III. BANK SYARIAH

Download Report

Transcript III. BANK SYARIAH

IV. BANK SYARIAH
GAMBARAN UMUM BANK SYARIAH
DASAR HUKUM & PRINSIP BANK
SYARIAH
KEPUTUSAN SUMBER & ALOKASI DANA
SUMBER PENDAPATAN & BIAYA
KONDISI UMUM BANK SYARIAH DI
INDONESIA
TUGAS TERSTRUKUR
GAMBARAN UMUM BANK
SYARIAH (1)
Karakteristik bank yang ideal menurut
Islam (Chapra, 1985):
1. Penghapusan riba,
2. Kepentingan publik & bukan kepentingan
individu atau kelompok yang harus dilayani
oleh bank komersial Islam,
3. Bank Islam akan bersifat universal atau
suatu bank yang memiliki tujuan ganda &
bukan bank komersial,
GAMBARAN UMUM BANK
SYARIAH (2)
4. Bank akan mengevaluasi secara hati2
terhadap permohonan pembiayaan yang
berorientasi kepada penyertaan modal,
5. Bagi hasil akan cenderung mempererat
hubungan antara bank & pengusaha yang
merupakan tonggak bank multitujuan.
6. Suatu kerangka didesain untuk membantu bank mengatasi kesulitan likuiditasnya.
Bank yang mendasarkan diri pada akidah
Islam sering disebut dengan Bank Syariah.
GAMBARAN UMUM BANK
SYARIAH (3)
Bank Syariah: bank yang dalam menjalankan operasinya berdasarkan pada hukum
atau syariah Islam dengan mengacu pada
Al Qur’an & Al Hadist.
Kemunculan bank syariah dilatarbelakangi
oleh adanya praktik riba dalam jual-beli &
pinjam-meminjam dana di bank yang
mewajibkan adanya bunga.
Perbedaan prinsip: Bank Syariah (bagi
hasil), sedangkan Bank Konvensional
(bunga).
GAMBARAN UMUM BANK
SYARIAH (4)
Operasi Bank Syariah mengikuti ketentuan2
bermuamalat secara Islam dan menjauhi
unsur2 riba.
Dengan karakteristik yang berbeda dengan
bank umum konvensional, maka bank syariah mempunyai manajemen yang berbeda.
Manajemen Bank Syariah: proses pengambilan keputusan keuangan pada bank
dengan menerapkan syariah Islam, dengan
tujuan untuk mendapatkan berkah dari Allah
Swt.
GAMBARAN UMUM BANK
SYARIAH (5)
Tujuan Bank Syariah: mendapatkan
berkah dari Allah Swt., dalam arti
dalam menjalankan operasi bank
syariah dianggap merupakan salah
satu bentuk ibadah, dengan
mendasarkan diri pada tuntunan Al
Qur’an & Al Hadist.
GAMBARAN UMUM BANK
SYARIAH (6)
Arti penting Manajemen Bank Syariah:
1. Mayoritas penduduk Indonesia
beragama Islam;
2. Persaingan yang semakin ketat dengan
LD konvensional maupun LK lain;
3. Kendala2 yang dihadapi Bank Syariah
saat ini cukup banyak, baik yang terkait
dengan kendala eksternal maupun internal.
DASAR HUKUM DAN
PRINSIP BANK SYARIAH (1)
Hukum tentang larangan riba:
1. Riba tidak akan menambah kekayaan
individu maupun negara, namun sebaliknya
justru mengurangi kekayaan (Ar-Rum: 39);
2. Larangan bagi umat Islam untuk mengambil bunga sekiranya mereka menginginkan kebahagiaan yang hakiki, ketenangan
pikiran, & kejayaan hidup (An-Nisa’: 160-1);
DASAR HUKUM DAN
PRINSIP BANK SYARIAH (2)
3. Larangan bagi kaum Muslim makan riba, &
sifat riba: berlipat ganda (Ali Imran: 130).
4. Adanya perbedaan antara jual-beli dengan
kegiatan riba (Al-Baqarah: 275-276).
Prinsip Bank Syariah: 1. Bagi hasil
(mudharabah), 2. Penyertaan modal
(musharakah), 3. Jual-beli barang
(murabahah), 4. Sewa murni tanpa pilihan
(ijarah), & 5. Sewa dengan pemindahan
kepemilikan (ijarah waiqtina).
Perbedaan Sistem Bunga &
Bagi Hasil
No.
Bunga
Bagi Hasil
1.
Penentuan bunga dibuat pada waktu Penentuan besarnya rasio/nisbah bagi
akad.
hasil dilakukan pada waktu akad.
2.
Besarnya dana dinyatakan
bentuk prosentase.
3.
Bunga dapat mengambang/variabel.
4.
