Analisis Keputusan Pertemuan 5

Download Report

Transcript Analisis Keputusan Pertemuan 5

Diagram
Keputusan
Diagram/Pohon Keputusan
 Suatu diagram yang secara sistematis dan
komprehensif menggambarkan hubungan
antara alternatif keputusan/tindakan dengan
kejadian-kejadian tak pasti yang melingkupi
setiap alternatif dan hasil alternatif
keputusan yang dipilih.
 Bertujuan untuk mempermudah
penggambaran keputusan yang dilakukan
secara bertahap.
Harus ada di dalam keputusan..
Notasi atau Simbol
Contoh 1 :
• Suatu perusahaan akan memutuskan membeli bahan
mentah sekarang atau besok. Masing-masing
tindakan memberi hasil yang berbeda. Apabila
membeli sekarang, harga bahan per unit Rp. 14.000.
Apabila membeli besok ada dua kemungkinan yang
terjadi yaitu harga turun menjadi Rp. 10.000 atau
naik menjadi Rp. 20.000 dengan kemungkinan
masing-masing 50 %. Gambarkan pohon
keputusannya.
Diagram Keputusan
Beli sekarang
Rp.14.000
Harga turun
0,5
Rp.10.000
Beli besok
Harga naik
Rp.20.000
0,5
Simpul keputusan
(decision node)
Cabang kejadian tak pasti
(Event fork)
Hasil
(Outcome)
Pilih yang mana ?
EV(Beli besok) = (0.5x10.000) + (0.5x20.000
= 15.000
EV (Beli sekarang) = 14.000
 Pilih beli sekarang.
Contoh 2:
Sebuah perusahaan telekomunikasi merencanakan untuk
memproduksi dua jenis handphone (HP). Jenis pertama
merupakan HP yang sangat canggih, dilengkapi fasilitas internet,
foto dan sebagainya sedangkan jenis kedua sangat sederhana
karena hanya bisa digunakan untuk telepon.
Masalahnya, jenis manakah yang akan diterima oleh pasar
sehingga memberikan keuntungan yang besar ? Bila produk HP
yang canggih lebih dapat diterima pasar daripada HP sederhana,
maka paling tidak perusahaan akan mendapat keuntungan
sebesar Rp 200 M jika memproduksi HP canggih dan akan
mengalami kerugian Rp 50 M jika tidak diterima pasar.
Lanjutan ..
Sebaliknya, jika HP sederhana lebih diterima masyarakat, maka
jika perusahaan memproduksi HP sederhana, perusahaan akan
meraih untung sebesar Rp 110 M dan akan merugi sebesar Rp
100 M bila tidak diterima pasar.
Berdasarkan pengalaman dan pengamatan perusahaan pada
pasar, diperkirakan bahwa probabilitas masyarakat yang
menerima HP sederhana lebih tinggi dibandingkan HP canggih
yaitu 60%, sedangkan penerimaan masyarakat untuk HP canggih
40%. Dengan menggunakan diagram keputusan, strategi
manakah yang sebaiknya dipilih perusahaan tersebut !
Tahapan pembuatan
diagram keputusan
1.
Tentukan alternatif tindakan awal
atau permulaan
2. Tentukan kejadian yang
melingkupi alternatif tindakan
awal
3. Tentukan alternatif tindakan
lanjutan
4. Tentukan kejadian tak pasti yang
melingkupi alternatif tindakan
lanjutan
Penentuan Pilihan
1. Pilihan Langsung
• Ditentukan berdasarkan proses intuisi.
• Sulit digunakan untuk permasalahan yang
kompleks karena tidak mudah untuk
menghimpun dan mengolah seluruh informasi
dalam pikiran kita
• Dapat dlakukan dengan mudah bila terdapat
dominasi satu alternatif atas alternatif lainnya.
1.1 Dominasi Nilai
• Pilih alternatif yang dominan terhadap alternatif lainnya
(semua payoffnya lebih besar atau sama dengan alternatif
lainnya).
1.2 Dominasi Stokastik
• Membandingkan distribusi probabilitas
kumulatif dari setiap alternatif tindakan.
• Pilih alternatif yang memiliki distribusi
probabilitas kumulatif terbesar
1.3 Tingkat Aspirasi
• Tingkat Aspirasi : Target yang ingin dicapai oleh
pengambil keputusan pada saat mengambil keputusan
• Alternatif yang tepilih adalah alternatif yang memiliki
kemungkinan terbesar untuk mencapai tingkat aspirasi
yang ditentukan
PRODUK
KEMUNGKINAN
A
0,9
B
0,7
C
0,6
2. Nilai Ekspektasi
• Pemilihan dilakukan berdasarkan nilai ekspektasi
payoff yang tertinggi atau ekspektasi kerugian
terendah.
Contoh 3 :
Sebuah perusahaan otomotif menemukan teknologi sistem
pembakaran baru pada mesin yng hemat bahan bakar.
Penemuan tersebut ternyata menarik perhatian perusahaan
otomatif lain yang berani membeli hak paten penemuan
tersebut dengan harga $ 1.000.000. Penawaran tersebut
tentunya menjadi salah satu pertimbangan perusahaan
otomasi pemegang paten. Akan tetapi, perusahaan sudah pasti
juga mempertimbangkan kemungkinan yang akan terjadi bila
memproduksi sendiri otomotif hemat bahan bakar tersebut.
Lanjutan
Salah satu faktor yang perlu diperhatikan jika memproduksi
