MEMIMPIN PERUBAHAN DALAM ORGANISASI

Download Report

Transcript MEMIMPIN PERUBAHAN DALAM ORGANISASI

MEMIMPIN PERUBAHAN
ORGANISASI
• Tidak banyak orang yang suka akan perubahan, namun
walau begitu perubahan tidak bisa dihindarkan, dan harus
dihadapi.
• Karena itu, maka diperlukan satu manajemen perubahan
agar proses dan dampak dari perubahan tersebut
mengarah pada titik positif.
• Organisasi berfungsi dengan berbagai struktur
dan proses yang saling tergantung.
• Struktur dan lebih lagi proses-proses organisasi
adalah tidak statis, tetapi merupakan pola
hubungan yang berubah secara kontinyu dalam
suatu kegiatan sosial yang lebih luas.
• Karena itu perubahan adalah satu aspek
universal dan kontinyu semua organisasi.
• Sebagai sistem yang terbuka organisasi harus
menyesuaian diri dengan perubahan
lingkungan.
TUJUAN PERUBAHAN
• Untuk menyesuaikan diri dengan perubahan
lingkungan
– Organisasi hanya dapat tetap eksis jika mampu
merespon secara tepat perubagan lingkungan baik secara
reaktif maupun proaktif.
• Untuk melakukan modifikasi-modifikasi berbagai pola
perilaku individu individu atau kelompok dalam suatu
organisasi
– Organisasi bukan dijalankan oleh mesin, tetapi oloeh
manusia. Jadi setiap perubahan organisasi pada dasarnya
mencoba untuk membuat para karyawan menggunakan
pola perilaku baru dan mentaati aturan yang
diberlakukan.
PERUBAHAN YANG DIRENCANAKAN
• Jika dirasa ada gangguan dalam efektifitas dan efisiensi
organisasi serta kepuasan anggota maka perlu kiranya
diadakan perubahan organisasi.
– Efektivitas organisasi diukur dari tingkat pencapaian tujuan
– Efisiensi organisasi diukur dari pemanfaatan sumberdaya
organisasi yang lebih baik
– Kepuasan anggota diukur dari dampak positip dari para anggota
dan kelestarian organisasi
• Untuk mencapainya pimpinan perlu mengenali perbedaan
antara apa yang ada apa yang seharusnya ada, dan
mengusahakan tindakan berdasar perubahan yang
direncanakan yang mengarah ke perbaikan organisasi.
APA YANG DIRUBAH
•
H.J. Leavitt dalam Reksohadiprodjo & Handoko (1992: 324)
organisasi sebagai sistem yang kompleks terdiri dari
empaqt variabel yang saling berinteraksi yaitu ;
1. Tugas, mencerminkan keberadaan organisasi,
produksi barang dan jasa
2. Orang menunjukkan pengoperaian unsur manusia
dalam organisasi
3. Teknologi berkenaan dengan pengetahuan, alat dan
cara memproduksai dan pemecahan masalah
4. Struktur menunjukkan sistem wewenang, aliran
kerja, sistem komunikasi
• Perubahan organisasi dapat diarahkan pada satu atau
semua variabel, dan perubahan pada satu variabel
menyebabkan perubahan pada varabel lainnya.
Konsepsi empat variabel perubahan organisasi leavitt
Struktur
Tugas
Teknologi
Orang
BAGAIMANA CARA MERUBAH
 Unfreezing : Upaya-upaya untuk mengatasi tekanan-
tekanan dari kelompok penentang dan pendukung
perubahan. Status quo dicairkan, biasanya kondisi yang
sekarang berlangsung (status quo) diguncang sehingga
orang merasa kurang nyaman.
 Movement : Secara bertahap tapi pasti, perubahan
dilakukan. Jumlah penentang perubahan berkurang dan
jumlah pendukung bertambah. Untuk mencapainya,
hasil-hasil perubahan harus segera dirasakan.
 Refreezing : Jika kondisi yang diinginkan telah tercapai,
