PSAN - eriza nugrahvianti

Download Report

Transcript PSAN - eriza nugrahvianti

 Masalah utama a.n: Jika kebijakan harus dijalankan dan sumber daya yang dimiliki terbatas, maka cara apakah yang paling efektif sehingga sumberdaya yang ada dapat mencapai tujuan negara yang seluas-luasnya?

Ingat tujuan perbandingan SAN!

   Kita tidak dapat membuat analisa terhadap sebuah sistem a.n tanpa adanya `model` tentang bagaimana sebuah sistem administrasi itu berjalan Model adalah gambaran abstrak yang kita anggap memiliki kesamaan dengan dunia nyata Model diperlukan untuk menjelaskan fenomena kajian

  Model dasar administrasi menganggap bahwa perbedaan struktur a.n ikut ditentukan oleh konstitusi dan kontrol lembaga-lembaga politik Konstitusi dan lembaga-lembaga politik akan menentukan `hukum` dan `aturan` bagi a.n.

  Di bawah kontrol lembaga-lembaga politik a.n./birokrasi bertugas melaksanakan kebijakan2 yang telah ditetapkan oleh lembaga politik (catt: ingat dikotomi politik dan a.n) Oleh karena itu wilayah kajian PSAN perlu memperhatikan aspek-aspek di luar SAN

Sebelum menganalisis sebuah SAN, perlu dipahami 1.

model adm substantif dan model adm 2.

3.

formal teori deskriptif dan preskriptif SAN merupakan sebuah sistem

Model administrasi subtantif  mengandaikan wujudnya proses-proses administratif tanpa mensyaratkan wujudnya lembaga-lembaga adm formal (ex: Kelurahan, Kecamatan, Departemen dll) Model administrasi formal  Mengandaikan wujudnya proses administratif yang dijalankan oleh lembaga lembaga adm formal yang selama ini dikenal

(catt: ingat konsep birokrasi rasional weber)

 Masyarakat dapat memiliki perilaku-perilaku administrasi (adm subtantif) seperti kerjasama, gotong royong, mengatur komunitas, menciptakan keadilan dalam komunitas dll, tanpa perlu memiliki biro/ lembaga lembaga administratif formal  Masyarakat bisa hidup tanpa adanya a.n tetapi tidak bisa hidup tanpa administrasi subtantif

 Setiap masy/ negara punya sistem adm masing-masing  Kekurangan atau ketiadaan suatu lembaga administrasi formal dalam suatu masy bukan berarti masy tsb memiliki kelemahan pada administrasi subtantif seseorang atas tanah leluhurnya) (ex. Tidak adanya Undang Undang dalam suatu masy tradisional tidak berarti hilangnya perlindungan hukum bagi masy yang telah memiliki hukum adat yang sejenis. Atau tidak dimilikinya sertifikat tanah bukan berarti menghilangkan hak ulayat yang dimiliki  Maka dalam konteks PSAN, persoalannya bukan perbandingan administrasi birokrasi vs administrasi tradisional tetapi adalah bagaimana memahami SAN yang benar-benar ada (administrasi substantif) di dalam suatu negara?

 Untuk memahami sistem administrasi sebuah negara kita perlu pahami praktek praktek a.n yang berlaku di negara tsb, bukan mengandaikan wujudnya model administrasi formal seperti yang ada di negara2 barat ke dalam setiap negara yang dikaji

1.

2.

Teori preskriptif Toeri deskriptif   Sebagian teori administrasi negara lebih menekankan pada aspek preskripsi daripada deskripsi. Ex: teori2 administrasi formal mensyaratkan wujudnya efisiensi pelaksanaan kebijakan sebagai tujuan normatif, atau kekuasaan harus sesuai dengan tanggungjawab, komunikasi harus dua arah, dll Teori preskriptif tidak hanya menjelaskan apa yang sekarang ada tetapi juga apa yang seharusnya ada

 Padahal sebenarnya kita tidak dapat membuat penilaian tentang apa yang seharusnya dilakukan tanpa memiliki analisis dan pemahaman deskriptif yang menyeluruh tentang apa yang terjadi sekarang

(teori deskriptif)

 Kecenderungan untuk menerima teori2 preskriptif tersebut karena kurangnya model model atau teori2 alternatif

(perlunya pengembangan teori2 deskriptif)

  Dalam masy prismatik kita berupaya menemukan dua struktur. Strukutr dengan fungsi manifes dan struktur dengan fungsi laten Pada masy prismatik sering ditemukan gerak adm yang plin-pan. Struktur adm adalah baru (adopsi dari luar) tetapi proses2 adm yang ada ternyata dijalankan oleh struktur2 yang lama