KULIAH SISTEM REPRO WANITA – Copy

Download Report

Transcript KULIAH SISTEM REPRO WANITA – Copy



Organ genitalia eksterna meliputi vulva yang
terdiri dari mons pubis, labia mayor, labia
minor, vestibulum vagina, klitoris, bulbus
vestibuli dan glandula vestibularis mayor
Organ genitalia interna meliputi: ovarium,
tuba, uterus dan vagina. Ovarium, tuba,
uterus terletak di dalam kavum pelvis
ALAT-ALAT REPRODUKSI PEREMPUAN
Alat reproduksi pada
wanita berupa:
 Sepasang ovarium
 Oviduk/tuba fallopii)
 Uterus
 Vagina
 Organ kelamin bagian
luar
OVARIUM (INDUNG TELUR):


Ovarium merupakan
sepasang organ yang
terletak dekat pada
pelvis minor dan
berukuran panjang 2,5
– 5 cm, lebar 0,7 – 1,5
cm
Memproduksi ovum (sel
telur) dan menyekresi
hormon estrogen dan
progesteron
OVIDUK/TUBA FALLOPII
(SALURAN TELUR):



Berfungsi menyalurkan
sel telur ke uterus
(rahim) dengan gerakan
peristaltik dan dibantu
oleh gerakan silia pada
dindingnya
Fertilisasi terjadi pada
tuba uterina
tuba berukuran 7 – 14
cm
UTERUS (RAHIM)


Tempat
berkembangnya embrio.
Selama kehamilan
volume uterus mampu
mengembang hingga
500 kali
Uterus mempunyai
ukuran panjang 7 - 8
cm, lebar 4 - 5 cm serta
tebal 3-4 cm
VAGINA


Tempat penis pada
saat kopulasi dan
sebagai jalan keluar
bayi pada proses
kelahiran
Merupakan saluran
kopulasi yang
menghubungkan
vulva dan uterus.
ORGAN GENITALIA
EKSTERNA
1.
VULVA
Struktur vulva terletak diatas os.pubis
dan meluas ke kaudal dibawah arkus
pubis. Vulva terdiri dari mons pubis,
labia mayora, labia minora, klitoris dan
struktur kelenjar yang bermuara pada
vestibulum vagina
ALAT GENETALIA LUAR
Mons pubis

Mons pubis atau mons veneris
mengandung jaringan lemak yang
menutupi simpisis pubis, diliputi
oleh rambut
Labia Mayora

Pada bagian posterior dari mons pubis
terdapat labia mayora yang juga terdiri dari
jaringan lemak yang diliputi oleh rambut.

Labia mayora membentuk tepi lateral dari
vulva dan berukuran panjang ± 7-9 cm dan
lebar ± 2-4 cm. Permukaan superfisial dari
labia mayora juga dipenuhi oleh rambut.
Labia Minora
 Labia minora merupakan struktur yang tidak
berambut dan berukuran panjang ± 5 cm
dengan ketebalan 0,5 – 1 cm.
 Struktur kutaneus dari labia minora tidak
terdiri dari jaringan lemak namun terdiri dari
jaringan penyambung yang memungkinkan
mobilisasi dari kulit selama proses sanggama.
 Labia minora akan bersatu pada bagian
anterior menajadi klitoris, sedangkan pada
bagian posterior bersatu pada sisi bawah dari
glandula vestibularis menjadi frenulum.
Klitoris
 Klitoris merupakan bagian erektil, disanggah
oleh dua krura yang melekat pada os pubis,
disertai bagian dorsal yang terletak diatas rami
pubis.
 Muskulus ischiocavernosus ber-origo pada
ischial tuberosities dan permukaan bebas dari
krura
Vestibulum
 Vestibulum merupakan struktur yang
menyerupai biji almond dan ditutupi disebelah
lateral oleh labia minora.
 Pada vestibulum terdapat muara dari uretra,
vagina, 2 duktus kelenjar Bartholini dan 2
duktus kelenjar parauretral yang disebut
sebagai Skene ducts and glands.
PERINEUM
 Terdapat
banyak
struktur
yang
menyokong perineum, diantaranya dapat
dibedakan atas diafragma pelvis dan
diafragman urogenital
Oogenesis
Tahapan oogenesis (pembentukan sel kelamin)
Oogenesis
Oogenesis pada ovarium.
Siklus
menstruasia
• Fase menstruasi
• Fase pra-ovulasi
• Fase ovulasi
• Fase pasca-ovulasi
Fertilisasi
Proses terjadinya fertilisasi di dalam oviduk pada organ reproduksi wanita.
Kehamilan (gestasi)
Tahapan pembelahan zigot hasil fertilisasi dalam perjalanan ke uterus
untuk proses implantasi.
Endometrium
Kehamilan (gestasi) (2)
Trofoblas
Massa sel dalam
Amnion
Awal korion
Kantung telur
Blastosol
Pembuluh darah
Uterus
Korion
Amnion
Sakus vitelinus
Proses pembentukan membran kehamilan pada embrio.
Kehamilan (gestasi) (3)
Bagian plasenta, cairan amnion, dan tali pusar.
Kehamilan (gestasi) (4)
Embrio manusia pada usai kehamilan: (a) 4 minggu, (b) 5-6 minggu,
(c) 8 minggu, dan (d) 16 minggu.
Laktasi
Kondisi payudara
(a) sebelum kehamilan dan
(b) setelah kehamilan.
HYMEN......
HIMEN (SELAPUT DARA)

