PERTEMUAN56(3).

Download Report

Transcript PERTEMUAN56(3).

Managerial Support Systems (MSSs)
• Kelompok sistem-sistem informasi
berbasis web yang menyediakan
berbagai dukungan untuk pembuatan
keputusan manajerial.
• Contoh MSS adalah: 1. DSS (Deecision
Support System), 2. Group DSS, 3.
Organizational DSS, 4. Executive
Information System (EIS), 5. Expert
Systems.
1
Manajer dan dukungan teknologi
Teknologi diperlukan untuk membantu manajer, karena :
1.
2.
3.
4.
5.
6.
kecepatan dalam pemrosesan dengan biaya relatif murah
meningkatkan komunikasi melalui kolaborasi kelompok
meningkatkan produktifitas karena dapat memperpendek jarak
anatar perusahaan dengan partner (supplier) dan dengan
pelanggan
data mudah diakses karena tersedia dalam bentuk database
atau data warehouse
dapat membantu mengelola sumberdaya perusahaan. Sehingga
menghasilkan produk yang berkualitas, kecepatan respon dan
kesesuaian dengan selera konsumen
dapat menjadi alat untuk mencapai keunggulan dan
memeliharanya
2
Mengapa para manajer memerlukan
Teknologi Informasi (lanjutan)
7. MSS menyediakan kunci keberhasilan
pengambilan keputusan melalui fasilitaas
eksplorasi dan perbandingan antar banyak
alternatif pemecahan yang dihasilkan yang
relevan dengan masalah yang dihadapi.
8.Pada era ekonomi digital saat ini, umumnya
keputusan semi rutin apalagi tidak rutin dibuat
dibawah tekanan waktu yang mendesak dan jenis
permasalahan bisnis yang semakin rumit
sehingga tidak mungkin lagi dilakukan
sepenuhnya secara manual.
3
Mengapa para manajer memerlukan TI
(lanjutan)
• Para manager perlu melakukan analisis yang
kompleks dan mendalam yang membutuhkan
berbagai modeling maupun simulasi untuk
memperoleh keputusan yang berkualitas.
• Para pengambil keputusan seringkali berada di
berbagai lokasi yang berbeda yang tetap
diperlukan koordinasi aktif setiap saat.
Menyatukan mereka dalam waktu singkat dan
berbiaya murah sangatlah sulit diwujudkan.
4
Konsep SPK
• Sistem Pendukung Keputusan (SPK) adalah aplikasi
berbasis komputer bagi pengambil keputusan
manajemen untuk masalah semi terstruktur.
• Menggabungkan sumberdaya intelektual individu
dengan kemampuan teknologi informasi (TI) untuk
meningkatkan kualitas keputusan.
• SPK dapat dibangun sesuai fungsi yang
membutuhkannya, misalnya : DSS Pemasaran, DSS
Keuangan, DSS Produksi, DSS SDM dan sebagainya
5
Dukungan DSS
• DSS mampu menganalisis berbagai alternatif secara
cepat.
• DSS menyediakan fasilitas analisis resiko yang
sistematik.
• DSS dapat diintegrasikan dengan sistem komunikasi
lain dan database.
• DSS dapat dioperasikan untuk kelompok (group DSS).
• DSS mampu mengoperasikan fungsi-fungsi tersebut
di atas dengan biaya yang relatif rendah
dibandingkan dengan melakukannya secara manual.
6
Dukungan DSS (Lanjutan)
• Sensitivity analysis (analisis sensitifitas): analisis
mengenai dampak dari berbagai perubahan dalam satu
atau lebih bagian yang terkait dengan bagian-bagian
lainnya.
• What-if analysis (analisis ‘Bagaimana Jika’): analisis
mengenai dampak dari suatu perubahan dalam bentuk
asumsi-asumsi sebagai inputnya sampai ditemukan solusi
yang diinginkan.
• Goal-seeking analysis: analisis yang mencoba mencari
nilai input-input yang diperlukan untuk memenuhi
persyaratan mencapai output/tujuan pada level yang
diinginkan.
7
Dukungan DSS (lanjutan)
– Fungsi: menyediakan akses data dan aplikasiaplikasi untuk analisis.
– Contoh: “What if” analysis digunakan untuk
analisis beberapa skenario perubahan jumlah
anggaran beserta dampaknya.
– User yang didukung: utamanya para manajer
tingkat menengah (tactical managers) dan para
pengembang pengetahuan/R&D (Research &
Development).
8
Analisa berbagai keputusan
terkomputerisasi
9
Ciri Karakteristik SPK
Karakteristik dan kapabilitas SPK :
1. mendukung pengambilan keputusan terstruktur atau
semi terstruktur
2. mendukung semua tingkatan manajemen ( top level
sampai line manajemen)
3. mendukung semua individu maupun group
4. mendukung pengambilan keputusan yang berurutan
maupun saling bergantungan
5. mendukung semua phase pengambilan keputusan :
intelligence, design, choice, implementasi
6. mendukung semua model proses pengambilan
keputusan dan gayanya
7. Dapat dengan menyesuaikan situasi waktu itu
10
Ciri Karakteristik SPK
Karakteristik dan kapabilitas SPK :
8. menggunakan analisis yang cukup dalam
9. meningkatkan efektifitas pengambilan keputusan
10. dapat dikontrol pemakai pada setiap tahap pengambilan
keputusan
11. pemakai dapat mengembangkan dan memodifikasi
sesuai kebutuhan
12. model dibuat secara umum untuk situasi pengambilan
keputusan
13. menyediakan akses terhadap data dalam format, tipe
dan cakupan bahkan area geografis
14. dapat dioperasikan pada perangkat stand-alone (PC)
atau dalam jaringan (distributed)
11
Struktur dan Komponen DSS
• Data management subsystem merupakan
manajemen database terhadap seluruh data
yang diperlukan pengguna untuk diolah.
Komponen ini terhubung ke data warehouse.
• Model management subsystem merupakan
sekumpulan berbagai permodelan.
• User interface berisikan berbagai fitur yang
diperlukan untuk komunkasi antara pengguna
dengan DSS.
• Knowledge-based subsystems berisikan
berbagai pengetahuan yang diperlukan
pengguna untuk membantu pemecahan
masalah.
12
Data Manajemen subsistem
(DMS)
– Terdiri database yang berisi data yang relevan
dengan situasi pengambilan keputusan, dikelola
dengan memakai DBMS.
– DMS dihubungkan dengan data warehouse
perusahaan dan diakses melalui webserver
13
Data Manajemen subsistem
(DMS )
Terdiri dari :
• Database
• DBMS
• Data Directory
• Query Facility
14
Data Manajemen subsistem
(DMS )
Database :
 merupakan komponen data terorganisasi dan
dapat digunakan oleh semua pihak pada berbagai
aplikasi.
 Isi database dapat berasal dari datawarehouse atau
dapat juga di create secara khusus
 Data di dalam database di-ekstraksi dari data
internal dan eksternal
 Data internal berasal dari transaction processing
system (TPS)
 Data eksternal dapat berasal dari industri, BPS, dll
15
Data Manajemen subsistem
(DMS )
DBMS










