Larutan elektrolit.

Download Report

Transcript Larutan elektrolit.

Sedap…..
..aroma..nyaa
…
Emh..emh….
LARUTAN
Larutan : campuran yang homogen ( mempunyai bag yg sama )
Komponen larutan :
-zat pelarut ( solvent)
-zat terlarut (solote)

Air sebagai pelarut universal, jika tanpa ket. Khusus > pelarut air

Zat organik > sbg pelarut organik ( mis: petroleum, alkohol, ether dll)
Kelarutan: banyaknya gram zat maksimal yg dapat larut dalam 1000
gram zat pelarut, pada suhu tertentu.
misal : 100 gram air dapat melarutkan 36,5 gr NaCl pada
suhu 20ºC atau dpt melarutkan 200 gr gula dll.
Kecepatan melarut zat padat dalam air, tergantung kepada:
1.
Suhu, naiknya suhu mempercepat proses pelarutan
2.
Pengadukan, smakin bayak pengadukan > mempercepat proses
3.
Ukuran partikel, smakin kecil partikel > cepat larut
Kelarutan gas dalam zat cair, umumnya menurun bila suhu dinaikkan
Sifat-sifat spesies zat terlarut
Tidak seperti senyawa, larutan memiliki komponen dalam proporsi
tertentu dan tidak dpt dinyatakan dalam Rumus Kimia.
Misal: padatan (s) Sukrosa dilarutkan dalam air menghasilkan larutan
berair (aqueous, aq)sukrosa
C12H22O11 (s) ----- C12H22O11 (aq)
Kalau kita tekankan larutan berair, pelarutan dapat juga dengan pelarut
lain selain air.
Larutan berair dari spesies molekul
Molekul polar mudah dilarutkan dengan air, contoh :
Gula (Cm(H2O)n
Sukrosa C12H22O11 (gula pasir)
Fruktosa C6H12O6 ( gula buah)
Ribosa C5H10O5 -------------- asam ribonukleat
Apapun rumusnya gula tdak mengandung molekul air, tetapi memiliki
gugus polar O----H (hidroksil) yg terikat pd atom karbon, hal ini
merupakan tapak untk interaksi dwi kutub dengan air.
Zat non polar spt tetraklorida, oktana dan minyak serta malam
(lilin),,tidak larut dalam air.
Larutan berair dari spesies Ionik ( elektrolit)
Kalium sulfat adalah padatan ionik yg larut dalam air menghasilkan
sampai 120 g/ L pada suhu 25 ºC; yaitu massa maksimum yg dpt
dilarutkan dalam 1 L pada suhu tersebut. ( = Kelarutan ) dlm air.
Reaksi pelarutan :
K2SO4 (s) ---- 2 K+(aq) + SO42- (aq)
Ada gaya ion dwi kutub di mana setiap ion negatif dikelilingi oleh
molekul air yg mengarahkan ujung positif dr moment dwi kutubnya
ke arah ion negatif. Setiap ion positif dikelilingi oleh molekul air
dengan orientasi yang berbeda.
Ion yang tersolvasi ini dapat bergerak sbg kesatuan utuh bola medan
listrik di alirkan.
Larutan yang terjadi merupakan penghantar listrik yang baik,
K2SO4 disebut elektrolit kuat
Kelarutan setiap zat dalam air berbeda-beda.
Hanya sedikit (0,0025 g) barium sulfat padat yang larut per liter air .
Reaksi ; BaSO4 (s) ---- Ba 2+aq) + SO42- (aq)
Hal ini menyatakan bhw jika cukup ion barium berair yg dicampurkan
dg ion sulfat berair, yg akan terjadi justru reaksi kebalikannya, dan
padatan barium sulfat yang akan terjadi.
Ba 2+aq) + SO42- (aq) ------- BaSO4 (s)
( reaksi pengendapan )
Untuk mempertahankan kenetralan kadang harus disiapkan ion sulfat
berair dan barium yang lain ( bariun klorida dan kalium sulfat )
BaCl2 (aq) + K2SO4 (aq) -----> BaSO4 (s) + 2 KCl (aq)
Ion kalium dan klorida muncul pada kedua ruas persamaan. Keduanya
adalah hanya ion pengamat., yg menjamin kenetralan dan tdk
mengambil bagian dalam reaksi. Pengabaian ion pengamat ini dari
persamaan reaksi menghasilkan persamaan ion bersih ;
Ba 2+aq) + SO42- (aq) ------- BaSO4 (s)
Berdasarkan jumlah dalam larutan maka dapat dibagi menjadi dua
bagian yaitu bagian terkecil adalah zat terlarut dan yang terbesar
adalah pelarut.
Contoh, jika kita ambil 1 gram kalium bicromat (K2Cr2O7) dan
dimasukan kedalam labu ukur yang berisi 100 mL air,
diaduk dan akan dihasilkan larutan kalium bicromat, dimana kalium
bicromat sebagai zat terlarutnya dan air adalah sebagai pelarutnya.
Cara membuat larutan, 1 gram kalium bicromat
ditambahkan 100 mL air dalam labu ukur
Larutan elektrolit.
Berdasar konduktifitas, ada 2 macam larutan :
1.
lart. Elektrolit : asam, basa dan garam
2.
Non elektrolit : alkohol, gula dll
kuat
lemah
Pengamatan daya hantar listrik pada larutan
Senyawa
Rumus
Garam dapur
Asam cuka
Gula
NaCl
CH3COOH
C12H22O11
Alkohol (etanol)
C2H5OH
Lampu menyala Lampu tidak menyala
Ѵ􀑏
Ѵ􀑏
Pengamatan daya hantar terhadap beberapa larutan elektrolit
Larutan
Nyala lampu
Terang
Kurang terang
NaCl
􀑏
CuSO4
􀑏
HNO3
􀑏
CH3COOH
􀑏
C2H2O4
􀑏
C6H8O7
􀑏
Ѵ􀑏
Ѵ
Teori ion ( Arhenius ):

