Episode05-BudayaKerja

Download Report

Transcript Episode05-BudayaKerja

MUKADDIMAH
• Ketika anda melihat, membaca dan mempelajari power
point ini, ingat bahwa ini hanya sekedar poin atau kisikisi pokok bahasan dari materi mata kuliah yang saya
asuh, bukan diskripsi dan eksplanasi
• Alangkah indahnya jika anda juga melihat, membaca dan
mempelajari power texs-nya yakni buku bacaan atau
referensi yang saya cantumkan dalam tayangan ini; di
samping anda juga harus aktif mengikuti jadwal kuliah
saya. Terima Kasih.
(Agus Suryono)
Episode 03
BUDAYA KERJA
(CORPORATE CULTURE)
BUDAYA KERJA
(CORPORATE CULTURE)
• Pola terpadu dari tingkahlaku pegawai ditempat
mereka bekerja yang meliputi pemikiran,
pembicaraan, tindakan, dll.
• Sikap hidup yang didasari oleh pandangan
hidup sebagai nilai-2 yang telah menjadi sifat,
kebiasaan dan kekuatan pendorong yang
membudaya dalam kehidupan suatu kelompok
organisasi sebagai cita-2, pendapat dan
tindakan yang terwujud sebagai kerja atau
bekerja
• Suatu falsafah yang di dasari oleh pandangan
hidup sebagai nilai-nilai yang menjadi sifat,
kebiasaan dan kekuatan pendorong,
membudaya dalam kehidupan suatu kelompok
masyarakat atau organisasi, kemudian tercermin
dari sikap menjadi perilaku, kepercayaan, citacita, pendapat, dan tindakan yang terwujud
sebagai kerja atau bekerja (Pemkot Malang,
2005)
• Salah satu aspek penyempurnaan perilaku
pegawai dalam menuju terwujudnya manusia
seutuhnya ialah pengungkapan, pembangkitan,
pemeliharaan, penyebar luasan dan penularan
sikap gairah kerja yang selalu menginginkan
perbaikan-2 sikap gairah kerja yang
membudaya
• Merupakan nilai-nilai dominan yang
disebarluaskan di dalam organisasi dan diacu
sebagai filosofi kerja karyawan
• Mengacu ke suatu sistem makna bersama yang
dianut oleh anggota-anggota yang membedakan
organisasi itu terhadap organisasi-organisasi
lain (Schein,1985:17)
• Sebagai filosofi dasar yang memberikan arahan
bagi kebijakan organisasi dalam pengelolaan
karyawan dan pelanggan (Robbins, 1996:289).
KARAKTERISTIK DAN NILAI
BUDAYA KERJA
TUJUH KARAKTERISTIK
BUDAYA KERJA
1. Inovasi dan keberanian mengambil risiko
(inovation and risk taking)
2. Perhatian untuk bekerja secara detail/teliti
(attention to detail)
3. Berorientasi kepada hasil (outcome
orientation)
4. Berorientasi kepada manusia (people
orientation)
5. Berorientasi tim kerja (team orientation)
6. Agresif (aggressiveness)
7. Kemantapan (stability, establisment)
NILAI-NILAI BUDAYA KERJA
1. NILAI AGAMA
2. NILAI FALSAFAH: Pancasila, UUD 1945, NilaiNilai Luhur, Nilai-Nilai Tradisi
3. NILAI-NILAI INSTRUMENTAL: standar mutu,
hubungan pemasok pelanggan, orientasi
pencegahan, mutu pada setiap sumber,
penyempurnaan terus menerus
4. NILAI-NILAI SOSIAL: kemanusiaan,
keamanan, kenyamanan, persamaan,
keselarasan, efisiensi, kepraktisan
5. NILAI-NILAI DEMOKRASI: kepentingan
individual, kepatuhan, aktualisasi diri, hak-hak
minoritas, kebebasan/kemerdekaan,
ketepatan, peningkatan
6. NILAI-NILAI BIROKRASI: kemampuan,
spesialisasi teknis, tujuan yang ditentukan,
lugas dalam tindakan, rasional, stabilitas,
tugas terstruktur, disiplin, pertanggungan
jawab
7. NILAI-NILAI PROFESIONAL: keahlian,
wewenang memutuskan, penolakan
kepentingan pribadi, pengakuan/diakui
masyarakat, komitmen kerja, kewajiban sosial,
pengaturan sendiri, manfaat bagi pelanggan
8. NILAI-NILAI EKONOMI: rasional, ilmiah,
efesiensi, nilai terukur dengan materi, tujuan
yang terukur, campur tangan minimal,
tergantung kekuatan pasar
9. NILAI KUALITAS (KERJA): kinerja
(performance), ciri khas (features), sesuai
standar (conformance), pertimbangan
(durability), keindahan (aestheties),
peningkatan mutu (perseived quality), nilai
(value), daya tanggap (responsiveness),
kemanusiaan (humanity), keamanan (security),
kemampuan (competency)
HUBUNGAN VARIABEL BUDAYA KORPORAT
BUDAYA KORPORAT:
1. Integritas