Pembayaran bunga tetap seperti yang Bagi hasil bergantung pada keuntungan
diperjanjikan.
usaha yang dijalankan. Jika rugi akan
ditanggung bersama.
Jumlah pembayaran bunga tidak Jumlah pembagian laba meningkat
meningkat
sekalipun
keuntungan sesuai dengan peningkatan keuntungan.
berlipat ganda.
Eksistensi bunga diragukan oleh semua Tidak ada yang meragukan keabsahan
agama.
bagi hasil.
5.
6.
dalam Besarnya rasio bagi hasil didasarkan
pada jumlah keuntungan.
Rasio bagi hasil tetap tidak berubah
selama akad masih berlaku.
KEPUTUSAN SUMBER &
ALOKASI DANA (1)
Bentuk penghimpunan dana: giro, tabungan, & khusus BPRS tidak menawarkan giro.
Prinsip penghimpunan dana: 1. Wadi’ah
(rekening giro & tabungan), & 2.
Mudharabah (mutlaqah & muqayyamah).
Prinsip wadi’ah untuk rekening giro &
tabungan:
1. Prinsip wadi’ah yad dhamanah: bank
dapat memanfaatkan & menyalurkan dana
yang disimpan & siap jika ditarik.
KEPUTUSAN SUMBER &
ALOKASI DANA (2)
2. Keuntungan/kerugian atas penyaluran
dana ditanggung bank, deposan mendapat
jaminan keamanan dana & fasilitas giro, &
tabungan lain.
3. Bank membuat akad dengan deposan, &
memberikan buku cek (giro) & ATM
(tabungan)
4. Biaya administrasi dinyatakan secara
nominal (bukan persentase) & harus nyata,
jelas, & pasti.
KEPUTUSAN SUMBER &
ALOKASI DANA (3)
5. Ketentuan lain yang tidak bertentangan
dengan prinsip syariah.
Prinsip mudharabah mutlaqah: untuk
tabungan & deposito, dengan prinsip:
1. Bank harus memberitahukan nisbah &
tata cara pembagian keuntungan & risiko.
2. Bank harus memberikan buku tabungan/
ATM (tabungan) & sertifikat/bilyet
(deposito).
KEPUTUSAN SUMBER &
ALOKASI DANA (4)
3. Tabungan mudharabah dapat diambil
setiap saat, sedangkan deposito hanya
untuk jatuh tempo tertentu.
4. Ketentuan2 lain yang tidak bertentangan
dengan prinsip syariah.
Mudharabah muqayyamah: simpanan
khusus di mana pemilik dana menetapkan
syarat2 tertentu yang harus diikuti oleh
bank, yaitu:
KEPUTUSAN SUMBER &
ALOKASI DANA (4)
1. Pemilik dana menetapkan syarat
penyaluran dana.
2. Sebagai tanda bukti simpanan, bank
menerbitkan bukti simpanan khusus.
3. Dana simpanan harus disalurkan
secara langsung kepada pihak yang
diamanatkan oleh pemilik dana.
KEPUTUSAN SUMBER &
ALOKASI DANA (5)
Selain dana dihimpun dari nasabah,
sumber dana juga berasal dari pemilik
bank, yang merupakan modal.
Saat pendirian, ketentuan modal
dilakukan sebagai berikut:
Permodalan bank umum syariah:
1. Jumlah minimum modal disetor:
Rp3,00 triliun.
KEPUTUSAN SUMBER &
ALOKASI DANA (7)
2. Sumber dana adalah modal sendiri
& tidak berasal dari sumber haram.
Permodalan (modal kerja) kantor
cabang syariah dari bank umum
konvensional:
1. Minimum Rp2,00 miliar (Jabotabek)
& Rp1,00 di luar Jabotabek.
KEPUTUSAN SUMBER &
ALOKASI DANA (8)
Permodalan untuk BPR Syariah:
1. Minimum Rp2,00 miliar (Jabotabek &
Karawang),
2. Minimum Rp1,00 miliar di wilayah ibukota
propinsi & di luar 1.
3. Minimum Rp500,00 juta di wilayah
lainnya.
Sumber dana adalah modal sendiri & tidak
berasal dari sumber haram.
KEPUTUSAN SUMBER &
ALOKASI DANA (9)
Dana yang terkumpul, oleh bank
syariah dialokasi dalam bentuk
penyaluran dana & aset.
Prinsip penyaluran dana: 1. Bai’ (Jual
beli), 2. Ijarah wa iqtina (sewa beli), 3.
Syirkah (bagi hasil), & 4. Pembiayaan
lain.
KEPUTUSAN SUMBER &
ALOKASI DANA (9)
Prinsip bai’ (jual beli):
1. Murabahah: diterapkan dalam pembiayaan untuk pengadaan barang investasi.
2. Salam: pembelian barang untuk
penyerahan yang ditangguhkan dengan
pembayaran di muka.
