PROGRAM INDUKSI GURU PEMULA (PIGP)

Download Report

Transcript PROGRAM INDUKSI GURU PEMULA (PIGP)

DITEKTORAT TENAGA KEPENDIDIKAN
DIRJEN PMPTK, KEMENTRIAN PENDIDIKAN NASIONAL
MENGAPA PROGRAM INDUKSI?
Guru pemula
harus secepat
mungkin
beradaptasi
Guru pemula
belum mengenal
sekolah tempat
bertugas
Guru pemula
butuh teman
tempat bertanya
FORMAL
WAJIB
PRASYARAT
• GURU
PNS
• GURU
TETAP

Program Induksi bagi Guru Pemula yang
selanjutnya disebut program induksi
adalah kegiatan orientasi, pelatihan di
tempat kerja, pengembangan, dan
praktik pemecahan berbagai
permasalahan dalam proses
pembelajaran bagi guru pemula pada
sekolah/madrasah di tempat tugasnya.
UNDANG-UNDANG NOMOR 14 TAHUN 2005 TENTANG GURU DAN
DOSEN
PERMENPAN NOMOR 16 TAHUN 2009 TENTANG JABATAN FUNGSIONAL
GURU DAN ANGKA KREDITNYA
PERMENDIKNAS INDUKSI GURU PEMULA
no. 27 th. 2010
UNDANG-UNDANG NOMOR 14 TAHUN 2005 TENTANG
GURU DAN DOSEN:
Bagian V tentang Pembinaan dan Pengembangan:
Pasal 32
(1) Pembinaan dan pengembangan guru meliputi pembinaan dan
pengembangan profesi dan karier.
(3) Pembinaan dan pengembangan profesi guru sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) dilakukan melalui jabatan fungsional.
Pasal 33
Kebijakan strategis pembinaan dan pengembangan profesi dan karier
guru pada satuan pendidikan yang diselenggarakan oleh Pemerintah,
pemerintah daerah, atau masyarakat ditetapkan dengan Peraturan
Menteri.
Workshop Koordinasi Program Induksi, Makassar 4-6, 2010
PERMENPAN NOMOR 16 TAHUN 2009 TENTANG JABATAN
FUNGSIONAL GURU DAN ANGKA KREDITNYA:
Bagian V tentang Pembinaan dan Pengembangan:
Pasal 30
(1) Pegawai Negeri Sipil yang diangkat pertama kali dalam jabaran
fungsional guru harus memenuhi syarat sebagai berikut:
a. Berijazah paling rendah sarjana (S1) atau Diploma IV dan bersertifikat
pendidik
b. Pangkat paling rendah Penata Muda golongan ruang IIIa
c. Setiap unsur penilaian pelaksanaan pekerjaan dalam DP3 paling rendah
bernilai baik dalam 1 tahun terakhir
d. Memiliki kinerja yang baik yang dinilai dalam masa program induksi
(3) Program induksi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf d diatur
lebih lanjut oleh Menteri Pendidikan Nasional.
•
Inggris : Mandatory Induction Program untuk seluruh guru
pemula yang kualified. Tidak dapat diangkat sebagai pegawai
jika tidak memenuhi persyaratan memuaskan dalam induksi
•
USA (Massachusetts) : Semua sekolah harus memiliki
program induksi untuk seluruh guru-guru di tahun pertama
•
Australia : Kewajiban profesional untuk mendukung guru
pemula yang dimuat dalam kebijakan pengembangan
profesional guru
Before Induction
• 40% Regents diploma rate
• 80 students enrolled in Advanced
Placement classes with 50%
achieving 3 or higher
After Induction
• 70% Regents diploma rate
• 120 students enrolled in
Advanced Placement classes
with 73% achieving 3 or higher
Source : The Islip (New York) Public Schools , implemented a 3-year induction
program for new teachers in 1999
EFEKTIFITAS GURU
PRESTASI SISWA
SANGAT
EFEKTIF
TINGGI
SEDANG
RENDAH
KURANG
EFEKTIF
HASIL
Setelah satu tahun, guru yang
efektif dapat meningkatkan
prestasi siswa (53%), setelah
tiga tahun dapat meningkat
83%
Setelah satu tahun, guru yang
kurang efektif dapat
meningkatkan prestasi siswa
(14%), setelah tiga tahun
dapat meningkat 29%
Selisih = lebih dari 50%
Sumber: Dawson dan Billingsley (2000)
JUMLAH GURU YANG AKAN PENSIUN
451.767 guru kan pensiun dalam 10 tahun
mendatang (sumber: SIM NUPTK JUNI 2009)
bila seorang guru pemula mengajar 30 siswa
maka akan ada
13.553.010 siswa diajar guru pemula
APA ITU PROGRAM INDUKSI
orientasi
KEGIATAN
pelatihan di tempat kerja
pengembangan
praktik pemecahan permasalahan
dalam proses pembelajaran
bagi Guru Pemula pada sekolah/madrasah di tempat
tugasnya.
Persyaratan
Tempat
Jangka waktu
pelaksanaan
jabatan fungsional guru
di sekolah/madrasah tempat guru
pemula bertugas
satu tahun (dengan waktu
bimbingan satu hari perminggu)
dan dapat diperpanjang kembali
selama satu tahun
• persiapan;
• pengenalan sekolah/madrasah dan
lingkungannya;
• pelaksanaan dan observasi pembelajaran;
• penilaian; dan
• pelaporan.
TUJUAN PROGRAM INDUKSI
GURU PEMULA
Agar guru pemula segera dapat:
beradaptasi dengan iklim kerja dan
budaya sekolah/madrasah
melaksanakan pekerjaannya sebagai guru
profesional di sekolah/madrasah
Guru pemula CPNS yang ditugaskan di
sekolah/madrasah yang Pemerintah atau
PEMDA;
Guru pemula berstatus PNS pindahan dari
jabatan lain
. Guru pemula bukan PNS yang ditugaskan pada
sekolah/madrasah yang diselenggarakan oleh
masyarakat.
HAK DAN KEWAJIBAN GURU PEMULA
GP berhak memperoleh bimbingan dalam:
merencanakan pembelajaran
melaksanakan pembelajaran
menilai hasil pembelajaran
membimbing dan melatih peserta didik
melaksanakan tugas tambahan yang melekat pada pelaksanaan
kegiatan pokok sesuai dengan beban kerja guru.
GP
selesaikan PI dg nilai kinerja paling kurang kategori
baik berhak memperoleh sertifikat PI.
PENILAIAN PADA PIGP
pedagogik
kepribadian
sosial
profesional
Kompetensi guru
guru pembimbing
Penilai
pengawas
sekolah/madrasah
kepala
sekolah/madrasah
PRA OBSERVASI
Pelaksanaan
Penilaian
PELAKSANAAN OBSERVASI PEMBELAJARAN
PASCA OBSERVASI
dinas pendidikan/kantor
kementrian agama setempat.
Hasil penilaian
Guru Pemula
Guru Pemula
Penempatan
Guru Pemula
Nilai
min
kat.baik
Belum
dpt min
kat.baik
tdk dpt min
kat.baik stl
masa
perpanjangan
Sertifikat
Program Induksi
Perpanjang masa
induksi mx 1 th
oleh BKD/Kantor
Kem.Agama/penylg
pendidikan sesuai
dengan pertn
perundangan yg
berlaku (PKR
:Pembinaan Kinerja
Rendah)
Bln-1
Need
Analysis
S1 &
PPG
Penunjukan
PB
KS
Bln 2 - 9
Pembimbin
gan
(asesmn-1)
PB
Bln 10
Penilai
an
(assmn2)
KS
PS
PB
Bln 11
Pelap
oran
KS
DINAS
Pndk/
Kantor
Agama
SERTIFIK
AT PI
Jabatan
fungsional
Gr
YA
tidak
YA
tidak
Workshop Koordinasi Program Induksi, Makassar 46, 2010
Sekolah/madrasah perlu mempersiapkan
hal-hal berikut:


