DASAR-DASAR EVALUASI RENCANA INVESTASI

Download Report

Transcript DASAR-DASAR EVALUASI RENCANA INVESTASI

DASAR-DASAR EVALUASI
RENCANA INVESTASI
Oleh
Harry S. Dachlan
4/13/2015
[email protected]
teub
1
PENGANTAR
• Suatu keputusan ekonomi yang berhasil pada
dasarnya akan ditentukan oleh:
(1) Pernyataan yang logis tentag tujuan yang
harus dicapai
(2) Relevansi kriteria yang digunakan untuk
membandingkan setiap alternatif dalam
pencapaian tujuannya.
4/13/2015
[email protected]
teub
2
• Pernyataan tujuan sangat bergantung pada
motif organisasi itu sendiri. Berdasarkan
motifnya, organisasi dapat dikelompokkan
menjadi:
- organisasi yang berorientasi pada
keuntungan (profit oriented) dan
- organisasi yang berorientasi bukan
pada keuntungan (non profit
oriented).
4/13/2015
[email protected]
teub
3
• Organisasi yang berorientasi pada keun-tungan pada
dasarnya bertujuan untuk memaksimumkan
keuntungan.
• Dalam pencapaiannya tidak selalu secara langsung
pada usaha memaksimumkan keuntungan,
melainkan dapat dilakukan melalui:
(1) usaha menghasilkan barang dan/atau jasa dengan
biaya yang serendah mungkin,
(2) usaha menyerap tenaga kerja yang akan
dipekerjakan menjadi tenaga ahli dan terampil,
.
4/13/2015
[email protected]
teub
4
(3) usaha mempertahankan kelangsungan hidup
perusahaan
• Organisasi yang berorientasi bukan pada
keuntungan (misalnya: pemerintah, pen-didikan,
yayasan) mempunyai tujuan yang biasanya
bersifat tidak nyata ('intangible') dan subyektif.
• Contoh: organisasi pemerintah bertujuan untuk
meningkatkan pertumbuhan ekono-mi yang
seimbang di berbagai sektor dan daerah;
organisasi pendidikan bertujuan untuk
menghasilkan lulusan melalui kegi-atan
pendidikan, penelitian, dan pengabdi-an pada
masyarakat dengan kualitas tinggi.
4/13/2015
[email protected]
teub
5
Apabila pernyataan tujuan secara logis dan jelas
sudah ditetapkan, maka langkah berikutnya adalah:
(i) pencarian alternatif-alternatif untuk
mencapai
tujuan tersebut
(ii) jika setiap alternatif yang mungkin sudah didapatkan,
(iii) maka pembandingan yang sistematik dengan
menggunakan kriteria yang telah ditetapkan dapat
dilakukan
(iv) kondisi yang ada pada saat analisis dilakukan
(existing condition) harus tetap merupakan salah satu
alternatif yang harus dipertimbangkan
4/13/2015
[email protected]
teub
6
METODE PEMBANDINGAN ALTERNATIF
RENCANA INVESTASI
•
•
•
•
•
Analisis Nilai Sekarang
Analisis Nilai Tahunan
Analisis Laju Pengembalian
Analisis Rasio Manfaat-Biaya
Analisis Periode Pengembalian
4/13/2015
[email protected]
teub
7
PENYUSUNAN ALIRAN DANA KEUANGAN (CASH
FLOW)
• Kemampuan untuk mencapatkan keun-tungan (profitabilitas)
suatu kegiatan usaha ditentukan oleh aliran dana (cash flow)
yang dapat dihasilkan kegiatan tersebut.
• Sedangkan profitabilitas suatu rencana investasi ditentukan
oleh perkiraan aliran dananya.
• Aliran dana itu menyatakan jumlah serta saat diterimanya
pemasukan tunai (cash income) dan jumlah serta saat
dikeluar-kannya biaya tunai (cash cost) suatu rencana
investasi atau suatu kegiatan usaha.
