1. Pendahuluan

Download Report

Transcript 1. Pendahuluan

Pendahuluan Farmakologi Molekuler
Pokok Bahasan:
1. Pengantar Farmakologi molekuler,
2. Aksi obat pada berbagai tingkat
kompleksitas organisasi,
3. Molekul biologi sebagai target aksi obat
Pendahuluan
• Dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi,
aksi obat sudah dapat dijelaskan tidak saja pada tingkat
organisme, sistem, organ dan jaringan, tapi hingga
tingkat sel dan molekuler.
• Mekanisme aksi fundamental senyawa tertentu
merupakan hasil interaksi senyawa ini dengan sistem
biologis pada tingkat molekuler.
• Farmakologi molekuler adalah cabang ilmu farmakologi
yg mempertimbangkan molekul sebagai unit fungsional
penting  menjelaskan efek farmakologis senyawa aktif
pada tingkat molekuler
Target molekuler obat
• Sebagian besar target obat adalah protein seluler yg
mengalami interaksi selektif dengan molekul obat,
karena obat ini digunakan untuk mengobati atau
mendiagnosa penyakit.
• Target ini merupakan protein manusia, atau bisa juga
protein bakteri, virus, fungi atau organisme patogen lain.
• Sejumlah terbatas obat yang bekerja melalui mekanisme
fisikokimia yaitu mempengaruhi lingkungan aksi,
kemudian menyebabkan perubahan sistem biologi
(contoh: antasida).
Target molekuler obat
Imming et al. (2006): 218 target kerja obat secara biologis
diklasifikasikan sbb:
• 66 enzim manusia,
• 20 enzim bakteri, virus, fungi atau parasit,
• 20 famili GPRC (G-Potein Coupled Receptor) (@ fam t.d.
hingga 5 anggota),
• 12 reseptor nuklear untuk steroid dll,
• 7 reseptor sitokin,
• 10 kanal ion
• 10 protein transport pada membran plasma
Aksi obat pada tingkat kompleksitas organisasi
• Sebagian besar obat memberikan efek karena
berinteraksi dengan protein, baik yang berada di
membran plasma (mediator reseptor, kanal ion,
transporter), atau dengan komponen di dalam sel
(enzim, reseptor nuklear)
• Sebagian lagi bekerja secara ekstraseluler pada
konstituen non-seluler tubuh tanpa melibatkan
interaksi obat-reseptor, karena tidak ada komponen
makromolekul yang terlibat. Contoh: netralisasi asam
lambung oleh antasida, pencegahan koagulasi darah
oleh heparin.
Aksi obat pada tingkat kompleksitas organisasi
• Sebagian lagi bekerja pada sisi seluler dan melibatkan
komponen makromolekul, tapi efek biologis yg
dihasilkan adalah konsekuensi non-spesifik dari sifat
kimiawi obat. Contoh: deterjen, alkohol, oksidator, dan
derivat fenol yg bekerja merusak integritas sel dengan
cara mengganggu kandungan seluler.
• Sejumlah lain interaksi obat dengan sistem biologis
dpt terjadi, seperti ikatan obat pada albumin plasma.
Ikatan ini mempengaruhi durasi dan laju aksi obat, tapi
albumin tidak dianggap sbg reseptor obat.
Aksi obat pada tingkat kompleksitas organisasi
Untuk memahami aksi obat, perlu diketahui efek induksi obat
terhadap sistem biologis pada berbagai tingkat kompleksitas
organisasi, sbb:
Ikatan pada target molekuler sel
Signaling menghasilkan respon seluler
Integrasi pada tingkat jaringan dan organ
Menghasilkan modifikasi fungsi fisiologi
i.e.sekresi,
kontraksi,
metabolisme
i.e.digesti, proses
kardiovaskuler, dll
Klasifikasi target obat :
1. Kanal ion (voltage-gated, non-spesifik)
2. Transporter (molekul pembawa) membran
3. Reseptor :
a. Reseptor terkopling dengan kanal ion intrinsik
b. Reseptor dengan aktivitas enzim intrinsik
c. Reseptor terkopling dgn berbagai protein sitosolik
d. Reseptor terkopling protein-G (GPCR)
e. Reseptor nuklear
4. Enzim
sel
Membran sel
Types of Dug Targets
Reseptor
Enzim
GPCRs
Ion Channels
Transporter
Nuclear
receptors
Sebagian besar target obat ada di permukaan
membran sel :
(D) Ion channel
(E) Molekul pembawa (transporter)
Beberapa reseptor di dalam sel :
• Enzim (akan dibahas pada pertemuan 6 & 7)
Ex: aldehide dehidrogenase, protein kinase C,
serin protease bakteri, dll
• Reseptor terkopling protein sitosolik
Ex: reseptor sitokin, reseptor tirosin kinase,
reseptor integrin, dll
• Reseptor nuklear
Ex: reseptor steroid