASI
SPIRITUAL
Kesadaran akan tujuan yang kuat
 Fokus terhadap pengembangan individual
 Kepercayaan dan respek
 Praktik kerja yang manusiawi
 Toleransi bagi ekspresi karyawan
