Transcript Paparan Kapusdiklat Aparatur

TINDAK LANJUT RAKORPOP
TERKAIT MDGS
P U S D I K L AT A PA R AT U R
CAPAIAN RPJMN 2010-2014
NO
INDIKATOR
CAPAIAN
STATUS
AWAL
(2009)
2011
2012
2013
TARGE
T 2014
STATU
S
1
Umur harapan hidup waktu lahir (tahun)
70,7
71,1
71,1
n.a
72,0
2
2
Angka kematian ibu melahirkan per 100.000
kelahiran hidup
228*
n.a
359*
n.a
118
3
3
Persentase ibu bersalin yang ditolong oleh tenaga
kesehatan terlatih
84,3
86,38
88,64
86,9***
90
2
4
Angka kematian bayi per 1.000 kelahiran hidup
34
34
32
n.a
24
3
5
Prevalensi kekurangan gizi (gizi kurang dan gizi
buruk) pada anak balita
18,4
n.a
n.a
19,6***
<15,0
2
Total Fertility Rate (TFR): Angka Kelahiran Total (per
perempuan usia reproduksi )
2,6
n.a
2,6
n.a
2,1
3
7
Persentase rumah tangga dengan akses air minum
yang layak
47,7
55,04
41,66
66,8***
68
3
8
Prevalensi kasus HIV pada penduduk usia 15 - 49 th
0,16
0,30
0,32
0,43
<0,5
2
9
Annual Parasite Incidence- (API) malaria
1,85
1,75
1,69
1,38
1
3
49
63,1
66,82
n.a
80,10
2
6
10
Persentase penduduk yang memiliki jaminan
kesehatan
Keterangan : *) SDKI **) SP, *** Riskesdas 2013
2
Jumlah Kematian Ibu
di Indonesia Tahun 2014
= 9 Provinsi Sasaran MDGs
Jumlah Kematian Bayi
di Indonesia Tahun 2014
= 9 Provinsi Sasaran MDGs
Jumlah Balita Gizi Buruk
di Indonesia Tahun 2014
= 9 Provinsi Sasaran MDGs
0.0
Data diupdate sampai dengan tanggal 2 Mei 2014
PAPUA
PAPUA BARAT
SULAWESI TENGGARA
NUSA TENGGARA TIMUR
MALUKU UTARA
KALIMANTAN TIMUR
SULAWESI TENGAH
KALIMANTAN SELATAN
SUMATERA UTARA
KALIMANTAN BARAT
ACEH
RIAU
SUMATERA BARAT
SULAWESI BARAT
BANTEN
SULAWESI UTARA
SULAWESI SELATAN
KEPULAUAN RIAU
90.0
88.5
88.4
88.3
88.0
87.2
84.8
84.5
83.9
83.0
82.2
81.5
80.4
79.2
78.8
76.7
69.9
69.9
67.7
66.6
80.0
SUMATERA SELATAN
INDONESIA
BENGKULU
JAWA BARAT
MALUKU
DKI JAKARTA
KALIMANTAN TENGAH
JAMBI
BANGKA BELITUNG
LAMPUNG
BALI
DI YOGYAKARTA
GORONTALO
JAWA TIMUR
NUSA TENGGARA BARAT
100.0
100.7
99.5
99.3
98.3
97.2
97.0
96.8
94.1
92.4
91.4
91.0
90.9
90.5
90.2
120.0
JAWA TENGAH
CAPAIAN CAKUPAN
IMUNISASI DASAR LENGKAP DI SELURUH INDONESIA TAHUN
2013
Target : 88%
60.0
40.0
20.0
Kendala yang dihadapi:
Cukup tingginya angka drop out (> 5%) dan miss opportunity imunisasi; masih adanya penolakan Imunisasi dari
kelompok-kelompok tertentu; masih ada penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi yang masih belum diintervensi
seperti rubella, rotavirus, pneumococcus, JE.
