Kawasan Industri Pertanian

Download Report

Transcript Kawasan Industri Pertanian

KESIAPAN KALIMANTAN TIMUR DALAM
UPAYA MENINGKATKAN NILAI TAMBAH
PRODUK UNGGULAN DAERAH
OLEH :
IR.H.ICHWANSYAH.MM
KEPALA DINAS PERINDAGKOP DAN UMKM
Pabrik Amoniak & Urea PT. Pupuk Kaltim
RAPAT KOORDINASI BAPPEDA SE KALIMANTAN TIMUR
SANGGATA KUTAI TIMUR
2015
KALIMANTAN TIMUR
GEOSTRATEGIS : BERADA PADA ALKI II
ALKI 1
Kondisi ALKI I :
• Jangkauan Wil. Barat Indonesia
• Banyak Pelabuhan Skala Besar
• Jalur Pelayaran Terlalu Padat
• Aktifitas Bongkar Muat Lama
• Efektifitas Menurun
• Nilai Ekonomis Berkurang
ALKI II Sangat Potensial untuk
dikembangkan
sebagai
Jalur
Alternatif Pelayaran Kapal, baik
pada Lingkup Domestik maupun
Internasional.
PENGEMBANGAN KAWASAN INDUSTRI
DI KALTIM
Kawasan Industri Kariangau Dan
Buluminung, Balikpapan dan PPU
Kawasan Perkayuan, Perkapalan, Industri
Dan Jasa, Kota Samarinda
Kawasan Industri Berbasis Migas dan
Kondensat, Bontang
KAWASAN EKONOMI KHUSUS MALOY
BATUTA TRANS KALIMANTAN
Kawasan Industri Pariwisata,
Kepulauan Derawan
Kawasan Industri Pertanian,
Kab Paser dan PPU
Kawasan Industri Pertanian,
Kukar dan Kubar
Kawasan Strategis Perbatasan
Mahakam Ulu
Strength




Kalimantan Timur memiliki potensi
sumberdaya alam yang melimpah
(mega biodiversity),
Kalimantan Timur memiliki potensi
ketersediaan lahan yang cukup
besar dan belum dimanfaatkan
secara optimal
Potensi tenaga kerja untuk
mendukung pengembangan
pertanian dan perkebunan
Pasar dan Pertumbuhan Jumlah
serta Daya Beli Penduduk
Weakness






Opportunity

Peluang pasar Nasional dan
Internasional yang terbuka
Belum maksimalnya Infrastruktur,
Sarana jalan, jembatan, pelabuhan,
listrik dan jaringan irigasi.
Lemahnya sistem perbenihan dan
perbibitan secara nasional
Masalah Skala pemilikan lahan
sempit, dan degradasi mutu lahan.
Belum Padunya Antar Sektor dalam
Menunjang Pembangunan Komoditas
Unggulan
Kegiatan R&D belum maksimal
terkoordinasi
Industri hilir belum berkembang
Threat


Tekanan Globalisasi Pasar dan
Liberalisasi Perdagangan
Kenaikan harga pangan dunia
Kekuatan (Strength)
Kelemahan (Weaknes)
Strategi SO
Strategi WO


Peluang
(Opportunity)

Melakukan promosi dan
kampanye komoditas/produk
unggulan
Memanfaatkan potensi
sumberdaya untuk
menghasilkan produk yang
mampu memenuhi peluang
pasar domestik yang sangat
besar


Strategi ST

Ancaman
(Threat)

Peningkatan nilai tambah
dengan Pengembangan
diversifikasi produk olahan
yang berdaya saing
Keberpihakan kebijakan
perdagangan pada produksi
pangan domestik
Memperbaiki dan membangun
infrastruktur, perluasan lahan,
perbaikan perbenihan dan
pembibitan.
Pengembangan industri hilir
melalui pendekatan klaster
yang melibatkan semua sektor
dan stakeholder.
Mendorong kegiatan R&D oleh
pemerintah maupun
perusahaan
Strategi WT

