kuliah vi pendekatan2011

Download Report

Transcript kuliah vi pendekatan2011

KULIAH VI
PENDEKATAN DALAM
PERENCANAAN
• Tidak ada yang “benar” dan “salah” dalam
pendekatan dan pola pikir tertentu dalam
perencanaan  ukuran kebenaran akan kabur
• Perencanaan yang didasarkan pola pikir tertentu
tidak bisa dibandingkan secara ideologis
kebenarannya, yang bisa dibandingkan adalah
hasil (outcome) dari pendekatan tertentu
• Pendekatan perencanaan tidak selamanya bisa
diterapkan di satu tempat
Pendekatan berbasis Rasionalitas
• Rasionalitas berkaitan dengan
penggunaan pikiran dalam memahami
sesuatu
• Daya pikir dipengaruhi oleh panca indera
dalam menentukan sesuatu itu bisa
diterima nalar atau tidak
• Rasionalisme  pendekatan ilmiah
(scientific methods). Rasional selalu ada
kaitan dengan hal2 yang bisa diamati
(kondisi empirik)
Pendekatan Perencanaan
Berbasis Rasionalitas
• Lebih mudah mengemukakan justifikasi kepada
khalayak luas jika apa yang diinginkan dalam
perencanaan masuk akal atau setidaknya sejalan
dengan pengalaman sehari2
• Dalam pola pikir rasional juga sangat efisien karena
proses yang dilakukan bisa singkat dengan hasil
yang bisa dipertanggungjawabkan. Ini terjadi karena
perencanaan melibatkan banyak aspek shg efisiensi
diambil sbg jalan untuk memecahkan kelemahan
dalam proses perencanaan
Pendekatan Perencanaan Berbasis
Rasionalitas :
• Pendekatan Perencanaan Rasional Menyeluruh
(Rational Comprehensive Approach)
• Pendekatan Perencanaan Terpilah(Disjointed
Incremental Planning Approach)
• Pendekatan Perencanaan Terpilah Berdasarkan
Pertimbangan Menyeluruh (Mix Scanning
Planning Approach – Third Approach)
A.Pendekatan Perencanaan
Rasional Menyeluruh
• Rational Comprehensive Approach
• Pendekatan yang secara konseptual dan analitis
mencakup pertimbangan perencanaan yang luas
• Di dalam pertimbangan tsb tercakup berbagai
unsur/subsistem yang membentuk suatu sistem
secara menyeluruh
• Pertimbangan ini termasuk pula hal yang berkaitan
dengan rangkaian tindakan pelaksanaan serta
berbagai pengaruhnya thd usaha pengembangan
• Jangka panjang (20 tahunan) substansinya meliputi
semua aspek  mempunyai tujuan banyak
Lanjutan…
• Produk perencanaan rasional mencakup
seluruh aspek pembangunan, jadi
permasalahan yang ditinjau tidak dilihat
secara terpisah tetapi dalam suatu
kesatuan, baik internal maupun eksternal
• Walaupun tidak akan merealisasikan
semua unsur/ subsistem, tapi lingkup
perencanaannya sudah merinci seluruh
aspek dalam suatu kaitan yang terpadu.
Ciri utama
Pendekatan Perencanaan Rasional Menyeluruh
• Dilandasi oleh suatu kebijakan umum yang
merumuskan tujuan yang ingin dicapai sebagai
suatu kesatuan yang utuh
• Didasari oleh seperangkat spesifikasi tujuan
yang lengkap, menyeluruh, dan terpadu
• Peramalan yang tepat serta ditunjang oleh
sistem informasi yang lengkap, andal, dan rinci
• Peramalannya ditujukan untuk tujuan jangka
panjang
Produk Pendekatan
Perencanaan Rasional Menyeluruh
•
•
•
•
Rencana Induk
Masterplan
Rencana Umum - General Plan
Rencana Pembangunan – Development
Plan
• Rencana lain yang berskala kecil tapi
dilandasi oleh pertimbangan menyeluruh
(ex: jaringan listrik masuk desa)
Kekurangan :
• Produk perencanaan menyeluruh dirasakan kurang
memberikan informasi dan arahan yang relevan bagi
para pembuat keputusan mengenai permasalahan yang
harus segera diselesaikan dari sekian pemasalahan
jangka panjang yang dirumuskan  lebih banyak
perhatian pada proses penyiapan ketimbang
pelaksanaan
• Mencakup semua hal, tidak fokus kepada isu tertentu
• Proyeksi yang kadang kurang realistik
• Usaha penyelesaian masalah yang melibatkan banyak
unsur secara menyeluruh dinilai sbg hal yang sangat
sulit direalisasikan – ambisius
• Memerlukan dana dan waktu yang cukup besar karena
perlu ditunjang oleh sistem informasi dan memiliki resiko
tidak sesuai dengan harapan
