Pendanaan Proyek Program Studi Teknik Elektro Fakultas Teknik

Download Report

Transcript Pendanaan Proyek Program Studi Teknik Elektro Fakultas Teknik

Pendanaan Proyek
Program Studi Teknik Informatika
Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer
Universitas Mercu Buana Yogyakarta
1
Sumber dan Macam Pendanaan Proyek
1.
2.
3.
Modal sendiri (equity capital)
- menerbitkan saham
- laba yang ditahan (retained earning)
Sumber dari luar (hutang)
Berdasarkan jangka waktu pengembalian:
- jangka pendek
- jangka panjang
Berdasarkan jenis pinjaman (hutang):
- obligasi
- kredit deffered
- kredit ekspor
- kredit pembeli (buyer kredit)
- pembelanjaan non recourse (NRPF = Non Recourse Project
Financing)
Pola BOT (Built, Operate, and Transfer)
2
Obligasi
Adalah dokumen yg diterbitkan oleh suatu badan sbg ganti uang yg
dipinjamnya. Pada dokumen ini dicantumkan berapa besar bunga dan
waktu jatuh tempo pengembalian pinjaman.
Kredit Deferred
Misal: Perusahaan pemasok peralatan proyek menyediakan fasilitas kredit,
harga dan bunga yg diperhitungkan akan dibayar pd periode yg tlh disetujui
bersama. Biasanya membutuhkan garansi dari pihak bank.
Kredit Ekspor
Bbrp negara pengekspor peralatan dan tenaga ahli proyek memiliki badan
yg mengurus kredit ekspor.
Kredit Pembeli
Proyek menawarkan kpd pembeli suatu ikatan pembelian dgn imbalan
kredit yg dpt dipakai utk pendanaan proyek, misalnya produk LNG.
Pembelanjaan Non Recourse
Tanggungan pengembalian hutang didasarkan atas kesinambungan usaha
unit ekonomi proyek itu sendiri dan aset tsb sbg jaminan pembayaran
kembali hutang.
3
Pendanaan Non Recourse
S.M. Yassukovich
Pendanaan non recourse adalah pola pendanaan dimana pihak pemberi
pinjaman hanya menyandarkan pd arus kas dan pemasukan saat ini dan
yg akan datang dari unit ekonomi tertentu utk membayar kembali hutang,
dan sbg jaminannya adl aset dari unit ekonomi tsb.
Proyek yg sesuai utk pola pendanaan non recourse:
1.
Proyek pembanguan industri pengolahan dan transportasi sumber alam
spt hidrokarbon, mineral, dll.
2.
Pemilik dan sponsor proyek terdiri atas bbrp kelompok pemegang saham
(perusahaan dan atau pemerintah).
3.
Proyek yg memerlukan sejumlah besar modal.
4.
Adanya kontrak pembelian yg pasti dgn pihak pembeli produk hasil
proyek.
5.
Aliran kas netto unit ekonomi yg dibangun oleh proyek diharapkan
mampu mengembalikan pinjaman NRPF.
4
Perlindungan terhadap resiko pendanaan non recourse
Ditinjau dr pola pendanaan yg pengembalikanannya berdasar pd
pendapatan dari unit ekonomi proyek itu sendiri, maka pihak pemberi
pinjaman biasanya akan melakukan pengkajian terhadap besarnya
resiko pada berbagai aspek.
Jenis resiko yg biasanya ingin dilindungi antara lain meliputi hal-hal
berikut:
1. Penyediaan bahan mentah
2. Pemasaran  secured market
3. Desain yg handal dan tangguh  bukan prototipe
4. Manajemen operasi dan produksi unit produksi hasil proyek
5. Trasportasi bahan mentah dan produk
5
AMDAL dan Dampak
Lingkungan Proyek
Program Studi Teknik Informatika
Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer
Universitas Mercu Buana Yogyakarta
6
Daya dukung lingkungan thdp aktivitas pembangunan adalah terbatas
 Kemampuan menyerap zat pencemar
 Kemampuan menyediakan sumber daya
 Kemampuan menyediakan bahan mentah
 Perlu dilakukan analisis mengenai dampak lingkungan (AMDAL)
yang akan berfungsi sbg instrumen bagi proses pengambilan
keputusan.
 AMDAL diperlukan terutama utk implementasi proyek yg scr fisik
dapat menimbulkan dampak penting thdp lingkungan
ANDAL  Analisis Dampak Lingkungan
AMDAL  Analisis Mengenai Dampak Lingkungan
7
