Praktik Kedokteran Yang Baik
Download
Report
Transcript Praktik Kedokteran Yang Baik
F.Y WIDODO
MEDICAL EDUCATION UNIT
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS WIJAYA KUSUMA SURABAYA
LATAR BELAKANG
Sistem Pelayanan Kesehatan harus dapat melindungi
masyarakat
UU no. 29/2004 tentang Praktik Kedokteran terpeliharanya kualitas praktik kedokteran, karena:
1. Meningkatnya tuntutan masyarakat
2. Berkurangnya kepercayaan masyarakat
* Dokter memiliki etik dan moral yang tinggi
* Kemampuan dokter terus-menerus ditingkatkan mutunya:
- Pendidikan/pelatihan berkelanjutan
- Sertifikasi
- Lisensi + Pembinaan
- Pengawasan dan pemantauan
Asas, Dasar, Kaidah dan Tujuan
Praktik kedokteran berdasarkan pada:
a. Nilai ilmiah
b. Asas manfaat
c. Asas keadilan
d. Asas kemanusiaan
e. Asas keseimbangan
f. Asas perlindungan dan keselamatan
Kaidah dasar moral:
a. menghormati martabat manusia (respect for person)
b. berbuat baik (beneficence)
c. tidak berbuat yang merugikan (non-maleficence)
d. keadilan (justice)
Tujuan
a. memberi perlindungan kepada pasien
b. mempertahankan dan meningkatkan mutu pelayanan medik
c. memberi kepastian hukum kepada masyarakat dan dokter
Kewenangan dan Kewajiban Dokter
Harus punya Surat Tanda Regristrasi (STR)
Wewenang Praktik:
a. mendiagnosis
b. mengobati
c. melakukan tindakan Pelayanan Kedokteran Yang Baik
•Kompetensi
Kewajiban:
•Hubungan yang baik dengan
Terhadap pasien
pasien
Terhadap diri sendiri
•Taat pada etika profesi
Terhadap sejawat
Bertanggung jawab
ASUHAN KLINIS YANG BAIK
Meliputi:
Diagnosis yang tepat/adekuat
Tindakan/terapi yang tepat
Rujukan yang sesuai
Sikap yang diperlukan:
Mengenali batas kompetensi
Bersedia konsultasi/dialog dengan sejawat lain
Yakin sehat fisik /mental bisa bekerja dengan baik
Tetap memberi perawatan paliatif
Penulisan resep harus jelas
Jangan melakukan pemeriksaan/terapi yang tidak bermanfaat
Menjelaskan efek samping terapi
Di Rumah Sakit melaporkan efek terapi/tindakan yg kurang baik
kepada Komite Medik
Kekurangan alat/sarana lapor kepada yang berwenang
ASUHAN KLINIS YANG BAIK
Keputusan memilih asuhan medis:
Prioritas pada keadaan pasien dan efektivitas pemeriksaan
Pasien berhak untuk memperoleh opini kedua (2nd opinion)
Dilarang menolak penderita penyakit menular perlindungan
diri
Darurat harus menolong sesuai dengan kondisi yang ada
MEMPERTAHAN PRAKTIK KEDOKTERAN YANG BAIK
SELALU MENGIKUTI PERKEMBANGAN IPTEKDOK
MENJAGA KUALITAS ASUHAN MEDIS
RUMAH SAKIT: • Rekam medis harus baik dan benar
• Audit klinis/medis
• Membuat laporan tentang kejadian yang tidak
menyenangkan menurunkan risiko terhadap
pasien
Pelatihan, Pengajaran, dan Penilaian
Pelatihan dan Pengajaran:
Bersedia untuk memberi pelatihan dan pengajaran kepada calon
dokter/calon dokterspesialis
Mengembangkan pengetahuan dan keterampilan
Penilaian dan Rekomendasi:
Di RS/Puskesmas memberi masukan kepada manajemen
Pengajar: harus jujur/objektif
Penilaian terhadap sejawat jujur/objektif
HUBUNGAN DOKTER – PASIEN
Komunikasi yang baik
“pendengar yang baik:
Memberi informasi yang baik tentang segala sesuatu yang berkaitan
dengan pasien termasuk efek samping terapi/komplikasi dsb.
