Keperawatan Sistem Reproduksi 1 Pertemuan 5
Download
Report
Transcript Keperawatan Sistem Reproduksi 1 Pertemuan 5
Lilis Komariah, SKp, M.Kes, Sp.Mat
Menstruasi/haid :
Perdarahan periodik & siklik dari uterus, akibat
runtuhnya jaringan endometrium, yg merupakan
gambaran pengaruh hormonal pada endometrium,
tanpa terjadinya suatu kehamilan
Siklus haid :
Periode waktu dari hari pertama terjadinya suatu
perdarahan haid sampai dengan hari pertama
terjadinya perdarahan haid berikutnya
Menarche :
Menstruasi yang pertama.
Menarche lebih dini berhubungan dengan
Nutrisi & pelayanan kesehatan yang lebih baik
Proses terjadinya haid :
Masa proliferasi
Masa pertumbuhan lapisan endometrium
yang terjadi krn pengaruh hormon
estrogen, bersamaan dengan pematangan
folikel di ovarium
Ovulasi
Pecahnya folikel matang di ovarium,
folikel yg pecah menjadi korpus luteum yg
menghasilkan hormon progesteron
Masa sekresi
Masa pematangan lapisan endometrium
yang dipersiapkan untuk menerima
implantasi jika tjd pembuahan
Masa haid
Kadar hormon estrogen dan progesteron ↓
jk tdk ada pembuahan.
Akibatnya lapisan endometrium rusak dan
hancur/rontok dan diikuti perdarahan
Ovarian cycle
• Fase folikuler
Hari ke 4 – 14. Ovarium dibawah pengaruh
FSH yang berfungsi menstimulasi
folikel dalam ovarium & memproduksi estrogen
• Fase ovulasi
Terjadi 14 hari sebelum menstruasi berikutnya
• Fase luteal
Hari ke 15 – 28 hari. Hormon estrogen ↓,
korpus luteum mulai memproduksi hormon
progesteron
Endometrian cycle :
Menstruasi regenerasi
proliferasi ovulasi sekresi
Haid normal :
Siklus 21 – 35 hari
Lama 3 – 7 hari
Perdarahan 20 – 80 cc/siklus
Tidak disertai rasa nyeri
Warna merah segar, tidak bergumpal
Tidak berbau busuk
GANGGUAN HAID
• Jumlah perdarahan
• Lamanya perdarahan
• Perdarahan di sela2 haid
• Nyeri yang berhubungan dengan siklus haid
• Lamanya siklus haid
A.Jumlah perdarahan
- Normal : 2 – 5 hari, siklus normal
- Hypermenorhea
> 5 tampon/hari, perdarahan > 8 hari
Penyebab : Kelainan organik, endometriosis,
polip uteri, myoma, hiperplasia/karsinoma,
kelainan bawaan (uterus bikornis), insuffisiensi
luteal, defisiensi estrogen
Intervensi : Kuretase, biopsi endometrium,
kontrasepsi oral/pil.