AMDAL
Hasil studi mengenai dampak suatu kegiatan yang direncanakan
dan diperkirakan mempunyai dampak penting thdp lingkungan hidup
yang diperlukan bagi proses pengambilan keputusan.
Meliputi pembuatan 5 dokumen penting, yaitu:
1. PIL (Penyajian Informasi Lingkungan)
2. KA (Kerangka Acuan)
3. ANDAL
4. RPL (Rencana Pemantauan Lingkungan)
5. RKL (Rencana Kelola Lingkungan)
ANDAL
Telaahan secara cermat dan mendalam ttg dampak penting suatu
kegiatan yang direncanakan. Dampak penting yg dimaksud adl
perubahan lingkungan yg amat mendasar yg diakibatkan oleh
kegiatan tsb.
8
Landasan Utama
 pembangunan dan pengoperasian unit hasil proyek harus
berwawasan lingkungan
 harus diusahakan:
• Memperhatikan kemampuan daya dukung lingkungan lokasi proyek
dan alam sekitarnya
• Mengelola penggunaan sumber daya scr bijaksana dgn
merencanakan, memantau, dan mengendalikan
• Memperkecil dampak negatif dan memperbesar dampak positif
ANDAL yang dibuat dapat ditolak oleh oleh instansi yg berwenang,
misalnya karena:
• Diperkirakan dampak negatifnya belum dapat ditanggulangi oleh
ilmu dan teknologi yang telah ada
• Diperkirakan dampak negatif jauh lebih besar drpd dampak
positifnya
9
Indikator “dampak penting” suatu kegiatan thdp lingkungan
hidup:
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Jumlah mns yg terkena dampak
Luas wilayah penyebaran dampak
Lamanya dampak berlangsung
Misal : Proyek PLTN
Intensitas dampak
Misal : Proyek SUTET
Banyaknya komponen lingkungan lain yang akan terkena
Sifat kumulatif dampak
Misal : Proyek tambang emas
Berbalik atau tidak berbaliknya dampak
10
Delapan kategori kegiatan yg potensial menimbulkan
“dampak penting” thdp lingkungan:
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
Pengubahan bentuk lahan dan bentang alam
Eksploitasi sumber daya alam baik yg terbarui maupun tak
terbarui
Proses dan kegiatan yg scr potensial dpt menimbulkan
pemborosan, kerusakan dan kemerosotan pemanfaatan
sumber daya alam
Proses dan kegiatan yg hasilnya dpt mempengaruhi
lingkungan sosial dan budaya
Proses dan kegiatan yg hasilnya dpt mempengaruhi
pelestarian kawasan konservasi sumber daya alam dan atau
perlindungan cagar budaya
Introduksi jenis tumbuhan, jenis hewan, dan jasad renik
Pembuatan dan penggunaan bahan hayati dan nonhayati
Penerapan teknologi yg diperkirakan mempunyai potensi
besar mempengaruhi lingkungan
11
Daftar wajib AMDAL:
1.
2.
3.
4.
Jenis usaha yg wajib dilengkapi dgn AMDAL sesuai surat
keputusan Kep-11/MENLH/3/94
Jenis usaha yg rencana lokasinya berbatasan langsung dgn
butir 1
Jenis usaha yg dapat mengubah fungsi atau peruntukan suatu
kawasan lindung
Jenis usaha yg berada di kawasan lindung
Kelompok yg berkepentingan thdp AMDAL:
1.
2.
3.
Pemrakarsa proyek
Instansi yang bertanggung jawab (berwenang)
Masyarakat
12
Sistematika proses pendugaan dampak lingkungan:
1.
2.
3.


Pendugaan keadaan lingkungan sebelum proyek  Ra
Pendugaan keadaan lingkungan pd waktu ada proyek, baik pd masa
pembangunan maupun setelah operasional unit hasil proyek  Kp
Dampak yg ingin diduga adl selisih antara Kp dan Ra
Dampak lingkungan yg sangat dirasakan oleh masyarat pada
umumnya berupa limbah buangan akibat pembagunan proyek
maupun operasional unit hasil proyek
Dibuat baku mutu (standar), misalnya baku mutu kualitas udara
ambien (tdk sll sama untuk setiap negara)
13
Baku mutu kualitas udara ambien
Standar
Parameter
USA
Indonesia
Karbon Monoksida (CO)
9,0 ppm
20 ppm
Nitrogen Dioksida (N2O)
0,25 ppm
0,05 ppm
Partikel (debu)
260 ppm
260 ppm
Sulfur Dioksida (SO2)
0,14 ppm
0,1 ppm
Timah hitam (Pb)
1,5 g/m3
0,06 mg/m3
14
selesai
15