Transcript urban - ieupnyk
URBANISASI DAN PERKEMBANGAN KOTA
Jamzani sodik
Pengertian
Dalam Ilmu Demografi Urbanusasi berarti pertambahan prosentase penduduk yang tinggal di perkotaan terhadap jumlah penduduk nasional.
Menurut Ahli Geografi De Bruijne (Daldjoeni, 1998) ada tujuh pengertian urbanisasi : 1. Prosentasi pertambahan penduduk yang tinggal di perkotaan 2. Berpindahnya penduduk dari desa ke kota 3. Bertambahnya penduduk bermatapencaharian non agraris di pedesaan 4. Tumbuhnya suatu permukiman menjadi Kota 5. Mekarnya atau meluasnya struktur artekfaktial marfologis suatu kota di kawasan sekililingnya 6. Meluasnya pengaruh suasana ekonomi kota ke pedesaan 7. Meluasnya pengaruh suasana sosial, psikologis dan kultural kota ke pedesaan, atau meluasnya nilai-nilai dan norma-norma kekotaan ke kawasan luarnya
Lanjutan
• Permukiman kota cenderung tumbuh terus baik dalam luasnya, maupuan jumlahnya, bersama ini sudah semestinya bahwa proporsi penduduk dunia kita yang tinggak di kota kecil maupun kota besar meningkat. Pertambahan proporsi tersebut disebut juga sebagai urbanisasi (Daldjoeni, 1998)
Faktor Pendorong Urbanisasi
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
Kemauan di bidang pertanian Industrialisasi Potensi pasar Peningkatan kegiatan pelayanan Kemajuan trasportasi Tarikan sosial dan kultural Kemajuan pendidikan Pertumbuhan penduduk alami
Urbanisasi di Negara Berkembang
• 1.
Menurut Pacione (2001) Terjadi di Negara yg memiliki perkembangan ekonomi rendah/lambat 2.
3.
4.
5.
6.
Melibatkan banyak manusia dibanding urbanisasi di negara maju Melibatkan negara yg angka harapan hidup rendah, tk asupan gizi rendah, tk pendidikan rendah Migrasi terjadi secara besar-besaran Industrialisasi tertinggal jauh dari urbanisasi Wilayah kumuh dan pemukiman spontan lebih mendominasi kota-kota besar di negara berkembang
Negara Industri Maju Negara Sedang Berkembang
Industri merupakan titik tolak terjadinya urbanisasi Urbanisasi merupakan titik tolak terjadinya industri (kebalikan dari negara industri maju) Penduduk kota meningkat cepat Penduduk kota meningkat lebih lambat dibandungkan di negara berkembang Pertumbuhan kota relatif lebih imbang (perbedaan tidak besar) “proses urbanisasi merupakan proses ekonomi” Urbanisasi tidak terbagi rata, semakin besar kotanya, semakin cepat proses urbanisasinya, adanya konsep “Primate City” “Proses urbanisasi bersifat demografi”
• Urbanisasi merupakan proses yng berkelanjutan • Terkadang berjalan tidak sempurna, terutama di negara berkembang • Muncul masalah-masalah urbanisasi
Menurut Brunn & William, 1993 gambaran terhadap berbagai masalah perkotaan
(urban problem)
• Kota Raksasa • Kepadatan berlebih • Kekurangan sarana dan prasarana
• Berkurangnya tanggung jawab sosial • Pengangguran dan pekerja di bawah upah minimal
• Masalah rasial dan sosial • Wasternisasi dan modernisasi • Kerusakan lingkungan • Berkurangnya lahan • Pemukiman kumuh dan liar • Kemacetan lalu lintas
ECONOMY TECHNOLOGY DEMOGRAPHY ENVIRONMENT POLITIC SOCIETY CULTURE
Konteks Global Urbanisasi
Perubahan/ dinamika Teknologi Demografi Politik Budaya Ekonomi Sosial Lingkungan
respon kebijakan dan perencanaan
URBANISASI
persoalan masyarakat
Sistem perkotaan Bentuk perkotaan Ekologi perkotaan Urbanisme Faktor lokal dan Historis Urbanisasi Sebagai Suatu Proses
Konteks Global Urbanisasi DINAMIKA DEMOGRAFI
JUMLAH KEPADATAN KOMPOSISI DISTRIBUSI
Konteks Global Urbanisasi DINAMIKA POLITIK
PEMBANGUNAN RIVALITAS KELOMPOK REFORMASI POLITIK
Konteks Global Urbanisasi DINAMIKA BUDAYA
Kota sebagai pusat (pengembangan) budaya
Post modern
Konteks Global Urbanisasi DINAMIKA TEKNOLOGI
Kota sebagai pusat PUSAT INOVASI
IMPLIKASI TEKNOLOGI BARU
Konteks Global Urbanisasi DINAMIKA SOSIAL
Kota sebagai BAROMETER PERUBAHAN SOSIAL
What is URBAN ?