Melakukan Analisis Kebutuhan dengan
mempertimbangkan ciri khas sekolah/madrasah,
latar belakang pendidikan dan pengalaman guru
pemula, ketersediaan pembimbing yang memenuhi
syarat, penyediaan Buku Pedoman, keberadaan
organisasi profesi yang terkait, dan faktor-faktor
pendukung lainnya.
Menyelenggarakan pelatihan tentang pelaksanaan
program induksi bagi guru pemula yang diikuti
oleh kepala sekolah/madrasah dan calon
pembimbing dengan pelatih seorang pengawas
yang telah mengikuti program pelatihan bagi
pelatih program induksi.
 Menyiapkan
Buku Pedoman bagi guru
pemula yang memuat kebijakan
sekolah/madrasah, prosedur kegiatan
sekolah/madrasah, format administrasi
pembelajaran/bimbingan dan konseling,
dan informasi lain yang dapat membantu
guru pemula belajar menyesuaikan diri
dengan lingkungan sekolah/madrasah.
 Menunjuk seorang pembimbing bagi guru
pemula yang memiliki kriteria sesuai
dengan ketentuan yang berlaku.
pembimbing memperkenalkan situasi dan
kondisi sekolah/madrasah kepada guru pemula;
 pembimbing memperkenalkan guru pemula
kepada siswa;
 pembimbing melakukan bimbingan dalam
menyusunan perencanaan dan pelaksanaan
proses pembelajaran/bimbingan dan konseling
dan tugas terkait lainnya;
 guru pemula mengamati situasi dan kondisi
sekolah serta lingkungannya, termasuk
melakukan observasi di kelas sebagai bagian
pengenalan situasi;