4/13/2015
[email protected]
teub
8
• Biaya tunai adalah semua transaksi baik berupa biaya
yang dikeluarkan secara tunai maupun pengeluaran
tunai dalam bentuk investasi (meningkatkan aktiva).
• Pengertian ini diperlukan untuk membedakan-nya
dengan biaya non-cash ('book cost'), yang tidak
mempengaruhi nilai tunai dan aktiva perusahaan.
• Pemasukan tunai adalah semua pendapatan yang
dihasilkan dan dikumpulkan secara tunai atau
pendapatan yang meningkatkan rekening tagihan
(account receivable).
4/13/2015
[email protected]
teub
9
• Contoh 1.
• Perusahaan XYZ merencanakan membuat suatu produk baru,
dan hasil peramalan penjualannya dinyatakan dalam bentuk
perkiraan pendapatan seperti yang ditunjukkan pada tabel 1.
Tabel 1. Peramalan Hasil Penjualan
Tahun
ke
1
2
3
4
5
6
7
8
Pendapatan
0
0
20
30
60
80
70
60
4/13/2015
[email protected]
teub
10
• Pada tahun ke 1, diperlukan biaya sebesar Rp. 10 juta untuk
penelitian dan percobaan.
• Pada tahun ke 2 dikeluarkan uang sebesar Rp. 45 juta yang
terdiri dari: biaya pembuatan perkakas sebesar Rp. 4 juta,
untuk modal kerja sebesar Rp. 6 juta, dan untuk pembelian
mesin sebesar Rp. 35 juta.
• Pada akhir masa pemakaian mesin, yaitu setelah 7 tahun,
mesin tersebut dapat dijual seharga Rp. 10 juta. Mesin ini
didepresiasikan dengan metoda garis lurus (nilai depresiasi =
Rp. 35 juta/ 7 tahun = Rp. 5 juta/ tahun).
• Pada tahun ke 3, pengeluaran yang terjadi diperkirakan
sebesar Rp. 19 juta, yang merupakan pengeluaran untuk
buruh, material, dan promosi.
4/13/2015
[email protected]
teub
11
• Pengeluaran pada tahun ke 4 sampai dengan tahun ke 8,
merupakan pengeluaran untuk buruh, material, dan promosi
yang masing-masing sebesar: Rp. 15 juta, Rp. 19 juta, Rp. 19
juta, Rp. 19, dan Rp. 16 juta.
• Selain itu pada tahun ke 4 diperlukan lagi modal kerja sebesar
Rp. 2 juta, dan
• Pada tahun ke 8 dilakukan pengembalian seluruh modal kerja.
• Pajak keuntungan yang harus dibayar oleh perusahaan
tersebut sebesar 50%.
4/13/2015
[email protected]
teub
12
• Gambaran mengenai Pemasukan Tunai dan
Biaya Tunai serta Aliran Dana Tunai
diperlihatkan pada Tabel 2.
• Untuk mempermudah dalam melakukan
perhitungannya, maka Aliran Dana Tunai pada
prakteknya biasa ditampilkan dalam bentuk
seperti pada Tabel 3.