Jumlah HIV
= 9 Provinsi Sasaran MDGs
Jumlah kasus AIDS
2.714
1.734
247
165
1.456
527
39
6
68
68
330
266
4.314
1.703
404
257
2.312
798
2.541
332
526
364
253
107
4.574
1.699
812
490
1.751
496
9.637
4.261
18.000
16.000
14.000
12.000
10.000
8.000
6.000
4.000
2.000
-
16.051
10.184
JUMLAH KUMULATIF HIV AIDS
PER PROVINSI
Sucsess Rate TB
(Tw I-III 2014) (<85%)
API Kasus Malaria di Indonesia Tahun 2013 (>2%)
Jumlah Desa STBM Per Provinsi di Indonesia
Tahun 2013 (<55%)
Presentase RT dengan Rumah Tangga dengan
Sumber Air Minum Layak (<40%), 2012
SASARAN PROGRAM MDGS
(CAPAIAN YANG KURANG DARI STANDAR NASIONAL)
No
Provinsi
Imunisasi
Angka
Jumlah
Sucsess API Kasus
Jumlah Desa Presentase RT dengan
Angka
Jumlah
Dasar
Jumlah
Kematian
Kumulatif
Rate TB Malaria di
STBM Per
Rumah Tangga
Kematian Ibu
Balita Gizi Lengkap di
Kumulatif
Bayi 2014
HIV Per
(Tw I-III Indonesia
Provinsi di
dengan Sumber Air
2014 (target
Buruk 2014 Indonesia
AIDS Per
(target
Provinsi
2014) Tahun 2013 Indonesia Tahun
Minum Layak
102)
(target 0) Tahun 2013
Provinsi
23)
(>2.000)
(<85%)
(>2%)
2013 (<55%)
(<40%), 2012
(target 88%)
1 Sulawesi Tenggara
‾‾
V
V
V
2 Sulawesi Tengah
‾‾
V
V
V
3 Maluku
‾‾
V
V
‾‾
4 Gorontalo
‾‾
V
V
‾‾
5 NTT
V
v
V
V
6 NTB
‾‾
V
V
‾‾
7 Papua
‾‾
‾‾
V
V
8 Papua Barat
‾‾
-
V
V
9 Aceh
V
‾‾
V
V
10 BALI
‾‾
V
V
‾‾
11 BANTEN
‾‾
‾‾
V
V
12 BENGKULU
‾‾
V
V
‾‾
13 DIY
‾‾
V
V
‾‾
14 DKI
‾‾
V
V
‾‾
15 JAMBI
‾‾
V
V
‾‾
16 JAWA BARAT
‾‾
V
V
‾‾
17 JAWA TENGAH
‾‾
V
V
‾‾
18 JAWA TIMUR
V
V
V
‾‾
v
v
v
v
v
-
V
‾‾
‾‾
V
‾‾
V
‾‾
‾‾
V
‾‾
V
‾‾
V
V
‾‾
V
‾‾
‾‾
V
V
V
‾‾
V
V
‾‾
V
v
V
V
‾‾
V
-
V
V
V
V
-
‾‾
V
V
‾‾
‾‾
‾‾
V
V
V
v
‾‾
‾‾
‾‾
‾‾
‾‾
‾‾
‾‾
V
‾‾
‾‾
V
V
V
‾‾
-
‾‾
‾‾
‾‾
‾‾
‾‾
‾‾
‾‾
‾‾
‾‾
‾‾
‾‾
V
‾‾
‾‾
‾‾
‾‾
V
V
‾‾
‾‾
‾‾
V
‾‾
‾‾
‾‾
‾‾
V
‾‾
SASARAN PROGRAM MDGS
(CAPAIAN YANG KURANG DARI STANDAR NASIONAL)
No
Provinsi
Angka Jumlah Balita
Angka Kematian
Kematian Gizi Buruk
Ibu 2014 (target
Bayi 2014 2014 (target
102)
(target 23)
0)
Imunisasi Dasar
Jumlah
Lengkap di
Kumulatif
Indonesia
HIV Per
Tahun 2013
Provinsi
(target 88%)
Jumlah
Kumulatif
AIDS Per
Provinsi
Sucsess
Rate TB
(Tw I-III
2014)
(<85%)
API Kasus
