Transcript pp ca recti

Pola Persepsi Dan Penanganan Kesehatan
Klien sudah mengetahui penyakit yang
dideritanya dan sudah berulang kali dirawat di
rumah sakit. Klien mengatakan datang ke rumah
sakit saat ini untuk di operasi secepatnya karena
klien ingin cepat sembuh, klien mau mengikuti
pengobatan dan perawatan yang dilakukan pada
dirinya.
Jika sakit klien biasanya berobat ke puskesmas
dan juga berobat alternatif







Diet / suplemen khusus : MB TKTP
Nafsu makan
: Menurun disertai mual
Perubahan BB 6 bulan terakhir : penurunan berat badan 5 Kg
Gambaran diet pasien dalam sehari
Makan pagi : Sehat = nasi + lauk
Sakit = MB TKTP + ekstra 2 telur, habis ¼ porsi
Makan siang : Sehat = nasi + lauk
Sakit = MB TKTP + ekstra 2 telur, habis ½ porsi
Makan malam: Sehat = nasi + lauk
Sakit = MB TKTP + ekstra 2 telur, habis ¼ porsi
POLA ELIMINASI
Kebiasaan defekasi : klien terpasang kolostomi,
karakteristik BAB lembek bercampur darah,
mengganti colostomybag 2 – 3 kali sehari.
POLA AKTIVITAS / OLAHRAGA
Kemampuan perawatan diri : klien dapat
beraktivitas secara mandiri.
POLA ISTIRAHAT TIDUR
 Kebiasaan : _5_jam/malam dan klien ada tidur
siang 1 jam
 Klien merasa tidak segar setelah tidur
 Masalah : klien sering terbangun karena
merasa nyeri
POLA KOGNITIF – PERSEPSI
 Penatalaksanaan nyeri: Bila sakit biasanya klien
beli obat ke warung, jika tidak sembuh baru
klien berobat ke puskesmas dan obat
alternatif. Klien mengeluh nyeri di daerah anus
seperti ditusuk – tusuk, nyeri dirasakan
selama + 2 menit, skala 7, nyeri bertambah
berat saat klien duduk.
POLA PERAN HUBUNGAN
• Masalah keluarga berkenaan dengan masalah di Rumah
Sakit: biaya pengobatan ditanggung Jamkesda
• Kegiatan Sosial : Klien sering merasa malu jika ada kegiatan
/ acara di lingkungan masyarakat karena ada kolostomi,
klien takut BAB berbau.
POLA SEKSUALITAS / REPRODUKSI
Masalah seksualitas b.d penyakit : terganggu karena
nyeri kronik akibat proses penyakitnya
POLA KOPING – TOLERANSI STRES
Perhatian utama tentang perawatan di Rumah
sakit atau penyakit (finansial, perawatan diri) :
Klien adalah seorang petani, biaya perawatan
selama di rumah sakit di tanggung oleh
Jamkesda dan perawatan diri klien selama di
RS dibantu suami.
 Keadaan emosi dalam sehari – hari : klien
kurang percaya diri karena ada kolostomy