sendiri otomotif hemat bahan bakar adalah masalah
pemasaran. Berdasarkan suatu studi yang dilakukan lembaga
riset pemasaran, didapat informasi bahwa umumnya produk
baru sejenis minimal bisa terjual 1.000 unit dan jika
pemasarannya sukses penjualan bisa mencapai 10.000 unit.
Peluang produk baru terjual 1.000 unit dan 10.000 unit adalah
50 % dan 50 %. Faktor lain yang perlu dipertimbangkan adalah
masalah biaya dan keuntungan. Berdasarkan kalkulasi
perusahaan, diperkirakan biaya membuat pabrik/overhead
cost adalah sebesar $ 700,000. Harga produk per unit sekitar $
700. Berdasarkan informasi yang didapat keputusan apakah
yang akan diambil perusahaan ? Menjual hak patennya atau
memproduksi sendiri hasil temuannya ?
KEPUTUSAN BERTAHAP
• Keputusan yang terdiri dari beberapa tahap
keputusan (lebih kompleks)
• Diperlukan analisis bertahap yang dimulai
dari belakang ke depan atau dari kanan ke
kiri, dimulai dari ujung akhir diagram
keputusan menuju ke keputusan awal.
LANGKAH ANALISIS BERTAHAP
• Mulai dari ujung paling kanan diagram keputusan dan
bergerak ke kiri sehingga mencapai suatu simpul keputusan.
• Pada simpul keputusan tersebut, dilakukan pemilihan
alternatif-alternatif yang ada berdasarkan kriteria tertentu
misalnya ekspektasi nilai payoff terbesar.
• Coret cabang dari simpul keputusan yang tidak terpilih
dengan memberi tanda dua garis sejajar (//)
• Terus bergerak ke kiri sehingga mencapai simpul keputusan
awal dan lakukan pemilihan diantara alternatif-alternatif
awal. Beri tanda // bagi cabang yang tidak terpilih.
• Tindakan atau alternatif terpilih adalah cabang-cabang yang
tidak diberi tanda dua garis sejajar.
Contoh 4 :
Suatu perusahaan kosmetik menghadapi 3 alternatif pilihan
yaitu : 1. mengembangkan produk baru, 2. tidak
mengembangkan produk baru atau 3. menghentikan
produksi . Hasil pengembangan produk bisa diterima pasar
atau tidak diterima pasar. Peluang hasil pengembangan
produk diterima atau tidak diterima pasar adalah masingmasing 50 %. Apabila diterima pasar, tindakan yang dipilih
adalah memasarkan produk baru dengan keuntungan
diperkirakan 200 juta. Apabila tidak diterima pasar,
alternatif tindakan yang dilakukan adalah tetap memasarkan
produk lama atau memasarkan produk baru. Apabila
memasarkan produk baru maka diperkirakan akan rugi 70
juta. Apabila memasarkan produk lama, peluang pasar bisa
meningkat atau menurun dengan kemungkinan 0.3 dan 0.7.
Apabila memasarkan produk lama dan pasar meningkat
maka keuntungan 250 juta, sedangkan apabila pasar
menurun maka akan rugi 100 juta.
Contoh 4 :
Apabila perusahaan tidak mengembangkan produk baru dan
hanya memasarkan produk lama, keuntungan 150 juta jika
pasar meningkat dan 50 juta jika pasar menurun
Apabila menghentikan produksi keuntungan yang didapat
nol. Gambarkan pohon keputusannya. Dan alternatif
keputusan apa yang dipilih.
Contoh 5 :
Pada tahun 2004 direktur suatu perusahaan suku cadang
mobil mendapat tawaran untuk menyediakan beberapa
suku cadang khusus. Jumlah yang dipesan belum pasti,
kemungkinan 20 atau 40 unit. Direktur tersebut
merencanakan ada 3 cara memproduksi suku cadang
tersebut, yaitu proses 1, proses 2 dan sub kontrak, disamping
pilihan tidak memproduksi sama sekali. Proses 1 adalah
proses yang paling mudah. Apabila proses 1 berhasil
perusahaan akan memproduksi 20 atau 40 unit untuk
mengantisipasi kemungkinan permintaan 20 atau 40 unit.
Apabila proses 1 gagal maka akan diganti dengan proses 2
atau sub kontrak dengan resiko biaya set up proses 1 hilang.
Melalui Proses 2, juga akan diproduksi 20 atau 40 unit
untuk mengantisipasi kemungkinan permintaan 20 atau 40
unit .
Lanjutan
Probabilitas proses 1 berhasil atau gagal adalah 0.5 dan 0.5. Probabilitas
pemesan akan memesan 40 unit adalah 0.4, sedangkan probabilitas
memesan 20 unit adalah 0.6. Harga per unit suku cadang Rp. 10, tetapi
apabila terjadi kelebihan produksi misalnya produksi 40 unit permintaan
20 unit harga dinaikkan menjadi Rp.12/unit. Apabila produksi 20 unit
tetapi pesanan 40 unit, sisanya akan di sub kontrak dengan biaya Rp.
9/unit.
Biaya proses 1 :
- biaya set up = Rp. 20
- biaya produksi = Rp. 4/unit.
Biaya produksi proses 2 =
- biaya set up = Rp. 20
- biaya produksi = Rp. 6/unit.
Biaya sub kontrak : Rp. 9/unit.
Buat diagram keputusan dari persoalan di atas. Alternatif mana yang
dipilih ?