• Salah satu syarat tercapainya pelaksanaan
pembangunan berdasarkan pendekatan ini adalah
adanya sistem kelembagaan yang mapan >> persoalan
yang terbesar
B.Pendekatan Perencanaan Terpilah
• Disjointed Incremental Planning Approach
• Muncul karena adanya ke kurang efektifan produk
perencanaan Rasional Menyeluruh. Permasalahan
dipandang dalam perspektif yang pragmatis. Perencana
harus bertindak cepat dan efektif dalam meyelesaikan
suatu masalah (lindbolm dalam levy, 1997)
• Mengutamakan unsur tertentu yang harus diprioritaskan
tanpa melihat wawasan yang lebih luas
• Dianggap memungkinkan untuk menerapkan strategi
pengambilan keputusan dgn kapasitas yang lebih
terbatas dan lebih rasional
• Tidak perlu ditunjang oleh sistem informasi yang
menyeluruh, cukup data yang terperinci tentang unsur
yang diprioritaskan tsb (hemat dana dan waktu)
• Sasaran dan tujuan bersifat langsungpada
pengembangan suatu unsur/ subsistem tertentu saja
Ciri utama
Pendekatan Perencanaan Terpilah
• Tidak perlu ditunjang oleh penelaahan serta
evaluasi alternatif rencana secara menyeluruh
• Hanya mempertimbangkan bagian-bagian dari
kebijaksanaan umum (kalau sudah ada) yang
berkaitan langsung dengan unsur yang
diprioritaskan
• Dengan terbatasnya lingkup perencanaan, maka
ada anggapan bahwa pelaksanaannya lebih
mudah dan realistik
PRODUK
• Rencana Khusus
• Rancangan bangunan dan sekitarnya
yang terbatas
• Rencana struktur khusus
Perbandingan Pendekatan Komprehensif
dan Pendekatan Terpilah
Kekurangan :
• Karena kurang berwawasan menyeluruh serta
kurang berwawasan sistem maka sering terjadi
dampak atau masalah ikutan yang tidak terduga
sebelumnya
• Hanya merupakan upaya penyelesaian jangka
pendek yang kurang mengkaitkan dengan
tujuan jangka panjang
• Suatu produk perencanaan terpilah hanya
merupakan upaya perencanaan untuk
menyelesaikan masalah perencanaan secara
`tambal-sulam` yang sifatnya hanya sementara
sehingga harus dilaksanakan terus-menerus >>
tidak efisien
C. Pendekatan Perencanaan Terpilah
Berdasar Pertimbangan Menyeluruh
• Mix Scanning Planning Approach – Third Approach
• Muncul karena melihat adanya potensi dari dua
pendekatan sebelumnya. Dikemukakan oleh sosiolog
AS Amitai Etzioni (1970an)
• Mengkombinasikan pendekatan Rasional Menyeluruh
dengan Pendekatan Terpilah masing-masing dalam
kadar lingkup tertentu
• Konsepnya : menyederhanakan tinjauan menyeluruh
dalam lingkup `wawasan sekilas/ mengamati dan
mempelajari (Scan) dan memperdalam tinjauan atas
unsur/ subsistem yang strategis dalam kedudukan
sistem thd permasalahan menyeluruh
• Tahap scanning beringkat dari yang paling luas
sampai fokus analisis mendalam. Setelah menemukan
fokus, tahap berikutnya dengan komprehensif
Contoh yang dikemukakan Etzioni
• Orang diberi Tugas melakukan perkiraan cuaca di seluruh
bumi
• Komprehensif: orang tsb memerlukan kamera super akurat,
memantau permukaan atmosfer sesering mungkin untuk
mendapatdata sedetil mungkin  mahal, lama dan sulit
• Terpilah: menggunakan kecenderunga prakiraan cuaca
yang sudah ada untuk menentukan titik mana yang sering
ada gangguan dan kemudian melakukan analisis detil,
tanpa memperhatikan kemungkinan munculnya gejala
cuacaburuk di lokasi lain yg sebelumnya tidak ada
contohnya
• Mixed scaning : menggunakan 2 macam kamera, yg
pertama untuk melihat keseluruhan atmosfer dengan tidak
terlalu detil. Kamera lain digunakan untuk mendetilkan
temuan gejala aneh dari hasil pemindaian kamera pertama,
dan memperdalam analisisnya
Ciri utama
Pendekatan Perencanaan Terpilah
• Mengacu pada garis kebijaksanaan umum yang
ditentukan pada tingkat tinggi
• Perencanaan dilatar-belakangi oleh suatu wawasan
menyeluruh serta memfokuskan kedalaman penelaahan
pada unsur/subsistem yang diutamakan
• Ramalan mendalam tentang unsur2/subsistem yang
diprioritaskan dilandasi oleh ramalan sekilas tentang
lingkup menyeluruh serta didasarkan pada wawasan