Elektrolit dalam air akan pecah membentuk partikel bermuatan
(ion ). Ion ini yang akan menyebabkan daya hatar listrik

Ada 2 jenis ion yaitu :
+
Kation (+) > tertarik ke katoda ( logam, H+ dan NH4 )
Anion ( - ) > tertarik ke anoda ( ion sisa asam, OH - )

Peristiwa terurainya elektrolit> disebut dissosiasi elektrolitis, atau
ionisasi ( reaksi ionisasi )
Contoh reaksi. ionisasi :
NaCl
Na+ + Cl
NaOH
Na+ + OHUntuk ion yg polivalen , ionisasi dapat berlangsung beberapa langkah:
H2SO4
H+ + HSO4
2HSO4
H+ + SO4
+
2-
H2SO4
2H + SO4
Perbedaan atom dg ion ( kita tinjau NaCl, Na dan Cl2 )
Na : reaktif, racun, mudah terbakar dan bereaksi keras dg air
Cl2 : gas racun , hijau kuning, reaktif
NaCl: zat terdiri dari ion Na+ dan Cl-
Elektrolit kuat dan lemah
Untuk memnyatakan jumlah bagian moolekul yg terionisasi
digunakan derajad ionisasi ( α ).
Derajad ionisasi (α) =banyaknya zat terionisasi dibagi zat mula –
mula.
α=
molekul terionissi
molekul mula-mula
0≤α≥0
α =1 ( sempurna )
α = 0 ( tidak sempurna )
* Pada pengenceran α bertambah besar.
a. Elektrolit kuat (α mendekati 1)
As. Kuat: HNO3, H2SO4, HCl (termasuk HBr dan HI )
Basa kuat : NaOH, KOH, Ba(OH)2
Garam
: garam yg kelarutannya besar, garam yg berasal dari
asam/ basa kuat ( FeSO4, NH4Cl dsb)
b. Elektrolit lemah ( α sangat kecil )
H2S, NH4OH, Al2S3, CH3COOH
Beberapa garam padat/ larutan banyak yg memp. Warna . Hal ini
disebabkan ion yg dikandungnya.

Ion-ion ; Na , Cl , K , NO3 , SO4 ,semua tak berwarna, maka
larutan garam NaCl, NaNO3,KNO3, K2SO4 tdk berwarna.

CuCl2 kuning, CuSO4 anhidrat putih> jika dlarutka air----biru
2+
warna biru dari ion Cu berikatan dengan air (H2O)

K2Cr2O4 kuning, karena ion CrO42- berwarna kuning.