4/13/2015
[email protected]
teub
13
Tabel 2. Pemasukan dan Biaya Tunai (Rp. Juta)
Tahun ke
1
2
3
4
5
6
7
8
1. Hasil Penjualan
0
0
20
40
60
80
70
60
2. Pengembalian Modal Kerja
0
0
0
0
0
0
0
15
3. Nilai Sisa Peralatan
0
0
0
0
0
0
0
10
Pemasukan Tunai
0
0
20
40
60
80
70
85
1. Biaya Pengembangan
10
4
0
0
0
0
0
0
2. Investasi
0
35
0
0
0
0
0
0
3. Modal Kerja
0
7
0
0
2
0
0
4. Biaya Produksi
0
12
15
19
19
19
16
5. Pajak (50%)
0
1,5
10
13
28
23
19,5
A. Pemasukan Tunai:
B. Biaya Tunai:
6
0
0
Biaya Tunai
10
45
20,5
25
37
49
42
35,5
C. Dana Tunai
-10
-45
-0,5
15
23
31
28
49,5
D. Kumulatif Dana Tunai
-10
-55
-55,5
-40,5
-17,5
13,5
41,5
91
4/13/2015
[email protected]
teub
14
Tabel 3. Aliran Dana Tunai (Rp. Juta)
Tahun ke
1
2
3
4
5
6
7
8
A. Hasil Penjualan
0
0
20
40
60
80
70
60
B. Biaya Produksi
0
0
12
15
19
19
19
16
C. Keuntungan sebelum
0
0
8
25
41
61
51
44
0
5
5
5
5
5
5
5
0
-5
3
20
36
56
46
39
0
0
1,5
10
18
28
23
19,5
G. Keuntungan Bersih
0
-5
1,5
10
18
28
23
19,5
H. Pengembalian Modal
0
0
0
0
0
0
0
15
0
0
0
0
0
0
0
10
0
5
5
5
5
5
5
5
K. Penerimaan Tunai
0
0
6,5
15
23
33
28
49,5
L. Biaya Pengembangan
10
4
0
0
0
0
0
0
M.Investasi
0
35
0
0
0
0
0
0
N. Modal Kerja
0
6
7
0
0
2
0
0
O. Pengeluaran Tunai
10
45
7
0
0
2
0
0
P. Dana Tunai
-10
-45
-0,5
15
23
31
28
49,5
-17,5
13,5
41,5
depresiasi
D. Depresiasi
E. Keuntungan sebelum
Pajak
F. Pajak (50%)
Kerja
I. Nilai Sisa Peralatan
J. Depresiasi
4/13/2015
Q. Kumulatif
Dana Tunai
[email protected]
-10
-55
-55,5
teub
-405
15 91
• Dari Tabel 3 terlihat bahwa investasi untuk
produk baru, ternyata dapat menghasilkan
keuntungan bersih mulai pada akhir tahun ke
3 (Rp. 1,5 juta), tetapi dana tunai positif yang
dimiliki terjadi mulai pada akhir tahun ke 4
(Rp. 15 juta).
4/13/2015
[email protected]
teub
16
KONSEP NILAI WAKTU
DARI UANG
• Dalam mempelajari kegiatan investasi perlu diketahui
pengertian bunga uang.
• Bunga jika dilihat dari sisi perusahaan ataupun individu dapat
dipandang sebagai biaya atas sewa uang.
• Sebagai contoh, apabila seseorang memiliki se-jumlah uang
tertentu dan uang tersebut diguna-kan sebagai modal usaha,
maka orang itu akan memiliki keinginan agar usaha tsb. dapat
mem-berikan keuntungan baginya. Dengan demikian
"penyewaan" uang yang digunakan untuk usaha itu harus
dapat memberikan "biaya sewa".
4/13/2015
[email protected]
teub
17
• Jika seseorang memiliki sejumlah uang sebesar Rp. 1.000,00
dan disimpan di Tabanas dengan bungan 12% setahun, maka
setelah 5 tahun uang tersebut akan menjadi Rp. 1,762,00.
• Apabila tingkat bunganya 15% setahun, maka setelah 5 tahun
uang tersebut akan menjadi Rp. 2.488,00. tetapi apabila
tingkat bunga adalah 12% setahun dan disimpan selama 7
tahun, maka uang tersebut menjadi Rp. 2.211,00.
• Dari contoh ini dapatlah diambil kesimpulan bahwa nilai
sejumlah uang akan dipengaruhi oleh tingkat bunga dan
periode waktu.
• Dengan demikian nilai Rp. 1.000,00 pada saat ini tidak sama
dengan nilai Rp. 1.000,00 paa saat yang akan datang. Hal ini
yang dikenal sebagai konsep nilai waktu dari uang.
