Sistem pencernaan, pernapasan, sirkulasi

Download Report

Transcript Sistem pencernaan, pernapasan, sirkulasi

III.A Organ Penyusun pada Sistem
Pencernaan
Kompetensi Dasar
Indikator
• Mendeskripsikan struktur
dan susunan sel hewan
pada sistem organ
• Mengkategorikan macammacam jaringan dan organ
penyusun pada sistem
pencernaan
Rongga Mulut
• Mulut = rongga terbuka
tempat masuknya
makanan dan air pada
hewan.
• Terletak di kepala
bagian awal dari sistem
pencernaan lengkap
yang berakhir di anus.
Bibir
–
–
–
–
–
–
Epitel piph berlapis bertanduk pada permukaannya
Kelenjar keringat
Kelenjar sebaceosa
Dasar folikel rambut
Sel tidak mengandung pigmen
Banyak pembuluh darah
Pelapisan rongga mulut
–
–
–
–
Epitel pipih berlapis
Jaringan ikat longgar (areolar) halus
Lapisan mukosa dan sub mukosa terletak pada otot
Pada langit-langit (palatum divium) lapisan mukosa dan
submukosa terletak pada tulang
Gigi
• Terdiri dari 20 gigi susu dan 32 gigi permanen
• Bervariasi berdasarkan ukuran, bentuk, jumlah
puncak dan akar
• Jaringan keras gigi terbagi dua :
– Mahkota; terlapisi email;bagian gigi yg biasanya terlihat
dan meluas melampaui batas gusi
– Akar;tertanam dalam lekuk gigi; diantaranya terdapat
cervix/leher; persempitan kecil antara mahkota dan akar
• Perkembangan :
– Ektoderm = membentuk email
– Mesoderm = membentuk dentin, cementum, pulpa dan j.
penunjang
Ligamen peridental
– Serat kolagen pelekat gigi di
dalam lekuk gigi dan
penunjang gusi
Alveolus
– Lekuk; sumuran bertulang
tepat gigi bergantung
– Lapisan tipis tulang
padat;pada gigi geraham
alveolus memiliki trabekular
yg banyak untuk menahan
tekanan
Lidah
– Tiga kelompok otot utama;
serat-serat membujur,
melintang, dan sagital yg
terletak di jaringan areolar
dan j. lemak
– Mukosa yg menutupi
permukaan lidah
termodifikasi dari penonjolan
j.penyambung dan j. epitel
menjadi :
•
•
•
•
Papila filiform
Papila fungiform
Papila foliatus
Papila valatus
Kelenjar rongga mulut
• Penghasil enzim ptialin/ amilase
• Tiga kelenjar besar
– Kelenjar parotid
– Submaksiler
– Sublingual
• Tiga kelenjar kecil
– Serosa; dalam lidah, di daerah papila valata
– Submukosa;permukaan depan langit-langit
lunak,keras dan dekat papila foliata dari lidah dan
akar lidah
– Seromukosa; bagian depat lidah dan bagian bibir
Faring
• bahasa Yunani, pharynx; tenggorokan atau
kerongkongan
• Tersusun atas tulang rawan
Esofagus
• Esofagus (dari bahasa Yunani: οiσω,
oeso - "membawa", dan έφαγον,
phagus - "memakan")
• kerongkongan = tabung (tube) berotot
pada vertebrata yang dilalui sewaktu
makanan mengalir dari bagian mulut
ke dalam lambung.
• Proses peristaltik.
• pada ruas ke-6 tulang belakang.
• Esofagus dibagi menjadi tiga bagian:
– bagian superior (sebagian besar adalah
otot rangka)
– bagian tengah (campuran otot rangka
dan otot halus)
– serta bagian inferior (terutama terdiri
dari otot halus)
Lambung
• Fungsi = menghancurkan
atau mencerna makanan
yang ditelan dan menyerap
sari atau nutrisi makanan
yang penting bagi tubuh.
• Pada hewan memamah
biak, makanan di lambung
dicampur dengan enzimenzim pencernaan,
kemudian dikeluarkan
kembali ke mulut untuk
dikunyah sekali lagi.