stabilkan melalui aturan-aturan baru, sistem kompensasi
baru, dan cara pengelolaan organisasi yang baru lainnya.
Jika berhasil maka jumlah penentang akan sangat berkurang, sedangkan jumlah pendudung makin bertambah.
MASALAH DALAM PERUBAHAN
• Masalah yang paling sering dan menonjol adalah
“penolakan atas perubahan itu sendiri”. (resistance to
change).
• Resistensi perubahan tidak selalu negatif karena justru
karena adanya penolakan tersebut maka perubahan
tidak bisa dilakukan secara sembarangan.
• Resistensi perubahan dapat dalam bentuk:
– kelihatan (eksplisit) dan segera, misalnya mengajukan protes,
mengancam mogok, demonstrasi, dan sejenisnya;
– tersirat (implisit), dan lambat laun, misalnya loyalitas pada
organisasi berkurang, motivasi kerja menurun, kesalahan kerja
meningkat, tingkat absensi meningkat, dan lain sebagainya
PENOLAKAN TERHADAP PERUBAHAN
1.
2.
3.
4.
Kurangnya kepercayaan. Orang akan menolak perubah-an bila
ada saling tidak percaya di antara pihak yang terlibat.
Ketakutan akan hilangnya peluang dan kenyamanan yang ada
(status quo). Setiap perubahan yang dianggap mengancam
status quo seperti hilangnya status dan kekuasaan ,
penurunan pendapatan, peluang promosi, kenyamanan,
keamananan, dls cenderung akan ditolak.
Pinilaian yang berbeda. Penolakan terhadap perubahan
sering terjadi bila para partisipan berbeda dalam hal evaluasi
atas biaya, keuntungan dan keberhasilan perubahan.
Toleransi rendah terhadap perubahan. Orang yang
mempunyai toleransi rendah akan menentang recana atau
gagasan baru meskipun usulan perubahan dipahami sebagai
sesuatu yang baik bagi organisasi.
TAKTIK MENGATASI PENOLAKAN ATAS PERUBAHAN
1. Pendidikan dan Komunikasi.
– Berikan penjelasan secara tuntas tentang latar
belakang, tujuan, akibat, perubahan. Komunikasikan
dalam berbagai macam bentuk dan kesempatan
– Ini digunakan bila ada kekurangan atau
ketidaktepatan informasi dan analisis
2. Partisipasi.
– Ajak serta semua pihak untuk mengambil keputusan.
Pimpinan hanya bertindak sebagai fasilitator dan
motivator.
– Digunakan bila inisiator tidak mempunyai informasi
yg dibutuhkan untuk merancang perubahan dan
orang lainnya mempunyai kekuasaan untuk menolak.
3. Memberikan kemudahan dan dukungan.
–
–
Jika pegawai takut atau cemas, lakukan konsultasi atau
bahkan terapi. Beri keterampilan yg memper-mudah dan
mendukung proses perubahan
Taktik ini digunakan bila penolakan berkembang sebagai
hasil ketidakmampuan adaptasi
4. Negosiasi dan persetujuan
–
–
Pengambil inisiatif perubahan bersedia menyesuai-kan
perubahan dengan kebutuhan dan kepentingan para
penolak aktif atau potensial
Cara ini biasa dilakukan jika yg menentang mempu-nyai
kekuatan yg tidak kecil.
5. Manipulasi dan Kooptasi.
–
–
Manipulasi adalah menutupi kondisi yg sesungguh-nya.
Misalnya memlintir (twisting) fakta agar tampak lebih
menarik, tidak mengutarakan hal yang negatif, dsb..
Kooptasi dilakukan dengan cara memberikan kedudukan
penting kpd pimpinan penentang perubahan dlm
mengambil keputusan.
Digunakan bila taktik lain tidak akan berhasil atau mahal
6. Paksaan.
–
Berikan ancaman dan jatuhkan hukuman bagi siapapun
yang menentang dilakukannya perubahan.
– Bila kecepatan adalah esensial, dan inisiator
perubahan mempunyai kekuasaan cukup besar.