4/13/2015
[email protected]
teub
18
Bunga Sederhana (simple interest)
•
Jika sejumlah uang dengan nilai Rp. 1.000,00, diusahakan
selama 3 tahun dengan tingkat bungan sebesar 5% per
tahun, maka setelah 3 tahun nilai uang tersebut akan
menjadi Rp. 1.150,00.
Nilai ini didapat dari:
Bunga per tahun= 5% x Rp. 1.00,00
= Rp.
50,00
Bunga selama 3 tahun = 3 x Rp. 50,00= Rp. 150,00
Pengembalian modal
= Rp. 1.000,00
Jumlah = Rp. 1.150,00
4/13/2015
[email protected]
teub
19
• Sehingga untuk perhitungan bunga sederhana,
nilai uang pada masa datang adalah:
F = P (1 + i n)
(1)
Dengan:
P = nilai uang saat ini (Rp.)
i = tingkat bunga per periode waktu
n = periode penelaahannya (periode waktu)
4/13/2015
[email protected]
teub
20
Bunga Berbunga
(compound interest)
•
•
•
Persoalan bunga berbunga pada dasarnya dapat
dikelompokkan dalam:
(1) Bunga diskret
(2) Bunga Kontinu
Dalam kesempatan ini hanya akan dibahas bunga diskret
yang berarti bahwa nilai bunga diperhitungkan pada setiap
akhir periode selama periode penelaahannya.
Dalam persoalan bunga berbunga, nilai bunga yang
dihasilkan pada akhir setiap periode ditambahkan kembali
pada pokok pinjaman semula.
4/13/2015
[email protected]
teub
21
Contoh 2
Jika sejumlah uang sebesar Rp. 1.000,00
disimpan dengan tingkat bunga sebesar 5%
setahun, maka pada akhir tahun ketiga nilai
uang tersebut menjadi Rp. 1.157,60, hal ini
diperoleh dari perhitungan yang diperlihatkan
pada Tabel 4.
4/13/2015
[email protected]
teub
22
Tabel 4. Perhitungan Nilai Akhir
Tahun
ke
Jumlah Uang yang Bunga (5%) selama
disimpan pada awal tahun ybs.
tahun ybs.
Jumlah uang
pada akhir
tahun ybs.
1
Rp. 1.000,00
0,05 x Rp. Rp. 1000,00 =
Rp. 50
Rp. 1.050,00
2
Rp. 1.050,00
0,05 x Rp. Rp. 1050,00 =
Rp. 1.102,50
Rp. 52,50
3
Rp. 1.102,50
0,05 x Rp. Rp. 1102,50 =
Rp. 1.157,60
Rp. 55,10
4/13/2015
[email protected]
teub
23
Rumus Umum
F = P (1 + i)ⁿ
•
•
•
•
(2)
F = Nilai uang pada akhir periode penelaahan
P = Nilai awal
i = Tingkat bunga per periode waktu
n = Lamanya periode penelaahan
4/13/2015
[email protected]
teub
24
Contoh 3
• Nilai uang yang disimpan paa awal tahun Rp.
1.000,00. Tingkat bunga 5% per tahun. Lamanya
penyimpanan 3 tahun. Tentukanlah uang yang akan
diterima setelah 3 tahun.
• P = Rp. 1.000,00, i = 5%, n = 3
• Nilai uang pada akhir tahun ke 3 adalah:
• F = 1000(1+0,05)3 = 1000(1,158) =
Rp. 1.158,00
4/13/2015
[email protected]
teub
25
Nilai Sekarang (Present Value)
• Seringkali kita menghadapi persoalan untuk menentukan
beberapa penyimpanan yang harus dilakukan saat ini, apabila
dengan tingkat bunga dalam waktu tertentu kita
menginginkan sejumlah uang tertentu di masa datang. Untuk
ini misalnya sejumlah uang dimasa datang itu adalah F, maka
nilai P diperoleh dengan cara memanipulasi persamaan (2)
sehingga menjadi:
P = F(1+i) - ⁿ
(3)
• Contoh 4.