• Dilakukan secara mekanik dan kimiawi, Sekretin yaitu hormon
yang merangsang pankreas untuk mengeluarkan sekretnya.
• Renin yaitu enzim yang mampu menggumpalkan Kasein
(sejenis protein) dalam susu.
• Fungsi HCI Lambung :
1.
2.
3.
4.
Merangsang keluamya sekretin
Mengaktifkan Pepsinogen menjadi Pepsin untuk memecah protein.
Desinfektan
Merangsang keluarnya hormon Kolesistokinin yang berfungsi
merangsang empdu mengeluarkan getahnya.
Pankreas
• fungsi utama:
– menghasilkan enzim pencernaan dan beberapa
hormon penting seperti insulin.
• Pankreas terletak pada bagian posterior perut
dan berhubungan erat dengan duodenum
(usus dua belas jari).
Kantung empedu
• (Bahasa Inggris: gallbladder) =
berbentuk buah pir menyimpan
sekitar 50 ml empedu yang
dibutuhkan tubuh untuk proses
pencernaan khususnya pengurai
lemak.
• Pada manusia, panjang kantung
empedu adalah sekitar 7-10 cm
dan berwarna hijau gelap - bukan
karena warna jaringannya,
melainkan karena warna cairan
empedu yang dikandungnya.
• Organ ini terhubungkan dengan
hati dan usus dua belas jari
melalui saluran empedu.
Hati
• Organ penghasil
empedu
• Penyimpanan glikogen
• Perombak sel darah
merah
Usus Halus
• Usus halus atau usus kecil
adalah bagian dari saluran
pencernaan yang terletak di
antara lambung dan usus
besar.
• Usus halus terdiri dari tiga
bagian yaitu :
 usus dua belas jari
(duodenum),
 usus kosong (jejunum), dan
 usus penyerapan (ileum).
• Pada usus dua belas jari
terdapat dua muara saluran
yaitu dari pankreas dan
kantung empedu.
Enzim
• Di dalam usus dua belas jari, dihasilkan enzim dari dinding
usus. Enzim tersebut diperlukan untuk mencerna makanan
secara kimiawi:
– Enterokinase, untuk mengaktifkan tripsinogen yang dihasilkan
pankreas;
– Erepsin atau dipeptidase, untuk mengubah dipeptida atau
pepton menjadi asam amino;
– Laktase, mengubah laktosa menjadi glukosa;
– Maltase, berfungsi mengubah maltosa menjadi glukosa;
– Disakarase, mengubah disakarida menjadi monosakarida;
– Peptidase, mengubah polipeptida menjadi asam amino;
– Lipase, mengubah trigliserida menjadi gliserol dan asam lemak;
– Sukrase, mengubah sukrosa menjadi fruktosa dan glukosa.
Struktur
• Di dalam usus penyerapan (iluem) terdapat
banyak lipatan atau lekukan yang disebut
jonjot-jonjot usus (vili).
• Vili berfungsi memperluas permukaan
penerapan, sehingga makanan dapat terserap
sempurna.
Pencernaan
• Makanan yang berupa glukosa, asam amino,
vitamin, mineral, air akan diserap pembuluh
darah kapiler di vili, dan diangkut ke hati ke
vena porta.
• Di hati = beberapa zat akan diubah ke bentuk
lain dan beberapa lainnya diedarkan ke
seluruh tubuh.
• Sedangkan asam lemak dan gliserol diangkut
melalui pembuluh limfa.
Usus Besar
• Bagian usus antara usus buntu
dan rektum.
• Fungsi = menyerap air dari feses.
• Pada mamalia, terdiri dari :





kolon menanjak (ascending),
kolon melintang (transverse),
kolon menurun (descending),
kolon sigmoid,
rektum.
• Bagian kolon dari usus buntu
hingga pertengahan kolon
melintang sering disebut dengan
"kolon kanan", sedangkan bagian
sisanya sering disebut dengan
"kolon kiri".
Usus buntu atau sekum
• (Bahasa Latin: caecus, "buta") = kantung yang
terhubung pada usus penyerapan serta bagian
kolon menanjak dari usus besar.