Lapisan/membran tipis yang menutupi sebagian
besar dari liang senggama, ditengahnya
berlubang supaya kotoran menstruasi dapat
mengalir keluar, letaknya mulut vagina pada
bagian ini, bentuknya berbeda-beda ada yang
seperti bulan sabit. Konsistensinya ada yang
kaku, dan ada yang lunak, lubangnya ada yang
seujung jari, ada yang dapat dilalui satu jari
(Syaifudin,1997). Himen mungkin tetap ada
selama pubertas atau saat hubungan seksual
pertama kali.
GANGGUAN MENSTRUASI
•
Amenore
Amenore Primer
Tanda-tanda
 Belum mendapatkan menstruasi
 Tanpa pertumbuhan karakteristik seksual
sekunder
 Tidak ada menstruasi hingga usia 16 thn,
 Mengabaikan perkembangan karakteristik
seks sekunder
Penyebab
- Abnormalitas hormon gonadotropin
(kelainan kongenital)
- Kelainan genetik(turner syndrome)
- Kelainan kongenital pd SSP: hidrosephalus
- Malformasi kongenital (anatomik) sistim
reproduksi: tidak ada vagina dan uterus
- Lesi pada SSP yang didapat
(trauma, infeksi, tumor)
Penatalaksanaan
- Koreksi gangguan
- Terapi pengganti hormon
(merangsang perkembangan karakteristik
seks sekunder)
- Bedah (koreksi abnormalitas struktural)
- Manipulasi hormonal
Amenore Sekunder
Tanda-tanda
- Mens tidak ada yang sebelumnya ada
(siklus 3 x /> pd wanita yg pernah menstruasi)
- Gangguan fisiologis
- Penyakit
- BB turun (malnutrisi atau latihan keras)
- Normal: awal remaja, hamil, laktasi,
menopause
Penyebab
- Fungsional:
stress, penurunan BB, anoreksia
- Organik:
Tumor, infeksi, kista, pituitari necrosis

