Transcript Document

Pembentukan Konsep, Logika &
Pengambilan Keputusan
Jessica Alfreda 625110153
Quaysuna 625110158
Sonia Devlayzar 625110156
Velica Oktaviani 625112001
Vendy Setiawan 625110160
DEFINISI KONSEP

Konsep adalah sekumpulan sifat yang
dihubungan oleh aturan-aturan tertentu
menurut Hulse, Egenth, dan Deese (1981)

Konsep adalah sifat-sifat umum yang menonjol
dari satu kelas objek atau ide
menurut Solso (1986)
Proses Pembentukan Konsep
Pandangan klasik :
2 komponen pembentukan konsep:
 1. mengidentifikasi sifat khusus yang dimiliki objek2
 2. mempelajari bagaimana sifat-sifat itu dihubungkan melalui 2
aturan tertentu.
Pandangan modern :
 membentuk representasi informasi dalam ingatan mengenai
konsep yang di berikan.
 mengembangkan keterampilan kognitif yang dibutuhkan bagi
penggunaan informasi yang telah dipresentasikan untuk
mengevaluasi dimensi-dimensi khusus, baik kesamaan maupun
perbedaan diantara contoh2 baru
LOGIKA
Logika berasal dari kata Yunani kuno λόγος (logos)
yang berarti hasil pertimbangan akal pikiran yang
diutarakan lewat kata dan dinyatakan dalam bahasa.
Logika terbagi dalam beberapa bidang ,
yaitu:
 Logika sebagai ilmu.
Ilmu di sini mengacu pada kemampuan
rasional untuk mengetahui dan kecakapan
mengacu pada kesanggupan akal budi untuk
mewujudkan pengetahuan ke dalam
tindakan.
Logika sebagai ilmu pengetahuan
Logika merupakan sebuah ilmu
pengetahuan di mana obyek materialnya
adalah berpikir (khususnya
penalaran/proses penalaran) dan obyek
formal logika adalah berpikir/penalaran
yang ditinjau dari segi ketepatannya.

Logika sebagai cabang filsafat
Logika adalah sebuah cabang filsafat yang
praktis. Praktis di sini berarti logika dapat
dipraktekkan dalam kehidupan sehari-hari.

Logika sebagai matematika murni
Logika masuk ke dalam kategori matematika
murni karena matematika adalah logika yang
tersistematisasi. Matematika adalah
pendekatan logika kepada metode ilmu ukur
yang menggunakan tanda-tanda atau simbolsimbol matematik (logika simbolik).

Dasar-Dasar Logika
Konsep bentuk logis adalah inti dari logika.
Konsep itu menyatakan bahwa kepastian
sebuah argumen ditentukan oleh bentuk
logisnya, bukan oleh isinya.
Dalam hal ini logika menjadi alat untuk
menganalisis argumen, yakni hubungan
antara kesimpulan dan bukti atau buktibukti yang diberikan.
Dasar penalaran dalam logika ada dua, yakni
deduktif dan induktif.
1. Penalaran deduktif (logika deduktif)
adalah penalaran yang membangun atau
mengevaluasi argumen deduktif.
2. Penalaran induktif (logika induktif)
adalah penalaran yang berangkat dari
serangkaian fakta-fakta khusus untuk
mencapai kesimpulan umum.
Kegunaan Logika
Membantu setiap orang yang mempelajari
logika untuk berpikir secara rasional, kritis,
lurus, tetap, tertib, metodis dan
berkesinambungan.
 Meningkatkan kemampuan berpikir secara
abstrak, cermat, dan objektif.
 Menambah kecerdasan dan meningkatkan
kemampuan berpikir secara tajam dan
mandiri.
 Memaksa dan mendorong orang untuk
berpikir sendiri dengan menggunakan asasasas sistematis

Meningkatkan cinta akan kebenaran dan
menghindari kesalahan-kesalahan berpikir,
kekeliruan, serta kesesatan.
 Mampu melakukan analisis terhadap suatu
kejadian.
 Terhindar dari klenik
 Apabila sudah mampu berpikir
rasional,kritis ,lurus,metodis dan analitis
sebagaimana tersebut pada butir pertama
maka akan meningkatkan citra diri
seseorang.

Macam-Macam Logika
Logika alamiah
Logika alamiah adalah kinerja akal budi
manusia yang berpikir secara tepat dan lurus
sebelum dipengaruhi oleh keinginankeinginan dan kecenderungankecenderungan yang subyektif. Kemampuan
logika alamiah manusia ada sejak lahir.
Logika ini bisa dipelajari dengan memberi
contoh penerapan dalam kehidupan nyata.

Logika ilmiah
Logika ilmiah memperhalus, mempertajam
pikiran, serta akal budi.
Logika ilmiah menjadi ilmu khusus yang
merumuskan azas-azas yang harus ditepati dalam
setiap pemikiran. Berkat pertolongan logika ilmiah
inilah akal budi dapat bekerja dengan lebih tepat,
lebih teliti, lebih mudah, dan lebih aman.
Logika ilmiah dimaksudkan untuk menghindarkan
kesesatan atau, paling tidak, dikurangi.

Pengambilan Keputusan
Suatu hasil atau keluaran dari proses mental
atau kognitif yang membawa pada pemilihan
suatu jalur tindakan di antara beberapa
alternatif yang tersedia.
Setiap proses pengambilan keputusan selalu
menghasilkan satu pilihan final. Keluarannya
bisa berupa suatu tindakan (aksi) atau
suatu opini terhadap pilihan.
5 dasar (basis) dalam pengambilan keputusan, menurut
George R. Terry yaitu:
1. Intuisi.
 Pengambilan keputusan berdasarkan intuisi adalah
pengambilan keputusan yang berdasarkan perasaan yang
sifatnya subyektif.
2. Pengalaman.
 Pengambilan keputusan berdasarkan pengalaman
memiliki manfaat bagi pengetahuan praktis, karena
dengan pengalaman yang dimiliki seseorang, maka dapat
memperkirakan keadaan sesuatu, dapat
memperhitungkan untung-ruginya dan baik-buruknya
keputusan yang akan dihasilkan.
3. Wewenang.
 Pengambilan keputusan berdasarkan wewenang biasanya
dilakukan oleh pimpinan terhadap bawahannya, atau oleh
orang yang lebih tinggi kedudukannya kepada orang yang
lebih rendah kedudukannya.
4. Fakta.
 Pengambilan keputusan berdasarkan data dan fakta
empiris dapat memberikan keputusan yang sehat, solid
dan baik.
5. Rasional.
 Pada pengambilan keputusan yang berdasarkan rasio,
keputusan yang dihasilkan bersifat objektif, logis, lebih
transparan dan konsisten.