Presentasi Sidang Akhir

Download Report

Transcript Presentasi Sidang Akhir

HUBUNGAN KONSULTASI GIZI DENGAN PERUBAHAN
PERILAKU POLA MAKAN PADA PENDERITA
DIABETES MELITUS DI POLI GIZI RSUD
KOTA PADANG PANJANG
Oleh :Defrijon
BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
• Dengan meningkatnya kesejahteraan masyarakat
Indonesia, tingkat kejadian berbagai penyakit
degeneratif semakin meningkat pula, diantaranya
adalah penyakit diabetes melitus dan penyakit ini
termasuk salah satu penyakit yang potensial untuk
dicegah
• Angka penderita DMdi dunia sekitar 194 juta orang
• Di Indonesia mencapai angka 8,4 juta orang
• Peringkat I pengunjung terbanyak di Poli Gizi
Latar Belakang……………….…………… (Sambungan)
• Konsultasi Gizi pada penderita DM sering
diabaikan dan dianggap kurang penting bahkan
hanya sering diberikan obat penurun gula darah
• Perilaku pola makan masyarakat Padang Panjang,
Sumatera Barat cendrung beresiko terhadap
penyakit DM seperti suka yang manis-manis dan
mengandung kalori tinggi (Gelamai, Kue-kue yang
manis, Gulai, Jeroan,dll)
Tujuan Penelitian
• Untuk mengetahui proses konsultasi gizi yang
dilakukan di Poli Gizi RSUD Kota Padang Panjang
• Untuk mengetahui perilaku pola makan penderita
diabetes melitus di Poli Gizi RSUD Kota Padang
Panjang
• Untuk mengetahui hubungan konsultasi gizi dengan
perubahan perilaku pola makan penderita diabetes
melitus di Poli Gizi RSUD Kota Padang Panjang.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Konsultasi Gizi
• Konsultasi gizi merupakan serangkaian
kegiatan sebagai proses dua arah untuk
menanamkan dan meningkatkan pengertian,
sikap, dan perilaku sehingga membantu
klien/pasien mengenali dan membatasi
masalah
gizi,
dilaksanakan
oleh
nutrisionis/dietisien. (Depkes RI, 2003)
• Tujuan konsultasi gizi dalam PGRS (2003)
adalah memberikan pelayanan gizi kepada
pasien agar memperoleh asupan makanan
yang sesuai dengan kondisi kesehatannya.
Diabetes Melitus
• Diabetes melitus merupakan salah satu
penyakit
degeneratif,
dimana
terjadi
gangguan metabolisme karbohidrat, lemak
dan protein serta tingginya kadar gula dalam
darah (hiperglikemia) dan dalam urin
(glukosuria). ditandai dengan (Depkes, 2003)
• Diabetes melitus dibagi 2 tipe :
– DM Tipe I = tergantung pada insulin
– DM Tipe II = Insulin tidak berfungsi dengan baik
Perubahan Perilaku (Bloom)
• Pengetahuan
– Tahu, Memahami, Aplikasi, Analisa, Sintesis,
Evaluasi
• Sikap
– Menerima, merespons, menghargai, bertanggung
jawab
• Praktik atau Tindakan
– Persepsi
– Respon terpimpin
– Mekanisme
– Adopsi
BAB III
METODOLOGI
PENELITIAN
Desain Penelitian
Penelitian ini menggunakan jenis penelitian
kuantitatif dengan menggunakan desain one
shot case study pada satu kelompok saja yaitu
yang diberikan treatmen konsultasi gizi (variabel
independen) dan selanjutnya diobservasi
hasilnya yaitu perubahan perilaku pola
makannya (variabel dependen) (Sugiyono,
2006).
Kerangka Konsep
Variabel Independen
Variabel Dependen
Hipotesa Penelitian
• Ha :
Ada hubungan signifikan antara
konsultasi gizi dengan perubahan pola makan
pada penderita diabetes melitus di Poli Gizi
RSUD Kota Padang Panjang.
• H0 :
Tidak ada hubungan signifikan antara
konsultasi gizi dengan perubahan pola makan
pada penderita Diabetes Melitus di Poli Gizi
RSUD Kota Padang Panjang.
Lokasi & Waktu Penelitian
• Penelitian ini dilakukan di Poli Gizi RSUD Kota
Padang Panjang dari tanggal 21 April s/d 21
Mei 2011
Populasi dan Sampel
• Populasi yang akan diteliti adalah penderita diabetes
melitus yang berkunjung dan melakukan konsultasi gizi ke
poli gizi RSUD Kota Padang Panjang.
• Pengambilan sampel yaitu dengan cara non probability
sampling dengan teknik sampling acidental
• Dengan kriteria sampel yaitu semua pasien dengan
diagnosa diabetes melitus yang datang berobat ke poli
gizi RSUD Kota Padang Panjang.
BAB IV
HASIL PENELITIAN
Gambaran Umum RSUD Padang Panjang
• RSUD Kota Padang Panjang merupakan
Rumah Sakit tipe C yang terletak di posisi yang
strategis, yaitu dipersimpangan antara Kota