Meningkatkan daya saing
produk, pengembangan produk,
serta memperluas pangsa pasar
yang didorong dengan upaya
peningkatan kerjasama
ekonomi antar wilayah dan
kerja sama regional
PRODUKSI KOMODITI UNGGULAN KALTIM (Non Migas)
TERCAPAINYA SASARAN PRODUKSI
Kelapa Sawit
Karet
Rumput Laut
FOKUS
Kakao
Jagung
13 KOMODITI
UNGGULAN
Kelapa Dalam
Padi
Udang Beku
MENINGKATNYA
DAYA SAING
INDUSTRI
Singkong/Ubi Kayu
Pisang
Kedelai
Nanas
RENCANA AKSI
PENGUATAN
PRODUKSI
Sapi
6
KOMODITI UNGGULAN
Ketahanan
Produk
Unggulan
Daerah Yang
Berkelanjutan
Devisa dan
Tenaga Kerja
Kelapa Sawit
Karet,
Rumput Laut
Kakao, Jagung
Padi
Peningkatan
Daya Saing
Kelapa Dalam ,
Jagung, Padi,
Singkong/Ubi Kayu,
Pisang, Nanas
sapi
Komoditas Unggulan
Grand Strategy :
Pembangunan Sektor Pertanian yang Kompetitif &
Berkelanjutan serta Mendorong Produk-produk
Unggulan menjadi Primadona Nasional dan Dunia
Perbaikan Perencanaan:
- Penyempurnaan tata ruang
wilayah
- Perbaikan infrastruktur
- Fokus pada komoditas
unggulan/ kompetitif
dengan pengembangan
kawasan komoditas
•
•
•
Pembiayaan:
- Keberpihakan pada
agribisnis
- Pendirian bank pertanian
- Penguatan lembaga
keuangan non-bank
(koperasi dan LKM)
Peningkatan Produktivitas:
- Pengembangan sumberdaya
alam dan manusia yang
kompeten
- Pengembangan & penerapan
teknologi
- Akses terhadap teknologi
Peningkatan nilai tambah &
Pemasaran:
- Pengembangan pasar
dalam & luar negeri
- Membangun citra produk
- Pengembangan industri
hilir
Harmonisasi dan sinkronisasi kebijakan (fokus, ringkas, jelas, tegas dan konsisten)
Roadmap (terintegrasi hulu-hilir, fokus produk unggulan yang bernilai tambah tinggi)
Manajemen data yang akuratProf.
danDr.updated
Erliza Hambali
KOMPETENSI INTI INDUSTRI DAERAH DI PROVINSI
KALIMANTAN TIMUR
No
Provinsi/Kab/Kota
Peraturan Menteri
Tanggal
Industri Unggulan/Kompetensi Inti
Industri
PROVINSI
1
Prov. Kalimantan Timur
96/M-IND/PER/8/2010
30 Agustus 2010 Industri Pengolahan Kakao, Karet
KABUPATEN/KOTA
1
Kota Samarinda
dalam proses
penyusunan
Permenperin
-
Industri Tenun
2
Kota Bontang
dalam proses
penyusunan
Permenperin
-
Industri Produk Olahan Rumput Laut
3
Kota Balikpapan
dalam proses
penyusunan
Permenperin
-
Industri Produk Olahan Ikan
4
Kab. Nunukan
Hasil kajian
-
Industri Pengolahan Kakao
5
Kab. Penajam Paser
Utara
Hasil kajian
-
Industri Gula Merah
6
Kab. Kutai Kartanagara
Hasil kajian
-
Industri Pengolahan Singkong menjadi
Bioethanol
7
Kab. Berau
Hasil kajian
-
Industri Produk Olahan Ikan
PERAN SEKTOR INDUSTRI, PERDAGANGAN KOPERASI DAN UMKM DALAM
PDRB KALTIM 2008-2013
%
2008
2009*)
2010
2011
2012
2013
15.361,7
16.956
19.279,6
23.004,5
26.571
28.659
6,7
145.055,4
130.834,6
152.597,4
195.866,7
197.669,8
182.538
42,9
Industri Pengolahan
103.969,2
78.132
80.672,7
91.461,4
98.654,4
104.456
24,5
Listrik dan Air Bersih
748,0
812,3
895
1.023,3
1.120,3
1.192
0,3
Bangunan
6.711,6
7.761,1
8.859,2
10.323,5
12.487,2
14.494
3,4
Perdagangan, Hotel &
Restoran.
18.187,8
22.218,4
26.371,9
31.417,4
36.765,6
40.904
9,6
Angkutan & Komunikasi.
9.354,3
10.530,3
12.035,0
14.044,9
16.652,2
18.752
4,4
Keuangan, Js Perusahaan
5.673,4
6.424,1
7.459,7
9.292,9
12.122,9
14.979
3,5
Jasa-jasa
9.152,2
11.922
13.594
15.326,7
17.463,8