Jumlah Desa STBM Presentase RT dengan
Malaria di
Per Provinsi di
Rumah Tangga dengan
Indonesia
Indonesia Tahun
Sumber Air Minum
Tahun 2013
2013 (<55%)
Layak (<40%), 2012
(>2%)
‾‾
V
V
V
v
V
‾‾
‾‾
V
‾‾
KALIMANTAN
20 SELATAN
‾‾
V
V
V
-
V
‾‾
‾‾
V
‾‾
KALIMANTAN
21 TENGAH
‾‾
V
V
‾‾
-
‾‾
‾‾
V
V
V
-
v
-
-
-
-
-
-
-
‾‾
V
V
V
v
V
-
‾‾
V
‾‾
‾‾
V
V
‾‾
-
‾‾
‾‾
‾‾
‾‾
V
‾‾
V
V
‾‾
-
‾‾
-
‾‾
V
V
V
V
‾‾
-
‾‾
‾‾
V
V
V
‾‾
V
V
V
-
V
-
‾‾
V
‾‾
‾‾
V
V
V
-
‾‾
-
‾‾
V
‾‾
‾‾
‾‾
V
V
-
V
‾‾
‾‾
V
‾‾
‾‾
‾‾
V
‾‾
v
V
‾‾
‾‾
V
‾‾
‾‾
V
V
‾‾
v
V
‾‾
‾‾
V
‾‾
V
V
V
-
‾‾
‾‾
‾‾
V
‾‾
V
V
‾‾
-
‾‾
‾‾
‾‾
V
‾‾
V
V
V
-
‾‾
‾‾
‾‾
V
‾‾
19 KALIMANTAN BARAT
22 KALIMANTAN UTARA
23 KALIMANTAN TIMUR
KEP. BANGKA
24 BELITUNG
25 KEP. RIAU
26 LAMPUNG
27 MALUKU UTARA
28 RIAU
29 SULAWESI BARAT
30 SULAWESI SELATAN
31 SULAWESI UTARA
V
32 SUMATERA BARAT
V
33 SUMATERA SELATAN
V
34 SUMATERA UTARA
V
PENGEMBANGAN SDM KESEHATAN
Derajat Kesehatan Masyarakat Setinggi-2nya
MISI KEMENKES
1. Meningkatkan
kemitraan
dan
pemberdayaan dalam
mewujudkan perilaku
sehat
dan
pembangunan
berwawasan kesehatan
2. Meningkatkan
pelayanan kesehatan
yang
komprehensif,
merata, bermutu, dan
berkesinambungan
3. Meningkatkan
ketersediaan,
pemerataan,
dan
kualitas sumber daya
kesehatan
4. Meningkatkan
tatakelola
kepemerintahan yang
baik dan bersih
 Kebutuhan Nakes
Di Fasyankes
 Pendayagunaan
Nakes
PUSRENGUN
UHH, AKI, AKB, GIZI, PM, PTM, KESLING, KUALITAS HIDUP
IMPACT
JUMLAH, JENIS, MUTU DAN SEBARAN SDM KES
-
Penurunan Gizi Buruk Masy,
Penurunan Kematian ibu dan kematian anak
Pemberantasan TBC dan Malaria
Penanggulangan HIV / AIDS
Menjamin akses thd air bersih dan obat esensial
-
JKN (UHC 2019)
Primer : DLP
Sekunder
Tersier
Yankes Terstruktur
UKP
UKM
 Lulusan Nakes
 Nakes dan Masy.
Yang Dilatih
PUSDIKLAT
NAKES
Aparatur
Yang Dilatih
Registrasi Nakes
dan Bantuan
Pendidikan
PUSDIKLAT
APARATUR
PUSTANSER
DIKJUT
- NSPK
- Pembiayaan
SES BADAN
KEGIATAN PELATIHAN MENDUKUNG MDG’S YANG SUDAH
DILAKSANAKAN
SUMBER DATA DARI DATA SERTIFIKAT PESERTA PELATIHAN TERAKREDITASI
DARI THN 2010 S/D AGUSTUS 2014
JUMLAH PESERTA LATIH
NO
PONED
PEL
PENUNJANG
PROG.TB
PEL
PENUNJANG
PROG.