Create, akses, update data
ekstrak data dari database
update
menghubungkan data dari sumber-sumber
yang berbeda
menampilkan informasi dengan
menggunakan SQL
keamanan data
mengolah data dengan variasi yang
kompleks
menelusuri data melalui SPK
mengelola data dengan data dictionary
Data Directory
Query Facility
16
Data Manajemen subsistem
(DMS )
•
Data Directory
Adalah katalog dari seluruh data dalam database, yang
berisi definisi, fungsi, pengertian isian dari data secara
eksak.
•
Query Facility
Mengakses, mengolah data dengan query
17
Model Manajemen Subsistem
(MMS)
•
•
•
Paket software yang memuat model-model
finansial, statistik, manajemen science, atau
model kuantitatif lainnya.
Menggunakan bahasa pemodelan yang
disebut Model Based Management
System(MBMS)
Komponen model ini dapat dihubungkan ke
model perusahaan ataupun model eksternal
18
Model Manajemen Subsistem
(MMS)
Terdiri dari :
• Model Base
• MBMS
• Model Directory
• Model execution
19
Model Manajemen Subsistem
(MMS)
Model Base



Terdiri data rutin dan spesial (misalnya : statistik, finansial,
forecast, manajemen science, dll).
SPK memungkinkan memilih, mengolah, mengubah dan
menggolongkan berbagai model tersebut.
Biasanya digolongkan menjadi empat :




