Pembangunan Desa dalam Perspektif Ekonomi Kerakyatan

Download Report

Transcript Pembangunan Desa dalam Perspektif Ekonomi Kerakyatan

Pembangunan Desa Dalam Perspektif Ekonomi Kerakyatan

Dr. Revrisond Baswir Pusat Studi Ekonomi Kerakyatan UGM

Ekonomi Kolonial

Kolonialisme “Soal jajahan adalah soal rugi atau untung; soal ini bukanlah soal kesopanan atau soal kewajiban; soal ini ialah soal mencari hidup, soal business . Semua teori-teori tentang soal jajahan, baik yang mengatakan bahwa penjajahan itu terjadinya ialah oleh karena rakyat yang menjajah itu ingin melihat negeri asing, maupun yang mengatakan bahwa rakyat pertuanan itu hanya ingin mendapat kemasyhuran sahaja, ...... semua teori-teori itu tak dapat mempertahankan diri terhadap kebenaran teori yang mengajarkan bahwa soal jajahan ialah soal rejeki, soal yang berdasar ekonomi, soal mencari kehidupan,” Ir. Soekarno, 1928

Ciri-ciri Ekonomi Kolonial 1. Perekonomian Indonesia diposisikan sebagai pemasok bahan mentah bagi negara-negara industri maju; 2. Perekonomian Indonesia dijadikan sebagai pasar produk negara-negara industri maju; 3. Perekonomian Indonesia dijadikan sebagai tempat untuk memutar kelebihan kapital yang terdapat dinegara-negara industri maju tsb.

Ir. Soekarno dalam Weinstein, 1976

Peran Desa Dalam Ekonomi Kolonial 1. Perekonomian desa diposisikan sebagai pemasok bahan pangan murah bagi daerah perkotaan; 2. Perekonomian desa diposisikan sebagai pemasok tenaga kerja murah bagi daerah perkotaan; 3. Perekonomian desa dijadikan sebagai pasar produk-produk perkotaan.

Ekonomi Kerakyatan

Penjelasan Pasal 33 UUD 1945 Dalam Pasal 33 tercantum dasar demokrasi ekonomi , produksi dikerjakan oleh semua, untuk semua dibawah pimpinan atau penilikan anggota anggota masyarakat. Kemakmuran masyarakatlah yang diutamakan, bukan kemakmuran orang seorang. Sebab itu perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasar atas azas kekeluargaan. Bangun perusahaan yang sesuai dengan itu ialah koperasi .

Economic democracy

Economic democracy is a socioeconomic philosophy that proposes to shift decision making power from corporate shareholders to a larger group of public shareholders that includes workers, customers, suppliers, neighbors and the broader public. http://en.wikipedia.org/wiki/Economic_democracy

Kerakyatan “Asas kerakyatan mengandung arti bahwa kedaulatan ada pada rakyat . Segala hukum ( recht , peraturan perundang-undangan) haruslah bersandar pada perasaan Keadilan dan Kebenaran yang hidup dalam hati rakyat banyak, dan aturan penghidupan haruslah sempurna dan berbahagia bagi rakyat kalau ia beralasan kedaulatan rakyat .” Hatta, 1932

Ekonomi

Kerakyatan

=

Demokrasi

Ekonomi

Komponen Sistem Ekonomi Kerakyatan 1. Setiap anggota masyarakat harus berpartisipasi dalam proses produksi nasional. Hal ini sejalan dengan amanat pasal 27 ayat (2) UUD 1945, “Setiap warga negara berhak mendapat pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan.” 2. Setiap anggota masyarakat, termasuk fakir miskin dan anak-anak terlantar, harus berpartisipasi dalam menikmati hasil produksi nasional. Hal itu sejalan dengan amanat pasal 34 UUD 1945, “Fakir miskin dan anak-anak yang terlantar dipelihara oleh negara.” 3. Setiap anggota masyarakat harus berpartisipasi dalam mengendalikan jalannya roda perekonomian nasional.

Landasan Ekonomi Kerakyatan: 1. Perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasar atas azas banyak kekeluargaan dikuasai oleh negara kemakmuran rakyat.

; ; 2. Cabang-cabang produksi yang penting bagi negara dan yang menguasai hajat hidup orang 3. Bumi, air, dan segala kekayaan yang terkandung didalamnya dikuasai oleh negara dan dipergunakan bagi sebesar-besarnya Pasal 33 UUD 1945

“Azas kekeluargaan Azas kekeluargaan itu adalah istilah dari Taman Siswa, untuk menunjukkan bagaimana guru dan murid-murid yang tinggal padanya hidup sebagai suatu keluarga. Itu pulalah hendaknya corak koperasi Indonesia.” itu ialah koperasi . Hatta, 1977

“Substansi sistem ekonomi kerakyatan adalah berlangsungnya proses sistematis untuk mendemokratisasikan kepemilikan alat-alat produksi kepada seluruh anggota masyarakat.” Dahl, 1992

Pembangunan Desa

Desa

Berkelanjutan

Desa berkelanjutan adalah desa yang secara berkelanjutan mampu menyediakan peluang kerja dan penghidupan yang layak bagi warganya, yaitu dengan cara meningkatkan nilai tambah terhadap sumberdaya alam dan produksi yang dihasilkannya

Startegi Untuk Mewujudkan Desa Berkelanjutan 1. Pelaksanaan reforma agraria 2. Pengembangan koperasi –koperasi produsen berbasis komoditas 3. Pelaksanaan industrialisasi desa

Tujuan Reforma Agraria 1. mengurangi kemiskinan 2. menciptakan lapangan kerja 3. memperbaiki akses masyarakat kepada sumber sumber ekonomi, terutama tanah 4. menata ulang ketimpangan penguasaan pemilikan, penggunaan dan pemanfaatan tanah dan sumber sumber agraria 5. mengurangi sengketa dan konflik pertanahan dan keagrariaan 6. memperbaiki dan menjaga kualitas lingkungan hidup 7. meningkatkan ketanahan pangan dan energi masyarakat.

Koperasi

Produsen

Koperasi produsen adalah organisasi yang dimiliki dan dikendalikan secara demokratis oleh para produser yang berfungsi melayani para anggotanya dalam melakukan pembelian peralatan/bahan dan pemasaran bersama.

Industrialisasi

Desa Industrialisasi desa adalah upaya untuk mendorong berlangsungnya proses pergeseran lokasi usaha-usaha industri atau pabrik dari daerah perkotaan ke daerah pedesaan. Caranya bukanlah dengan memindahkan usaha-usaha industri yang saat ini ada di perkotaan, melainkan dengan menumbuhkan usaha-usaha industri baru secara masif di daerah pedesaan.

Terima Kasih