HIV/AIDS
PEL.
PENUNJANG
PROG.GIZI
PEL.
PENUNJANG
PROG.MALA
RIA
PEL.
PENUNJANG
PROG.
KESLING
- (60)
77
85
12
14
5
PROPINSI
1
ACEH
2
SUMUT
63 (153)
107
128
9
5
7
3
SUMBAR
30
66
73
23
1
6
4
RIAU
-
86
105
14
11
11
5
KEPRI
-
94
110
1
31
3
6
JAMBI
-
59
115
3
7
16
7
BENGKULU
69
65
74
10
19
9
8
SUMSEL
45 (90)
70
84
12
12
8
9
BABEL
6 (0)
46
36
4
9
14
10
LAMPUNG
170 (150)
72
48
16
20
11
JUMLAH PESERTA LATIH (orang)
NO
PROPINSI
PEL.
PEL.
LANJUTAN
PENUNJAN
PENUNJANG
PONED
PEL
PENUNJAN
G PROG.TB
PEL
PENUNJANG
PROG.
HIV/AIDS
PEL.
PENUNJANG
PROG.GIZI
PROG.MALARI
A
G PROG.
KESLING
59 (135)
50
-
11
3
16
7 (0)
334
841
72
51
64
11
BANTEN
12
DKI JAKARTA
13
JABAR
11 (45)
235
257
21
20
121
14
JATENG
214
(168)
162
343
32
24
21
15
DI YOGJA
-
72
94
17
3
3
16
JATIM
72 (123)
183
305
15
2
12
17
BALI
62 (105)
53
106
16
1
2
18
NTB
165
(218)
55
-
8
11
19
NTT
17 (239)
91
188
6
3
4
20
KALBAR
21 (15)
96
68
11
31
9
21
KALTENG
128
(123)
58
32
15
25
6
22
KALSEL
6 (0)
41
28
16
11
10
JUMLAH PESERTA LATIH
NO
PONED
PEL
PENUNJANG
PROG.TB
PEL
PENUNJANG
PROG.
HIV/AIDS
PEL.
PENUNJANG
PROG.GIZI
PROPINSI
LANJUTAN
PEL.
PENUNJANG
PROG.MALA
RIA
PEL.
PENUNJANG
PROG.
KESLING
23
KALTIM
60
54
69
11
12
24
KALTARA
6 (0)
15
31
-
1
11
25
SULSEL
150
(176)
90
-
19
36
3
26
SULTRA
90 (165)
49
-
2
17
8
27
SULBAR
11 (0)
48
43
2
8
28
SULTENG
29 (150)
67
-
15
20
6
29
SULUT
63
59
179
5
21
6
30
GORONTALO
-
34
27
12
17
4
31
MALUKU
- (60)
118
51
2
2
10
32
MALUT
-
57
21
13
3
6
33
PAPUA BARAT
60 (45)
48
443
4
2
34
PAPUA
63 (107)
71
117
2
8
8
PROGRAM DAN KEGIATAN TAHUN
PUSDIKLAT APARATUR
2015
PROGRAM
KEGIATAN
Pendidikan dan pelatihan
aparatur kesehatan
Pelaksana ; Pusdiklat
Aparatur, BBPK dan Bapelkes
pusat
1.
2.
3.
4.
Diklat PIM II, III dan IV = 260 orang
Diklat Prajabatan II dan III = 2.369 orang
Pelatihan TKHI dan PPIH = 1.757 orang
Diklat Manajamen Kes = 1.340 orang
Termasuk Pelatihan Manajemen Puskesmas dg
tambahan materi Kapitasi (960 orang)
5. Diklat Teknis Kesehatan = 1.295 orang
6. Diklat Fungsional = 573 orang
Pembinaan dan peningkatan
mutu pelatihan aparatur
kesehatan
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
Penyusunan NSPK = 15 dokumen
Standarisasi Kurikulum = 15 dokumen
Pertemuan, Koordinasi dan advokasi
Akreditasi Pelatihan
Akreditasi Institusi Pelatihan
Evaluasi Pasca Pelatihan 13 pelatihan
Monev Kegiatan Kediklatan
Bimtek
PROGRAM
Pengembangan sumber daya
pelatihan aparatur kesehatan
Pengembangan pelatihan
aparatur
KEGIATAN
Pengembangan SDM Pusdiklat Aparatur di
instansi lain = 50 orang
1. Kegiatan TNA = 14 dokumen
2. Penyusunan Kurikulum dan Modul = 22
paket
3. Unit Kajian Kompetensi
PELAKSANA DAN KEGIATAN TAHUN 2015
PENY.