strategic model : mendukung manajer tingkat atas untu
perencanaan strategic
tactical model : menengah, untuk alokasi dan kontrol resources
operational model : kegiatan sehari-hari
anlytical : untuk menganalisa data
20
Model Manajemen Subsistem
(MMS)
MBMS
 Fungsinya : mengcreate model memakai
bahasa program DSS Tools dan Building
Block, melakukan update, manajemen
model data
21
Model Manajemen Subsistem
(MMS)
Model Directory
 Katalog yang berisi model
Model execution,
 Kontrol Proses terhadap pelaksanaan penggunaan
model
 Kontrol integrasi, menggabungkan berbagai operasi
model
 Command, menerima dan menterjemahkan
instruksi-instruksi berdasarkan masukan dari
komponen U
22
User Interface Subsistem (UI)
•
•
•
Pemakai berkomunikasi melalui perintah ke
dalam sistem SPK.
Pemakai sebagai bagian dari sistem SPK.
Dari penelitian, keberhasilan sebuah SPK
ditentukan oleh banyaknya (jumlah) interaksi
pemakai dalam menggunakan sistem SPK
tersebut
23
User Interface Subsistem (UI)
User Interface :
 mencakup semua aspek penghubung antara
pemakai dengan sistem
 ternasuk hardware, software, pengguna,
aksesibilitas, interaksi manusia dan komputer
 untuk mengelola UI digunakan User Interface
Management System (UIMS)
24
Komponen User Interface
•
•
•
•
•
Action Language
Knowledge
Presentation Language
User Reaction
Dialog
25
Komponen User Interface
• Action Language : perintah-perintah yang
diberikan oleh pemakai menyeleksi dari menu,
memasukkan perintah (command); lalusistem
akan mengoperasikannya
• Knowledge : informasi yang harus diketahui
oleh pemakai kalau akan berinteraksi dengan
komputer, dapat dalam bentuk “manual”.
“petunjuk” atau fasilitas “help”
26
Komponen User Interface
• Presentation Language : Cara menampilkan
informasi untuk pemakai, misalnya dalam
bentuk menu display, windows, text dll
• User reaction : cara user menginterpretasi
tampilan informasi, proses, isi dan tindak
lanjutnya
• Dialog : sekumpulan tampilan yang berganti
(interchangeable) sebagai hasil interaksi
pemakai dengan komputer
27
Grafik
• Grafik menyediakan tampilan yang lebih bermakna .
Grafik dibuat dengan dua metode yaitu
– Cara tradisional, dengan membuat gambar, misalnya
dengan flipchart
– Dengan memakai grafik komputer
• Grafik software
– Hardvard graphics, SAS Graph, Lotus Freelance,
DrawPerfect, etc
• GUI (Guided User Interface) adalah antarmuka sistem
untuk mengatur objek-objek yang ditampilkan
bersama dengan teks
28
User Interface System
Data management
and DBMS
Knowledge-based
system
Model
management and
MBMS
User Interface Management System (UIMS)
Natural Language Processor
Input
Action
Languages
Based on Figure 3.6, Schematic
View of the User Interface
Output
Display
Language
Users
29
PC Display
Printers, Plotters
Knowledge Based Subsistem
(KBMS)
•
•
•
Subsistem ini mendukung komponen
lainnya.
Memungkinkan pemecahan masalah dengan
menghubungkan sistem SPK dengan
repository knowledge yang ada di
perusahaan (Organizational Knowledge
based)
Catatan : SPK sedikitnya mempunyai tiga
komponen yaitu DM, MMS dan UI,
sedangkan KBMS adalah optional.
30
KBMS
• berisi komponen pengetahuan personal
• untuk memecahkan masalah yang kompleks
• meningkatkan kualitas komponen lainnya
(DMS,UI,MMS)
• dapat berisi beberapa modul sistem
• seringkali teks oriented
• mengembangkan, menggunakan dan mengelola
model
• berisi lebih dari satu komponen intelijen
• SPK yang menggunakan KBMS disebut Inteligent DSS
31
Skema kerja DSS
dan lingkungan sistem yang terkait
32
Model Scematic SPK
33
Group Decision Support System (GDSS)
• Virtual group : Group DSS menyediakan berbagai
fasilitas untuk kerjasama kelompok yang masingmasing anggotanya berada di berbagai lokasi yang
berbeda.
• Group decision support system (GDSS) : Group DSS
juga merupakan SI berbasis web yang mendukung
proses penemuan solusi oleh suatu kelompok
sebagai pembuat keputusan bersama / gabungan.
• Decision room : Group DSS juga bisa digunakan
dalam satu ruang rapat yang terhubung ke beberapa
terminal yang dimiliki oleh masing-masing peserta
rapat untuk pengambilan keputusan bersama.
34
Organizational Decision Support System
(ODSS)
• Organizational Decision Support System (ODSS)