Premenstruasi Sindrom
 Suatu kumpulan gejala
(kambuhan siklus menstruasi pd fase
luteal)
 Perubahan fisik, psikologis/prilaku
 Menganggu hubungan interpersonal dan
aktivitas sehari-hari
Karakteristik
Timbul 7-10 hr sebelum menstruasi s.d 3 hr saat
menstruasi
Gejala
- Sakit pinggang
- Edema
(perut & pelvik terasa penuh, bengkak
ekstremitas bawah)
- Payudara tegang
- Sakit kepala
- Emosi tidak stabil
(depresi, mudah tersinggung, menurunnya
konsentrasi)
Etiologi
Tidak diketahui
Manajemen
- Konseling
- Medikasi :prostaglandin inhibitor, diuretik
- Diet seimbang: rendah kafein &garam
- Latihan/senam
- Suplemen vitamin
•
Dismenore
Keadaan nyeri saat menstruasi
(segala usia)
Respon sistemik
- Backache
- Kelemahan
- Diaporesis
- Anoreksia, mual, muntah
- Diare, pusing
- Penurunan konsentrasi
Jenis
Dismenore Primer
- Timbul 6bln-2thn setelah menarche
- Sembuh setelah berusia 25 thn/setelah
melahirkan pervaginam
Dismenore Sekunder
Endometriosis, peradangan pervik, ca
uterus, ca ovarium, akseptor IUD
•
Endometriosis
Adanya pertumbuhan jaringan
endometrium di luar uterus (ovarium,
kavum douglas, ligamen uterosakrum,
septum rektrovaginal, kolon sigmoid,
ligamen royundum, peritonium pelvik,
kandung kemih) termasuk kelenjar dan
stroma
Gejala utama
- Dismenore sekunder
- Nyeri defekasi (pada siklus menstruasi,
pelvik
terasa berat, nyeri menyebar ke paha)
Gejala lainnya
- Nyeri pada waktu latihan fisik
- Nyeri saat hubungan seksual
- Perdarahan abnormal
(hipermenorea, menoragia, premenstruasi
straining)
Terapi
- Tdk merasa nyeri, tdk mau hamil: tidak butuh
terapi
- Nyeri ringan, ingin hamil: analgesik
- Nyeri berat, menunda kehamilan: kontrasepsi
oral, danazol
- Laparoskopi/laparatomi
INFEKSI/PERADANGAN PADA ALAT
GENITAL
Penyakit Radang pelvik
 Traktus urinarius
 Vaginitis
 Servisitis
 Vulvitis
 Bartholinitis

Penyakit Radang Pelvik
Pengertian
Suatu infeksi umum pd organ pelvis
wanita dan struktur penyokong vagina
atau bahkan mengenai tuba falopii
Penyebab
Organisme: neisseria gonorrhoeae,
clammydia, mycoplasma mll hub seksual
KANKER KANDUNGAN
Kanker serviks
Gejala
- Keputihan, perdarahan
- Sering tidak terasa sakit
Penyebab
Human Papilloma Virus (HPV)
Faktor Risiko
Sering melahirkan, sering ganti pasangan
seksualitas, tidak higienik
Screening: pap smear
Kanker Ovarium
Gejala
- Perut membesar, gangguan pencernaan
- Sering tidak jelas
Penyebab
Herediter, ‘sindrom family cancer’
Faktor Risiko
Menarche usia >12 thn, menopause dini,
infertilitas
Screening: USG
Kanker Endometrium
Gejala
- Perdarahan pervaginam
Penyebab
Herediter, sindrom ‘family cancer’, hormon
estrogen
Faktor risiko
Obesitas, tidak punya anak, DM, hipertensi
Screening: USG, endosmear
GANGGUAN PADA PAYUDARA/KANKER
PAYUDARA
Faktor Resiko
•
•
•
•
•
•
•
•
Usia < 40 thn
Kulit putih
Tinggal di daerah dingin
Tidak menikah
Nullipara/kehamilan I > 35 thn
Riwayat klg dgn kanker payudara
Menarche pertama < 12 thn
Menopause terlambat (> 30 thn setelah
menarche, > 50 thn)
PENYAKIT KEHAMILAN
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
h.
DAN
KANDUNGAN
Ectopic pregnancy
Hydatiformis molle (Mola hidatidosa)
Blighted ovum
Aborsi  ancaman / pengeluaran hasil konsepsi
pada usia kehamilan < 20 minggu/BB janin < 500
gram
Preeklampsia  timbulnya Hipertensi disertai
proteinuria dan edema akibat kehamilan > 20
minggu/setelah persalinan
Placenta praevia (plasenta previa)  plasenta
yang letaknya abnormal sehingga menutupi sebagian
atau seluruh jalan lahir
Solutio plasenta  lepasnya plasenta dari tempat
melekatnya dalam uterus sebelum waktunya
Penyakit ibu dalam kehamilan : DM Gestasional.
Hipertensi, Asma bronkial, TBC
PATOLOGI ST. REPRODUKSI WANITA

Vaginismus ialah suatu disfungsi seksual
pada wanita yang berupa kekejangan
abnormal otot vagina sepertiga bagian luar
dan sekitar vagina. Tetapi wanita dengan
vaginismus tetap mempunyai dorongan
seksual yang normal.

