2_Konsep manusia dalam islam

Download Report

Transcript 2_Konsep manusia dalam islam

Dalam konsep pengetahuan
Teori Psikoanalisis menyebutkan manusia sebagai Homo Valent (
makhluk berkeinginan, memiliki perilaku interaksi antara
komponen biologis, psikologis, dan sosial)
Teori Behaviorisme menyebutkan manusia sebagai Homo
Mechanicus (tingkah laku manusia terbentuk dari proses
pembelajaran dengan lingkungannya, tidak dari aspek
rasional/emosionalnya)
Teori Humanisme menyebutkan manusia sebagai Homo Ludens
(makhluk bermain, manusia berperilaku untuk
mempertahankan, meningkatkan, dan selalu mengaktualisasikan
dirinya/bersifat selalu aktif)
Teori Kognitif menyebutkan manusia sebagai Homo Sapiens
(makhluk berfikir, yang selalu berusaha memahami
lingkungannya)
Dalam konsep Al-Qur’an
Konsep Basyar, adalah makhluk Konsep Insan, adalah makhluk yang
sekedar berada (being), biologis, menjadi (becoming), psikologis,
spiritualis, yang bergerak ke arah
statis, seperti hewan.
kesempurnaan.
Konsep An-Naas, adalah yang menunjuk Banu Adam, sebagai anak keturunan
kepada semua manusia sebagai makhluk adam yang merupakan manusia yang
pertama.
sosial.
Persamaan dan perbedaan
manusia dengan hewan
Dalam hal pengetahuan
hewan
manusia
Dangkal
Luas
Parsial – Khusus
Tak terbatas
Regional
Universal
Berlaku saat sekarang
Pengetahuan masa lampau dan
yang akan datang.
Dalam hasrat dan keinginan
hewan
manusia
Bersifat material makan, minum,
tidur, kawin, dsb.
Bersifat material makan, minum,
tidur, kawin, dsb.
Non material: insting alamiah untuk
mempertahankan kehidupan fisik.
Bersifat non material; seperti unsur
spiritual, moral, cita-cita, pemikiran.
Bersifat individual dan pribadi.
Bersifat individual pribadi dan sosial.
Bersifat regional
Bersifat universal
Bersifat seketika dan berkaitan dengan
masa sekarang.
Bersifat tak terbatas.
Potensi alamiah
hewan
manusia
Tidak memiliki
Potensi
termateri;
bentuk fisik tidak
sempurna.
Nafsu, akal,
qalbu.
Potensi
termateri;
bentuk fisik
sempurna.
Orientasi
semata-mata
melangsungkan
hidup.
Potensi imateri ;
bersifat naluriah,
berdasarkan pada
insting dan nafsu.
Potensi
fitrah dan
hanif.
Potensi
imateri;
ruh
ilahiyah.
sejarah manusia pertama

Pengetahuan Qur’an
Khalifah (manusia) pertama
adalah Adam, bukan dari
primat melainkan diciptakan
dari thin / turab (saripati
tanah).
Proses penciptaan
manusia

Pengetahuan Qur’an
Manusia keturunan Adam
diciptakan Allah dari nutfah.
Q.S. 32: 8-9)
Almu’minun ayat 12-14
12. Dan Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dari suatu saripati (berasal) dari tanah.
13. Kemudian Kami jadikan saripati itu air mani (yang disimpan) dalam tempat yang kokoh (rahim).
14. Kemudian air mani itu Kami jadikan segumpal darah, lalu segumpal darah itu Kami jadikan
segumpal daging, dan segumpal daging itu Kami jadikan tulang belulang, lalu tulang belulang itu
Kami bungkus dengan daging. kemudian Kami jadikan Dia makhluk yang (berbentuk) lain. Maka
Maha sucilah Allah, Pencipta yang paling baik.
At-thariq ayat 5-7
5. Maka hendaklah manusia memperhatikan dari Apakah Dia diciptakan?
6. Dia diciptakan dari air yang dipancarkan,
7.Yang keluar dari antara tulang sulbi laki-laki dan tulang dada perempuan.
As-Sajdah ayat 8-9
8. Kemudian Dia menjadikan keturunannya dari saripati air yang hina.
9. Kemudian Dia menyempurnakan dan meniupkan ke dalamnya roh (ciptaan)-Nya dan Dia
menjadikan bagi kamu pendengaran, penglihatan dan hati; (tetapi) kamu sedikit sekali
bersyukur.
Proses Penciptaan Manusia
 Ada beberapa ayat Al-Qur’an yang berbicara tentang
reproduksi manusia menegaskan bahwa manusia tercipta dari
sesuatu yang merupakan asal baginya, yaitu dari tanah atau
dari saripati yang berasal dari tanah.
 Menurut Quraish Shihab (1987) sewaktu menyitir Qs. AlMu’minun ayat 12-14, beliau menyimpulkan bahwa proses
kejadian manusia secara fisik/materi ada lima tahap.
 5 tahap tersebut adalah
(1) nuthfah (tetes air mani yang menembus sel telur);
(2) ’alaqah (gumpalan darah di dalam rahim);
(3) mudlghah atau pembentuk organ-organ penting, yang
dalam Qs. Al-Hajj ayat 5 ditegaskan adanya mudlghah
mukhallaqah (mudlghah yang berbentuk secara sempurna)
dan mudlghah ghoiru mukhallaqah (mudlghah yang cacat atau
tidak terbentuk secara sempurna);
(4) ’idham (tulang); dan
(5) lahm (daging).
 Menurut Ali Syariati On the Sociology of Islam (1970)
bertemunya dua unsur manusia; tanah dan ruh yang
ditiupkan Tuhan merupakan dua kutub yang berlawanan.
Unsur tanah melambangkan dimensi jasmani dan unsur
Ruh Ilahi melambangkan ruhani manusia yang
mendorong manusia berbuat baik dan menyesali atas
perbuatan dosa.
Proses Kehidupan Manusia
Terdapat lima fase dalam kehidupan manusia :
Fase alam arwah
Fase alam rahim
Fase alam dunia
Fase alam barzah
Fase alam akhirat
Tujuan Penciptaan Manusia
a. Vertical (aspek ritual).
b. Horisontal (muamalah dan hubungan manusia
dengan alam semesta).
Fungsi dan peran manusia
 Sebagai khalifah (penguasa/pengganti) Allah di
bumi.
 Manusia berkewajiban mewujudkan kehidupan
menurut jalan Allah (sebagai abdullah, hamba
Tuhan).
Beberapa peran manusia antara lain :

