7. Interaksi Desa-Kota

Download Report

Transcript 7. Interaksi Desa-Kota

INTERAKSI DESA-KOTA Interaksi dapat diartikan sebagai hubungan timbal balik yang saling berpengaruh antara dua wilayah atau lebih yang dapat menimbulkan gejala, ketampakan, ataupun permasalahan baru.

Dari definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa interaksi antar wilayah memiliki tiga prinsip pokok sebagai berikut : 1.Hubungan timbal – balik terjadi antara dua wilayah atau lebih 2.Hubungan timbal balik mengakibatkan proses pengerakan yaitu : a. Pergerakan manusia (Migrasi ) b. Pergerakan informasi atau gagasan (Komunikasi ) misalnya : informasi IPTEK, kondisi suatu wilayah c. Pergerakan materi / benda ( transportasi) misalnya distribusi bahan pangan, pakaian, bahan bangunan dan sebagainya 3.Hubungan timbal balik menimbulkan gejala, kenampakkan dan permasalahan baru yang bersifat positif dan negatif, sebagai contoh : a. kota menjadi sasaran urbanisasi b. Gejala urbanisme ( kekotaan ), terjadi pada masyarakat desa

a. City desa.

diartikan sebagai pusat kota.

b. Suburban (sub daerah perkotaan) harian ke kota untuk bekerja).

dengan wilayah pusat kota.

, adalah suatu wilayah yang lokasinya berdekatan dengan pusat kota. Wilayah ini merupakan tempat tinggal para penglaju (penduduk yang melakukan mobilitas c. Suburban fringe (jalur tepi subdaerah perkotaan), wilayah yang melingkari sub-urban, atau peralihan antara kota dan d. Urban fringe (jalur tepi daerah perkotaan paling luar), semua batas wilayah terluar suatu kota. Wilayah ini ditandai dengan sifat-sifatnya yang mirip dengan wilayah kota, kecuali e. Rural urban fringe (jalur batas desa dan kota), adalah suatu adalah adalah suatu wilayah yang terletak antara kota da nonpertanian.

f. Rural (daerah perdesaan).

n desa yang ditandai dengan pola penggunaan lahan campuran antara sektor pertanian dan

Faktor-faktor yang mempengaruhi kekuatan Interakasi Desa Dan Kota

a. Region Complementarity (wilayah yang saling melengkapi)

b. Intervening Opportunity (kesempatan untuk berintervensi)

c. Spatial Transfer Ability (kemudahan pemindahan dalam ruang) Kemudahan pemindahan dalam ruang baik berupa barang, jasa, manusia maupun informasi. Proses pemindahan dari kota ke desa atau sebaliknya dipengaruhi antara lain : 1) Jarak mutlak maupun jarak relatif antarwilayah 2) Biaya transportasi dari satu tempat ke tempat yang lain 3) Kelancaran transportasi antarwilayah

1) 2) 3) 4) Dampak Interaksi Desa dengan Kota Imteraksi desa dan kotadapat enimbulkan dampak yang mengntungkan atau merugikan: a.

Di tinjau dari aspek ekonomi , dampak interaksi desa dan kota antara lain sebagai berikut: 5) Memmperlancar hubungan desa dan kota.

Meningkatkan volume perdagangan antara desa dan kota.

Menimbulkan perubahan orientasi ekonomi penduduk desa.

Menimbulkan kawasan perdagangan sebagai tempat untuk melakukan kegiatan jual bali.

Meningkatkan pendapatan penduduk desa dan kota.

b.

Di tinjau dari aspek sosial : 1) Terjadi mobilitas antara ke duanya, 2) Terjadi saling ketergantungan antara desa dan kota, khususnya dalam bidang pasokan bahan mentah.

c.

1) 2) 3) Ditinjau dari aspek budaya : Meningkatkan tingkat pendidikan masyarakat desa.

Terjadinya tingkah laku kekotaan, khususnya masyarakat pedesaan.

Meningkatkan sumber daya budaya yang dapat menari wisatawan.

1. Rumus Grafitasi

I AB

k

.

d P A

.

P B

  2

AB

Keterangan I AB : kekutan interaksi antara daerah A dan B K P A P B d A B : nilai konstanta, besarnya 1 : jumlah penduduk daerah A : jumlah penduduk daerah B : jarak yang menghubungkan daerah A dan B

Contoh Soal : Misalnya ada 3 buah wilayah A, B, dan C, dengan data sebagai berikut : 1. Jumlah penduduk wilayah A = 20.000 jiwa, B = 20.000 jiwa, dan C = 30.000 jiwa.

2. Jarak antara A ke B = 50 km, dan B ke C = 100 km.

Ditanyakan : Manakah dari ketiga wilayah tersebut yang lebih kuat interaksinya? Apakah antara wilayah A dan B atau antara B dan C ?

PENYELESAIAN SOAL : Perbandingan kekuatan interaksi wilayah A dan B dengan wilayah B dan C adalah 160.000 : 60.000 atau 8 : 3.

2. Teori Titik Henti TH AB = Jarak lokasi titik henti dihitung dari kota yang jumlah penduduknya lebih kecil J AB P P A B = Jarak antara Kota A dan B = jumlah penduduk kota yang lebih besar (A) = jumlah penduduk kota yang lebih kecil (B)

Teori ini digunakan untuk: 1. Menentukan lokasi suatu unit usaha ekonomi (pasar, SPBU, shopping center) 2.Menentukan lokasi sarana kesehatan (rumah sakit, klinik) 3.Menentukan lokasi sarana pendidikn (sekolah, kampus, pusdiklat) Contoh Soal : Kota A memiliki jumlah penduduk 20.000 jiwa, sedangkan kota B 30.000 jiwa. Jarak antara kedua kota tersebut adalah 100 kilometer. Di manakah lokasi pusat perdagangan yang tepat dan strategis agar terjangkau oleh penduduk setiap kota tersebut?