•
Benarkah YOGYAKARTA adalah KOTA..?
•
Lalu, apa yang membedakan KOTA dan Desa..?
•
Apa bedanya antara:
-
Klaten
-
Yogyakarta
-
Jakarta
-
Singapura
-
Tokyo
URBAN as entity Konsep dan Batasan •
Population size
•
Population density
•
Built environment
•
Economic functions
•
Administrative function
Konsep dan Batasan URBAN as a quality
Meaning of urban places and effect on people’s lifestyle.
•
Subjective experience affects physical place
•
Urban way of life: urbanism
•
Now: more complex notions of urbanism
Konsep dan Batasan URBAN VS RURAL
Daerah Perdesaan Daerah Perkotaan
Basis ekonomi utama adalah pertanian Komunitasnya relatif homogen dan kecil Tingkatan kelembagaan politik dan administratif adalah rendah Fasilitas pelayanan publik yang ada umumnya sedikit dan mempunyai tingkatan yang rendah Kepadatan daerah terbangun rendah dan mempunyai diferensiasi fungsi yang rendah pula Tingkat diferensiasi sosial dan spesialisasi okupasional relatif rendah Basis ekonomi utama adalah industri dan jasa Komunitasnya relatif heterogen dan besar Tingkatan kelembagaan politik dan administratif adalah tinggi Tingkatan fasilitas pelayanan publik lebih tinggi dan jumlahnya lebih banyak Kepadatan daerah terbangun yang tinggi dan terdapat spesialisasi fungsi yang tinggi Tingkat diferensiasi sosial dan spesialisasi okupasional relatif lebih tinggi
Konsep dan Batasan URBAN di Indonesia Penetapan sebagai permukiman perkotaan dapat melalui tiga cara: pertama secara legal-administratif (misalnya, semua lokalitas yang berada di wilayah Kota Yogyakarta adalah permukiman perkotaan); kedua, adalah lokalitas yang penduduknya > 50.000 jiwa, atau bila persyaratan ini tidak terpenuhi; maka ketiga adalah lokalitas yang telah memenuhi persyaratan yang disandarkan atas tiga variabel, seperti kepadatan penduduk, persentase penduduk non-tani, dan ketersediaan fasilitas perkotaan: nilai harkat kumulatif dari ketiga variabel tersebut di atas, > 23 dikategorikan sebagai desa
‘urban’
, < 17 dikategorikan sebagai desa
‘rural’
, sedangkan permukiman yang memiliki nilai harkat diantaranya statusnya dianggap meragukan (Firman, 1992).
Konsep dan Batasan URBAN di Indonesia
Konsep dan Batasan URBAN di Indonesia
Jumlah dan Pertumbuhan Penduduk di beberapa Kota Besar di Indonesia 2000-2010
KOTA
DKI Jakarta Surabaya Bandung Medan Semarang Palembang Makasar
TH 2000
8.347083
2.599.796
2.073.568
1.904.273
1.269.502
1.151.419
1.076.275
TH 2010
9.607.787
2.611.506
2.288.570
2.029.797
1.438.733
1.342.258
1.194.583
Pertumbuhan (%)
14,17 4.50
9.91
6.40
12.59
15.45
10.48
LEGAL-ADMINISTRATIF 1980 2000
BERDASARKAN KRITERIA 1990 2000
Konsep dan Batasan Settlement types •
Hamlet
•
Village
•
Town
•
City
•
Metropolis
•
Megalopolis
How about..: world city , mega-urban , urban agglomeration ..?
Inter URBAN URBAN ORIGIN AND GROWTH • • •
pre industrial cities medieval urbanization industrial urbanization
URBAN ORIGIN AND GROWTH
pre industrial cities Urban transformation process:
• • • • • •
agricultural revolution division of labor large-scale social organization trading network, specialization welfare religion
URBAN ORIGIN AND GROWTH
pre industrial cities
• • • • • •
Mesopotamia (+ 3500 SM) – Irak Mesir …. (+ 3500 SM) Lembah Indus (+ 2500 SM) – India Sungai Kuning (+ 1800 SM) – Cina Mediterania (+ 800 SM) – Yunani, Italia Sel.
