Tugas Agama Islam - Hadi Prana Abadi

Download Report

Transcript Tugas Agama Islam - Hadi Prana Abadi

Munakahat / perkawinan
1.Pengertian munakahat
Dalam istilah syariat nikah: melakukan suatu akad
atau perjanjian untk mengikat diri di antara
seeorang laki-laki dan seorang perempuan serta
menghalalkan hubungan kelamin antara
keduanya dengan dasar suka rela dan
persetujuan sesama, demi terwujudnya
keluarga(rumah tangga) bahagia, yang di ridhai
oleh Allah SWT.
Hukum nikah dapat di bagi menjadi 3:
→
→
SUNNAH: Bagi orang yang ingin menikah, mampu
menikah, dan mampu pula mengendalikan diri dari
perzinaan-walaupun yang tidak segera nikah-maka
hukum nikah adalah sunah.
Wajib: bagi orang yang ingin menikah,
mampu menikah, dan ia khawatir berbuat
zina jika tidak segera menikah, maka hukum
nikah adalah wajib.
→ Makruh: bagi orang yang menikah, tetapi belum mampu memberi
nafkah terhadap istri dan anak-anaknya, maka hukum nikah adalah
makruh.
→ Haram: bagi orang yang bermaksud menyakiti wanita yang akan ia
nikahi, hukum nikah adalah haram.
3. Tujuan Pernikahan
1.
2.
3.
4.
5.
Untuk memperoleh rasa cinta dan kasih sayang.
Untuk memperoleh ketenangan hidup (sakinah).
Untuk memenuhi kebutuhan seksual (berahi) secara sah
dan diridai Allah.
Untuk memperoleh keturunan yang sah dalam
masyarakat.
Untuk mewujudkan keluarga bahagia di dunia dan
akhirat.
4. Rukun Nikah
Calon suami, syaratnya laki-laki yang berusia 19 tahun
keatas, islam, tidak terpaksa, tidak sedang ihram
haji/umrah, dan bukan mahram calon istrinya.
2. Calon istri, syaratnya wanita yang berusia 16 tahun
keatas, bukan perempuan musyrik, tidak dalam ikatan
perkawinan dengan orang lain, bukan mahram, dan tidak
dalam keadaan ihram haji/umrah.
1.
3. Ada wali nikah.
A. Wali Nasab
Wali yang mempunyai pertalian darah
dengan mempelai wanita yang akan
dinikahkan.
A. Wali Hakim
Kepala negara yang beragama islam.
4. Ada dua orang saksi.
5. Ada akad nikah yakni ucapan ijab kabul.
1.
2.
3.
4.
Wanita yang haram dinikahi karena keturunan.
Wanita yang haram dinikahi karena hubungan
sesusuan.
Wanita yang haram dinikahi karena perkawinan.
Wanita yang haram dinikahi karena mempunyai
pertalian muhrim dengan istri.
A.
1.
2.
3.
4.
5.
Kewajiban Suami
Memberi nafkah, sandang, pangan, dan tempat
tinggal kepada istri dan anak-anaknya.
Memimpin serta membimbing istri dan anak-anaknya.
Bergaul dengan istri dan anak-anak dengan baik
(makruh).
Memelihara istri dan anak-anak dari bencana.
Membantu istri dalam tugas sehari-hari.
B. Kewajiban Istri
1. Taat kepada suami dalam batas-batas yang sesuai
dengan ajaran islam.
2. Memelihara diri serta kehormatan dan harta benda
suami.
3. Membantu suami dalam memimpin kesejahteraan
dan keselamatan keluarganya.
4. Menerima dan menghormati pemberian suami.
5. Hormat dan sopan kepada suami dan keluarganya.
6. Memelihara, mengasuh, dan mendidik anak agar
menjadi anak yang saleh.
Perceraian, berarti memutuskan ikatan perkawianan
antara suami dan istri. Perceraian lebih baik
dilakuakan, karena apabila tidak di lakukan akan
menyebabkan penderitaan, baik bagi istri maupun
suami atau akan menyebabkan kedurhakaan
kepada Allah SWT.
Hal-hal ini dapat memutuskan ikatan perkawinan :
1. Talak
Talak, melepaskan ikatan perkawinan dengan
mengucapkan suka rela.
talak di bagi menjadi 2 yaitu:


Talak Raja’I, talak yang di jatuhkan suami terhadap istrinya
untuk pertama atau kedua kalinya.
Talak Ba’i”n, yaitu talak suami idak boleh
rujuk(kembali)kepada istri yang di talaknya itu.
(b) Fasakh
Fasakh adalah pembatalan pernikahan antara
suami-istri karena sebab-sebab tertentu.
(c) Khulu
Menurut istilah bahasa,khulu berarti
tanggal.Dalam ilmu fikih,Khulu adalah talak
yang dijatuhkan suami kepada istrinya.
(d) Lian
Lian adalah sumpah suami yang menuduh
istrinya berzina (karena suami tidak dapat
mengajukan 4 orang saksi yang melihat
istrinya berzina).
(e) Lla
lla berarti sumpah suami yang mengatakan bahwa
ia tidak akan meniduri istrinya selama empat
bulan atau lebih,atau dalam masa yang tidak
ditentukan.
(f) Zihar
Zihar adalah ucapan suami yang menyerupakan
istrinya dengan ibunya.
(g) Iddah
Iddah berarti menunggu bagi istri yang di tinggal
mati/bercerai oleh suamiuntuk di bolehkan
menikah dengan laki-laki lain
(h) Rujuk
Berarti kembali,yaitu kembalinya suami kepada
ikatan nikah dengan isrtrinya seperti semula
Hukum rujuk asalnnya mubah yakni :
o Sunah misalnnya apabila rujuknnya suami
kepada istrinnya dengan niat karna Allah.
o Wajib misalnya bagi suami yang mentalak
salah seorang istrinya
o Makruh (dibenci) meneruskan perceraian
lebih bermanfaat dari pada rujuk
o Haram misalnya jika maksud rujuknya suami
adalah untuk menyakiti istri atau
mendurhakai Allah
Istri sudah bercampur dengan suami
yang mentalaknya dan masih berada
pada masa iddah raj’iyah.
 Keinginan rujuk suami atas kehendak
sendiri,bukan karena di paksa.
 Ada dua orang saksi .yaitu dua orang
laki-laki yang adil.
 Ada sigat atau ucapan rujuk.