POLA KEYAKINAN – NILAI

Pengaruh agama dalam kehidupan : selama
dirawat klien selalu sholat dan berdo’a agar
cepat sembuh
TERAPHY
 Ceftriaxone 2 x 1 gram
 Ranitidin 2 x 1 ampul
 Vitamin K 3 x 1 ampul
 Vitamin C 3 x 1 ampul
 Kalnex 3 x 1 ampul
 Ketorolac drip 2 ampul per kolf
 IVFD Tutofusin : NaCl 0,9% = 2 : 2 (6 jam/kolf)
PEMERIKSAAN PENUNJANG
1. Diagnostik : 23 september 2013
 CT – scan abdomen : Ca rekti + metastase
hepar
 Hasil rontgen thorak cor dan pulmo normal
 Rectal toucher : anus normal, teraba massa
intralumen menyebar + 3 cm
2. Laboratorium : tanggal 23 September 2013
1. Darah lengkap
Hemoglobin : 7,1 gr/dl ↓ ( N : 12.0 – 14.0 gr/dl )
Hematokrit : 23 % ↓
( N : 37.0 – 43 % )
Leukosit
: 12500/ µL↑ ( N : 6000 – 10.000 / µL )
Trombosit
: 135.000/ µL( N : 150.000 –
400.000/ µL )
GDS
GD 2 jam PP
: 88 mg/dl
: 89,45 mg/dl
( N : < 126 mg/dl )
( N : < 200 mg/dl )
3. Kimia darah :
Ureum : 14.2 mg/dl
Creatinin : 0.5 mg/dl
SGOT
: 15 u/l
SGPT
: 5u/l
Albumin : 3,0 g/dl
↓
↓
( N : 15 – 40 mg / dl )
( N : 0.6 – 1.2 mg / dl
( N : 0.0 – 31 u/l )
( N : 0.0 – 34 u/l )
↓
Analisa elektrolit :
Natrium : 138 mmol/l ( N : 136 – 145 mmol / l )
Kalium : 3,5 mmol/l ( N ; 3,5 – 5,0 mmol / l )
Clorida : 103 mmol/l ( N : 98 – 106 mmol / l )
PEMBAHASAN
PENGKAJIAN
Pengkajian tgl 24 SepT 2013 pd Ny. I
d dptkn data bahwa klien mengatakan
BAB dr stoma berwarna merah
kecoklatan, lembek & klien mengganti
colostomybag 2 – 3X sehari & dari
anus keluar darah berwarna merah
segar, klien mengganti pembalut 3 – 4
kali sehari. Klien mengeluh nyeri di
daerah anus seperti ditusuk – tusuk,
nyeri dirasakan selama + 2 menit,
klien mengeluh mual, pusing dan
badan terasa lemah. Klien
mengatakan merasa malu jika ikut
kegiatan/acara di lingkungan
masyarakat karena ada kolostomi dan
mengeluarkan bau yang tidak sedap.
Menurut Sudoyo,
dkk (2009), tanda
dan gejala yang
muncul pada
karsinoma rekti
antara lain : Feses
yang lebih kecil
dari biasanya,
perubahan pada
kebiasaan BAB
atau adanya
darah pada feses,
baik itu darah
segar maupun
yang berwarna
hitam.
DIAGNOSA KEPERAWATAN
• Diagnosa ini diangkat sebagai diagnosa
utama dikarenakan data-data aktual yang
ditemukan pada saat pengkajian sangat
mendukung dan memenuhi ketentuan
untuk ditegakkannya diagnosa ini,
konjungtiva anemis, klien lemah dan
Resiko
perdarahan pucat, CRT 4 Detik, akral teraba dingin,
mukosa mulut kering dan pucat, keluar
darah dari anus : 150 cc, dan colostomi
50 cc, Hb : 7,1 g/dl (↓), Ht : 23% (↓),
trombosit : 135.000 µL (↓) dan Ca recty
nya belum dioperasi.
•Diagnosa ini diangkat sebagai diagnosa selanjutnya
dikarenakan data-data aktual yang ditemukan pada saat
pengkajian didapatkan skala nyeri 7, durasi ± 2 menit,
ekspresi wajah meringis, gerakan melindungi dan berhatihati. Menurut Potter &Perry (2006), penatalaksanaan
keperawatan klien dengan nyeri kronik yaitu dengan dua
Nyeri penatalaksanaan yaitu secara farmakolgi dan non
Kroni farmakologi. Pendekatan nyeri secara farmakologi adalah
tindakan kolaborasi perawat dengan dokter, yang
k
menekankan pada pemberian obat analgetik. Pendekatan
nyeri secara non farmakologi merupakan tindakan mandiri
perawat untuk menghilangkan nyeri. Nyeri bagaimanapun