Pasien tidak mampu menerima informasi jelaskan kepada keluarga
Pediatri: pasien dan “client”
Pasien meninggal jelaskan sebab dan keadaan yang berkaitan
dengan kematian
Persetujuan pasien
“inform concern” PERMENKES no. 585/MENKES/PER/IX/1989
tentang persetujuan tindakan medik
Menghormati Rahasia Kedokteran
Dapat dibuka bila:
Untuk kepentingan kesehatan pasien
Permintaan pasien
Penegakan etik, disiplin atau hukum
Mempertahankan Kepercayaan Pasien
Sopan, hati-hati, jujur
Menghormati privasi dan harga diri pasien
Menghormati hak pasien untuk menolak berperan serta dalam
proses pendidikan/penelitian
Menghormati hak pasein untuk mendapatkan opini kedua
Siap dihubungi pasien/sejawat sesuai perjanjian
Mengakhiri Hubungan Profesional dengan Pasien
Bermasalah dengan Sejawat:
Tidak boleh diakhiri karena pasien tidak puas terhadap pelayanan,
terapi, atau honorarium
Menyerahkan kepada dokter lain
Kekhawatiran tentang terapi/tindakan sejawat akan merugikan
pasien (misalnya sejawat dalam pengaruh alkohol, napza)
Minta advis atasan, organisasi profesi, dll.
Institusi harus menetapkan mekanisme pencegahan, penyelidikan,
permintaan advis, dan pelaporan
Keluhan Pasien
Harus ditanggapi secara terbuka, jujur dan empati
Permintaan Informasi Formal
Harus memberikan informasi yang relevan guna penyelidikan,
terkait masalah etika, disiplin, ataupun hukum
Tugas Forensik: info harus relevan
Asuransi Risiko
Asuransi untuk perlindungan diri terhadap risiko pekerjaan atau
risiko tuntutan pasien.
KERJASAMA DENGAN SEJAWAT
Merujuk Pasien
keterbatasan kompetensi
Penerima:
Wajib memberi advis terapi/tindakan dikembalikan
Merawat / melakukan tindakan kembalikan
Pasien berhak memilih dokter rujukan
Pengirim
Bekerjasama dengan Sejawat
Tidak
Boleh:
Membedakan sejawat
Mengkritik melalui pasien
Bekerjasama Dalam Tim
Menunjuk
ketua tim
Memahami tanggungjawab individu dan tanggung
jawab tim
Mempersiapkan sistem tentang:
Tata kerja tim
Tata kelola dan koordinasi (termasuk pembiayaan)
Evaluasi
Dokter Pengganti
Harus
diinformasikan kepada pasien
Dokter pengganti mampu melaksanakan tugas
Dokter pengganti bertanggung jawab kepada yang
digantikan
Pendelegasian Wewenang
Harus
disesuaikan dengan kompetensi
Penanggung Jawab pendelegasi
Mematuhi Tugas
Harus
patuh pada pimpinan
Ketua tim harus memastikan bahwa pasien
mengetahui bahwa informasi tentang dirinya akan
disampaikan kepada anggota tim
KEJUJURAN BERPROFESI
Informasi Pelayanan
Harus
sesuai dengan kompetensi
Tidak boleh menakuti / memaksa pasien
Tidak boleh beriklan
Laporan Tertulis, Memberikan Bukti,
Menandatangani Dokumen
Harus
jujur (misalnya untuk pengadilan, permintaan
pihak lain, dll.)
Tidak menyesatkan, atau menghilangkan informasi
yang relevan
Penelitian
Harus
mementingkan perawatan dan keamanan pasien
Harus mendapat persetujuan dari: 1. pasien
2. komite etik
Penuh kejujuran dan integritas
Pembiayaan
Memberi
informasi terlebih dahulu
Tidak memanfaatkan ketidaktahuan dan ketidakberdayaan pasien
Memberitahukan alternatif pembiayaan (asuransi, dsb.)
Konflik Kepentingan
Tidak
boleh menerima bujukan / hadiah
Tidak boleh memberi bujukan kepada sejawat
KESEHATAN DOKTER
MENGHENTIKAN PRAKTEK BILA:
Menderita penyakit menular
Gangguan kesehatan berpengaruh pada kinerja
pelayanan
LARANGAN PRAKTIK
Memberi informasi kepada organisasi lain dimana dokter
memperoleh pekerjaan serupa
Memberi informasi kepada pasien yang sedang
ditangangani
TERIMA KASIH
SELAMAT BELAJAR