Tata Cara Analisa Dampak Sosial (revisi) - Rekompak-JRF

Download Report

Transcript Tata Cara Analisa Dampak Sosial (revisi) - Rekompak-JRF

Slide 1

Program CSP Proyek Rekompak JRF
DIY, Jateng dan Jabar


Slide 2



Kajian dampak sosial proyek adalah suatu
kegiatan pengkajian mengenai dampakdampak sosial negatif maupun positif yang
diprediksikan akan terjadi di saat dan setelah
proyek dilaksanakan. Kegiatan ini penting
dilaksanakan sebagai bagian dari upaya social
safeguard (pengamanan sosial).


Slide 3



Pembebasan Lahan/Tanah
Dalam perencanaan pembangunan dimungkinkan
terdapat sebagian atau seluruhnya lahan/tanah milik
perorangan atau kelompok (pemerintah/swasta) yang
akan digunakan sebagai tapak pembangunan
infrastruktur sehingga dalam implementasinya akan
dilaksanakan pembebasan terhadap lahan/tanah
tersebut. Dalam proses pembebasan lahan/tanah
tersebut dimunginkan akan menimbulkan dampak
terjadinya perselisihan yang membutuhkan
penanganan secara komprehensif dengan melibatkan
pihak-pihak terkait dengan suatu pendekatan dan
cara yang manusiawi dan berkeadilan.


Slide 4



Konflik Sosial
Kegiatan pengambilan keputusan dalam penetapan
program pembangunan, pengelolaan keuangan dan
kegiatan pengadaan material merupakan kegiatan yang
sangat potensial menimbulkan konflik sosial baik vertikal
maupun horisontal. Konflik vertikal terjadi akibat
ketidaksepahaman antara apa yang menjadi tujuan dari
masyarakat dengan kebijakan proyek yang telah
ditetapkan, termasuk di dalamnya kuatnya intervensi
pemerintah dan aparat desa/kelurahan. Konflik horisontal
terjadi karena terjadinya sikap pro dan kontra di
masyarakat terhadap rencana pembangunan, selain itu
karena terjadinya penyimpangan-penyimpangan yang
dilakukan oleh oknum ataupun kelompok kepentingan di
dalam masyarakat itu sendiri.


Slide 5



Sikap/Persepsi Negatif Masyarakat
Sosialisasi yang tidak berjalan sebagaimana mestinya,
aturan main yang sepenuhnya tidak ditegakkan, proses
kegiatan pendampingan yang tidak optimal, akan
menimbulkan sikap dan persepsi negatif di masyarakat.
Masyarakat telah kehilangan kepercayaan terhadap
segala kegiatan yang dilaksanakan. Potensi munculnya
persepsi negatif masyarakat terutama apabila kegiatan
proyek Re-Kompak menimbulkan dampak negatif
terhadap aspek ekonomi, budaya, kesehatan dan
lingkungan. Sikap/persepsi negatif yang berakumulasi
dalam jangka waktu lama akan menimbulkan keresahan di
masyarakat dan berpotensi menimbulkan konflik baik
vertikal maupun horizontal.


Slide 6



Marginalisasi Kelompok Perempuan dan Kelompok
Rentan Lainnya
Masih terdapat faktor sosial dan budaya yang
menghambat kaum perempuan dan kelompok rentan
lainnya (lansia, janda, difabel, dan anak-anak) untuk
berpartisipasi aktif dalam perencanaan, implementasi,
dan pelaksanaan kegiatan-kegiatan rekonstruksi dan
rehabilitasi. Sering kali, para perencana bekerja melalui
para elite laki-laki, yang tidak akan mewakili komunitas
keseluruhannya, khususnya kaum perempuan. Oleh
karena itu diperlukan upaya-upaya khusus untuk
memastikan keterlibatan mereka dalam kegiatankegiatan tersebut.


Slide 7



Lapangan Pekerjaan (Temporer)
Tahapan kegiatan proyek Re-Kompak yang
berpotensi menimbulkan dampak terhadap
terbukanya kesempatan kerja dan usaha produktif
bagi masyarakat adalah tahap pembangunan. Pada
tahap ini terdapat kegiatan mobilisasi tenaga kerja
yang membutuhkan sejumlah tenaga kerja baik
tenaga kerja yang memiliki ketrampilan khusus
maupun unskilled. Peluang kerja ini dapat diisi oleh
penduduk yang tinggal di sekitar kegiatan
pembangunan. Selain peluang kerja, kegiatankegiatan tersebut juga dapat menumbuhkan aktifitas
usaha masyarakat baik formal maupun informal.


Slide 8



Perubahan Pola Pemikiran dan
Peningkatan Kapasitas SDM
Kegiatan proyek Re-Kompak yang berpotensi
melahirkan dampak perubahan pola
pemikiran dan peningkatan kapasitas SDM di
masyarakat adalah kegiatan
pengorganisasian masyarakat dan penguatan
kapasitas kelompok baik pada tahap
persiapan, perencanaan maupun tahap
pembangunan.