F = Rp. 1.158,00, i = 5%, n = 3
P = 1158(1+0,05) -3 = 1,158(0,8638) = Rp. 1.000,00
4/13/2015
[email protected]
teub
26
Pembayaran uniform
(uniform series payment)
• Apabila pada setiap periode dilakukan pembayaran dengan
jumlah yang sama untuk setiap periode (A), maka nilai uang
pada akhir periode penelaahan dengan tingkat suku bunga i
dan dalam waktu n periode adalah:
(1+i) ⁿ-¹
F = A (--------------------)
i
Atau
i
A = F (--------------------)
(6)
(7)
(1+i) ⁿ-¹
4/13/2015
[email protected]
teub
27
Contoh 5.
A = Rp. 1.000,00, i = 4%, n = 4 tahun
4-1
(1+0,04)
F = 1000 (--------------------)
004
F = 25.000
Contoh 6.
F = Rp. 5.000,00, i = 4%, n = 10
0,04
A = 5000 (--------------------)
10-1
(1+0,04)
= 416,46
4/13/2015
[email protected]
teub
28
Penerimaan Teratur
(capital recovery)
• Apabila pada saat awal disimpan uang sejumlah P,
dengan tingkat suku bunga i dan lamanya n periode,
maka penerimaan pada setiap periodenya diperoleh
dengan mensubstitusikan persamaan (2) pada
persamaan (7), yaitu:
n
1(1+i)
A = P (--------------------)
(8)
n-1
(1+i)
4/13/2015
[email protected]
teub
29
Contoh 7.
P = Rp. 10.000,00; i = 4%,
n = 5 tahun
Maka
5
0,04(1+0,04)
A = 10.000 (--------------------) =10.000(0,22463)
5-1
(1+0,04)
= 2.246,30
4/13/2015
[email protected]
teub
30
Nilai Sekarang Pembayran Uniform (present
value uniform series)
•
Apabila pada setiap akhir periode, dilakukan pembayaran
sebesar A, untuk selama n periode, dengan tingkat bunga
sebesar i maka, dengan memperhatikan persamaan (8),
nilai sekarang dapat diperoleh dengan persamaan:
n-1
(1+i)
P = A (--------------------)
n
i (1+i)
4/13/2015
[email protected]
(9)
teub
31
Contoh 7.
A = Rp. 100,00, n = 6 tahun, i = 6%
6-1
(1+0,06)
P = 100 (--------------------)
6
0,06(1+0,06)
= 100 (4,917)
= Rp. 491,70
4/13/2015
[email protected]
teub
per tahun
32
4/13/2015
[email protected]
teub
33
Gradient Uniform
• Seringkali nilai aliran dana tahunan tidak dalam nilai
yang besarnya konstan A, tetapi mempunyai nilai
yang semakin naik atau turun dengan tingkat
perubahan yang konstan, misalnya G, yang disebut
sebagai "gradient".
• Pada tabel 6 ditunjukkan contoh aliran dana yang
memperhatikan adanya gradient G, mulai dari tahun
ke 2.