Padang, Bukittinggi, Solok dan Batusangkar,
Rumah Sakit ini beralamat di Jalan Tabek
Gadang, Bukik Kanduang, Kelurahan Gantiang,
Kecamatan Padang Panjang Timur, Kota
Padang Panjang, Provinsi Sumatera Barat.
• Jumlah tempat tidur 128 buah
Data Demografi
Umur Responden
Umur (tahun)
Jumlah
Persen (%)
30 – 40
4
11,1
41 – 50
7
19,5
51 – 60
10
27,8
60 – 70
12
33,3
71 – 85
3
8,3
Jumlah
36
100
Grafik Umur Responden
Jenis Kelamin Responden
Analisa Univariat
Distribusi Frekuensi Pelaksanaan Konsultasi Gizi
Presentase
No Konsultasi Gizi Jumlah
%
1. Tahapan Lengkap
34
94,4
2. Tidak Lengkap
2
5,6
36
100,0
Jumlah
Grafik Frekuensi Pelaksanaan Konsultasi Gizi
Distribusi Frekuensi Perubahan Perilaku Pola
Makan
No
Perubahan Perilaku
Pola Makan
Persentase
Jumlah
%
1.
Berubah
34
94,4
2.
Tidak Berubah
2
5,6
Jumlah
36
100
Grafik Frekuensi Perubahan Perilaku Pola Makan
Analisa Bivariat
Hubungan Konsultasi Gizi terhadap Perubahan Perilaku
Pola Makan pada Penderita Diabetes Melitus di Poli Gizi
RSUD Kota Padang Panjang
Perubahan Perilaku Pola
Makan
Berubah
Tidak
N
%
N
%
Konsultasi Gizi
Total
N
P Value
%
Tahapan Lengkap
34
94,4
0
0
34
94,4
Tidak Lengkap
0
0
2
5,6
2
5,6
Total
34
94,4
2
5,6
36
100
0,002
Pembahasan
• Berdasarkan hasil uji chi-square, hubungan
konsultasi gizi terhadap perubahan perilaku
pola makan pasien diabetes melitus di Poli
Gizi RSUD Kota Padang Panjang diperoleh
hasil bahwa terdapat hubungan yang
signifikan antara konsultasi gizi terhadap
perubahan perilaku pola makan
Pembahasan……………………….. Sambungan
• Penelitian ini sesuai dengan teori bahwa
masyarakat membutuhkan penjelasan yang
benar dan tepat mengenai prinsip dan syarat
terapi diet sesuai kondisi penyakit. Model
penjelasan pada masyarakat melalui
konsultasi gizi langsung akan lebih efektif
diberikan bagi penderita penyakit diabetes
melitus dalam proses penyembuhan penyakit
yang dideritanya. (Kusumawati, 2006)
Pembahasan …………………………… Sambungan
• Penelitian ini juga sejalan dengan teori
perubahan perilaku yaitu perilaku berubah
karena adanya rangsangan dalam bentuk fisik,
psikis dan sosial yang dapat menyangkut satu
materi terbatas dan melibatkan banyak orang.
(Maulana, 2009)
Keterbatasan Penelitian
• Keterbatasan peneliti dalam hal ini adalah
tidak setiap responden yang telah di observasi
ketika konsultasi gizi yang mau datang lagi
sebulan kemudian untuk diuukur perubahan
perilaku pola makannya
• Keterbatasan lainnya yang dialami oleh
peneliti adalah tidak semua pasien diabetes
militus dianjurkan untuk konsultasi gizi oleh
tenaga medis ketika pasien datang ke poli
penyakit dalam.
BAB V
KESIMPULAN
DAN SARAN
Kesimpulan
• Sebagian besar responden (94,4%) pasien diabetes
melitus di poli gizi RSUD Kota Padang Panjang
mendapatkan layanan konsultasi gizi dengan tahapan
lengkap
• Sebanyak 5,6% responden yang tidak mendapatkan
layanan konsultasi gizi dengan tahapan lengkap
keseluruhannya tidak terjadi perubahan perilaku pola
makannya
• Terdapatnya hubungan antara konsultasi gizi
terhadap perubahan perilaku pola makan pada
penderita diabetes melitus di Poli Gizi RSUD Kota
Padang Panjang
Saran
• Bagi masyarakat khususnya penderita diabetes
melitus, agar dalam penanganan diabetes melitus
selalu melakukan konsultasi gizi
• Bagi tenaga medis, agar menyarankan setiap pasien
dengan diabetes melitus melakukan konsultasi gizi
• Bagi tenaga gizi, agar melakukan konsultasi gizi
dengan tahapan yang lengkap, karena sangat
berpengaruh terhadap perubahan perilaku pola
makan pasiennya
Saran………………………………… Sambungan
• Bagi institusi pelayanan kesehatan, agar terus
meningkatkan kegiatan promosi kesehatan terutama
yang berhubungan dengan diabetes melitus. Promosi
kesehatan yang dilakukan untuk penderita diabetes
melitus lebih efektif dengan konsultasi gizi oleh ahli
gizi.
• Bagi peneliti selanjutnya diharapkan dapat
melakukan penelitian yang lebih mendalam terhadap
variabel-variabel lainnya seperti hubungan konsultasi
gizi terhadap penurunan kadar gula darah pada
penderita diabetes melitus.
Hatur Nuhun