keadaannya harus diatasi, karena kenyamanan merupakan
kebutuhan dasar manusia, sebagaimana dalam Hirarki
Maslow.
Ketidakseimbangan
Nutrisi: Kurang
Dari Kebutuhan
Tubuh
• Data-data yang ditemukan saat
pengkajian sesuai dengan pendapat
Smeltzer & Bare (2002), manifestasi
klinis dari ca rekti ini diantaranya yaitu
mual dan muntah, kurang nafsu makan
dan penurunan berat badan secara
drastis, ini mendukung terjadinya
gangguan ketidakseimbangan nutrisi :
kurang dari kebutuhan tubuh.
Gangguan Body Image
• Klien mengatakan merasa malu jika ada
kegiatan / acara di lingkungan masyarakat
karena ada kolostomi klien merasa risih
karena BAB berbau amis, terdapat
colostomi bag pada perut kuadran bawah
kiri berbau sehingga akan mempengaruhi
klien untuk berinteraksi dengan orang lain.
Hal ini dapat membuat pasien tidak percaya
diri bahkan terjadi harga diri rendah yang
membuat kesehatan jiwa pasien rentan
terganggu/ maladaptif.
INTERVENSI DAN IMPLEMENTASI
1. RESIKO PERDARAHAN
Dalam mengatasi masalah resiko perdarahan
dapat dilakukan:
Melakukan penilaian dari sirkulasi keseluruhan
Memberikan pengobatan antiplatelet atau
antikoagulan
Memonitor status cairan, pemasukan intake
dan output, mempertahankan kepatenan jalur
IV.
NYERI KRONIK
 Manajemen nyeri adalah suatu cara untuk
menghilangkan/mengontrol rasa nyeri.
 Manajemen lingkungan yaitu dengan
menciptakan lingkungan yang nyaman bagi
pasien,
 Pemberian analgetik yaitu kolaborasi
dokter dan perawat
Ketidakseimbangan nutrisi :
kurang dari kebutuhan tubuh
a. Manajemen nutrisi. Berkolaborasi dengan ahli gizi
untuk menentukan jumlah kalori dan jenis gizi yang
dibutuhkan
b. Monitor gizi
c. Memantau lingkar lengan klien, memantau mual dan
muntah, memantau albumin, total protein, Hb,
hematokrit, dan elektrolit, memantau tingkat
energi, lemah, letih, rasa tidak enak
d. Terapi nutrisi. Tindakan untuk memantau makanan
dan minuman yang dimakan oleh klien
GANGGUAN BODY IMAGE
 Catat perilaku menarik diri
 Berikan kesempatan pada pasien atau orang
terdekat untuk memandang atau menyentuh
stoma
 Berikan kesempatan pasien menerima kolostomi
melalui partisipasi perawatan diri
 Jadwalkan aktivitas perawatan dengan pasien
PENUTUP
 Pengkajian : Ca Recti sesuai antara data teoritis dengan




data pengkajian yang didapat.
Masalah keperawatan yaitu masalah perdarahan, nyeri
kronik, perubahan nutrisi dan gangguan body image
Setelah diketahui masalah keperawatan yang muncul,
maka disusunlah intervensi keperawatan berdasarkan
keadaan pasien yang disesuaikan dengan intervensi
keperawatan
Intervensi keperawatan yang telah disusun dilaksanakan
sesuai kebutuhan pasien pada saat akan dilakukan
implementasi tersebut.
Mahasiswa dapat melakukan pendokumentasian
keperawatan pada pasien Ca Rekti dan mengetahui
perkembangan pasien.
 Bagi
mahasiswa keperawatan khususnya yang
sedang atau akan melakukan praktek di rumah sakit
serta perawat yang bertugas di RS agar mampu
melakukan asuhan keperawatan secara holistic
 Berdasarkan kasus, diharapkan mahasiswa dan
petugas keperawatan dapat penanganan
pencegahan terjadinya pengeluaran darah lebih
banyak diantaranya melakukan penilaian dari
sirkulasi keseluruhan