sistem
• Perumusan rencana dengan pendekatan ini dinilai sbg
penghematan waktu dan dana karena adanya
penyederhanaan dalam analisis makronya
• Untuk menunjang hasil ramalan dan analisis sekilas
maka proses pemantauan, pengumpulan pendapat,
komunikasi serta konsultasi dengan pengelola dan
masyarakat yang berkepentingan dilakukan secara
menerus
PRODUK
• Rencana Struktural Kota (Structure Plan)
yang dikembangkan di Inggris sejak 1968)
• Action Plan
• Development Plan, yaitu rencana lingkup
makro yang dilandasi oleh pendekatan
strategis
Kelemahan :
• Kemungkinan semakin melebarnya
deviasi antara tujuan umum dengan fokus
perencanaan
• Karena perencanaan dilakukan dengan
fokus yang berbeda-beda, semakin
banyak fokus semakin kecil kemungkinan
untuk “bisa kembali” pada jalur yang
sudah ditetapkan untuk mencapai tujuan
• Ketiga pendekatan tersebut tidak ada yang bisa
dianggap sebagai lebih berhasil dari yang lainnya
• Dibahas dalam kerangka kontekstual : perencanaan
dengan pendekatan tertentu bisa tepat, tapi juga
bisa sebaliknya bila konteksnya berbeda
• Masing-masing dapat dikembangkan sesuai dengan
lingkup kebutuhannya baik secara substantif
maupun teritorial. Masing-masing memiliki
keistimewaan dan kekurangan sesuai dengan
lingkup penggunaan dan keperluannya
• Misal : regional Planning sangat kuat pertimbangan
kekomprehensifannya. Tapi suatu rencana detail
mungkin pertimbangan incrementalnya sangat kuat
Perencanaan Advokasi
• Konsep advokasi/pembelaan muncul dari praktek hukum
yang berimplikasi pada sanggahan/perlawanan yang
muncul dari masing-masing pihak yang memiliki dua
pandangan yang saling bersaing.
• Umumnya perencanaan advokasi dilaksanakan bukan
oleh perencana (formal), melainkan oleh pekerja sosial
dan organisator kemasyarakatan terlatih dan
mahasiswa.
• Perencanaan advokasi muncul karena pada umumnya
ada suatu kelompok masyarakat yang membutuhkan
bantuan perencana pada saat proses pembangunan
berlangsung, yang pada umumnya berada dalam
kelompok berpenghasilan rendah.
Perencanaan Komunikatif
• Berangkat dari pengamatan pada prilaku perencana dan
karakteristik proses perencanaan rasional.
• Pada umumnya perencana mengenali dan menjelaskan
segala hal (persoalan pembangunan) dalam wilayah
publik berdasarkan kekuatan dan kekuasaan ekonomi
dan birokrasi. Padahal, manusia bukan subyek yang
berdiri sendiri secara kompetitif berusaha untuk
mengejar keinginan individual, tapi manusia adalah
makluk yang mamiliki kesadaran akan diri sendiri dan
akan keinginan yang muncul melalui hubungan antar
sesama, melalui komunikasi dan kerjasama kolektif yang
diakibatkannya.
• Dalam perencanaan komunikatif, perencanaan dilakukan
secara dialogis, sehingga praktek-praktek komunikatif,
seperti mendengar, belajar dan memahami satu sama
lain menjadi diperlukan.
Perencanaan Partisipatif
• Perencanaan yang menjadikan masyarakat
sebagai salah satu sumber daya terbesar yang
dianggap sangat memahami potensi dan
masalah yang ada, lebih dari pemerintah
sekalipun.
• Dalam perencanaan partisipatif masyarakat
diberi kesempatan untuk menyertakan masalah
yang dihadapi dan gagasan-gagasan sebagai
masukan untuk berlangsungnya proses
perencanaan berdasarkan kemampuan
masyarakat itu sendiri.
Diskusi Kelompok:
• Untuk mengatasi permasalahan transportasi Kota Jakarta,
Pemda DKI Jakarta melakukan beberapa upaya
penyelesaian:
– menerapkan peraturan pembatasan penumpang
kendaraan pada kawasan2 tertentu dan jam jam puncak
(three in one)
– Membangun jalan tol lingkar luar (JORR-Jakarta Outer
Ring Road) yang menghubungkan bagian timur & barat
wilayah jakarta sehingga terbentuk jalan melingkar di
pinggiran kota
– Melaksanakan kebijakan pembangunan busway, yakni
jalur khusus untuk angkutan umum masal dengan bis kota
Manakah yang dapat digolongkan kedalam pendekatan
komprehensif, terpilah, atau mixed scanning, jelaskan
argumentasi anda