PMPS Pertemuan 2 - Lina Miftahul Jannah

Download Report

Transcript PMPS Pertemuan 2 - Lina Miftahul Jannah

PENGANTAR MPS – PERTEMUAN 2
DESY HARIYATI
LINA MIFTAHUL JANNAH
PENALARAN
Manusia memiliki kemampuan menalar
Mengembangkan pengetahuan
Kelangsungan hidup, mengembangkan kebudayaan,
memberi makna kehidupan, dll
Mengapa pengetahuan dikembangkan?
1
2
• Manusia mempunyai bahasa yang
mampu mengkomunikasikan informasi
dan jalan pikiran
• Kemampuan berpikir menurut suatu
alur kerangka berpikir tertentu
Hakikat Penalaran
 Penalaran merupakan suatu proses berpikir dalam
menarik suatu kesimpulan yang berupa pengetahuan
 Penalaran menghasilkan pengetahuan yang
dikaitkan dengan kegiatan berpikir, bukan dengan
perasaan
 Penalaran merupakan kegiatan berpikir yang
mempunyai karakteristik tertentu dalam
menemukan kebenaran
Ciri-ciri Penalaran Ilmiah
Adanya pola berpikir yang logis
Proses berpikirnya memiliki sifat analitis
Penalaran ilmiah: gabungan penalaran
deduktif (rasionalisme) dan induktif
(empirisme)
Sumber-sumber pengetahuan
Pengetahuan yang
didapatkan sebagai hasil
aktif dari manusia untuk
menemukan kebenaran
• Penalaran
• Perasaan
• Intuisi
Pengetahuan yang bukan
merupakan kebenaran
yang didapat sebagai
hasil usaha aktif manusia
• wahyu
Ciri-ciri Penalaran Ilmiah: Babbie, 2009: 4
Pernyataan ilmiah: harus memiliki kedua
dukungan logis dan empiris: harus masuk akal dan tidak
harus bertentangan dengan pengamatan yang
sebenarnya
Agreement
reality: Hal-hal yang
kita "tahu" sebagai bagian
dari budaya yang kita bagi
dengan orang-orang di
sekitar kita.
Experiental
reality: pengalaman
Penalaran yang Tidak Ilmiah
Kebiasaan: membuat kesimpulan dengan menggunakan
penalaran kausal dan probabilistik
• keadaan masa depan disebabkan atau dikondisikan oleh
yang telah ada sebelumnya.
• Kondisi saat ini sering kali terjadi karena hal sebelumnya,
tetapi melupakan ketika penyebab tersebut tidak ada
Tradisi: Semua orang sudah mengetahui, akibatnya kita
menghindari tugas besar untuk memulai dari awal dalam
pencarian informasi untuk keteraturan dan pemahaman
dan untuk apa melakukan penelitian lagi
Otoritas/kewenangan: Mempercayai penilaian
dari orang yang memiliki pelatihan khusus, keahlian, dan
kepercayaan dalam hitungan tertentu, terutama dalam
menghadapi kontroversi.
Akibat Penalaran yang Tidak Ilmiah
Pengamatan yang tidak akurat
Generalisasi yang berlebihan: dapat dicegah melalui replikasi
(mengulangi penelitian dan memeriksa untuk melihat apakah hasil yang sama
diperoleh.)
Pengamatan yang selektif
Alasan yang tidak masuk akal
Tiga Pandangan tentang Realitas
Pra modern
• Yang benar adalah yang diakui oleh kelompoknya
Modern
• Adanya keragaman, siapa saja bisa benar
Post modern
• Semua yang "nyata" adalah gambar yang
didapatkan melalui titik pandang kita
Epistemologi dan Metodologi
Epistemologi
Ilmu untuk mencari tahu: mengapa kita memerlukan ilmu
pengetahuan sosial untuk menemukan realitas kehidupan sosial?
Metodologi
Prosedur penyelidikan ilmiah
LOGIKA
 Penarikan kesimpulan dianggap sahih (valid) jika
dilakukan dengan cara tertentu, yang disebut dengan
LOGIKA
 LOGIKA  Pengkajian untuk berpikir secara sahih
 Cara penarikan kesimpulan: Logika Induktif dan
Logika Deduktif
LOGIKA INDUKTIF
Penarikan kesimpulan dari kasus2 individual
nyata menjadi kesimpulan yang bersifat
umum
Pernyataan/kesimpulan yang bersifat umum
bersifat ekonomis
Pernyataan/kesimpulan yang bersifat umum
memungkinkan proses penalaran selanjutnya,
baik secara induktif maupun deduktif
LOGIKA DEDUKTIF
Cara berpikir dari penyataan yang bersifat umum
menjadi kasus yang bersifat khusus (individual)
Pola pikir yang digunakan: Silogismus
Pernyataan yang mendukung silogismus disebut
premis (premis mayor dan premis minor)
Ketepatan penarikan kesimpulan tergantung:
kebenaran premis mayor, kebenaran premis
minor, dan keabsahan pengambilan kesimpulan
KAJIAN MINGGU DEPAN
DASAR-DASAR PENELITIAN SOSIAL