PEDOMAN
dan NSPK
TNA
PENY.
KURMOD
PELATIHAN
EPP
30
2
13
2.186
3
BBPK Jakarta
-
2
1
834
2
BBPK Ciloto
-
2
2
1.030
2
BBPK Makasar
-
-
-
1.290
-
Bapelkes Cikarang
-
4
3
552
4
Bapelkes
Semarang
-
2
1
817
2
Bapelkes Batam
-
2
2
885
2
30
14
22
7.594
15
INSTANSI
Pusdiklat Aparatur
JUMLAH
PERMASALAHAN (1)
Sesuai dengan hasil Pertemuan Rakorpop Tahun 2014 di
Jakarta, masih ditemukan berbagai permasalahan kesehatan
untuk mencapai indikator MDG’s. Namun di sisi lain kepada
daerah telah dilakukan pelatihan terkait dengan MDG’s
(PONED, Pelatihan Penunjang Program Gizi, Pelatihan
Penunjang Program TB, Pelatihan Penunjang Program
HIV/AIDS, Pelatihan Penunjang Program Malaria, Pelatihan
Penunjang Program Kesling). Namun tampaknya belum
mencapai hasil sesuai dengan indikator yang diharapkan.
PERMASALAHAN (2)
Hal tersebut antara lain disebabkan :
1.Peserta yang telah dilatih belum didayagunakan secara efektif (tepat sasaran).
2.Data penyakit (Surveilance) belum dimanfaatkan untuk pelaksanaan advokasi kepada
masyarakat.
3.Masyarakat belum memahami pengetahuan tentang pola dan distribusi penyakit di
daerah masing-masing.
4.Belum mampunya petugas dalam memberikan advokasi/penyuluhan kepada
masyarakat di daerahnya masing-masing.
5.Masyarakat belum terlibat secara langsung dan aktif dalam pemecahan masalah
kesehatan di wilayahnya.
6.Belum sinergisnya Pelatihan bidang Kesehatan antara Pusat, Provinsi, dan
Kabupaten/Kota.
7.Pemanfaat Pasca Pelatihan belum sinergis dengan pejenjangan karir.
Sehingga perlu pelatihan yang bersifat promotif dan preventif (UKM) secara
terintegrasi dan aplikatif. Pelatihan tersebut adalah Pelatihan Advokasi Berbasis
Surveillans bagi pengelola program kesehatan terkait MDG’s di daerah.
PERMASALAHAN (3)
Belum mampunya petugas memberikan pengobatan yang
efektif terhadap pasien dengan penyakit terkait MDG’s (Ibu &
Anak, Gizi, TB, HIV/AIDS, Malaria, dan penyakit akibat
lingkungan) sehingga masih dijumpai angka kematian yang
cukup tinggi terkait penyakit tersebut.
Dengan kondisi tersebut diperlukan pelatihan yang bersifat
kuratif dan rehabilitatif (UKP) kepada tenaga kesehatan
terhadap Penyakit terkait MDG’s di daerah.
RENCANA TINDAK LANJUT PELATIHAN YANG
MENDUKUNG MDG’s DAN JKN
HULU
PREVENTIF
PROMOTIF
PELATIHAN
ADVOKASI BERBASIS
SURVEILANS
HILIR
KURATIF
REHABILITATIF
PELATIHAN TATALAKSANA
PENGOBATAN PENYAKIT
MDG’s YANG TERINTEGRASI
TERIMA KASIH