• Dengan cara penurunan yang mirip dengan
penurunan persamaan (6) atau (7) maka akan dapat
diperoleh persamaan
4/13/2015
[email protected]
teub
34
n
G
(1+i) - 1
F = ----- {------------- - n }…..(10)
i
i
• Bila persamaan (2) disubstitusikan ke persamaan (10)
tersebut maka
n
G
(1+i) - 1
P = ----- {------------- - n } ….(11)
n
i
(1+i)
4/13/2015
[email protected]
teub
35
Tabel 7 Aliran dana dengan gradient
Tahun
Uraian aliran dana ke A dan G
A
Kenaikan
0
Chasflow
-10.000
1
3.000
3.000
2
5.000
3.000
2.000 (G)
3
7.000
3.000
4.000 (2G)
4
9.000
3.000
6.000 (3G)
5
11.000
3.000
8.000 (4G)
4/13/2015
[email protected]
teub
0
36
Kemudian bila yang disubstitusikan ke
persamaan (10) tersebut adalah persamaan
(7) maka akan diperoleh:
1
n
A = G {----- - ----------- }.. (12)
n
i
(1+i) - 1
4/13/2015
[email protected]
teub
37
4/13/2015
[email protected]
teub
38
HUBUNGAN BERBAGAI FAKTOR BUNGA
• Berbagai faktor bunga yang telah dibahas
sebelumnya, memiliki berbagai hubungan tertentu
yang dapat dibuktikan dan cukup menarik, yaitu:
• Faktor bunga (F/P) dan P/F) saling berkebalikan
• (F/P, i%, n) = 1/(P/F, i%, n)
• Faktor bunga (F/A) dan A/F) saling berkebalikan
• (F/A, i%, n) = 1/(A/F, i%, n)
4/13/2015
[email protected]
teub
39
• Faktor bunga (A/P) dan P/A) saling
berkebalikan
(A/P, i%, n) = 1/(P/A, i%, n)
• Faktor bunga (P/A) sama dengan penjumlahan
faktor bunga (P/F) dari periode ke 1 sampai
dengan periode ke n.
n
(P/A, i%, n) = ∑ (P/F, i%, t)
t=1
4/13/2015
[email protected]
teub
40
• Faktor bunga (F/A) sama dengan satu ditambah
penjumlahan faktor bunga (F/P) dari periode ke 1
sampai dengan periode ke n-1.
n
(F/A, i%, n) = 1.0 + ∑ (F/P, i%, t)
t=1
• Faktor bunga (A/P) sama dengan faktor bunga (A/F)
ditambah dengan i.
(A/P, i%, n) = (A/F, i%, t) + i%
4/13/2015
[email protected]
teub
41
Tabel 8. Perumusan Tabel Bunga
Faktor
Formula
Notasi
1. Pembayaran Tunggal Bunga Berbunga
(Compound Amount Factor)
(1+i)n
(F/P), i%, n)
2. Pembayaran Tunggal Nilai Sekarang
(Present Value Factor)
(1+i)n
(P/F), i%, n)
3. Pembayaran Uniform
(Series Compound Amount Factor)
(1+i)n – 1
i
(F/A), i%, n)
4. Simpanan Teratur
(Sinking Fund Factor)
i
.
(1+i)n-1
(A/F), i%, n)
5. Penerimaan Teratur
(Capital Recopery Factor)
1(1+i)n .
1(1+i)n – 1
(A/P), i%, n)
6. Nilai SekarangPembayaran Uniform
(Series Present Value)
(1+i)n – 1 .
i(1+i)n – 1
(P/A), i%, n)
7. Gradient Uniform Series
1 .
i
(A/G), i%, n)
8. Gradient Present Value
G
i(1+i)n
4/13/2015
n
.
n
(1+i) – 1
[email protected]
(1+i)n – 1 .
1
teub
. n
(P/G), i%, n)
42
Tabel Bunga
• Untuk memudahkan perhitungan faktor bunga,
dapat digunakan tabel bunga.
• Tabel Bunga berisi faktor bunga untuk i tertentu dan
n tertentu untuk berbagai faktor bunga yang secara
lengkap perumusannya ditunjukkan pada tabel 8.
• Tabel bunga ini diberikan pada lampiran B buku
Manajemen Penerbit ITB.
4/13/2015
[email protected]
teub
43
4/13/2015
[email protected]
44
4/13/2015
[email protected]
45
4/13/2015
[email protected]
46
4/13/2015
[email protected]
47
TABEL BUNGA DAPAT DIPEROLEH
DI BUKU:
• Siregar, A. dan Samadhi, TMAA, 1988,
Manajemen, Bandung: Penerbit Institut
Teknologi Bandung
• ATAU DI BUKU-BUKU “EKONOMI TEKNIK”
(“ENGINEERING ECONOMY”)
4/13/2015
[email protected]
teub
48