Slide 9



Penguatan Organisasi Masyarakat
Kegiatan proyek Re-Kompak melalui pendekatan
berbasis komunitas berpotensi melahirkan dampak
terhadap menguatnya organisasi-organisasi social
yang ada di masyarakat. Penguatan organisasi ini
dapat dilihat melalui proses pengorganisasian BKM
dan TIP serta munculnya kelompok-kelompok
relawan atau kelompok peduli dalam masyarakat.


Slide 10



Kearifan Lokal
Kegiatan proyek Re-Kompak melalui pendekatan
berbasis komunitas berpotensi melahirkan dampak
terhadap menguatnya kearifan-kearifan lokal (local
wisdom). Penguatan kearifan lokal ini dapat dilihat
melalui proses kegiatan yang secara konsisten
dilakukan melalui pertemuan-pertemuan atau
rembug-rembug warga, hal ini dapat mendorong
menguatnya nilai-nilai kegotongroyongan, solidaritas
sosial, kejujuran, keterbukaan, demokrasi dan
penghormatan atas perbedaan pendapat dan
pandangan, dll sebagai dasar bangunan kearifan lokal


Slide 11



Keterbukaan dan Demokrasi
Kegiatan proyek Re-Kompak melalui
pendekatan berbasis komunitas berpotensi
melahirkan dampak terhadap terselenggaranya
proses demokratisasi dan keterbukaan
masyarakat. Demokratisasi dan keterbukaan ini
dapat di lihat dari proses dan dinamika warga
masyarakat dalam setiap pengambilan
keputusan, baik dari proses paling awal seperti
saat perencanaan hingga ke proses pelaksanaan
pembangunan.


Slide 12



Transparansi dan Akuntabilitas
Kegiatan proyek Re-Kompak melalui
pendekatan berbasis komunitas berpotensi
melahirkan dampak terhadap
terselenggaranya transparansi dan
akuntabilitas, hal ini dapat dilihat terutama
dalam tahapan perencanaan dan
pelaksanaan pembangunan (khususnya
dalam konteks pengelolaan dana
pembangunan).


Slide 13



Perubahan Pola Hidup/Kebiasaan
Kegiatan proyek Re-Kompak berpotensi menimbulkan
dampak terhadap pola hidup/kebiasaan masyarakat di
sekitar wilayah kegiatan dari sejak tahap persiapan,
perencanaan sampai tahap pembangunan. Perubahan
pola hidup/kebiasaan tidak terlepas dari keberadaan
manusia sebagai makhluk sosial yang selalu melakukan
interaksi baik terhadap sesamanya maupun terhadap
lingkungan di sekitarnya. Kegiatan pengorganisasian
masyarakat dan penguatan kapasitas kelompok
diperkirakan menimbulkan dampak terhadap pola
kebiasaan masyarakat yang berhubungan dengan
konstruksi relasi sosial dan cara-cara masyarakat
mengambil keputusan.


Slide 14

Mengidentifikasi dampak penting dari rencana kegiatan
pembangunan yang berpotensi menjadi sumber dampak
terhadap lingkungan sosial masyarakat. Dampak penting yang
timbul dapat berupa dampak positif maupun negatif baik
langsung maupun tidak langsung.
2. Mengidentifikasi rona lingkungan sosial terutama yang akan
terkena dampak pada saat pembangunan dilaksanakan.
Komponen lingkungan sosial yang akan diidentifikasi
mencakup demografi, sosial ekonomi, dan budaya
masyarakat.
3. Mendeskripsikan dan mengukur dampak penting dari kegiatan
yang berpotensi terhadap lingkungan sosial ekonomi dan
sosial budaya masyarakat, baik positif maupun negatif.
1.


Slide 15

Menganalisis kemungkinan pencegahan dan atau
pengendalian terhadap dampak yang tidak
dikehendaki dan meningkatkan dampak yang
dikehendaki agar masyarakat mendapatkan manfaat
dari perubahan yang terjadi.
2. Memantau pelaksanaan pembangunan (untuk
memantau dampak yang nyata dan terjadi) maupun
strategi mitigasinya (untuk menentukan
efektivitasnya).
1.


Slide 16








Membantu pengambilan keputusan dalam pemilihan
alternatif yang layak bagi pelaksanaan pembangunan
dari segi lingkungan sosial ekonomi dan budaya.
Mengintegrasikan pertimbangan lingkungan sosial
dalam setiap tahapan rencana kegiatan
pembangunan.
Sebagai pedoman untuk kegiatan pengelolaan dan
pemantauan lingkungan sosial.
Memberikan informasi bagi masyarakat untuk dapat
memanfaatkan dampak positif dan menghindari
dampak negatif yang mungkin timbul dari kegiatan
pembangunan perumahan dan lingkungan.


Slide 17



Kajian Dokumen
Dalam rangka melakukan kajian dampak
sosial proyek, perlu dilakukan kajian dokumen
yakni dengan cara mempelajari dokumen
perencanaan pembangunan yang telah
disusun sebelumnya. Studi ini perlu dilakukan
terutama untuk melihat berbagai potensi isuisu sosial yang dimungkinkan muncul pada
saat implementasi pembangunan.