3. Istishna’: mirip dengan salam, tetapi
pembayarannya dapat di muka, dicicil,
atau di belakang.
KEPUTUSAN SUMBER &
ALOKASI DANA (10)
Prinsip ijarah wa iqtina (sewa beli): akad
sewa-menyewa suatu barang antara bank
dengan nasabah di mana nasabah diberi
kesempatan untuk membeli obyek sewa
pada akhir akad.
Prinsip syirkah (bagi hasil):
1. Musyarakah: pembiayaan proyek di
mana nasabah & bank sama-sama
menyediakan dana untuk membiayainya.
KEPUTUSAN SUMBER &
ALOKASI DANA (11)
2. Mudharabah mutlaqah: penyerahan
modal kepada nasabah selaku pengelola
modal yang berupa uang tunai atau jika
uang diserahkan secara bertahap, harus
jelas sesuai dengan kesepakatan.
3. Mudharabah muqayyadah: mirip dengan
no 2, tetapi penyediaan dana hanya untuk
kegiatan tertentu dengan syarat tertentu
yang sepenuhnya ditetapkan oleh bank.
KEPUTUSAN SUMBER &
ALOKASI DANA (12)
Bentuk pembiayaan lain oleh Bank
Syariah:
1. Qardh: 1. Pembiayaan dana talangan; 2.
Pendanaan darurat; 3. Saldo kompensasi
& dana talangan antar BS; & 4. Produk
untuk sosial seperti usaha kecil.
2. Hiwalah (anjak piutang): pembiayaan
untuk membantu pemasok mendapatkan
uang tunai dengan mengalihkan piutang
pada bank.
KEPUTUSAN SUMBER &
ALOKASI DANA (13)
3. Rahn (gadai): untuk membantu nasabah
dalam pembiayaan kegiatan multiguna.
Kontrak ini dilakukan dalam dua hal: 1.
Sebagai akad tambahan terhadap produk
lain seperti mudharabah, bank harus
menahan barang nasabah. 2. Sebagai
produk pinjaman, di mana bank tidak
mendapat apa2, hanya jasa penyimpanan,
pemeliharaan, asuransi, & administrasi
barang.
SUMBER PENDAPATAN &
BIAYA (1)
Sumber pendapatan Bank Syariah sedikit
berbeda dengan bank umum konvensional.
Pendapatan ini berasal dari hasil penyaluran
dana, tetapi bukan bunga.
Sumber pendapatan berasal dari:
1. Margin keuntungan (prinsip jual-beli/bai’);
2. Pendapatan sewa (prinsip sewa beli);
3. Bagi hasil (prinsip syirkah); &
4. Fee atas jasa perbankan.
SUMBER PENDAPATAN &
BIAYA (2)
Jasa perbankan yang ditawarkan oleh
bank syariah dan menghasilkan fee
meliputi:
1. Wakalah (arranger, agency):
2. Sharf (jual beli valas):
3. Kafalah (garansi bank):
4. Ijarah (sewa):
5. Wadi’ah amanah (titipan):
SUMBER PENDAPATAN &
BIAYA (3)
Biaya yang harus ditanggung oleh
Bank Syariah juga sedikit berbeda
dengan bank umum konvensional.
Dalam bank syariah tidak dikenal
biaya bunga.
Jenis biaya2 yang lain hampir sama
dengan biaya bank umum
konvensional.
KONDISI UMUM BANK
SYARIAH DI INDONESIA
Indikator
2006
2007
November 2008
Aset (Rp triliun)
26,722
36,536
47,178
DPK (Rp triliun)
20,445
27,944
34,422
Pembiayaan (Rp tril) 20,672
28,011
38,557
Share (%)
1,58
1,84
2,07
FDR (%)
98,9
99,8
111,7
2,4
2,4
NPF Net (Rp triliun) 3,3
TUGAS TERSTRUKTUR
1. Apa yang melatarbelakangi munculnya
Bank Syariah? Jelaskan.
2. Jelaskan arti & tujuan manajemen Bank
Syariah!
3. Kendala2 apa yang dihadapi Bank
Syariah? Jelaskan.
4. Mengapa riba dalam praktik jual-beli &
pinjam-meminjam dilarang dalam Islam?
5. Apa perbedaan Bank Syariah dengan
bank umum konvensional ditinjau dari
sistem bisnisnya.
TUGAS TERSTRUKTUR
6. Sebutkan & jelaskan prinsip penghimpunan
dana Bank Syariah!
7. Bagaimana ketentuan tentang permodalan
dalam Bank Syariah? Jelaskan.
8. Sebutkan & jelasakan tentang prinsip
penyaluran dana Bank Syariah!
9. Sebutkan & jelaskan sumber pendapatan Bank
Syariah!
10. Apa perbedaan antara biaya yang ditanggung
Bank Syariah dengan bank umum konvensional?
Jelaskan.