 guru
pemula mempelajari Buku
Pedoman dan Panduan Kerja bagi guru
pemula, data-data sekolah/madrasah,
tata tertib sekolah/madrasah, dan kode
etik guru;
 guru pemula mempelajari ketersediaan
dan penggunaan sarana dan sumber
belajar di sekolah/madrasah;
 guru pemula mempelajari Kurikulum
Tingkat Satuan Pendidikan.
Bimbingan dilakukan dengan cara:
 memberi motivasi tentang pentingnya tugas
guru;
 memberi arahan tentang perencanaan
pembelajaran/bimbingan dan konseling,
pelaksanaan pembelajaran/bimbingan dan
konseling, serta penilaian hasil
belajar/bimbingan siswa;
 memberi kesempatan untuk melakukan
observasi pembelajaran/bimbingan dan
konseling dengan menggunakan Lembar
Observasi Pembelajaran/Bimbingan dan
Konseling; ;
Bimbingan pelaksanaan tugas tambahan
dilakukan dengan cara:
 melibatkan guru pemula dalam kegiatankegiatan di sekolah;
 memberi arahan dalam menyusun rencana
dan pelaksanaan program pada kegiatan
yang menjadi tugas tambahan
Tahapan Pembimbingan:
 Pembimbingan tahap pertama
 Pembimbingan tahap ke dua.
 Pra Observasi
 Guru pemula dan
pembimbing
mendiskusikan, menentukan dan
menyepakati fokus observasi
pembelajaran/pembimbingan.
 Fokus observasi meliputi elemen
kompetensi (maksimal 5) dari keempat
kompetensi inti sebagaimana yang
tertulis dalam Lembar Observasi
Pembelajaran bagi pembimbing dan
Lembar Refleksi bagi Guru Pemula.
 Pelaksanaan
Observasi
 Pada saat pelaksanaan observasi,
pembimbing mengisi Lembar Observasi
Pembelajaran/bimbingan dan konseling
sesuai dengan hasil observasi terhadap
pelaksanaan pembelajaran/bimbingan
dan konseling oleh guru pemula.
Pasca
 Guru
Observasi
pemula mengisi Lembar Refleksi
Pembelajaran/bimbingan dan konseling
setelah selesai mengajar/membimbing.
 Pembimbing dan guru pemula melakukan
refleksi untuk mendiskusikan proses
pembelajaran/bimbingan dan konseling.
 Pembimbing memberikan salinan Lembar
Observasi Pembelajaran/bimbingan dan
konseling kepada guru pemula yang telah
ditandatangani oleh guru pemula,
pembimbing dan kepala sekolah/madrasah.
 Pra Observasi
 Kepala sekolah atau
pengawas bersama
guru pemula menentukan fokus
observasi pembelajaran.
 Fokus observasi maksimal lima elemen
kompetensi dari setiap kompetensi inti
pada setiap observasi mengajar.
 Fokus observasi ditandai dalam Lembar
Observasi Pembelajaran/bimbingan dan
konseling dan Lembar Refleksi
Pembelajaran/bimbingan dan konseling
sebelum dilaksanakannya observasi.
 Pelaksanaan
Observasi
 Pada saat pelaksanaan observasi, penilai
(kepala sekolah/madrasah atau
pengawas) mengamati kegiatan
pembelajaran/ bimbingan dan konseling
guru pemula dan mengisi Lembar
Observasi Pembelajaran/ bimbingan dan
konseling sesuai dengan fokus elemen
kompetensi yang telah disepakati.
Pasca Observasi
Guru pemula mengisi Lembar Refleksi
Pembelajaran/bimbingan dan konseling setelah
pembelajaran/bimbingan dan konseling dilaksakan.
 Kepala sekolah/madrasah atau pengawas dan guru
pemula membahas hasil penilaian pada setiap tahap
dan memberikan masukan kepada guru pemula
setelah observasi selesai.
 Guru Pemula dan penilai (kepala sekolah/madrasah
atau pengawas sekolah) menandatangani Lembar
Observasi Pembelajaran/bimbingan dan konseling.
Kepala sekolah memberikan salinan Lembar
Observasi Pembelajaran/Pembim-bingan kepada
guru pemula.

Penilaian kinerja terhadap guru pemula
dilakukan sebagaimana penilaian kinerja yang
diterapkan terhadap guru lain (senior) pada
setiap tahun.
 Hasil penilaian kinerja pada akhir program
induksi ditentukan berdasarkan kesepakatan
antara pembimbing, kepala sekolah/madrasah
dan pengawas dengan mengacu pada prinsip
profesional, jujur, adil, terbuka, akuntabel dan
demokratis.
 Peserta Program Induksi dinyatakan Berhasil, jika
semua elemen kompetensi pada penilaian tahap
ke dua paling kurang memiliki kriteria nilai
dengan kategori Baik.