Dispareunia adalah sebuah kelalinan
yang ditandai dengan timbulnya rasa sakit
pada alat kelamin dan daerah sekitarnya
pada saat berhubungan.
Disebabkan karena tidak keluarnya
lubrikan vagina (atau keluar tapi sedikit),
yang terjadi karena kurangnya
rangsangan dari pasangan ketika akan
berhubungan. Lendir yang keluar dari
vagina memandakan bahwa yang
bersangkutan mulai terangsang dan siap
untuk melakukan aktivitas seksual.
 Mittelschmerz
atau nyeri antara haid
terjadi kira-kira sekitar pertengahan
siklus haid, pada saat ovulasi.
Rasa nyeri yang terjadi mungkin ringan,
tetapi mungkin juga berat. Lamanya
mungkin hanya beberapa jam, tetapi pada
beberapa kasus sampai 2-3 hari.
Rasa nyeri dapat disertai dengan
perdarahan, yang kadangkadang sangat
sedikit berupa getah berwarna coklat,
sedang pada kasus lain dapat merupakan
perdarahan seperti haid biasa.
GANGGUAN HAID DAN SIKLUS HAID
1. Kelainan dalam banyaknya darah dan
lamanya perdarahan pada haid
a. Hipermenorea atau menoragia
perdarahan haid yang lebih banyak dari
normal, atau lebih lama dari normal (lebih
dari 8 hari). Jadwal siklus tetap, tetapi
kelainan terletak pada jumlah perdarahan
lebih banyak dan dapat disertai gumpalan
darah
b.
Hipomenorea
perdarahan haid yang lebih pendek dan
/atau lebih kurang dari biasa. Sebabsebabnya dapat terletak pada konstitusi
penderita, pada uterus (misalnya
sesudah myomektomi), pada gangguan
endokrin, dan lain-lain, kecuali bila
ditemukan sebab yang nyata
2. Kelainan Siklus
a. Polimenorea
siklus haid lebih pendek dari biasa (kurang
dari 21 hari). Perdarahan kurang lebih sama
atau lebih banyak dari haid biasa. Haid yang
terakhir ini diberi nama polimenoragia atau
epimenoragia, dapat disebabkan oleh
gangguan hormonal yang mengakibatkan
gangguan ovulasi, atau menjadi pendeknya
masa luteal. Sebab lain ialah kongesti
ovarium karena peradangan, endometriosis
dan sebagainya
b. Oligomenore
siklus haid lebih panjang, lebih dari 35
hari. Apabila panjangnya siklus lebih
dari 3 bulan, hal itu sudah mulai
dinamakan amenorea. Pada kebanyakan
kasus oligomenorea kesehatan wanita
tidak terganggu dan fertilitas cukup
baik. Siklus haid biasanya juga ovulator
dengan masa proliferasi lebih panjang
dari biasa
3. Perdarahan diluar haid
Metroragia
Merupakan perdarahan yang terjadi diluar haid
dengan penyebab kelainan hormonal atau kelainan
organ genitalia. Perdarahan terjadi dalam masa
antara 2 haid. Perdarahan ini tampak terpisah dan
dapat dibedakan dari haid, atau 2 jenis pendarahan
ini menjadi satu; yang pertama dinamakan
metroragia, yang kedua menometroragia. Metroragia
atau menometroragia dapat disebabkan oleh kelainan
organik pada alat genital atau oleh kelainan
fungsional.
 Sebab-sebab
organik:
Perdarahan dari uterus, tuba dan ovarium
disebabkan oleh kelainan pada :
a) serviks uteri, seperti polip servisis uteri, erosio
porsionis uteri, ulkus pada porsio uteri, kanker
servisis uteri.
b) Korpus uteri, seperti polip endometrium, abortus
imminens, abortus sedang berlangsung, abortus
inkompletus, mola hidatidosa, koriokarsinoma,
subinvolusio uteri, karsinoma korporis, uteri,
sarcoma uteri, mioma uteri.
c) Tuba fallopi, seperti kehamilan ektopik
terganggu, radang tuba, tumor tuba;
d) Ovarium, seperti radang ovarium, tumor
ovarium.
 Sebab-sebab
fungsional
Perdarahan dari uterus yang tidak ada
hubungannya dengan sebab organic
dinamakan perdarahan disfungsional.
Perdarahan disfungsional dapat terjadi
pada setiap umur antara menarche dan
menopause.