Belajar (An-Naml : 15-16, dan Al-Mukmin :54)
15. Dan Sesungguhnya Kami telah memberi ilmu kepada Daud dan Sulaiman; dan
keduanya mengucapkan: "Segala puji bagi Allah yang melebihkan Kami dari
kebanyakan hamba-hambanya yang beriman".
16. Dan Sulaiman telah mewarisi Daud[1092], dan Dia berkata: "Hai manusia, Kami
telah diberi pengertian tentang suara burung dan Kami diberi segala sesuatu.
Sesungguhnya (semua) ini benar-benar suatu kurnia yang nyata".
[1092] Maksudnya Nabi Sulaiman menggantikan kenabian dan kerajaan Nabi
Daud a.s. serta mewarisi ilmu pengetahuannya dan kitab Zabur yang diturunkan
kepadanya.

Mengajarkan ilmu (Al-Baqarah : 31-33)
31. Dan Dia mengajarkan kepada Adam Nama-nama (benda-benda) seluruhnya,
kemudian mengemukakannya kepada Para Malaikat lalu berfirman: "Sebutkanlah
kepada-Ku nama benda-benda itu jika kamu mamang benar orang-orang yang
benar!"
32. Mereka menjawab: "Maha suci Engkau, tidak ada yang Kami ketahui selain
dari apa yang telah Engkau ajarkan kepada kami; Sesungguhnya Engkaulah yang
Maha mengetahui lagi Maha Bijaksana[35]."
33. Allah berfirman: "Hai Adam, beritahukanlah kepada mereka Nama-nama
benda ini." Maka setelah diberitahukannya kepada mereka Nama-nama benda itu,
Allah berfirman: "Bukankah sudah Ku katakan kepadamu, bahwa Sesungguhnya
aku mengetahui rahasia langit dan bumi dan mengetahui apa yang kamu lahirkan
dan apa yang kamu sembunyikan?"

Membudayakan ilmu (Al-Mu’min : 35)
35. (yaitu) orang-orang yang memperdebatkan ayat-ayat Allah tanpa alasan yang
sampai kepada mereka[1322]. Amat besar kemurkaan (bagi mereka) di sisi Allah dan
di sisi orang-orang yang beriman. Demikianlah Allah mengunci mati hati orang yang
sombong dan sewenang-wenang.
[1322] Maksudnya mereka menolak ayat-ayat Allah tanpa alasan yang
datang kepada mereka.
Tanggung Jawab Manusia
Sebagai hamba Allah
Sebagai khalifah di bumi
 Tunduk, patuh, taat kepada
 Tugas kepemimpinan,
Allah.
 Memelihara
iman
bersifat fluktuatif.
yang
 Tanggung jawab pada diri
sendiri,
keluarga,
lingkungan sekitar, maupun
pada Allah SWT.
memelihara, dan
mengelola alam.
 Terdapat wewenang berupa
kebebasan untuk memilih
dan menentukan sesuatu
yang berlandaskan
tauhidullah.
 Kekuasaan manusia dibatasi
oleh aturan-aturan dan
hukum-hukum Allah.