• Ditemukan pada mamalia, burung, dan
beberapa jenis reptil.
• Sebagian besar herbivora memiliki sekum
yang besar, sedangkan karnivora eksklusif
memiliki sekum yang kecil, yang sebagian atau
seluruhnya digantikan oleh umbai cacing.
Umbai cacing atau apendiks
• organ tambahan pada usus buntu.
• Infeksi pada organ ini disebut apendisitis atau radang umbai cacing.
• Apendisitis yang parah dapat menyebabkan apendiks pecah dan
membentuk nanah di dalam rongga abdomen atau peritonitis (infeksi
rongga abdomen).
• Dalam anatomi manusia, umbai cacing atau dalam bahasa Inggris,
vermiform appendix (atau hanya appendix) adalah ujung buntu tabung
yang menyambung dengan caecum.
• Umbai cacing terbentuk dari caecum pada tahap embrio.
• Ukuran; dewasa sekitar 10 cm - 20 cm.
• Lokasi di pinggang (pelvis) terletak di peritoneum.
• Operasi membuang umbai cacing dikenal sebagai appendektomi.
• Penyakit apendiks biasa bagi manusia adalah:
 Apendisitis
 Karkinoid
Rektum
•
•
•
•
Bahasa Latin: regere, "meluruskan,
mengatur“ adalah organ terakhir dari
usus besar pada beberapa jenis
mamalia yang berakhir di anus.
Fungsi = tempat penyimpanan
sementara feses.
Mengembangnya dinding rektum
karena penumpukan material di
dalam rektum akan memicu sistem
saraf yang menimbulkan keinginan
untuk melakukan defekasi.
Jika defekasi tidak terjadi, sering kali
material akan dikembalikan ke usus
besar, di mana penyerapan air akan
kembali dilakukan. Jika defekasi tidak
terjadi untuk periode yang lama,
konstipasi dan pengerasan feses akan
terjadi.
Anus
• Dalam anatomi, anus atau
lubang bokong (Latin:
ānus) adalah sebuah
bukaan dari rektum ke
lingkungan luar tubuh.
• Pembukaan dan penutupan
anus diatur oleh otot
sphinkter.
• Feses dibuang dari tubuh
melalui proses defekasi
(buang air besar - BAB),
yang merupakan fungsi
utama anus.
Struktur
• Anus manusia terletak di bagian tengah
bokong, bagian posterior dari peritoneum.
• Terdapat dua otot sphinkter anal (di sebelah
dalam dan luar).
• Otot ini membantu menahan feses saat
defekasi.
• Salah satu dari otot sphinkter merupakan otot
polos yang bekerja tanpa perintah, sedangkan
lainnya merupakan otot rangka.
Peran pada defekasi
• Ketika rektum penuh akan terjadi peningkatan
tekanan di dalamnya dan memaksa dinding dari
saluran anus. Paksaan ini menyebabkan feses
masuk ke saluran anus. Pengeluaran feses diatur
oleh otot sphinkter.
• Untuk mencegah penyakit pada anus dan dalam
rangka hidup sehat, manusia selalu
membersihkan anus setelah defekasi. Biasanya
anus dibersihkan dengan membilasnya dengan air
atau kertas tisu toilet.
Patologi
• Kanker dan wasir adalah penyakit pada anus
yang sering terjadi.
• Pada bayi dapat terjadi stenosis (tidak adanya
saluran) anus, akibat kelainan kongenital
(kelainan yang terjadi saat bayi dalam masa
kandungan).
• Anus juga merupakan tempat penularan
penyakit seks menular (PMS).
SUMBER PUSTAKA
• Campbell, Reece & Mitchel. 2000. Biologi Jilid
III. Jakarta: Erlangga.
• Bevelander G, Ramaley JA. 1988. Dasar-dasar
Histologi. Wisnu Gunarso, penerjemah;
Jakarta: Erlangga. Terjemahan dari : Essentials
of Histology.
• Hickman CP, Roberts LS, Larson A.2001.
Integrated Pinciples of Zoology. New York.
McGraw-Hill.