laporan keuangan pt. bank panin syariah

Download Report

Transcript laporan keuangan pt. bank panin syariah

LAPORAN KEUANGAN
PT. BANK PANIN SYARIAH
Oleh Dian Husna Pandayin
(20110730083)
Analisis N E R A C A
Tanggal 31 Maret 2012 dan 2011
(dalam jutaan rupiah)
•
•
•
•
Dalam neraca tersebut dapat kita ketahui bahwa:
Kas yang terdapat dalam brankas bank tersebut pada
tanggal 31 Maret 2012 adalah sebesar 2.583
Sedangkan kas yang terdapat pada brankas bank
tersebut pada tanggal 31 Maret 2011 adalah sebesar
2.160
Dari tahun lalu, terdapat peningkatan kas sebesar 423
Total aktiva pada 2012 adalah sebesar 1.033.030 dan
meningkat sebesar 514.262 dari tahun 2011 yaitu
518.768
Analisis LABA RUGI
Periode 1 Januari s/d 31 Maret 2012 & 2011
(dalam jutaan rupiah)
Dari laporan laba rugi tersebut, dapat kita
ketahui bahwa:
• Pendapatan operasional kegiatan syariah pada
tahun 2012 senilai 27.087 yang meningkat
drastis dari tahun sebelumnya yang hanya
11.474
• Saldo laba rugi di awal tahun 2012 sebesar
351 dan meningkat di akhir tahun menjadi
4.574
Analisis LAPORAN KOMITMEN DAN KONTIJENSI
Tanggal 31 Maret 2012 dan 2011
(dalam jutaan rupiah)
• Jumlah komitmen bersih pada tahun 2012 senilai
113.377 yang meningkat dari tahun lalu yang
hanya mencapai 47.807
• Jumlah tagihan kontijensi pada tahun 2012 senilai
391 yang diperoleh dari pendapatan yang akan
diterima tidak terkait dengan bank
• Jumlah kewajiban kontijensi 0 atau tidak ada
kejawiban kontijensi
• Jumlah kontijensi bersih senilai 391 pada tahun
2012
Kesimpulan dari Laporan Keuangan PT.
Bank Panin Syariah
Kinerja PT. Bank Panin Syariah meningkat
dari tahun 2011 ke tahun 2012 pada semua
aspek. Hal ini menunjukkan bahwa Bank
Syariah selalu berkembang di industri
Perbankan dengan meningkatkan mutu
pelayanannya.
Produk Penghimpunan dan Penyaluran
Dana Perbankan Syariah
•
•
•
•
Produk-produk lembaga keuangan syariah
dan prakteknya lebih terfokuskan pada empat
hal saja, yaitu:
Penghimpuanan Dana Wadi’ah Yad Dhamanah
Penghimpunan
dan
Penyaluran
Dana
Mudharabah
Penyaluran dana Murabahah
Penyaluran Dana Musyarakah
Penghimpuanan Dana Wadi’ah Yad
Dhamanah
• Prinsip dasar wadiah adalah seorang penitip barang wajib membayar
seluruh biaya yang dikeluarkan oleh yang dititipi untuk memelihara barang
titipan tersebut, disamping imbalan jasa dalam jumlah yang sesuai dengan
kadar kepatutan atau berdasarkan kesepakatan diawal antara kedua belah
pihak ketika perjanjian wadi’ah dibuat.
• Dalam rangka pengerahan dana ini, atas seijin penitip (nasabah), pihak
lembaga dapat mengelolanya untuk tujuan komersial, sehingga bila
diperoleh keuntungan pihak lembaga dapat memberikan hibbah (bonus)
yang besarnya tidak boleh ditetapkan secara pasti dimuka dengan
kalkulasi angka-angka rupiah ataupun presentasi atas nilai pokok dana
wadiah. Sebaliknya bila kerugian yang didapat, pihak lembagalah yang
menaggung kerugian tersebut, sehingga wadiah seperti ini lazim dikenal
dalam istilah fiqih dengan sebutan Wadi’ah yad ad-dhamanah, (titipan
dengan resiko ganti rugi).
Penghimpunan dan Penyaluran Dana
Mudharabah
• Mudharabah adalah salah satu aqad kerjasama kemitraan yang
berdasarkan prinsip berbagi untung dan rugi (profit and loss sharing
principle), yang dilakukan sekurang-kurangnya oleh dua belah pihak,
dimana pihak yang pertama memiliki dan menyediakan modal, sedang
pihak yang kedua memiliki keahlian dan beratanggung jawab atas
pengelolaan dana/ manajemen usaha halal tertentu. Dasar perjanjian
Mudharabah adalah kepercayaan murni, sehingga dalam rangka
pengelolaan dana oleh pihak ke-2, pihak pemilik modal tidak
diperkenankan mengintervensi dalam bentuk apapun selain hak
melakukan pengawasan untuk menghindari pemanfaatan dana diluar
rencana yang disepakati, serta bagaimana antisipasi bagaimana terjadinya
kecerobohan dan atau kecurangan yang dapat dilakukan pengelola.
• Dalam hal penyaluran dana Mudharabah, pihak perbankan bertindak
sebagai pemilik dana dan nasabah sebagai pengelola. Pihak perbankan
memberikan kepercayaan penuh kepada nasabah untuk memanfaatkan
fasilitas pembiayaan berbagi hasil ini sebagai modal mengelola usaha halal
tertentu dan Feasible.
Penyaluran dana Murabahah
• Murabahah adalah salah satu produk penyaluran yang
berkarakter profitable, mudah dalam penerapan. Serta
risk-faktor yang ringan untuk diperhitungkan. Dalam
penerapannya, Pihak bank berlaku sebagai pembeli
dan sekaligus penjual barang halal yang dibutuhkan
nasabah.
• Namun dalam praktek tidak semuanya benar sesuai
prinsip syariah. Ada beberapa diantaranya yang dalam
penerapan tidak memenuhi ketentuan yang mutlak
adanya menurut syariah. Seperti objek barang yang
berstatus tidak jelas atau bahkan tidak ada sama sekali.
Penyaluran Dana Musyarakah
•
•
Penghimpunan dana musyarakah di pebankan syariah dalam bentuk penyertaan
modal usaha oleh seseorang pada bank atau oleh suatu bank ke bank lainnya.
Dalam praktik pihak ketiga yang menyertakan modalnya biasanya memberikan
syarat agar dananya yang disertakan dalam bank tidak merugi, dan bahkan tidak
jarang mereka meminta keuntungan pasti dalam jumlah tertentu setiap bulan
kepada pihak bank sebelum dana tersebut benar-benar dikelola. Selain itu, dalam
praktik juga sering dijumpai pengelola bank yang sengaja menawarkan produk
penyertaan modal kepada pihak lain yang diwujudkan dalam bentuk, semacam,
saham penyertaan, dan iming-iming bagi hasil tetap perbulan dalam jumlah yang
besar, melebihi bunga deposito pada bank konvensional pada umumnya. Di sinilah
deviasi muncul karena salah satu pihak tidak bersedia menanggung beban
kerugian bila usaha yang dijalankan pihak lain diluar dugaan merugi.
Dalam hal penyaluran dana, pihak bank kesulitan menerapkan produk muyakah
secara konsekuen, kendati sebenarnya risk-factor yang menyertai relatif lebih
ringan dibanding produk mudharabah karena nasabah telah menyediakan
sebagian modalnya untuk keperluan pengelolaan usaha.
SEKIAN