2. Profesionalisme
3. Keteladanan
4. Penghargaan pada
(sumberdaya)
manusia
PRODUKTIVITAS
PELAYANAN:
1. Etos Kerja
2. Keselarasan dengan
nasabah
3. Kemampuan menangani
masalah nasabah
4. Kepuasan nasabah
5. Karyawan yang bermutu dan
mampu diberdayakan
6. Peningkatan mutu, jasa, dan
proses
KARAKTERISTIK KEBERADAAN BUDAYA:
1. Aspek Manajerial: Filosofi, Sistem Nilai, Tindakan, dan Visi
2. Aspek Organisasi: Strategi, Struktur, Sistem, dan Teknologi
3. Aspek Operasional: Bahasa, Seremoni, Tindakan, Kebiasaan,
dan Perasaan
SUMBANGAN EFEKTIF MASING2 FAKTOR BUDAYA
KORPORAT THD PELAYANAN NASABAH
(Djokosantoso Moeljono, 2003)
N
o.
FAKTOR
BUDAYA
KORPORAT
ETOS
KERJA
SELARAS
DNG
NASABA
H
KEMAMPUA
N
MENANGANI
MASALAH
KEPUASA
N
NASABAH
KARYAWAN
BERMUTU
DAN
MAMPU
DIBERDAYA
KAN
PENINGK
ATAN
MUTU
JASA DAN
PROSES
PRODUKT
IVITAS
PELAYAN
AN
NASABAH
1.
Integritas
6,908
2,033
7,864
8,946
8,158
15,926
14,769
2.
Profesionalis
me
3,877
-
4,643
6,013
5,922
-
5,85
3.
Ketaladanan
4,931
-
-
-
-
-
-
4.
Penghargaan
pada SDM
5,741
3,426
5,315
9,141
11,309
14,955
14,645
TIGA BELAS
LANGKAH MEMBANGUN
BUDAYA KERJA
LANGKAH PERTAMA
• Menjelaskan konsep budaya kerja
• Menanamkan kepercayaan, kegotong
royongan
• Mendorong keterbukaan dan kejujuran
• Membangun sikap integritas
LANGKAH KEDUA
• Menerangkan tujuan, falsafah, dan normanorma organisasi
• Memberikan motivasi untuk mencapai tujuan
• Gaya yang wajar dan tidak dibuat-buat (tanpa
rekayasa)
• Menunjukkan kejadian yang tidak konsisten
• Melakukan pengawasan terhadap hubungan
antara strategi dan falsafah
• Memberikan bekal alat dan teknis peningkatan
kualitas (kerja)
LANGKAH KETIGA
• Keterlibatan pemimpin dalam mencegah
hal-hal yang negatif
• Mendorong kerjasama, koordinasi,
keterbukaan, musyawarah dan mufakat
• Gaya kepemimpinan “Ing ngarso sung
tulodo, Ing madyo mangun karso, tut wuri
handayani”, untuk memudahkan
pelaksanaan program
LANGKAH KEEMPAT
• Menata hubungan kerja antara
pegawai/karyawan
• Mendorong kerjasama dan koordinasi
untuk mencapai hasil yang efektif
LANGKAH KELIMA
• Meningkatkan ketrampilan untuk interaksi
dan pemecahan masalah
• Mendorong kerjasama dalam kelompok
(silih asih, asah, asuh, dan selaras, serasi,
seimbang)
• Membangun lingkungan kerja yang
kondusif
LANGKAH KEENAM
• Melakukan evaluasi terhadap dampak
positif dan negatif
• Melakukan penyempurnaan terus
menerus agar lebih efektif dan efesien,
kerjasama dan koordinasi serta nilai-nilai
LANGKAH KETUJUH
• Mengajak peran serta sesuai kode etik
pegawai (Dewan Kehormatan, misal:
KORPRI)
• Gaya otokratis dirubah menjadi
demokratis dengan meningkatkan saling
kepercayaan
• Hubungan kerja berdasarkan nila-nilai
luhur Pancasila
LANGKAH KEDELAPAN
• Budaya kerja dimantapkan
• Resiko kerugian dikurangi seminimal
mungkin
LANGKAH KESEMBILAN
• Lakukan prestasi-prestasi unggulan
• Memperhatikan rencana jangka panjang
untuk menegakkan norma-norma dan
sikap kooperatif
• Penggajian atau insentif menjadi lebih baik
• Memberikan penghargaan atas dasar
prestasi
LANGKAH KESEPULUH
• Mengembangkan jalur-jalur vertikal/
horizontal
• Memberikan kepemimpinan dengan
contoh-contoh (keteladanan)
• Membangun kader dengan kerjasama
yang terkoordinatif
LANGKAH KESEBELAS
• Melakukan pendekatan kepada semua
orang untuk perubahan
• Melakukan kerja yang lebih teliti
• Mendorong partisipasi semua orang
LANGKAH KEDUABELAS
• Mendorong pegawai/karyawan untuk
akrab dengan masyarakat atau pelanggan
• Ciptakan kondisi agar dapat menimbulkan
ide-ide baru untuk memperbaiki produk
• Kembangkan teknis-teknis untuk
mendorong munculnya ide-ide baru
tersebut
LANGKAH KETIGABELAS
• Memelihara sikap kebersamaan dan
kegotong royongan
• Manfaatkan produktivitas dan integritas
• Menciptakan kesempatan (harus terus
ditumbuhkan)
Baca Lanjutannya pada
Episode 06
INOVASI DALAM
BUDAYA KERJA ORGANISASI
TERIMA KASIH
DAN SUKSES
a have good work