KMnO4 ungu, karena ion MnO4- berwarna ungu
LARUTAN ASAM,BASA DAN GARAM
Menurut Arhenius,
Asam: dalam air menghasilkan H+ (ion Hidrogen )
HA
H+ + A Contoh: HCl
H+ + Cl HNO3
H+ + NO3 H2SO4
2H+ + SO42Basa : dalam air menghasilkan ion OH NaOH
Na+ + OH Ba(OH)2
Ba+ + 2OH Al(OH)3
Al3+ + 3OH –
Garam: semua zat yg menghaslkan logam dan sisa asam
NaCl
Na+ + Cl CaCl2
Ca+ + 2Cl -
REAKSI ION ( REAKSI DLM LARUTAN ELEKTROLIT )
Selama ini kita selalu menuliskan reaksi ddalam air sbg molekuler,
Pada hal yug terjadi adalah reaksi antara ion-ion.
Ada sebagian zat yg tdk boleh di ionkan:
1.
Elektrolit lemah ( sedikit ion )
2.
Elektrolit yg mengendap ( padat )
3.
Unsur bebas
4.
Oksida-oksida
5.
Gas
6.
Air
Reaksi netralisasi
Asam + basa
NaOH+ HCl
Na+ + OH- + H+ + ClOH- + H+
garam ( hakekatnya H+ dan OH- )
NaCl + H2O
Na + + Cl- + H2O
H2O
Reaksi logam dg asam
Contoh: Fe + H2SO4
FeSO4 + H2(g)
Fe + 2H+ + SO4Fe2+ + SO4- + H2
Fe + 2H+
Fe 2+ + H2
Reaksi sesungguhnya adalah Fe dan ion H+ bukan H2SO4
Smakin asam smakin cepat reaksinya. ( krn banyak ion H+ )
Reaksi pengendapan
Misal : CuSO4 + 2KOH
K2SO4 + Cu(OH)2
Cu2+ + SO42- + 2K+ + 2OH 2K + + SO42- + Cu(OH)2
Cu2+ + 2OHCu(OH)2
Semua garam Cu2+ dg basa kuat (OH) > endapan Cu(OH)2
Reaksi yang menghasilkan peruraian
Na2CO3 + HCl :……………………
Na2CO3 + HCl
2NaCl + H2CO3
H2O
CO2
2H + + CO32-
H2O + CO2
Titrasi.
Salah satu teknik yg paling penting dalam kimia analitik
adalah Titrasi, yaitu penambahan secara cermat volume
suatu larutan yang mengandung zat A yg konsentrasinya
diketahui, kepada zat kedua yang mengandung zat B yg
konsentrasinya yidak diketahui, yang akan
mengakibatkan reaksi antara keduanya secara
kuantitatif.
Selesainya reaksi yaitu pada titik akhir, ditandai dg
perubahan sifat fisis, misalnya warna. Dalam reaksi yg
tidak berwarna dapat ditandai dg menambahkan zat
indikator
Pada titik akhir akan dapat mengetahui jumlah jumlah zat
yg ada dalam sampel (B) dari perhitungan dalam kaitan
reaksi antara lart A dg Lart B.
Raksi yang bisa terjadi : reaksi asam –basa
reaksi Redoks
Titrasi asam basa
Dalam kebanyakan reaksi asam basa, tidak ada perubahan warna
yang tajam pada titik akhirnya. Dalam hal ii perlu di tambah indikator
untuk mengetahui perubahan warna pada titik akhir reaksi.
Fenolftalein (PP) merupakan salah satu indikator yg mengubah
warna menjadi merahmuda bila larutan berubah dari asam ke basa.
Konsentrasi asam asetat dalam larutan dapat ditentukan dengan
menambahkan beberapa indikator PP dan menitrasinya dg larutan
NaOH yang konsentrasinya diketahui secara cermat (pasti). Jika
warna merah muda tampak perm,anen maka kran buret segera
ditutup. Pada titik ini reaksinya :
CH3COOH + OH – (aq) ---- CH3COO – (aq) + H2O (l)
Contoh :
Sampel cuka dianalisa kadar asam asetatnya. Sebanyak
50 mL bahan diukur dan dititrasi dengan 1,306 M NaOH.
31,66 mL titran diperlukan untuk mencapai titik akhir.
Hitunglah konsentrasi asam asetat dalam cuka ( dalam
mol per liter )
Jawab.
Jumlah NaOH yg bereaksi diketahui dengan mengalikan volume
larutan ( 31,66 ml = 0,03166 L) dengan konsentrasi (1,306 M):
0,03166 L x 1,306 mol/ L = 4,135 x 10 -2 mol NaOH
Karena 1 mol asam asetat bereaksi dengan 1 mol OH –(aq) maka
jumlah bahan kimia asam asetat yang semula ada juga harus 4,135
x 10 -2 mol. Jadi konsentrasinya adalah
4,135 x 10 -2 mol
CH3COOH = --------------------------- = 0,827 M
0,05 L
Selesaiiii…………………..
Selesai…..wassalam..
.