adalah jenis DSS yang peggunaannya difokuskan
untuk tugas-tugas/aktivitas organisasi yang
melibatkan para pengambil keputusan dengan
urutan-urutan operasi pengambilan keputusan.
• ODSS digunakan untuk mengatasi kelambatan
birokrasi dalam pengambilan keputusan melalui
fitur-fitur teknologi komunikasi.
35
Teknologi (Tool) SPK
1. DSS Primary Tools ( elemen dasar)
Bahasa program, editor grafis, query
2. DSS Generator (software utk membangun DSS)
pemodelan, report generator, graphics,
analisis risiko
3. Spesific DSS
Aplikasi DSS untuk bidang tertentu
4. DSS Primary Tools yang dipakai membangun
tool yang terintegrasi
36
Perangkat Keras SPK
1. Hardware
Mulai dari PC, multiprocessor sampai
dengan mainframe
2. Software
- mencakup multiple kriteria
- dibuat in-house, outsource atau membeli
- software selalu di-update
- harga selalu fluktuatif
- terdapat tool yang berbeda
37
Tim Pengembangan SPK
 Tim Pengemabangan, bertugas mengembangkan
dan mengelola SPK
 Pengembangan oleh end-user :
Keuntungannya :
- Waktu pengerjaannya cepat
- Tidak perlu spesifikasi requirement user
- Menghilangkan problem implementasi
- biaya murah
Kerugiannya :
- Kualitas sistem umumnya rendah
- Biasanya tidak terdokumentasi
- Risiko keamanan
38
Model
1. Algoritma Based Model
Membuat model dalam bentuk algoritma,
untuk melakukan suatu perhitungan, langsung
di dalam sistem SPK.
Contoh : cost estimasi
2. Statistic Based :
Membuat model dengan formula statistik
Contoh : forecasting / peramalan/ prediksi
bisnis ke depan
39
Model
3. Linier Programming
Membuat model untuk menentukan ”the
best” dari beberapa kombinasi pilihan
4. Graphical Model, Quantitative Model,
Qualitative Model, Simulation
40
Pemodelan dengan spreadsheet
 mudah dan luwes untuk digunakan
 alat pemodelan yang berorientasi pemakai
 menyediakan linier programing dan analisis
regresi
 memiliki fitur analisis what If, data
manajemen dan macro
 berurutan dan transparan
 gabungan dari static dan dinamik
41
Pemodelan dengan spreadsheet
42
Decision Table
 analisis keputusan dengan multi kriteria
 fitur-fitur yang tersedia
- variabel keputusan(alternatif pilihan)
- variabel yang uncontrolllable
(independent)
- variabel sebagai hasil
 menyediakan(termasuk) prinsip-prinsip
certainty, uncertainty dan risk
43
Decision Tree
 memperlihatkan hubungan variabel secara
grafis
 pendekatan multi kriteria
 memperlihatkan hubungan yang kompleks
 sulit jika terdapat banyak alternatif
44
Model Matematika
 Tool untuk pemecahan masalah manajer
 User harus menyediakan resources tentang
aktifitas kompetitor
 Menentukan optimisasi pada goal yang
spesifik
 Linier Programming :
 Berisi variabel keputusan, fungsi objektif,
dan koefisiennya, variabel tidak terkontrol
(constraint), kapasitas dan koefisien output
45
Multiple Goal
 manajer menginginkan beberapa goal secara
simultan yang dapat saja saling berlawanan
 penentuan ukuran tunggal dari efektifitas akan
menjadi sulit
 menangani metoda :
- teori utilitas
- goal program
- Linier programming dengan goal dan constraint
- Point system
46
Analisis Sensitivitas
 melakukan penilian (assessment) dampak
dari perubahan input terhadap hasilnya
 memerlukan adaptasi dan fleksibilitas
 menghilangkan variabel yang tidak terkait
 dapat melakukan trial and error
47
What If dan Goal Seeking
 What If
- melakukan penilaian hasil berdasarkan
perubahan variabel atau asumsinya
 Goal Seeking
- pendekatan terbalik, mulai dari goal ke
depan
- menentukan nilai input yang diperlukan
untuk mencapai goal
contoh : break event point
48
Simulasi

Berarti membuat asumsi karakteristik hasil dari suatu
realitas
 Teknik melakukan eksperimen (misalnya : what If) dengan
memakai komputer untuk membuat komponen model
mnajemen
Karakteristik :
- membuat tiruan dari realitas
- menyediakan eksperimentasi dan percepatan
- deskriptif bukan normatif
- kompleksitas dapat ditingkatkan, tetapi perlu
keahlian khusus
- dapat menangani problem yang tidak terstruktur
- tidak menjamin hasilnya yang optimal
49
Simulasi
Metodologi :
 definisikan problema
 membuat model
 melakukan test dan validasi
 mendesain eksperimen
 melaksanakan eksperimen
 evaluasi hasil
 emplementasi
50
Proses Simulasi
51