Kompetensi
1. Kompetensi paedagogis
1. Memahami latar belakang siswa
2. Memahami teori belajar
3. Pengembangan kurikulum
4. Aktivitas pengembangan pendidikan
5. Peningkatan potensi siswa
6. Komunikasi dengan siswa
7. Assessmen & evaluasi
2. Kompetensi kepribadian
1. Berperilaku sesuai dengan norma, kebiasaan dan hukum di
2. Kepribadian matang dan stabil
3. Memiliki etika kerja dan komitmen serta kebanggan menjadi
guru
3. Kompetensi sosial
1. Berperilaku inklusif, objektif, dan tidak pilih kasih
2. Komunikasi dengan guru, pegawai sekolah,orang tua, dan
masyarakat
4. Kompetensi profesional
1. Pengetahuan dan pemahaman tentang struktur, isi dan
standard kompetensi mata pelajaran dan tahap-tahap
pengajaran
2. Profesionalisme yang meningkat melalui refleksi diri
 Skor
hasil penilaian selanjutnya
dikonversi ke rentang 0-100 :
Skor yang dperoleh
----------------------- X 100 = ...... (Skor Akhir)
Total skor
 nilai
91 s.d. 100 disebut amat baik;
 nilai 76 s.d. 90 disebut baik;
 nilai 61 s.d. 75 disebut cukup;
 nilai 51 s.d. 60 disebut sedang; dan
 nilai < 50 disebut kurang.
 Penyusunan
laporan dilaksanakan pada
bulan ke-11 setelah Penilaian Kinerja
selesai
Prosedur sebagai berikut:


Pembuatan Draft Laporan Hasil Penilaian Kinerja Guru
Pemula oleh kepala sekolah/madrasah yang didiskusikan
dengan pembimbing dan pengawas.
2. Penentuan Keputusan pada Laporan Hasil Penilaian
Kinerja Guru Pemula dengan mempertimbangkan hasil
observasi pembelajaran/bimbingan dan konseling serta
pelaksanaan tugas lain yang relevan, yang selanjutnya guru
pemula dinyatakan memiliki Nilai Kinerja dengan Kategori
Amat Baik, Baik, Cukup, Sedang dan Kurang.
Penandatanganan Laporan Hasil Penilaian
Kinerja Guru Pemula oleh kepala
sekolah/madrasah.
 Pengajuan penerbitan Sertifikat oleh kepala
sekolah/madrasah kepada Kepala Dinas
Pendidikan atau Kepala Kantor Kementerian
Agama Kabupaten/Kota bagi guru pemula yang
telah mencapai Nilai Kinerja dengan nilai
minimal berkategori Baik.
 Sertifikat menyatakan bahwa peserta program
Induksi telah Berhasil menyelesaikan Program
Induksi dengan baik.

 Data
sekolah/madrasah dan waktu
pelaksanaan program induksi.
 Data guru pemula peserta program induksi;
 Deskripsi pelaksanaan pembimbingan oleh
pembimbing.
 Deskripsi pelaksanaan pembimbingan oleh
kepala sekolah dan pengawas.
 Hasil Penilaian Kinerja Guru Pemula yang
menyatakan kategori Nilai Kinerja Guru
Pemula (Amat Baik, Baik, Cukup, Sedang
dan Kurang), ditandatangani Kepala
Sekolah/Madrasah.



Laporan Hasil Pelaksanaan Program Induksi bagi Guru
Pemula yang berstatus CPNS/PNS mutasi dari jabatan lain
dalam lingkup pemerintah daerah disampaikan oleh Kepala
sekolah kepada Kepala Dinas Pendidikan
Provinsi/Kabupaten/Kota sesuai kewenangannya.
Laporan Hasil Pelaksanaan Program Induksi Guru Pemula
yang berstatus CPNS/PNS mutasi dari jabatan lain dalam
lingkup Kementerian Agama disampaikan oleh kepala
madrasah kepada Kepala Kantor Kementerian Agama
Kabupaten/Kota sesuai tingkat kewenangannya.
Laporan Hasil Pelaksanaan Program Induksi Guru Pemula
yang berstatus Bukan PNS disampaikan oleh Kepala
sekolah/madrasah kepada penyelenggara pendidikan.
 Sertifikat
diterbitkan oleh Dinas
Pendidikan bagi guru pemula yang telah
mencapai Nilai Kinerja paling kurang
kategori Baik.
 Sertifikat menyatakan bahwa peserta
program Induksi telah Berhasil
menyelesaikan Program Induksi dengan
baik.