- Hipomenorrhea
< 2 tampon/hari
Penyebab : endometrium abnormal
Intervensi : tidak ada
- Tidak pernah haid
Penyebab : kelainan bawaan (atresia vagina),
hymen imperforata, agenesis uteri
Intervensi : operasi rekonstruksi
B. Lamanya perdarahan
- Normal : 3 – 7 hari
- Menorrhagia
> 7 hari
Penyebab : kelainan organik
Intervensi : Kuretase dan kontrasepsi oral
kombinasi, operasi
- Metrorhagia
perdarahan terus, termasuk perdarahan diluar
masa haid/ diantara 2 haid
Penyebab : kelainan organik
Intervensi : kuretase & kontrasepsi oral kombinasi
- Brachimenorhea
< 3 hari
Penyebab : endometrium abnormal
Intervensi : - Menometrorhagia
Perdarahan terus, banyak, tidak teratur
Penyebab : kelainan organik, perimenopause
Intervensi : sesuai penyebab
C. Perdarahan di sela-sela haid
- Premenstrual spotting
Bercak/spotting pada akhir siklus, sebelum
mulai perdarahan haid
Penyebab : Insuffisiensi luteal yang
menyertai pematangan folikel tidak sempurna
Intervensi : Progesteron pada siklus 16 - 25
- Post menstrual spotting
Bercak/spotting pada akhir/sesudah masa
perdarahan haid
Penyebab : Penyakit organik, gangguan respons
endometrial, defisiensi estrogen, penghancuran
irreguler/berkepanjangan jaringan endoterium
Intervensi : penyakit organik (-), terapi
etinilestradiol 20 – 40 ug pada hari ke 2 – 9
siklus
- Intermenstrual bleeding
Perdarahan di tengah siklus
Penyebab : defisiensi estrogen
Intervensi : 20 – 40 ug etinilestradiol pada
hari siklus ke 10 - 16
D. Nyeri berhubungan dengan siklus haid
- Dysmenorrhea
Nyeri pada saat haid
Penyebab : primer (tdk ditemukan kelainan organik,
sekunder (kelainan organik rongga panggul, mis : PID,
mioma, servisitis, endometriosis)
Intervensi : primer (simptomatik analgetik, anti
spasmodik), sekunder ( terapi penyebab)
- Mitelschmerz
Nyeri pada pertengahan siklus
Penyebab : peningkatan prostaglandin
Intervensi : -
E. Lamanya siklus haid
- Amenorhea
Tidak haid > 3 bl
Penyebab : kelelahan fisik berat, psikogenik,
defisiensi gonadotrofin, penyakit hipofisis/ovarium,
penyakit sistemik, penyakit uterovaginal
Intervensi : Pemeriksaan klinis dan lab utk diagnostik,
terapi sesuai penyebab
- OLigomenrohea
Siklus memanjang > 5 – 6 mgg, jumlah dan lama
perdarahan dlm batas normal
Penyebab dan intervensi = amenorhea
- Polymenorhea/epimenorhea
Siklus pendek < 21 hari, jumlah dan lama perdarahan
dlm batas normal
Penyebab dan intervensi = amenorhea
Endometriosis
Pertumbuhan abnormal dari kelenjar
Endometrium dan stroma diluar uterus
Klasifikasi :
Ringan
Endometrium menyebar tanpa perlekatan pada
anterior/posterior kavum duglas/permukaan
ovarium/peritoneum pelvis
Sedang
Endometrium pada 1 atau 2 ovarium disertai parut
dan endmetrioma kecil. Perlekatan minimal.
Berat
Endometrium pada 1 atau 2 ovarium, ukuran > 2 x 2
cm2. Perlekatan 1 atau 2 ovarium. Perlekatan usus
& traktus urinarius
Gejala klinis :
Nyeri pelvik kronik
Dysmenorhoe
Dysparenia
Infertilitas
Perdarahan abnormal
Massa
Diagnosa :
Laparaskopi
Laparatomi
USG Intravagina
Serum CA-125
Pengobatan :
Tujuan mengatasi nyeri & memperbaiki
infertilitas
Terapi medikamentosa untuk supressi hormon
Intervensi surgikal untuk membuang implant
endometriosis
Pencegahan :
Tidak menunda kehamilan
Tidak melakukan kerokan pada waktu haid
Pemeriksaan ginekologi teratur
Pengkajian :
Riwayat menstruasi
Riwayat ginekologi
Riwayat obstetri
Riwayat perkawinan
Riwayat pembedahan
Riwayat sosial
Riwayat keluarga
Pemeriksaan fisik :
Pada awal menstruasi
Inspeculo
Bimanual Pelvic Examination
- Uterus retrofleksi menetap
- Nodul pada retrovagina
Intervensi kompleks dan lama :
Fokus pada peningkatan pengetahuan
Edukasi, konseling
Caring relationship
Empati
Support mental
Peningkatan self care
Perawatan pasca tindakan
Evaluasi :
- Perubahan perilaku klien
peningkatan pengetahuan
- Keterampilan dalam perawatan diri
- Pandangan dan sikap positif
dalam pengobatan