Slide 18



Observasi lapangan
Observasi lapangan dilakukan dengan cara
melihat secara langsung obyek yang menjadi
point permasalahan (isu sosial) berdasarkan
hasil kajian dokumen. Cara ini dilakukan
untuk memastikan secara visual sejauhmana
dampak yang diperkirakan muncul dapat
atau tidak dapat diatasi.


Slide 19



Wawancara Mendalam
Selain observasi, wawancara dengan sumbersumber terkait yang dianggap memahami
point permasalahan (isu sosial) yang
dihasilkan berdasarkan kajian dokumen yang
telah dilakukan sebelumnya. Cara ini
dilakukan untuk menggali pendapat dan
pandangan warga terkait dengan dampak
sosial yang diperkirakan muncul saat
implementasi pembangunan.


Slide 20



Focus Group Discussion (FGD)
Untuk mendapatkan input secara lebih
mendalam guna merumuskan kajian dampak
sosial terhadap perencanaan pembangunan
dapat dilakukan suatu diskusi kelompok terarah
atau disebut FGD dengan melibatkan tokohtokoh lokal dan aparat setempat serta pihakpihak lain yang dianggap berkompeten. FGD
juga juga berguna untuk menjadi wadah
pemecahan masalah jika dalam kajian dokumen,
observasi dan wawancara ditemukan hal-hal
yang penting untuk dirumuskan solusinya.


Slide 21






Kegiatan pemetaan sosial memerlukan
beberapa instrumen sebagai berikut :
Panduan Teknis tentang Metode
Pengumpulan Data (Wawancara Terstruktur,
Wawancara Mendalam, Observasi, dan FGD)
Format isian data sesuai kebutuhan dalam
proses kajian dampak sosial sosial.


Slide 22

FORMAT A : KAJIAN DAMPAK SOSIAL
Perkara/Isu

Kriteria Evaluasi

Relokasi Penduduk

Apakah proyek akan memindahkan penduduk atau akan mengubah komposisi
penduduk
Apakah proyek akan membebaskan lahan milik perorangan atau milik negara

Pembebasan Lahan
Resiko Kecelakaan

YA

Jawaban
TIDAK

Apakah proyek akan menyebabkan terjadinya resiko dari bahan berbahaya,
pestisida, bahan kimia, radiasi atau bahan lain pada saat terjadi kecelakaan kerja
atau pada saat operasional kegiatan
Apakah Terdapat kegiatan penggunaan, penyimpanan, penimbunan dan
pembuangan bahan-bahan berbayaya dan beracun
Apakah Pada saat persiapan, konstruksi, operasi dan pasca operasi memiliki resiko
tinggi terjadi kecelakaan dan bencana
Apakah kegiatan proyek rawan terhadap terjadinya kecelakaan karena lokasi proyek
berada di daerah rwan, dsb

Persepsi Masyarakat

Kesehatan Masyarakat

Lapangan Pekerjaan

Apakah pelaksanaan proyek menimbulkan kontroversi dengan masyarakat
setempat
Apakah pelaksanaan proyek bertentangan dengan nilai-nilai budaya setempat
Apakah pelaksanaan proyek menimbulkan gangguan terhadap fasilitas ibadah
setempat
Apakah terdapat pekerja pendatang yang berpotensi membawa penyakit ke daerah
proyek, apakah proyek dapat :

Meningkatkan beban fasilitas kesehatan masyarakat setempat (jamban, air
bersih, dsb)
Mengubah habitat vektor-vektor penyakit, dsb
Apakah kegiatan proyek membuka akses lapangan pekerjaan baru bagi penduduk
sekitar

Dan lain-lain... (lihat isuisu strategis dalam
Naskah Tata Cara ini)
Bila jawabannya ”YA” maka harus diuraikan pada kolom keterangan apa dampaknya dan berapa besar akibatnya (magnitude) serta bagaimana
penanggulangannya. Kemudian dibuat daftar dengan menggunakan contoh format B.

Keterangan


Slide 23

FORMAT B : PENGELOLAAN DAMPAK SOSIAL PROYEK

Perkara/Isu
Tuliskan perkara
lingkungan/sosial
yang kemungkinan
terkena dampak

Relokasi Penduduk
Pembebasan Lahan
Resiko Kecelakaan
Persepsi Masyarakat

Kesehatan Masyarakat
Lapangan Pekerjaan
Dan lain-lain... (lihat
isu-isu strategis dalam
Naskah Tata Cara ini)

Jenis Dampak
Tuliskan jenis dampak
yang terjadi pada
komponen
lingkungan/sosial
tersebut

Besaran Dampak
Tuliskan ukuran
yang dapat
menyatakan
besaran dampak

Usulan Penanggulangan Dampak
Tuliskan langkah-langkah yang
perlu dilakukan untuk
mencegah/menanggulangi
dampak lingkungan/sosial yang
akan terjadi


Slide 24