19.452
4,5
314.213,5
133.585,6
285.591
155.204
321.764
190.494
391.761
242.432
419.507,2
272.780,1
425.429
283.532
100
Lapangan Usaha
Pertanian
Pertambangan &
Penggalian
PDRB
PDRB Tanpa Migas
Sektor Indagkop memberikan kontribusi yang besar terhadap perekonomian
Kalimantan Timur (37,6%) dan cenderung terus mengalami peningkatan
9
Dukungan
Kekuatan Terhadap
Industri Daerah
Daya Saing
Daerah
1. Kapasitas Pemerintah Daerah
Persaingan dunia semakin ketat, menuntut daya saing yang semakin
tinggi. Daerah diperhadapkan pada kompetisi dan tantangan yang
sama, meski kemampuannya berbeda sehingga dituntut untuk
mempunyai keunggulan kompetitif dibandingkan negara dan atau
daerah lain.
2. Dukungan Kultur dan Semangat Berkompetisi
Kalimantan Timur sebagai daerah yang terkenal akan kekayaan
sumber daya alamnya harus dapat berperan dalam perdagangan
Nasional dan Internasional
3 Partisipasi Aktif Stakeholde
Pemerintah membentuk tim lintas disiplin dalam seperti perguruan
tinggi, LSM, lembaga pengembang teknologi, ahli pemasaran, dan
masyarakat lokal
4. Pentingnya Keamanan
Dengan Tingkat keamanan yang kondusif di Daerah
maka akan terciptanya keadaan dalam mendukug
pengembangan usaha.
5. Peran LSM Daerah
Peran LSM yang strategis akan mensukseskan
penyelenggaraan otonomi daerah utamanya didalam
mendukung daya saing daerah sebagai
pengembangan usaha .
6. Nasionalisme
Keinginan memberdayakan masyarakat daerah
terutama ekonomi makin menguat sehingga
melahirkan sifat-sifat menuju kesejahteraan
masyarakat.
Upaya strategis  diarahkan memberikan dukungan peningkatan daya saing Komoditi
dalam kerangka memperkuat pasar domestik dan internasionalisasi.
HULU (Penguatan Kapasitas)
MIDDLE (Pengembangan
Infrastruktur/Sarana dan Prasaranan)
 Identifikasi Potensial/Orientasi Ekspor &
produk unggulannya data base potensial
ekspor.
 Mapping negara tujuan ekspor sesuai pasar
produk.
 Fasilitasi peningkatan kapasitas (capacity
building) manajerial, teknis,
entrepreneurial training, bimbingan teknis,
magang.
 Fasilitasi peningkatan produktivitas dan
mutu  sosialisasi dan sertifikasi
standarisasi ISO/SNI/HACCP/GMP, HaKI dan
kehalalan produk, branding, dan inovasi
desain.
 Pengembangan Pelaku Usaha berorientasi
ekspor.
 Pengembangan Kemitraan (pola waralaba,
subkontrak, pariwisata, BUMN)
 Fasilitasi akses kepada sumber daya
produktif:
 Pengembangan dan Pembangunan
Infrastruktur Daerah Kalimantan
Timur
– Pembiayaan
– Pemasaran
 Konsolidasi Pelabuhan
Ekspor/pooling Kargo
 Perluasan/pengembangan sarana
promosi ekspor Komoditi Daerah
 Pengembangan trading board bagi
Pelaku Usaha UKM.
HILIR (Promosi dan Akses Pasar)
 Fasilitasi Pasar Komoditi Daerah
 Diversifikasi Negara Tujuan Ekspor:
- Peningkatan akses dan jaringan
pasar;
 Katalog promosi produk unggulan
 Partisipasi dalam pertemuan
internasional terkait dengan
pengembangan UKM. (APEC-SMEWG,
BIMPEAGA, ASEAN, ICA, ACEDAC,
ASEM, dll).
1. Peningkatan Iklim Usaha yang Kondusif
2. Peningkatan Akses Sumber daya Produktif
3. Pengembangan Jaringan Pemasaran
4. Peningkatan Daya Saing SDM
5. Penguatan Kelembagaan
Peningkatan kapasitas, produktivitas, nilai
tambah dan daya saing KUKM
INDUSTRIALISASI MENUJU KEHIDUPAN YANG LEBIH BAIK