Meso amerika (+ 200 SM) –Mexico, Guatemala
Inter URBAN
URBAN ORIGIN AND GROWTH
medieval urbanization
• • •
commercial revival trade/merchant central military fortification
URBAN ORIGIN AND GROWTH
industrial urbanization
• •
industrial revolution factory system: economic of scale,
•
productivity, high output need for large labor pool, ancillary
•
services, market urban form shaped by factory system
•
and class structure segregated housing highly distinctive
URBAN ORIGIN AND GROWTH
INDONESIA
• • •
Masa pra-kolonial (Abad ke-4 s/d ke-16)
•
kota dagang (market cities)
• •
Kota pedalaman (inland cities, sacred cities) intersuler, otonom Masa kolonial (Abad ke-16 s/d abad ke-20)
• •
sistem kota kolonial primate city, entreport Masa pasca-kolonial
• • •
incipient urbanization mega-urban mega urbanization, rural urbanization
National Urban System Sistem perkotaan: susunan lengkap saling-ketergantungan kota-kota di suatu wilayah atau negara
Theoretical background
Central Place Theory Diffusion Theories
Central Place Theory
Central Place Theory
Central Place Theory
Central Place Theory
Central Place Theory
Central Place Theory Jenis Fasilitas Pelayanan
Pendidikan
01. Sekolah Dasar (SD) 02. Sek. Lanj. Tkt. Pertama (SLTP) 03. Sek. Lanj. Tkt. Atas (SLTA) 04. Perguruan Tinggi
Kesehatan
05. Rumah Sakit (RS) 06. Balai Kes. Ibu dan Anak (BKIA) 07. Rumah Sakit Bersalin 08. Poliklinik 09. Puskesmas 10. Puskesmas Pembantu 11. Balai Pengobatan 12. Tempat Praktek Dokter 13. Polindes 14. Apotik 15. Toko Obat
Lembaga Keuangan
16. Bank Umum: kantor bank 17. Bank Umum: kantor kas 18. Unit BRI 19. BPR non kred desa: pst dan cbg 20. BPR non kred desa: kantor kas 21. BPR bdn kred desa: bank desa 22. BPR bdn kred desa: lumbung ds 23. LKDP 24. Rumah Gadai 25. Kantor Asuransi 26. KUD 27. Kopinkra 28.Koperasi Simpan-pinjam 29. Non KUD lainnya 30. Lembaga Perkreditan lain 31. Lembaga Keuangan lain 93 15 44 19 35 60 120 64 8 120 75 15 641 350 42 76 27 27 136 37 122 307 19 647 27 111 58 Juml.
2.518
568 376 91 Jenis Fasiltas Pelayanan
Pemasaran dan Produksi
32. Kelompok pertokoan 33. Pasar dgn. bang. permanen 34. Pasar tnp. bang. permanen 35. Pasar hewan 36. Pasar ikan 37. Supermarket 38. Toko elektronik 39. Kios KUD 40. Kios non KUD 41. Kawasan Industri 42. Sentra Industri 43. Lingkungan Industri Kcl 44. Perkampungan Industri 45. Pemasaran bahan galian 46. SPBU 47. Agen/penjaul LPG 48. Rumah makan/restoran 49. Wartel
Usaha dan Jasa Sewa
50. Sewa alat-alat pesta 51. Sewa kaset /video/VCD 52. Sewa mobil/kend bermtr 53. Foto kopi 54. Reparasi kend tak bermtr 55. Reparasi kend bermotor 56. Reparasi elektronik 57. Salon kecantikan 58. Foto studio 59. Binatu 60. Hotel 61. Biro perjalanan wisata 62. Jasa Komputer 1.199
31 222 569 1.095
1.224
694 1.100
310 175 593 172 160 Juml.
306 250 68 35 1 41 325 126 790 35 171 28 11 290 30 94 1.660
180
Central Place Theory: Deficiencies
Diffusion Theories
Diffusion Theories 1. Exploration 2. Harvesting of natural resources 3. Emergence of farm-based staple production 4. Establishment of interior depot centers 5. Economic maturity and central place infilling
Diffusion Theories
Diffusion Theories
Circular or cumulative upward causation
Expansion of local employment and population
Location of new industry
Development of external economies former’s production Increase in local pool of trained industrial labor Development of ancillary industry to supply former with inputs, etc.
Provision of better infrastructure for population and industrial development: roads, factory sites, public utilities, health and education services, etc.
Attraction of capital and enterprise to exploit expanding demand for locally produced goods and services Expansion of local government funds through increased local tax yield Expansion of service industries and others serving local market Expansion of general wealth of community
Diffusion Theories
Backward and forward linkages SERVICE SUPPLIERS
Consultants, lawyers, advertising firms, etc.
Ancillary services
MATERIAL SUPPLIERS
Suppliers of iron ore, coking coal, limestone, tungsten, equipment, etc.
Backward Linkages Material flows flows of information Material flows
STEEL PRODUCTION PLANT
flows of information Material flows flows of information flows of information
MARKET
Wire manufacturers, auto body manufacturers, cutlery manufacturers, machining firms, grinders, welders, etc.
Forward Linkages
SERVICE SUPPLIERS
Consultants, lawyers, advertising firms, etc.
Ancillary services